Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH KEBUDAYAAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP JATI

DIRI BANGSA INDONESIA

M. Taufik Ridhani
Email: 2010111210017@mhs.ulm.ac.id
Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin

Abstrak
Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan. Banyak sekali perbedaan-
perbedaan suku, ras, agama, dan bahasa yang terjadi tiap daerahnya. Hal ini akan
memunculkan banyak sekali nilai-nilai budaya yang berbeda-beda tiap daerahnya.
Perbedaan antar suku bangsa inilah yang membuat bangsa Indonesia menjadi negara yang
indah. Selain itu dengan berbagai macam kebudayaan yang ada di Indonesia, membuat
pendidikan akan ikut terpengaruh oleh adanya kebudayaan di tiap daerahnya. Pendidikan
yang menjadi kebutuhan yang harus dimiliki oleh setiap orang perlu untuk mengajarkan
kepada masyarakat akan keanekaragaman budaya yang ada dimasyarakat. Dengan semakin
tahunya masyarakat akan kebudayaan yang mereka miliki membuat jati diri bangsa
Indonesia akan tetap ada.

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang dimiliki oleh setiap orang. Setiap
orang juga berhak untuk memiliki pendidikan dikehidpuannya. Negara wajib untuk
menopang semua kebutuhan masyarakat akan pendidikan. hal ini dikarenakan pendidikan
merupakan kunci penting bagi suatu negara untuk dapat membuat negara tersebut dapat
berkembang dan maju kearah yang lebih baik. Selain itu, banyaknya orang yang memiliki
pendidikan. Maka dapat dipastikan negara tersebut akan memiliki kualitas sumber daya
manusia yang baik pula. Oleh karena itu pendidikan menjadi kebutuhan yang penting baik
bagi masyarakat maupun negara.
Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan yang mutak dan harus
dipenuhi sepanjang hayat, tanpa pendidikan mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup
berkelanjutan dengan cita-cita untuk maju sejahtera dan bahagia menurut konsep
pandangan hidup (Yuyun Yunarti, 2014: 263). Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak
yang harus dipenuhi oleh kebutuhan manusia. Secara sederhana pendidikan merupakan
usaha manusia dalam menumbuhkan dan mengembangkan semua potensi-potensi yang
dimilikinya sesuai dengan nilai-nilai yang ada dimasyarakat. Dengan berkembangnya

1
potensi yang dimili oleh seorang manusia, maka manusia tersebut dapat hidup secara
berkelanjutan dan memilik cita-cita untuk maju sejahtera dan bahagia.
Berdasarkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, No. 20 Tahun 2003
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar pesertadidik secara katif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan dapat menjadi kunci untuk kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena
pendidikan merupakan usaha seorang manusia dalam mendewasakan dirinya melalui upaya
pengajaran dan pelatihan. Oleh karena itu penting bagi setiap masyarakat untuk melalui
proses pendidikan, dalam usaha membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang
baik.
Pendidikan dapat dimaknai sebagai suatu proses perubahan sikap, kebiasan dan
pengembangan potensi diri melalui pembelajaran yang dilandasi oleh norma-norma agama,
sosial masyarakat (Yuyun Yunarti, 2014: 265). Dalam belajar seorang individu dapat
belajar melalui lingkungn sekitarnya untuk dapat mengembangkan potensi yang dimiliki
oleh dirinya. Dengan adanya seorang yang terpelajar dan terdidik juga akan mempengaruhi
orang-orang disekitarnya. Masyarakat akan mulai berpikir bahwa pentingnya pendidikan
bagi kehidupan mereka. Oleh karena itu, pemerintah harus siap untuk memanfaatkan
kesempatan tersebut agar dapat menghasilkan generasi yang terpelajar.
Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam suku bangsa. Oleh
karena itu Indonesia juga dapat disebut sebagai negara yang memilik banyak sekali
kebudayaan. Keberagaman tersebutlah yang membuat masyarakat Indonesia selalu berbeda
kebudayaannya dari tiap daerah. Namun dengan adanya Bhineka Tunggal Ika (berbeda-
beda tapi tetap satu jua) dan bahasa Indonesia yang menjadi sebuah penyatu dari semua
kebudayaan yang ada di Indonesia. Membuat Indonesia menjadi negara yang tetap bersatu
bahkan jika ada banyak sekali perbedaan yang ada dimaysarakat. Dengan demikian
kebudayaan juga memiliki peranan yang penting dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Kebudayaan merupakan hasil yang tercipta dari kehidupan manusia. M. Jacobs dan
B.J. Stern (dalam Inrevolzon, 2013) kebudayaan mencakup bentuk teknologi sosial,
ideologi, religi, dan kesenian serta benda yang semuanya merupakan warisan sosial. Selain
itu menurut Robert H Lowie (dalam Inrevolzon, 2013) kebudayaan merupakan segala
sesuatu yang diperoleh dari masyarakat mencakup kepercayaan, adat-istiadat, norma-
norma artistik, kebiasaan makan, keahlian yang diperoleh bukan dari kreatifitasnya sendiri
melainkan merupakan warisan masa lampau yang didapat melalui pendidikan formal dan
informal. Dengan demikian kebudayaan juga dapat disebut sebagai sebuah karya yang
tercipta dari hasil kerja keras manusia yang nantinya akan diwariskan kegenerasi
berikutnya.

2
Kebudayaan memiliki sifat yang dinamis, yang aritnya kebudayaan dapat
berkembang mengikuti perkembangan zaman guna mengatasi semua masalah yang ada
dikehidupan manusia. seperti yang dijelaskan oleh Ki Hajar Dewantara (dalam Inrevolzon,
2013), kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap
dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia
untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran dalam hidup dan penghidupan guna
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
Nilai-nilai kebudayaan yang berasal dari akal dan budi perketi yang dimiliki
manusia, memiliki peranan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dimana
kebudayaan yang bersifat dinamis akan selalu mengalami perubahan sesuai dengan
keadaaan yang sedang dimiliki masyarakat. ditambah dengan keanekaragaman bangsa
Indonesia membuat kebudayaan memiliki peranan tersendiri dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman. Tiap daerah yang ada
di Indonesia memiliki perbedaannya masing-masing baik itu dari segi bahasa, ras, suku,
agama, adat istiadat, dan lain-lain. Manusia dan kebudayaan merupakan suatu kesatuan
yang tidak terpisahkan, sementara itu pendukung kebudayaan adalah makhluk manusia itu
sendiri sekalipun makhluk manusia akan mati, tetapi kebudayaan yang dimilikinya akan
diwariskan pada keturunannya hingga seterusnya (Normina, 2017: 17). Perwarisan
pengetahuan tersebut akan membuat pendidikan menjadi terpengaruh akan adanya
kebudayaan yang ada di masyarakat. Oleh karena itu, kebudayaan di Indonesia memiliki
peranan yang sangat penting terhadap pendidikan Indonesia.
Menurut Normina (2017: 17) pendidikan dikatakan sebagai ilmu pendidikan atau
pedagogi merupakan disiplin ilmu yang terkait dengan proses pemeradaban,
pemberbudayaan, dan pendewasaan manusia. pendidikan merupakan sesuatu yang sangat
fundamental bagi setiap Individu. Pendidikan menjadi salah satu upaya untuk membangun
dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. pendidikan memberikan konstribusi yang
sangat besar terhadap kemajuan suatu bangsa, dan merupakan wahana dalam
menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana dalam membangun watak bangsa
(Normina, 2017: 18).
Pendidikan dapat menjadi suatu penghubung antara kebudayan dengan ilmu
pengetahuan dalam meningkatkan peradaban umat manusia. berbagai pengalaman manusia
yang diteruskan kepada generasi berikutnya akan berkembang menjadi berbagai gagasan
seperti bahasa, dan adati istiadat. Melalui pewarisan kebudayaan dan internalisasi pada
setiap individu, pendidikan hadir dalam bentuk sosialisasi kebudayaan, berinteraksi dengan
nilai-nilai masyarakat setempat dan memelihara hubungan timbal balik yang menentukan

3
perubahan tatanan sosio–kultur masyarakat dalam rangka mengembangkan kemajuan
peradabannya (Normina, 2017: 18).
Kebudayaan berubah menjadi suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dengan
pendidikan. kebudayaan merupakan usaha yang dilakukan oleh manusia untuk mencukupi
semua kebutuhan hidupnya. Melalui kebudayaan, manusia dapat menciptakan konsep-
konsep pendidikan yang sesuai dengan kebudayaan yang ada disekitar mereka. Kebudayaan
akan menjadi hasil penentu dalam keberhasilan pendidikan yang ada dalam suatu bangsa.
Pendidikan juga akan berkembang dengan mengikuti kebudayaan yang ada disekitarnya
untuk dapat menyesuaikan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan oleh masyarakat.
Indonesia yang merupakan negara maritim membuat kebudayaan-kebudayaan dan
peradaban yang ada dipesisir pantai semakin maju. hal ini akan membuat ilmu pengetahuan
mengenai teknologi pembuatan kapal akan semakin berkembang. Dengan pesatnya
perkembangan ilmu mengenai kemaritiman juga akan menciptakan tranportasi melalui
lautan. Akibatnya pada Indonesia zaman dahulu kerajaan-kerajaan yang berhasil menjadi
paling maju dari pada kerajaan lainnya adalah kerajaan maritim yang berhasil menguasai
ilmu mengenai kemaritiman. Hal ini dikarenakan kebudayaan masyarakat yang suka melaut
membuat ilmu pengetahuan mengenai kelautan semakin berkembang. Akibatnya dengan
posisi Nusantara yang saat itu merupakan kawasan yang memiliki banyak pulau dapat
dengan mudah diakses melalui jalur laut.
Indonesia merupakan negara yang majemuk yang disertai dengan keanekaragaman
suku, ras, agama, dan bahasa. Dewasa ini, informasi dapat dengan mudah untuk diakses.
Akibatnya batas-batas wilayah menjadi seakan memudar. Hal ini juga membuat masyarakat
Indonesia dapat dengan mudah terhubung dengan daerah lainnya melalui sebuah rangkaian
jaringan. Mudahnya informasi dan komunikasi yang dapat diakses saat ini membuat bangsa
Indonesia yang memiliki keanekaragaman budaya menjadi rawan tergeser oleh budaya
asing.
Pendidikan memiliki peran penting dalam memberitahukan kepada masyarakat akan
jati diri bangsa. Pendidikan berperan dalam mentransfer pengetahuan kepada peserta didik,
yang mana nantinya akan menjadi penerus bangsa, termasuk mengenai kesadaran bangsa
dan bernegara (Hazmi, 2021: 252). Dengan mengetahui mengenai budaya-budaya lokal
masyarakat akan sadar akan jati diri bangsa mereka. Misalanya dengan menggunakan
pendidikan sejarah. Pendidikan sejarah dapat membuat peserta didik tahu akan asal-usul
kebudayaan yang dimilikinya.
Sejarah menciptakan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di Indonesia.
Kebudayaan yang telah diciptakan oleh generasi terdahulu yang kemudian diwariskan
kegenarsi selanjutnya akan musnah jika tidak dilestarikan. Dengan mempelajari asal-usul
dari suatu budaya membuat masyarakat akan semakin mengenali budaya lokal yang mereka
miliki. Usaha untuk memahami dan mengenali kebudayaan lokal yang mereka miliki akan
meningkatkan rasa cinta terhadap budaya tersebut.

4
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDAYA DENGAN PENDIDIKAN
Manusia tidak akan lepas dari adanya kebudayaan. Kebudayaan akan selalu
berkembang untuk menyesuaikan dengan kebutuhan manusia. Begitu pula dengan
pendidikan yang merupakan kunci fundamental dalam memajukan suatu bangsa. Bangsa
Indonesia yang memiliki beraneka ragam kebudayaan akan memunculkan nilai-nilai
budaya yang bermacam-macam tiap daerahnya. Nilai-nila budaya tersebut perlu untuk
diajarkan kepada generasi penerus bangsa agar mereka sadar akan jati diri bangsa
Indonesia.
Pengajaran nila-nilai kebudayaan tersebut perlu dilakukan secara terarah dan efektif
terhadap peserta didik. Hal ini dikarenakan nilai-nilai budaya merupakan suatu jati diri
bangsa, jadi perlu agar bangsa tersebut untuk menanamkan nilai-nilai budaya kepada
masyarakat. sehingga kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa tersebut tidak tergeser oleh
adanya budaya asing. Ditambah saat ini perkembangan teknolgi berkembang dengan pesat.
Akibatnya budaya asing dapat dengan mudah masuk dan menggantikan budaya lokal.
Dengan alasan itulah negara wajib memberikan penddikan mengenai nilai-nilai kebudayaan
kepada masyarakatnya, agar jati diri bangsa mereka tidak menghilang.
Pengajaran nilai-nilai kebudayaan bangsa Indonesia dapat dilakukan melalui
pendidikan multikultur. Pendidikan multikultur adalah upaya mengajarkan beragam macam
kultur Indonesia: Jawa, Sunda, Minankabau, Batak, Ambon, Sasak, Baduy, dan sebagainya
(Tatang M. Amirin, 2012: 2). Dalam pendidikan multikultur peserta didik akan diajarkan
berbagai macam kebudayaan seperti alat musik daerah, tarian daerah, pakaian daera, rumah
adat daerah, dan sebagainya. Dengan mempelajari kebudayaan melalui pendidikan
multikultur akan membuat peserta didik sadar akan keberagaman bangsa Indonesia.
Indonesia yang kaya akan keanekaragam suku, ras,agama, dan bahasa membuat
Indonesia menjadi rawan akan terjadinya konflik diskriminasi antar suku, ras dan agama.
Penting bagi peserta didik untuk sadar akan keberagaman suku bangsa Indonesia. Dengan
sadar akan keberagaman akan semakin menumbuhkan rasa toleransi antar suku bangsa.
Sehingga konflik seperti kurangnya toleransi, diskriminasi, dan perpecahan akan semakin
berkurang kemungkinan terjadinya konflik tersebut. Ha ini juga sesuai dengan tujuan
pendidikan Multikultural yang di sebutkan oleh Banks (dalam Tatang M. Amirin, 2012: 2)
yaitu menghilangkan diskriminasi.
Pendidikan akan menjadi sebuah kekuatan dalam mengenmabngkan dan mebina
masyarakat sesuan dengan tuntutan perubahan zaman. Dalam era globalisasi banyak sekali
terjadi perubahan-perubahan diseluruh dunia. Banyak nilai-nilai baru yang bermunculan
yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia dwaktu yang tidak bisa diduga
kedatangannya. Sebagai salah satu perangkat ebudayaan, pendidikan akan melalukan tugas
kelembagaan sesuai dengan hukum perkembangan masyarakat (Normina, 2017: 22).
Menurut Normina (2017: 22) Pendidikan akan berinteraksi dengan nilai-nlai masyarakat

5
setempat dan memelihara hubungan timpal balik yang menentukan proses-proses
perubahan tatanan sosio-kultur masyarakat dalam rangka mengembangkan kemajuan
peradabannya.

SIMPULAN
Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi oleh kebutuhan manusia.
Secara sederhana pendidikan merupakan usaha manusia dalam menumbuhkan dan
mengembangkan semua potensi-potensi yang dimilikinya sesuai dengan nilai-nilai yang
ada dimasyarakat. kebudayaan dapat disebut sebagai sebuah karya yang tercipta dari hasil
kerja keras manusia yang nantinya akan diwariskan kegenerasi berikutnya. Pendidikan
dapat menjadi suatu penghubung antara kebudayan dengan ilmu pengetahuan dalam
meningkatkan peradaban umat manusia. berbagai pengalaman manusia yang diteruskan
kepada generasi berikutnya akan berkembang menjadi berbagai gagasan seperti bahasa, dan
adati istiadat. Pengajaran nila-nilai kebudayaan tersebut perlu dilakukan secara terarah dan
efektif terhadap peserta didik. Hal ini dikarenakan nilai-nilai budaya merupakan suatu jati
diri bangsa, jadi perlu agar bangsa tersebut untuk menanamkan nilai-nilai budaya kepada
masyarakat. sehingga kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa tersebut tidak tergeser oleh
adanya budaya asing.

REFERENSI

Abbas, E. W., Syaharuddin, S., Mutiani, M., Susanto, H., & Jumriani, J. (2022).
STRENGTHENING HISTORICAL THINKING SKILLS THROUGH
TRANSCRIPT BASED LESSON ANALYSES MODEL IN THE LESSON OF
HISTORY. ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah, 18(1).
Arifin, J., & Susanto, H. (2017, November). The Internalization of Multiculturalism Values
through Literature Learning. In 1st International Conference on Social Sciences
Education-" Multicultural Transformation in Education, Social Sciences and Wetland
Environment"(ICSSE 2017) (pp. 167-169). Atlantis Press.
Fitri, M., & Susanto, H. (2022). NILAI SOSIAL RELIGI TRADISI MANOPENG PADA
MASYARAKAT BANYIUR. Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran
Sejarah, 7(2), 161-169.
Jannah, M., Effendi, R., & Susanto, H. (2021). KESENIAN TRADISIONAL MASUKKIRI
MASYARAKAT BUGIS PAGATAN KECAMATAN KUSAN HILIR
KABUPATEN TANAH BUMBU. Prabayaksa: Journal of History Education, 1(2),
64-70.

6
Rochgiyanti, M., & Susanto, H. (2017, November). Transformation of Wetland Local
Wisdom Values on Activities of Swamp Buffalo Breeding in Social Science Learning
Practice. In 1st International Conference on Social Sciences Education-"
Multicultural Transformation in Education, Social Sciences and Wetland
Environment"(ICSSE 2017) (pp. 272-276). Atlantis Press.
Rochgiyanti, R., & Susanto, H. (2018, April). Tradisi pemeliharaan kerbau kalang di
wilayah lahan basah Desa Tabatan Baru, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Barito
Kuala. In Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah (Vol. 3, No. 2).
Susanto, H. (2017, November). Perception on Cultural Diversity and Multiculturalism
Education. In 1st International Conference on Social Sciences Education-"
Multicultural Transformation in Education, Social Sciences and Wetland
Environment"(ICSSE 2017). Atlantis Press.
Susanto, H., & Fathurrahman, H. A. (2021, February). Migration and Adaptation of the
Loksado Dayak Tribe (Historical Study of Dayak Loksado Community in
Pelantingan Village). In The 2nd International Conference on Social Sciences
Education (ICSSE 2020) (pp. 5-10). Atlantis Press.
Susanto, H., Abbas, E. W., Anis, M. Z. A., & Akmal, H. CHARACTER CONTENT AND
LOCAL EXCELLENCE IN VOCATIONAL CURRICULUM IMPLEMENTATION
IN TABALONG REGENCY.
Susanto, H., Subiyakto, B., & Khairullah, M. (2021). ANJIR SERAPAT SEBAGAI
JALUR EKONOMI MASYARAKAT KAWASAN ALIRAN SUNGAI SEJAK ERA
KOLONIAL. Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan
Pengajarannya, 15(2), 321-330.
Syaharuddin, S., Hidayat Putra, M. A., & Susanto, H. (2019). Nilai Budaya Manyambang
Masyarakat Desa Lok Baintan Dalam Sebagai Sumber Belajar IPS.
Yunarti, Y. (2014). Pendidikan kearah pembentukan karakter. Tarbawiyah: Jurnal Ilmiah
Pendidikan, 11(02), 262-278.
Inrevolzon, I. (2013). Kebudayaan dan Peradaban. Tamaddun: Jurnal Kebudayaan dan
Sastra Islam, 13(2).
Normina, N. (2017). Pendidikan dalam Kebudayaan. ITTIHAD, 15(28), 17-28.
Hazmi, M. H. F. (2021). Membentuk dan Mengembangkan Kesadaran Berbangsa dengan
Pendidikan Sejarah. PROSIDING PEKAN SEJARAH, 1(1), 251-258.
Amirin, T. M. (2012). Implementasi pendekatan pendidikan multikultural kontekstual
berbasis kearifan lokal di Indonesia. Jurnal pembangunan pendidikan: Fondasi dan
aplikasi, 1(1).

Anda mungkin juga menyukai