Anda di halaman 1dari 3

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“PERWUJUDAN KEPULAUAN NUSANTARA SEBAGAI


SATU KESATUAN DALAM BIDANG SOSIAL BUDAYA
(NKRI)”

KELOMPOK 3 :
Farhan Ilham
Syahrul Ramadhana
Musfira
Hardiaty
Putri Indriani
Triafni Rezky Letsari
PERWUJUDAN KEPULAUAN NUSANTARA SEBAGAI SATU KESATUAN
DALAM BIDANG SODIAL BUDAYA (NKRI)

I
a. Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan bangsa harus merupakan
kehidupan bangsa yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan masyarakat yang
sama, merata dan seimbang, serta adanya keselarasan kehidupan yang sesuai dengan
tingkat kemajuan bangsa.

b. Bahwa budaya Indonesia pada hakekatnya adalah satu, sedangkan corak ragam
budaya yang ada menggambarkan kekayaan budaya bangsa yang menjadi modal dan
landasan pengembangan budaya bangsa seluruhnya, dengan tidak menolak nilai-nilai
budaya lain yang tidak bertentangan dengan nilai budaya bangsa, yang hasil-hasilnya
dapat dinikmati oleh bangsa

II
a. Bangsa Indonesia adalah salah satu bangsa di dunia yang paling majemuk dan dihuni
oleh ratusan kelompok etnik, serta kaya akan bahasa serta kebudayaan daerah.
Kemajemukan Indonesia tersebut terlihat pada aspek geografis, etnis, sosio-kultural,
agama, serta aliran-aliran kepercayaan. Setiap suku bangsa memiliki bahasa dan
dialek tersendiri. Agama yang ada dalam masyarakat Indonesia meliputi agama Islam,
Hindu, Budha, Kristen, dan Khonghucu, sedangkan sistem hukumnya terdiri dari
hukum nasional, agama, dan hukum adat. Pola kehidupan dari berbagai system
kekerabatan dan sistem perkawinan, baik monogami maupun poligami, dapat
dijumpai dalam tata kehidupan masyarakat Indonesia.

b. Masyarakat Indonesia yang bersifat majemuk itu berpotensi untuk melahirkan


masalah sosial. Masalah sosial dapat terjadi karena tidak adanya kehendak bersama
untuk menuju kesatuan dan kedamaian. Konflik sosial dapat terjadi apabila muncul
keegoan antaretnik, orang-orang pribumi dan non pribumi, dengan latar belakang
agama, budaya, bahasa dan karakter yang berbeda, masing-masing tidak saling
menghargai satu sama lain. Kemajemukan itu sangat potensial menjadi pemicu
konflik antaretnis apabila tidak diatur dengan baik.

III
a. Pancasila dan sosial budaya memiliki hubungan yang saling terikat. Dengan
bersosial dan berbudaya sama dengan sudah mengamalkan nilai-nilai pancasila.
Sebagai warga negara Indonesia kita semua diamanahkan untuk mengamalkan nilai
nilai pancasila tersebut terutama dalam bersosial dan berbudaya, dengan cara menjaga
toleransi terhadap sesama, mementingkan kepentingan dan kesejahteraan bersama.
\
b. Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan nasional yang berarti berbeda-beda tetapi
tetap satu. Semboyan ini lahir sebagai refleksi atas realitas kemajemukan bangsa,
sekaligus sebagai jawaban agar kemajemukan itu tidak memicu disintegrasi, tetapi
justru menjadi tiang-tiang penyangga bagi hadirnya sebuah bangsa yang kokoh.
Simbol Bhinneka Tunggal Ika dapat melahirkan aset yang berharga dan sebagai satu
upaya untuk “memayungi‟ keanekaragaman yang ada, serta strategi untuk
mempersatukan berbagai kelompok etnik dalam suatu ikatan yang berorientasi ke
masa depan, adil dan makmur. Kebhinnekatunggalikaan tersebut merupakan
ungkapan yang tepat untuk menggambarkan masyarakat Indonesia yang majemuk.

c. Masyarakat Indonesia terwujud sebagai hasil interaksi sosial dari banyak suku bangsa
dengan aneka ragam latar belakang kebudayaan, agama, dan sejarah.
Keanekaragaman sosial budaya yan mewarnai kehidupan bangsa Indonesia sangat
menarik untuk dikaji, sebagaimana dikatakan Jong (Santoso, 1982: 11) bahwa
kepulauan Nusantara merupakan suatu ethnologische studieveld yang ideal. Indonesia
sebagai tempat yang dapat leluasa mengadakan studi perbandingan kemasyarakatan
ataupun kebudayaan karena dar dalam satu kesatuan wilayah itu ditemukan aneka
ragam masyarakat dan kebudayaan.

IV
a. Etika dan moral menjadi dasar dalam perkembangan sosial dan budaya
di Indonesia. Menciptakan etika dan moral yang baik juga menjadi bagian dari
upaya pembangunan sosial dan budaya. Di indonesia sekarang ini, etika dan
moral semakin sulit dimengerti lagi. Dari hal-hal kecil yang seharusnya tidak
dibesar-besarkan menjadi besar karena kesalah pahaman dan etika moral yang
tidak mementingkan lagi persaudaraan berbangsa dan bernegara

b. Sosial budaya di Indonesia sangat beragam. Dari daerah satu dengan


daerah yang lain memiliki karakteristik budaya yang tidak sama. Dari adat
istiadat, kepercayaan, dan bahasa dalam berkomunikasi. Budaya yang berbeda
sudah menjadi ciri khas di Indonesia, budaya yang ada lahir secara alamiah sesuai
dengan lingkungannya. Dalam berkebudayaan terdapat budaya murni dan budaya
kebiasaan, budaya murni ialah suatu kebiasaan yang sudah ada dalam lingkunnya
sejak seseorang dilahirkan, misalnya yang dilahirkan di pulau jawa, mestinya
sudah dari lahir cara berkomunikas dan logat bahasa akan berbeda dengan daerah
lain misalnya di sulawesi. Sedangkan budaya kebiasaan adalah suatu kegiatan
yang dilakukan berulang-ulang, misalnya dalam kedisiplinan.

c. Dengan sosial dan budaya yang menerapkan sila dalam pancasila kita bisa
mengajarkan warga negara untuk mengenal dan berhubungan baik dengan
saudara sebangsa dan setanah air, tidak mudah terprovokasi, siap bela negara, dan
ikut serta menjadi Sumber Daya Manusia yang unggul untuk diri sendiri dan
untuk Negara Indonesia. Sosial dan budaya memanglah bukan hal besar jika
dibandingkan dengan urusan negara yang lain. Tetapi sosial dan budaya
menyangkut kualitas Sumber Daya Manusia. Dengan berhubungan baik dengan
lingkungan akan tercipta Sumber Daya Manusia yang unggul, kreatif, dan
kompetitif. Dan dapat mendorong tujuan negara yaitu kesejahteraan dan
kedamaian terhadap sesama warga negara

Anda mungkin juga menyukai