J
PRES IDEN
REPUBLI K INDONESIA
Dengan . ..
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
-2-
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKIL AN R AKY AT REP UBLIK INDONESI A
dan
PRESIDEN REP UBLIK INDONESI A,
MEM UT USK AN :
Menetapkan UND ANG- UND ANG TENT ANG PEM AJUAN KEB UD AY AAN .
B AB I
KETENT UAN UM UM
Pasal l
6. Pemanfaatan . . . ·
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3-
6. Pemanfaatan adalab upaya pendayagunaan Objek
Pemajuan Kebudayaan untuk menguatkan ideologi,
politik, ekonomi, sosial, budaya, pertabanan, dan
keamanan dalam mewujudkan tujuan nasional.
7 . Pembinaan adalab upaya pemberdayaan Sumber
Daya Manusia Kebudayaan, lembaga Kebudayaan,
dan pranata Kebudayaan dalam meningkatkan dan
memperluas peran aktif dan inisiatif masyarakat.
8 . Objek Pemajuan Kebudayaan adalab unsur
Kebudayaan yang menjadi sasaran utama Pemajuan
Kebudayaan.
9 . Pokok Pikiran Kebudayaan Daerab adalab dokume n
yang memuat kondisi faktual dan permasalaban
yang dibadapi daerab dalam upaya Pemajuan
Kebudayaan beserta usulan penyelesaiannya.
1 0 . Strategi Kebudayaan adalab dokumen tentang arab
Pemajuan Kebudayaan yang berlandaskan pada
potensi, sit uasi, dan kondisi Kebudayaan Indonesia
untuk mewujudkan tujuan nasional.
1 1 . Rencana Induk Pernajuan Ke budayaan adalab
pedoman bagi Pemerintab Pusat dalam
melaksanakan Pemajuan Kebudayaan.
1 2 . Sistem Pendataan Kebudayaan Terpadu adalab
sistem dat a utama Kebudayaan . yang
mengintegrasikan selurub data Kebudayaan dari
berbagai sumber.
1 3. Sumber Daya Manusia Kebuda yaan adalab orang
yang bergiat, bekerja, dan/ atau berkarya dalam
bidang yang berkaitan dengan Objek Pemajuan
Kebudayaan.
1 4 . Setiap Orang adalab orang perseorangan, kelompok
orang, organisasi masyarakat, dan/ atau badan
usaba yang · berbentuk badan bukum atau bukan
badan bukum.
1 5 . Pemerintab . . .
PRES IDEN
REPUBLI K I NDONESIA
-4-
1 5 . Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik
Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan
negara Republik Indonesia yang dibantu oleh Wakil
Presiden dan menteri sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1 945.
1 .6 Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang
memimpin pelaksanaan urusan pe merintahan yang
menjadi kewenangan daerah otonom.
1 7. Menteri ada a
l h menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang Kebudayaan.
Pasa1 2
Pasa l 3
Pasal 4 . . .
PRES IDEN
REPUBLI K I NDONESIA
-5-
Pasal 4
Pasal 5
B AB II . . .
PRES IDEN
REPUBLI K I NDONESIA
-6-
B AB II
PEM AJU AN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 6
Pasal 7
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10 . . .
PRES I DEN
REPUBLIK I NDONES I A
- 27-
Pasal 1 0
Pasa l 1 1
( 3
) Anggaran . . .
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-8-
( 3) Anggaran penyusunan Pokok Pikiran Kebudayaan
Daerah kabupaten fkota dibebankan kepada
anggaran pendapatan dan belanja daera h.
(4) Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah kabupaten fkota
ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Walikota.
(5) Ketentuan lebih lan u
jt mengenai tata cara
penyusunan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah
kabupaten fkota sebagaimana dimaksud pada ayat
( 1 ) sampai dengan ayat (4) diatur dengan Peraturan
Presiden .
Pasal 1 2
( 3) Anggaran . . . ·
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-9-
(3) Anggaran penyusunan Pokok Pikiran Kebudayaan
Daerah provinsi dibebankan kepada anggaran
pendapatan dan belanja daerah.
(4) Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah provinsi
ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara
penyusunan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah
provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sampai dengan ayat (4) diatur dengan Peraturan
Presiden.
Pasal 1 3
b. p eta . . .
----
PRES IDEN
REPUBLI K I NDONESIA
- 10 -
b . peta perkembangan faktor budaya di luar Objek
Pemajuan Kebudayaan ;
c. peta Sumber Daya Manusia Kebudayaan,
lembaga Kebudayaan, dan pranata Kebudayaan
di seluruh wilayah Indonesia ;
d. identi fikasi sarana dan prasarana Kebudayaan di
seluruh wilayah Indonesia ;
e. peta permasalahan dalam Pemajuan Kebudayaan
di seluruh wilayah Indonesia ; dan
f. analisis permasalahan dalam ·Pernajuan
Kebudayaan di seluruh wilayah Indonesia .
(4) Penyusunan Strategi Kebudayaan dilakukan dengan :
a . menggunakan pendekatan yang komprehensif ;
b. menyusun kajian yang bersifat multidisipliner ;
dan
c. memperhatikan sifat saling terkait, saling
terhu �ung, dan saling terga ntung antar
Kebudayaan di Indonesia .
(5) Anggaran penyusunan Strategi Kebudayaan
dibebankan kepada anggaran pendapatan dan
belanja negara.
(6) Strategi Kebudayaan ditetapkan oleh Presiden .
(7) Ketentuan Jebih lanjut mengena 1 tata cara
penyusunan Strategi Kebudayaan sebagaimana
dimaksud pada ayat ( 1) sampai dengan ayat (6)
diatur dengan Peraturan Presiden.
Pasa 1 14
(2) Rencana . . .
PRES I DEN
REPUBLI K I NDONESI A
- 11 -
(2) Rencana lnduk Pemajuan Kebudayaan berisi :
a. visi dan misi Pemajuan Kebudayaan ;
b. tujuan dan sasaran ;
c. perencanaan ;
d. pembagian wewenang ; dan
e. alat ukur capaian.
(3) Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan disusun
untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun dan dapat
ditinjau kernbali setiap 5 ·(lima) tahun.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Rencana Induk
Pemajuan Kebudayaan sebagaimana dimaksud pada
ayat ( 1 ) , ayat (2) , dan ayat (3) diatur dengan
Peraturan Pemerintah.
Pasal 1 5
(5) Sistem . . .
--
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 12 -
(5) Sistem Pendataan Kebudayaan Terpadu harus dapat
diakses oleh Setiap Orang.
(6) Pengelolaan Sistem Pendataan Kebudayaan Terpadu
harus mempertimbangkan kedaulatan, keamanan,
dan ketahanan nasional.
(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai Sistem Pendataan
Kebudayaan Terpadu sebagaimana dimaksud pada
ayat ( 1 ) sampai dengan ayat (6) diatur dengan
Peraturan Pemerintah.
Bagian Kedua
Pelindungan
Paragraf 1
Inventarisasi
Pasal 1 6
Pasa l 1 7
Pasal 1 8 . . .
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 13 -
Pasal 1 8
Pasal 1 9
Pasal 20
Pasal 21 ...
PRES I DEN
REPUBLI K INDONESI A
- 14 -
Pasal 2 1
Paragraf 2
Pengamanan
Pasal 22
Pasal 23
Pa rag ra f 3 . . .
PRES IDEN
REPUBLI K I NDONESIA
- 15 -
Paragraf 3
Pemeliharaan
Pasal 24
Pasal 25
Paragraf 4 . . .
--
PRES I DEN
REPUBLI K I NDONESI A
- 16 -
Paragraf 4
Penyelamatan
Pasal 26
Pasal 27
P aragraf 5
Publikasi
Pasal 28
(2) Setiap . . .
PRES IDEN
REPUBLI K I NDONESIA
- 17 -
(2) Setiap Orang dapat berperan aktif dalam melakukan
publikasi terhadap informasi yang berkaitan dengan
inventarisasi, pengamanan, pemeliharaan, dan
penyelamatan Objek Pemajuan Kebudayaan.
(3) Publikasi dilakukan untuk penyebaran informasi
kepada publik baik di dalam negeri maupun di luar
negeri dengan menggunakan berbagai bentuk media.
Pasal 29
Bagian Ketiga
Pengembangan
Pasal 30
Pasal 3 1 ...
- --
PRES I DEN
REPUBLI K I NDONESI A
- 18 -
Pasal 3 1
Bagian Keempat
Pemanfaatan
Pasa1 32
Pasa 133
- 19 -
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Pemanfaatan Objek
Pemajuan Kebudayaan untuk membangun karakter
bangsa dan meningkatkan ketahanan budaya
sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) diatur dengan
Peraturan Pemerintah.
Pasal 34
Pasal 35
(2) Pemanfaatan . . .
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 20-
(2) Pemanfaatan Objek Pemajuan Kebudayaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
undangan.
Pasal36
Pasal37
(4)Ketentuan . . .
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
- 21 -
Pasal38
Bagian Kelima
Pembinaan
Pasal39
Pasal40
BABIII
HAKDAN KEWAJIBAN
Pasal41
f. memperoleh...
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
- 23-
f. memperoleh manfaat dari Pemajuan Kebudayaan
untuk meningkatkan kesejahteraan.
Pasal42
BABIV
TUGASDAN WEWEN AN G
BagianKesatu
Tugas
Pasal43
i. menggunakan . ..
PRES IDEN
REPUBLI K INDONESIA
- 24 -
1. menggunakan Kebudayaan sebagai salah satu media
diplomasi internasional ;
J. meningkatkan kerja sa ma internasional di bidang
Kebudayaan ; dan
k. menghidup kan dan menj aga ekosistem Kebudayaan
yang berkelanjutan.
Pasa l 44
Bagian Kedua
Wewe nang
Pasal 45
a. merumuskan . . .
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 25 -
a. merumuskan dan menetapkan kebijakan Pe ma u
j an
Kebudayaan ;
b. merencanakan, menyelenggarakan, dan mengawasi
Pemajuan Kebudayaan ;
c. merumuskan dan menetapkan mekanis me
pendanaan dalam Pemajuan Kebudayaan ; dan
Pasal 46
B AB V . . .
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
- 26 -
B AB V
P END AN AAN
Pasal 47
Pasal 48
Pasal 49
B AB VI .. .
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 27 -
B AB VI
P ENGH ARG AAN
Pasal 50
Pasal 5 1
Pasal 52 . . .
PRES IDEN
REPUBLI K INDONESIA
- 28 -
Pasal 52
B AB VII
L AR ANG AN
Pasal 53
Pasal 54
B AB VIII
K ET ENTU AN PID AN A
Pasa1 55
mengakibatkan . . .
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 29 -
mengakibatkan tidak dapat dipakainya sarana dan
prasarana Pemajuan Kebudayaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 53 dipidana dengan pidana
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan pidana denda
paling banyak Rp 1 0 . 000.000.000,00 ( sepuluh miliar
rupiah) .
Pasal 56
Pasal 57
e . pelarangan . . .
PRES IDEN
REPUBLI K I NDONESI A
- 30 -
e. pelarangan kepada pengurus tersebut untuk
mendirikan korporasi dalam bidang usaha
. yang
sama .
Pasal 58
B AB I X
K ET ENTU AN P ENUTUP
Pasal 59
Pasa1 60
Pasa l 6 1
Aga r . ..
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 31 -
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Undang-Undang ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia.
Disahkan di Jakarta
pada tanggal 24 Mei 20 1 7
PR ESID EN R EPUBLIK INDON ESIA,
ttd.
JOKO WIDODO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 29 Mei 20 1 7
MENT ERIHUKUM DAN HAK ASASIMANUSIA
R EPUBLIK INDON ESIA,
ttd.
YASONNA H . LAOLY
· P EN JEL AS AN
AT AS
UND ANG-UND ANG R EPUBLIK INDON ESI A
NOMOR 5 T AHUN 20 1 7
T ENT ANG
P EMAJU AN K EBUD AY AAN
I. UMUM
In dones ia . . .
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
-2-
Indonesia menghadapi berbagai masalah, tantangan, dan peluang
dalam memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia.
Untuk itu, diperlukan langkah strategis berupa upaya Pemajuan
Kebudayaan melalui Pelindungan, Pengembangan, Pemanfaatan, dan
Pembin aan guna mewujudkan masyarakat Indonesia sesuai dengan
prinsip "Trisakti" yang disampaikan oleh Ir . Soekarno sebagai pendiri
Negara Kesatuan Republik . Indonesia dalam pidato tanggal 17
Agustus 1 964, yaitu berdaulat secara politik, berdikari secara
ekonomi, dan berkepribadian dalam Kebudayaan.
Langkah strategis berupa upaya Pemajuan Kebudayaan tersebut
harus dipandang sebagai investasi untuk membangun masa depa n
dan peradaban bangsa, bukan sebagai beban biaya.
Pe majuan Kebudayaan Nasional Indonesia dilaksanakan
berlandaskan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik ··
Undang-Undang . . .
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
-3-
Undang -Undang tentang Pemajuan Kebudayaan secara umum
mengatur materi pokok mengenai Ketentuan Umum, Pemajuan, Hak
dan Kewajiban, Tugas dan Wewenang, Pendanaan, Penghargaan,
Larangan, Ketentuan Pidana, dan Ketentuan Penutup yang diu ra k
i an
dalam batang tubuh Undang-Undang tentang Pemajuan Kebudayaan
serta penjelasannya.
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas.
Pasal 3
Huruf a
Yang dimaksud dengan "asas toleransi" adalah bahwa
Pemajuan Kebudayaan dilandasi den gan saling menghargai
dan menghormati.
Huruf b
Yang dimaksud dengan "asas keberagaman" adalah bahwa
Pemajuan Kebudayaan mengakui dan memelihara perbedaan
suku bangsa, ras, agama, dan kepercayaan.
Huruf c
Yang dimaksud dengan "asas kelokalan" adalah bahwa
Pemajuan Kebudayaan memperhatikan karakteristik sumber
daya alam, ekosistem, kondisi geogra fis , budaya masyarakat
setempat, dan kearifan lokal.
Huruf d . . .
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
-4-
Huruf d
Yang dimaksud dengan "asas lintas wilayah" adalah b ahwa
Pemajuan Kebudayaan memperhatikan dinamika budaya
lokal tanpa dibatasi oleh batas administratif.
Huruf e
Yang dimaksud dengan "asas partisipati f' adalah bahwa
Pemajuan Kebudayaan dilakukan dengan melibatkan peran
aktif Setiap Orang baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Huruf f
Yang dimaksud dengan "asas manfaat" adalah bahwa
Pemajuan Kebudayaan berorientasi pad a investasi masa
depan sehingga dapat memberikan manfaat yang op timal
bagi kesejahteraan r�at .
Huruf g
Yang dimaksud dengan "asas keberlanjutan" adalah bahwa
Pemajuan Kebudayaan dilaksanakan secara sistematis,
terencana, berkesinambungan, dan berlangsung terus
menerus dengan memastikan terjadi regenerasi Sumber
Daya Manusia Kebudayaan dan memperhatikan kepentingan
generasi yang akan datang.
Huruf h
Yang dimaksud dengan "asas kebebasan berek spresi" adalah
Huruf i ...
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-5-
Huruf i
Yang dimaksud dengan "asas keterpaduan" adalah bahwa
Pemajuan Kebudayaan dilaksanakan secara terhubung dan
terkoordinasi lintas sektor, lintas wilayah, dan lintas
pemangku kepentingan.
Huruf j
Yang dimaksud dengan "asas kesederajatan" adalah · bahwa
Pemajuan Kebudayaan menjamin kedudukan yang sa ma.
dalam masyarakat yang memiliki Kebudayaan yang beragam.
Huruf k
Yang dimaksud dengan "asas gotong royong" adalah bahwa
Pemajuan Kebudayaan dilaksanakan dengan sem angat kerja
bersama yang tulus.
Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal S
Huruf a
Ya ng dimaksud dengan "tradisi lisan" ad alah tuturan yang
diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat, antara
lain, sejarah lisan, dongeng, rapalan, pa ntun, dan cerita
ra kyat.
Huruf b . . .
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-6-
Huruf b
Yang dimaksud dengan "manuskrip" adalah naskah beserta
segala informasi yang terkandung di dalamnya, yang
memiliki nilai budaya dan sejarah, antara lain, serat, babad,
hikayat, dan kitab.
Huruf c
Yang dimaksud dengan "adat ist a
i dat" adalah kebiasaan
yang didasarkan pada nilai tertentu dan dilakukan oleh
kelompok masyarakat secara terus - menerus dan diwariskan
pada generasi berikutnya, antara lain, tata kelola lingkungan
dan tata cara penyelesaian sengketa.
Huruf d
Yang dimaksud dengan "ritus" adalah tata cara pelaksanaan
upacara atau kegiatan yang didasarkan pada nilai tertentu
dan dilakukan oleh kelompok masyarakat secara terus
menerus dan diwariskan pada generasi berikutnya, antara
lain, berbagai perayaan, peringatan kelahiran, upacara
perkawinan, upacara kematian, dan ritual kepercayaan
beserta perlengkapannya.
Huruf e
Yang dimaksud dengan "pengetahuan tradisional" adalah
seluru h ide dan gagasan dalam masyarakat, yang
mengandung nilai-nilai setempat sebagai hasil pengalaman
nyata dalam berinteraksi dengan lingkungan, dikembangkan
secara terus-menerus dan diwariskan pada · generas 1
berikutnya.
Pengetahuan . . .
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-7-
Pengetahuan tradisional antara lain kerajinan, busana,
metode penyehatan, jamu, makanan dan minuman
tradisional, serta pengetahuan dan kebiasaan perilaku
mengenai alam dan semesta.
Huruf f
Yang dimaksud d engan "teknologi tradisional" adalah
keseluruhan sarana untuk menyedi akan barang-barang atau
cara yang diperlukan bagi kelangsungan atau kenyamanan
hidup manusia dalam bentuk produk, kemahiran, dan
keterampil an masyarakat sebagai hasil pengalaman nyata ·
dalam berinteraksi dengan lingkungan, dikembangkan
seca ra terus-menerus dan diwariskan pada generas t
berikutnya.
Huruf g
Yang dimaksud dengan "seni" adalah ekspresi artistik
individu, kolektif, ata u komunal, yang berbasis warisan
budaya mau pun berbas is kreativitas penciptaan baru, yang
terwujud dalam berbagai bentuk ke giatan dan/ atau
medium. Seni antara lain seni pertunjukan, seni rupa, seni
sastra, film, seni musik, dan seni media.
Huruf h
Yang dimaksud dengan "bahasa" adalah sarana k <;>munikasi
antarmanusia, baik be rbentuk lisan, tulisan, maupun
isyarat, antara lain, bahasa Indonesia dan bahasa daerah .
Huruf i . . .
PRES IDEN
REPUBLI K I NDONESI A
-8-
Huruf i
Yang dimaksud dengan "permainan ra kyat" adalah .berbagai
permainan yang didasarkan pada nilai tertentu dan
dilakukan oleh kelompok masyarakat secara terus menerus
· dan diwariskan pada generasi berikutnya, yang bertujuan
untuk menghibur diri, antara lain, permainan kelereng,
congklak, gasing, dan gobak sodor.
Huruf j
Yang dimaksud dengan "olah raga tradisional" adalah
berbagai aktivitas fisik dan/ atau mental yang bertujuan ·
untuk menyehatkan diri, peningkatan daya tahan tubuh,
didasarkan pada nilai tertentu, dilakukan oleh kelompok
masyarakat secara terus-menerus, dan 'diwariskan pada
generasi berikutnya, antara lain, bela diri, pasola, lompat
batu, dan debus.
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
Yang dimaksud dengan "penga rusutamaan Kebudayaan" adalah
strategi yang dilakukan secara rasional dan sistematis melalui
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi kebijakan
.
.
Pasal 8
Cukup jelas .
Pasal 9 . . .
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-9-
Pasal 9
Yang dimaksud dengan "berjenjang" adalah penyusunan
serangkaian dokumen secara berurutan dari Pokok Pikiran
Pemajuan Kebudayaan Daerah kabupaten/ kota, Pokok Pikiran
Pe majuan Kebudayaan Daerah provinsi, Strategi Kebudayaan,
sampai dengan Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan.
Pasa1 1 0
Cukup jelas.
Pasal 1 1
Ayat ( 1 )
Yang dimaksud dengan "kompetensi" adalah tingkat
penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan/ atau keahlian
serta sikap yang relevan dalam suatu bidang.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Cukup jelas.
Pasal 12 ...
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 10 -
Pasal 1 2
Ayat ( 1 )
Pemangku kepentingan antara lain pemangku adat, tokoh
masyarakat, dan komunitas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Cukup jelas.
Pasal 1 3
Ayat ( 1 )
Yang dimaksud dengan "kompetensi" adalah tingkat
penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan/ atau keahlian
serta sikap yang relevan dalam suatu bidang.
Ayat (2) . . .
PRES I DEN
REPUBLI K I NDONESI A
- 11 -
Ayat (2)
Huruf a
Yang dimaksud dengan "abstrak" adalah rangkuman dari
isi tulisan dalam format yang sangat singkat atau dengan
kata lain penyajian atau gambaran ringkas yang benar,
tepat, dan jelas mengenai isi dokumen.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Ayat (3)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Faktor budaya di luar Objek Pemajuan Kebudayaan
antara lain eagar budaya, masyarakat adat, lingkungan
hidup, dan data maritim di seluruh wilayah Indonesia.
Huruf e
Cukup jelas.
. Huruf d . . .
PRES I DEN
REPUBLI K I NDONES I A
- 12 -
Huruf d
Cukup jelas.
· Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Cukup jelas.
Ayat (6)
Cukup jelas.
Ayat (7)
Cukup jelas.
Pasal l 4
Cukup jelas.
Pa sal l S
Ayat ( 1 )
Cukup jelas.
Ayat (2)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b . . .
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
- 13 -
Huruf b
Cukup jelas.
· Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Data lain terkait kebudayaan seperti eagar budaya,
museum, film, dan buku.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ay at (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Cukup jelas.
Ayat (6)
Cukup jelas.
Ayat (7)
Cukup jelas.
Pasal 1 6
Ayat ( 1 )
Huruf a
Yang dimaksud dengan "pencatatan dan
pendokumentasian" adalah upaya merekam untuk
me nggam barkan . . .
PRES IDEN
REPUBLI K INDONESIA
- 14 -
menggambarkan keadaan Objek Pemajuan Kebudayaan
baik wujud fisik maupun arti sosialnya dengan tujuan
untuk mengidenti fikasi Objek Pemajuan Kebudayaan.
·
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 1 7
Cukup jelas.
Pasal 1 8
Ayat ( 1 )
Cukup jelas.
Ayat (2)
Yang dimaksud dengan "memfasilitasi" adalah . segala
dukungan, berupa dana atau sumber daya lainnya, yang
diberikan untuk memudahkan Setiap Orang dalam
melakukan pencatatan dan pendokumentasian, sesua 1
dengan kemampuan keuangan negara.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasa l 1 9 . . .
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 15 -
Pasal 1 9
Cukup jelas.
Pasal 20
Cukup jel as .
Pasal 2 1
Cukup jelas.
Pasal 22
Ayat ( 1 )
Cukup jel as.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Yang dimaksud dengan "pihak asing" adalah warga negara
asing, organisasi asing, badan hukum · asing, korporasi asing,
atau negara asing.
Ayat (4)
Cukup jel as .
Pasal 23
Cukup jelas.
Pasal 24
Cukup jelas.
Pasal 25 . . .
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
- 1 6-
Pasal 25
Cukup jelas.
Pasal 26
Ayat ( 1 )
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Huruf a
Yang dimaksud dengan "revitalisasi" adalah
menghidupkan kembali Objek Pemajuan Kebudayaan
yang telah atau hampir musnah. Revitalisasi dilakukan,
antara lain :
a. menggali atau mempelajari kembali berbagai data
Objek Pernajuan Kebudayaan dan/ atau Objek
Pemajuan Kebudayaan yang 0 telah atau hampir
musnah, yang terdapat baik di dalam maupun di luar
negeri ;
b. mewujudkan kembali Objek Pemajuan Kebudayaan
yang telah atau hampir musnah ; dan
c. mendorong kembali penggunaan Objek Pemajuan
Kebudayaan yang telah atau hampir musnah.
Huruf b
Yang 0 dimaksud dengan "repatriasi" adalah
mengembalikan Objek Pemajuan Kebudayaan yang
berada di luar wilayah Republik Indonesia ke dalam
wilayah Republik Indonesia. Repatriasi dilakukan, antara
la in . . .
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
- 17 -
lain, dengan pembelian Objek Pemajuan Kebudayaan
yang ada di luar negeri, kerja sama pengembalian Objek
Pemajuan Kebudayaan dengan negara asmg, dan
advokasi di tingkat internasional.
Huruf c
Yang dimaksud dengan "restorasi" adalah
mengembalikan atau memulihkan Objek Pemajuan
Kebudayaan ke keadaan semula.
Pasal 27
Cukup jelas.
Pasal 28
Ayat ( 1 )
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Bentuk media yang digunakan untuk publikasi disesuaikan
dengan sasaran dan tujuan publikasi.
Pasal 29
Cukup jelas.·
Pasal 30
Ayat ( 1 )
Cukup jelas.
Ayat (2) . . .
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 18 -
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
· Huruf a
Penyebarluasan dilakukan melalui diseminasi dan
diaspora. Diseminasi dilakukan, antara lain, melalui
penyebaran nilai-nilai budaya ke luar negeri, pertukaran
budaya, pameran, dan festival. Diaspora dil�kukan,
antara lain, melalui penyebaran pelaku budaya dan
identitas budaya ke luar negeri.
Huruf b
Pengkajian dilakukan baik melalui ·· penelitian ilmiah
maupun metode kajian tradisional untuk menggali
kembali nilai kearifan lokal untuk pengembangan
Kebudayaan masa depan.
Huruf c
Pengayaan keberagaman dilakukan, antara lain, melalui
penggabungan budaya (asimilasi) , penyesuaian budaya
sesuai dengan konteks ruang dan waktu (adaptasi) ,
penciptaan kreasi baru atau kreasi basil dari
pengembangan budaya sebelumnya (inovasi) , dan
penyerapan budaya asing menjadi bagian dari budaya
Indonesia (akulturasi) .
Pasal 3 1
Cukup jelas.
Pasal 32 . . .
PRES IDEN
REPUBLI K I NDONESIA
- 19 -
Pasal 32
Ayat ( 1 )
Cukup jelas.
Ayat (2)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Yang dimaksud dengan "ketahanan budaya" adalah
kemampuan suatu kebudayaan dalam mempertahankan
dan mengembangkan identitas, pengetahuan, serta
praktik budayanya yang relevan.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Pasal 33
Ayat ( 1 )
Huruf a
Yang dimaksud dengan "internalisasi nilai budaya"
adalah upaya menanamkan nilai budaya yang
menimbulkan kesadaran dan keyakinan ·untuk
diwujudkan dalam sikap dan perilaku.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c . . .
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
- 20 -
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasa1 34
Ayat ( 1 )
Pengolahan Objek Pemajuan Kebudayaan menjadi produk,
antara lain, di bidang perdagangan, perindustrian, dan
pariwisata.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 35
Cukup jelas.
Pasal 36
Cukup jelas.
Pasal 37 . . . .
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESI A
- 21 -
Pasal 37
Ayat ( 1 )
Kriteria industri besar didasarkan pada ketentuan peraturan
perundang-undangan yang mengatur bidang perindustrian
· dan perdagangan.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Menghidupkan dan menjaga ekosistem Objek Pemajuan
Kebudayaan terkait, misalnya pada kain tenun, yaitu
memastikan ketersediaan pemintal, penenun, bahan baku,
keterampilan, teknik pengerjaan, dan pewarna alami.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Pasal 38
Cukup jelas.
Pasal 39
Cukup jelas.
Pasal 40
Cukup jelas.
· Pasa1 4 1 . . .
--- -- ----- - - --
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 22 -
Pasal 4 1
Huruf a
Cukup jelas.
Htiruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Yang dimaksud dengan "sarana dan prasarana Kebudayaan"
adalah fasilitas penunjang terselenggaranya aktivitas
Kebudayaan, antara lain, museum, ruang pertunjukan,
galeri, sanggar, bioskop publik, perpustakaan, taman kota,
kebun raya, gelanggang, dan taman budaya.
Huruf f
Cukup jelas.
Pasal 42
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c . . .
PRES IDEN
REPUBLI K INDONESI A
- 23 -
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
· Cukup jelas.
Huruf e
Yang dimaksud dengan "sarana dan prasarana Kebudayaan"
adalah fasilitas penunjang terselenggaranya aktivitas
Kebudayaan, antara lain museum, ruang pertunjukan,
galeri, sanggar, bioskop publik, perpustakaan, taman kota,
kebun raya, gelanggang, dan taman budaya.
Pasal 43
Cukup jelas.
Pasal 44
Cukup jelas.
Pasal 45
Cukup jelas.
Pasal 46
Cukup jelas.
Pasal 47
Cukup jelas.
Pasal 48
Ayat ( 1 )
Cukup jelas.
· Ayat (2) . . .
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 24 -
Ayat (2)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Bentuk sumber lain yang sah dan tidak mengikat antara
lain bantuan/ hibah dari negara lain, hibah dari lembaga
internasional, hibah dari lembaga nasional, dan
pendanaan dari masyarakat.
Pasal 49
Cukup jelas.
Pasal SO
Ayat ( 1 )
Yang dimaksud dengan "pihak yang . berprestasi atau
.
berkontribusi luar biasa" adalah pihak yang memiliki
pengaruh besar dan memberikan manfaat bagi masyarakat
secara luas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 51 . . .
PRES IDEN
REPUBLIK INDO NESIA
- 25 -
Pasal 5 1
Ayat ( 1 )
Fasilitas meliputi, antara lain, biaya hidup, materi, dan/ atau
sarana prasarana, sesuai dengan kemampuan keuangan
negara.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 52
Ayat ( 1 )
Contoh insentif berupa pengurangan dan/ atau pembebasan
pajak, pengurangan danj atau pembebasan pungutan lain,
serta pembebasan bea impor / ekspor semen tara.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 53 . . .
PRES IDEN
REPUBLI K INDONESIA
- 26 -
Pasal 53
Cukup jelas.
Pasal 54
Cukup jelas.
Pasa1 55
Cukup jelas.
Pasal 56
Cukup jelas.
Pasa1 57
Cukup jelas.
Pasal 58
Cukup jelas.
Pasal 59
Cukup jelas.
Pasal 60
Cukup jelas.
Pasal 6 1
Cukup jelas.