PRESIDE N
REPUBLIK INDONESI A
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG KEPARIWISATAAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:
1. Wiaata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan
oleh aeBeorang atau eekelompok orang dengan
mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,
pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan
daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka
waktu sementara.
2. Wisatawan .
PR ESID E N
R EP UBL IK IND ONE S I A
-3-
9. Industri . .
F*R E S 10 E N
£t EP MBLIK IND O K E * I A
-4-
BAB II
PR E SIO E N
R EP MBL IK IN 0 O NES IA
-s-
BAB II
ASAS, FUNGS1, DAN TUJUAN
Pasal 2
h. berkelanjutan;
i. demokratis;
j. keaetaraan; dan
k. kesatuan.
Pasat 3
c. menghapus
PR E SID E N
R E PUB LIK 0IN D NES IA
-6-
c.
menghapus kemiskinan;
d.
mengatasi pengangguran;
e, meleatarikan alam, lingkungan, dan sumber daya;
f, memajukan kebudayaan;
g. mengangkat citra bangsa;
h. memupuk raaa cinta tanah air;
i. memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa; dan
j. mempererat persahabatan antarbangsa.
BAB III
PRINCIP PRNYELENGGARAAN KEPAR1WI'SATAAN
Pasal 5
d. memelihara
PR E SID E N
R E PUB LIK IN D O NE S IA
-7-
BAB IV
PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN
Pasa6
Pasal 7
c. pemasaran
w •v• -'”
-w •
l*R0E S t
f2 E I* M B L I K 0 EN
0IN H E' S I A
-8-
c. pcmasaran; das
d. ÎccÎcmbagaart kcpariwisataan.
Pasal 8
Pasaî 9
(5)Rencana . .
PR E SlO E N
R EP U B L I K IN D CJ N E S I A
-9-
Pasal 10
Pasal 11
BAB V
KAWA8AN STRATEGIE
Pasal 12
a. sumber ...
PR E SID E N
R EP MBLIK IN D O NE S I
A
Pasal 13
(2)Kawasan ...
-11-
BAB VI
USAHA PARIWISATA
Pasal 14
b. kawaean pariwieata;
C• jä8B J8fl8}3OPt&Si Wicht ¡
ij’ asa
PR E SID E N
R E P UBL IK IND O NE
-12-
i, jaaa informasi pariwisata;
). jasa konsultan pariwisata;
k, jaaa pramuwiaata;
1. wieata tirta; dan
Pasal 15
Pasat 16
Pasat 17
a. membuat .
PRIK
R EP UBI_ E SID
INDEONESIA
- 13 -
BAB VII
HAK, KEWAJIBAN, DAN LARANGAN
Bagian Kesatu
Hak
Pasal 18
Pasal 19
-14-
Pasal 20
Pasal 21
Paeal 22
b. membentuk .
PR ESID E
R EPUBL I K INO OH E S I A
- ıs -
b, membentuk dan menjadi anggota asOSİaSi
Bagian Kedua
Kewajiban
Pasal 23
(2)Ketentuan .
PRESIDE
R EPUBL IK IND ONES lA
-16-
Pasal 24
Pasal25
- 17 -
gg g g apsdwiaatabCrkoW8 b8M•
a, meJnga dan menghormati norma ag8ffl&, adat
lotladat, budaya, dan nilai-nilai yang hidup dalam
U&syar8k8t eetempati
membertkan intormaai yang ekurat dan bortanggung
n. meneia kan . . ,
PR ESIOEN
R EPUBL IK INDONES I
- 18
Bagian Ketiga
Larangan
Pasü27
BAB VIII
KfiWRNANOAN PEMERINTAH DAN PgMERINTAH
DAERAH
Paoü28
Pomerlntah berwenang:
a. menyuaun dan menetapkan rencana induk
pembangunan kepariwisataan naeional;
b. mengoordinasikan .
PR E SID E N
R EPUBL IK INDONES
- 19
Pasal 29 ...
PRESIDE
R EPUBL IK INDONES IA
-20-
Pasal 29
Pasal 30
f. memfasilitasi
PRESIDE
R EPLIBL IK IND ONES IA
-21-
Paaal 32 , , ,
PRESIDE
REPUBL IK INDONES I A
-22-
PasB32
BAB IX
KOORDINASI
Pasal 33
d. bidang ...
PRESIDE
REPMBL IK INDOHESI A
- 23 -
Pasal 34
Pasal 35
BAB X
BADAN PROMOSI PARIWISATA INDONESIA
Bagian Kesatu
Badan Promoei Pariwisata Indonesia
Pasal 36
(2) Badan . .
PRESID
REPUBLIK INDONES ÍA
-24-
Pasal 37
Pasal 38
(4)Ketentuan . .
PRESIDE N
R EPLIBL lK INDONES lA
- 25 -
Pasal 39
PassJ 40
Pasal 41 ...
PRESIDEN
REPMBLIK INDONES lA
- 25 -
b. sumber
PRESIDE
R EPUBL IK IND ONES lA
-27-
Bagian Kedua
Badan Promosi Pariwisata Daerah
Pasal 43
Pasal 44 . .
PRESIDE
REPUBL IK INDONESIA
-28-
Paeal 44
Pasal 46 ...
PRESIDE
REPUBLIC IND OHESIA
-29-
Pasal 46
Pasal 47
Pasal 48
b. meningkatkan .
PRESID EN
R E PUBLIK
- 30 -
Pasal 49
-3l -
BAB XI
’“ OABUNOAN INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA
Pasal 50
(5)Gabungan
PRESID EN
R E PUBLIK
- 32 -
BAB XII
PR ESIDEN
REPIJBL IK INDONES
- 33
BAB XII
PRLATIHAN 9UMBER DAYA MANUSIA, STANDARDISAS I,
SERTIPIKASI, DAN TENAGA KERJA
Bagian Kesatu
Pelatihan Sumber Daya Manusia
Pasal 52
Bagian Kedua
Standardieasi dan Sertifikasi
Pasal 53
Pasal 54
(2) Standar
PRESID E N
R E PLJBL IK IND ONES
- 34
Pasal 55
Bagian Ketiga
Tenaga Kerja Ahli Warga Negara Asing
Pasal 56
BAB XIII
PRESIDE
R ERUBLIK IN D ONE S IA
- 35 -
BAB XIII
PENDANAAN
Pasal 57
Passl58
Pasal 59
Pasal 60
Pasal 61 .
PR ESIDE
R EPUBLIK IND ONE S lA
- 36 -
Pasal 61
BAB XIV
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 62
(1) 8etiap wisatawøn yang tidak mematuhi ketentuan
aebaøaimana dimaksud dalam Pasal 25 dikenai
aankol berupa teguran liean dieertai dengan
pemberitahuan mengenai hal yang harue dipenuhi.
(2) Apabüa wieatawan telah diberi teguran sebagaimana
dimaksud pada ayat (lJ dan tidak diindahkannya,
wieatawan yang bersangkutan dapat diusir dari
lokaai perbuatan dilakukan.
(3) Teguran
PR ESID
REP LIBL IK IND ONES
IA
- 37-
BAB XV
KETENTUAN PIDANA
Pasal 64
- 38
BAB XVI
KETENTUAN PERALIHAN
BAB XVII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal O7
Pasal 68 . .
PRESIDEN
REPUBL IK INDONES
- 39
Pasal 68
Pasal 69
Pasal 70
Agar ...
F°RESIDEN
REPUBLIK INDOHESIA
- 40 -
Disahkan di Jakarta
pada tanggal 16 Januari 2009
ttd.
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 16 Januari 2009
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
“ ttd.
ANDI MATYALATTA
PENJELASAN
ATAS
UNDANO-UNDANO RRPUBLIK INDONESIA
NOMOR 10 TAHUN 2009
TENTANG
K£'•PARIWISATAAN
I. UMUM
eehingga ...
WRESIDEN
R Er•us L in if•t ID ONES lA
-2-
sehingga mendukung tercapainya peningkatan harkat dan martabat
manueia, psningkntan keaejahteraan, serta persahabatan antarbangsa
dalam rangka mewt;Judkan perdamaian dunia.
perubahan
PR EINSID
R EPUBLIK DOE NE S IA
Cukup jela8.
Pasal 3
Huxfa
Cukupj*as
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Humf d .
PR E SID E
R EP IJBLIK INDONES IA
Huruf d
Yang dimakeud dengan “lingkungan hidup‘ adalah
keaatuan ruang dengan eemua benda, daya, keadaaan,
dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya,
yang mempengaruhi kelangeungan perikehidupan dan
keaejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Huruf e
Yang dimaksud dengan “masyarakat eetempat” adalah
masyarakat yang bertempat tinggal di dalam wilayah
deatinaai pariwisata dan diprioritaskan untuk
mendapatkan manfaat dari penyelenggaraan kegiatan
pariwiaata di tempat tersebut.
Huxff
Huruf g
Yang dimakeud dengan “kode etik kepariwisataan dunia
dan keuepakatan internaeional‘ adalah kode etik dan
keaepakatan internasional dalam penyelenggaraan
keparlNaataan yang telah diratifikasi.
Humfh
Cukup jelaa.
Paaal 7
Huruf a
Dalam ketentuan ini yang dimakeud dengan pembangunan
induatrt pariwisata, antara lain pembangunari struktur
(fungai, hierarki, dan hubungan) industri pariwisata, daya
aaing produk pariWieata, kemitraan usaha pariwisata,
kredibilit8e bisnis, eerta tanggung jawab terhadap
o$kttngan alam dan sosial budaya.
Huruf b . .
PR E SID E
R EPUBL IK IND, ONES IA
Huruf b
Dalam kctcntuan ini yang dimaksud dengan pembangunan
deatlnaat pariwiaata, antara lain pemberdayaan
macyarakat, pembangunan daya tarik wisata,
pembangunan prasarana, penyediaan faeilitas umum,
serta pembangunan fasilitas pariwisata seeara terpadu dan
berkealnanıbungan.
Huruf c
Dalam ketcntuan ini yang dimaksud dengan pembangunan
pemaearan, antara lain pemasaran pariwieata bersama,
tcrpadu, dan bcrkeeinambungan dengan melibatkan
seluruh pemangku kepentingan serta pemasaran yang
bertanggung jawab dalam membangun citra Indonesia
ecbagal deatinaei pariwieata yang berdaya saing:
Huruf d
Dalam ketcntuan ini yang dimaksud dengan pembangunan
kelembagaan kepariwisataan, antara lain pengembangan
organiaaai Pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta, dan
maayarakat, pengembangan sumber daya manusia,
zogulaui, aerta mekanisme operasional di bidang
Cukup jClg8.
Ayat (1)
Ayat (2)
Cukup jelaa.
Ayat (3)
CukupjcMo.
Ayat (4)
PR E SID E
R EPUB LIK IND OH E S I A
-6-
Ayat(5)
Cukupjcas
Pasal 10
Ketentuan ini dimakaudkan untuk mendorong penanaman
modal dalam negeri dan penanaman modal aeing yang dilakukan
melalui, antara lain pemborian insentif flRkal dan nonfiskal,
kemudahan, promosi penanaman modal, dan pemberian
informael peluang penanaman modal.
Paeal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Ayat (I)
Culmp jelas.
Ayat (2)
Cukup jc\as.
Ayat (3)
CuJcup jelas.
Ayat (4)
Kaoaean strategic yang memiliki kekhususan wilayah
menjadl kawaaan pariwisata khusus ditetapkan dengan
undang-undang.
Pasal I4 .
PR E SID E
R EP MBL lK IND ONE S I A
-7-
Ayat (t)
Huruf a
Yang dimaksud dengan “usaha daya tarik wisata”
adalah ueaha yang kegiatannya mengelola daya tarik
wieata alam, daya tarik wisata budaya, dan daya tarik
wieata buatan/ binaan manusia.
Huruf b
Yang dimaksud dengan ‘usaha kawasan pariwisata”
adalah uaaha yang kegiatannya membangun dan/ atau
mengelola kawaean dengan luae tertentu untuk
memenuhi kebutuhan pariwisata.
Huruf c
Yang dimaksud dengan “usaha jasa transportasi
wlsata” adalah ueaha khusus yang menyediakan
angkutan untuk kebutuhan dan kegiatan -pariwisata,
bukan angkutan transportasi reguler/umum.
Huruf d
Yang dinıaksud dengan “usaha jasa perjalanan wisata”
adalah uaaha biro peŞalanan wieata dan usaha agen
peı¡|alanan wieata.
Uaaha biro peŞalanan wisata meliputi usaha
' penyedlaan jasa perencanaan pcŞalanan dan/ atar
jaea pelayanan dan penyelenggaraan pariwisata,
ternıaauk penyelcnggaraan perjalanan ibadah.
Uaaha ngen peŞalanan wieata meliputi usaha jasa
pemeaanan earana, seperti pemeeanan tiket dan
pemesanan akomodaei serta penguruean dokumen
Humf e
Yang dimaksud dengan “usaha jasa makanan dan
mlntitnan‘ adalah usaha jasa penyediaan makanan
dan minuman yang dilengkapi dengan peralatan dan
perlengknpan untuk proees pembuatan dapat berupa
reetoran, kafe, jasa boga, dan bar/kedai minum.
Huruf f ...
PRIKE 0IN
R EP MBL SID E NE S I A
D
-8-
Huruf f
Yang dimaksud dengan “ueaha penyediaan
akomodaei" adalah usaha yang menyediakan
pelayanan penginapan yang dapat dilengkapi dengan
pelayanan pariwieata lainnya.
Uaaha penyediaan akomodasi dapat berupa hotel, vila,
pondok wisata, bumi perkemahan, persinggahan
karavan, dan akomodasi lainnya yang digunakan
Huruf g
Yang dimaksud dengan ‘ueaha penyelenggaraan
kcglntan hiburan dan rekreasi‘ mempakan usaha
yang ruang lingkup kegiatannya berupa ueaha seni
perfop)ukan, arena permainan, karaoke, bioskop,
aerta kegiatan hiburan dan rckreasi lainnya yang
bert Juan untuk pariwisata.
Huruf h
Yang dimakeud dengan “usaha penyelenggaraan
pertcmuan, pcrjalanan ineentif, konfercnsi, dan
pameran‘ adalah uaaha yang memberikan jasa bagi
auatu pertcmuan sekelompok orang,
menyelenggarakan perjalanan bagi karyawan dan
mltra uaaha eebagai imbalan atas prestasinya, serta
nunyelenggarnkan pameran dalam rangka
menyebarluaakan informasi dan promosi suatu barang
dan jaaa yang berskala nasional, regional, dan
internaaional.
Huruf i
Yang dimaksud dengan “usaha jasa informasi
pariwi»ata‘ adalah usaha yang menyediakan data,
berlta, /eoture, foto, video, dan hasil penelitian
mengenai kepariwisataan yang disebarkan dalam
bentuk bahan cetak dan/ atau elektronik.
Hurufj
PRESIDE N
REPUBL IK INDONE
Huruf j
Yang dimakaud dengan “usaha jasa konsultan
pariwtaata‘ adalah ueaha yang menyediakan saran
dan rekomendasi mengenai studi kelayakan,
perencanaan, pengelolaan usaha, penelitian, dan
pemaaaran di bidang kepariwisataan.
Huruf k
Yang dimaksud dengan ‘usaha jaea pramuwisata“
adalah usaha yang menyediakan dan/atau
mengoordinaaikan tenaga pemandu wisata untuk
memenuhi kebutuhan wisatawan dan/ atau
kebutuhan biro perjalanan wisata.
Huruf 1
Yang dimaksud dengan “usaha wisata tirta"
merupakan usaha yang menyelenggarakan wisata dan
olahraga air, termasuk penyediaan sarana dan
praearana acrta jasa lainnya yang dikelola secara
komeraial di perairan laut, pantai, sungai, danau, dan
waduk.
Huruf m
Yang dimaksud dengan “usaha spa" adalah usaha
perawatan yang memberikan layanan dengan metode
kombinaei terapi air, terapi aroma, pijat, rempah-
rempah, layanan makanan/minuman sehat, dan olah
aktivitaa fıaik dengan tujuan menyeimbangkan jiwa
dan raga dengan tetap memperhatikan tradisi dan
budaya bangsa lndoneaia.
Ayat (2)
Ayat (1)
Cukupjdez
Ayat (2) .
PRESIDE N
REPUBL IK INDONE
- 10 -
Aya(2)
Tata cara pendaftaran yang diatur dalam Peraturan Menteri
beralfat teknie dan adminietratif yang memenuhi prinsip
dalam penyelenggaran pelayanan publik yang transparan
meliputi, antara lain prosedur pelayanan yang sederhana,
pereyaratan teknis dan administratif yang mudah, waktu
penyeleaalan yang cepat, lokasi pelayanan yang mudah
dijangkau, etandar pelayanan yang jelas, dan informasi
pelayanan yang terbuka. Penyelenggaraan pelayanan publik
harua dapat dipertanggungjawabkan, baik kepada publik
maupun kepada atasan/pimpinan unit pelayanan instansi
pemerintah (akuntabel).
Pasal 17
Huruf a
Yang dimakeud dengan “kebijakan pencadangan usaha
pariwisata° adalah memberikan perlindungan dan
keeCm Stan betMs8lia untuk usaha mikro, kecil,
menengah, dan koperasi sesuai dengan ketentuan
p«raturan perundang-undangan.
Huruf b
Cukup jelaa.
Paeal 18
Yang dimakeud dengan ‘mengelola” adalah merencanakan,
mengorganiaaaikan, dan mengendalikan semua urusan
Pasal 19
Ayat (1)
Ayat (2)
Huruf a
Huruf b .
- 11 -
Huruf b
Yang dimaksud dengan “konsinyasi“ adalah hak setiap
orang atau masyarakat untuk menempatkan
komoditaa untuk dijual melalui usaha pariwisata yang
pembayarannya dilakukan kemudian.
Huruf c
Yang dimaksud dengan ‘pengelolaan‘ adalah hak
eetiap orang atau masyarakat untuk mengusahakan
aumber daya yang dimilikinya dalam menunjang
kegiatan usaha pariwisata, misalnya penyediaan
angkutan di sekitar destinasi untuk menunjang
pergerakan wisatawan.
Paoü20
Hunüa
Huruf b
Yang dinıakeud dengan ‘pelayanan kepariwisataan sesuai
dengan atandar" adalah pelayanan yang diberikan kepada
wiaatawan berdasarkan standar kuaıir›kaei usaha dan
etandar kompetensi sumber daya manusia.
Hunüc
Huruf d
Cukup)clae.
Huruf e
ukup jelae.
Huruf f . .
PRESIDEN
R EP UBL IK IND ONESI
Hu f
Cukupjcao
Gukup jelaa.
Pasal 22
Pasü23
Cukup jelae.
Gukup jelaa.
Pasal 25
Cukup jelaa.
Passl26
Huruf a
Cukup jelae.
Humfb
Cukupjclas.
Huruf c
Cukup jelae.
Huruf d
Huruf e
Yang dlmakeud dengan “usaha pariwisata dengan kegiatan
yang beriaiko tinggi" meliputi, antara lain wisata selam,
arung )erani, panjat tcbing, permainan yet coaoter, dan
mengun)ungi objek wiaata tertentu, eeperti melihat satwa
liar di alan bebaa.
Huruf f
Cukup jelaa.
’ Huruf h
PR ESIDEN
REP UBLlK INDONESI
-
Huruf h
Huruf i
Cukupjcaa
Hurufj
Huruf k
Cukup jelaa.
Huruf 1
Cukup jelas.
Huruf m
Cukup jelae.
Huruf n
PasM27
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Yang dimakaud dengan ‘spesies tertentu‘ adalah kelompok
flora dan fauna yang dilindungi.
Yang dtmakaud dengan ‘keunikan‘ adalah suatu keadaan
atau hal yang memiliki kckhueusan/keietimewaan yang
menjadi aaaaran atau Juan kunjungan wisatawan, seperti
relief candl, patung, dan rumah adat.
Yang dimaksud dengan “nilai autentik” adalah nilai keaslian
yang me )adi aaearan atau tujuan kunjungan wisatawan,
sepertl benda cagar budaya.
Pasal 28
PasM29...
PRESIDE N
R EPUBL łK IND ONES
- 14
Paeal 29
Cukupjeaz
Past 30
Cukup jelae.
Paæü 31
Cukupjcas
Paeal 32
Cukup jelas.
PasaJ 33
Ayat (1)
Ayat (2)
Huruf a
Ketentuan mengenai koordinasi strategis di bidang
pelayanan kepabeanan dilakukan dengøn instansi
pemerintah yang mengurusi bidang bea cukai dalam
høl mempermudah masuk dan keluarnya barang
untuk keperluan berbagai kegiatan pariwisata, antara
untuk keperluan pertemuan, peȘ alanan insentif,
konførenai, dan pameran; untuk promosi pariwisata
tntomaaional; dan untuk kegiatan pariwisata
international lainnya.
Ketentuan mengenai koordinasi strategis di bidang
pelayanan kcimigrasian dilakukan dengan instansi
pemerintah yang mengurusi keimigrasian dalam hal
mempermudah:
a. pemberian bebas visa kunjungan eingkat (BVKS)
atau visa /ree dan visa kunjungan eaat kedatangan
(VK8K) atau visa on arrival (VOA); dan
b. pemberian visa kepada peserta pertemuan,
peŞalanan insentif, konferensi, dan pameran dari
negara di luar yang mendapatkan fasilitas BVKS
dan VKSK.
Ketentuan . .
" ” “Ü •
PRESIDE N
R EP MBLIK IHD ONE S I A
-15-
Huruf b
Ketentuan mengenai koordinaei strategis bidang
keamanan dan ketcrtiban dilakukan dengan instansi
Pemerintah di bidang pemerintahan dalam negeri,
Kcpoliaian Republik Indonesia, dan Tøntara Nasional
Indonesia dalam hal:
a. kebgakan dan pelayanan pengamanan di
lingkungan objek vital pariwisata nasional dan
daerah;
b. penetapan atandar keamanan dan ketertiban serta
pengawaean perjalanan wieatawan sejak
kedatangan, eelama perjalanan, dan sampai
kepulangan; dan
pemberian informasi mengenai kondisi destinasi
pariwieata yang kondusif dan aman untuk
diku jungi dengan memberikan peringatan dini
terhadap adanya euatu bencana.
Hucfc
Ketentuan mengenai koordinaai atrategia bidang
praaarana umum dilakukan dengan instansi
pemerintah dalam ha1 ketersediaan dan
b. air
PR E SID E N
R EP LIB LIK IND O HE S IA
- 16 -
Huruf d
Ketentuan mengenai koordinasi strategis bidang
tranaportaai darat, laut, dan udara dilakukan dengan
inatanai pemerintah di bidang perhubungan dalam
Pasal 34 .
PRESIDE
R EPUBLIK INDOHES IA
- 17 -
Paeal 34
Paeal 35
ukup jelaa.
s
Cukup jelas.
Paeal 37
Yang dimakaud dengan "uneur penentu kebijakan" adalah
penentu yang merumuskan dan menetapkan kebijakan
mengenal pelakaanaan tugae Badan Promosi Pariwisata
Indonesia.
Yang dimaksud dengan "unsur pelaksana" adalah pelaksana
kebijakan yang menjalankan tugas operasional Badan Promosi
Pariwisata Indonesia.
Paeal 38
PasB39
Cukupjcas
Pasal 40
Paeal 4 l
Cukup jela8.
Cukup jelaa.
Paeal 43
Paeal 44
Cukup jelas.
Paaal 45
Cukup jelaa.
Pasal 46 .
PRESIDE N
R EPUBL IK IND ONES I
- 18-
CukupjMas
PasÆ47
Cukup jelaa.
Paeøl 48
Cukup jelas.
Pasal 49
Cukup jelas.
Paeal 50
Paeal 51
Cukup jelae.
Pasa1 52
-19-
Ayat (2)
Cukup jelas.
Paeal 57
Cukup jelaa.
Paeal 58
Oukup jelaa.
Pasal 60
Cukup jelae.
PaeaJ 61
Cukup jclas.
PasM62
PasaJ 64
Cukup jetas.
Paaal 66
Paeal 67
Pasal ö 8
Cukup jelae.
PasM7O
Cukup jelas.