Anda di halaman 1dari 4

Nama : Arif Abdul Rahman

NIM : 20804244040
1. Judul
Pengaruh disiplin kerja dan keterampilan kerja terhadap produktivitas.
2. Pertanyaan penelitian
Apakah terdapat pengaruh positif anatara disiplin kerja dan/atau keterampilan kerja
terhadap produktivitas kerja?
3. Hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh antara disiplin kerja dan/atau keterampilan kerja terhadap
produktivitas
Ha : Terdapat pengaruh antara disiplin kerja dan/atau keterampilan kerja terhadap
produktivitas
HASIL PENELITIAN

Variabel disiplin kerja dan keterampilan kerja dimasukin (enter) secara bersama-sama.

Berdasarkan hasil model summary R Square menunjukan 0.621 artinya sebesar 62.1%
produktivitas kerja dipengaruhi disiplin kerja dan keterampilan kerja. Sementara sisanya takni
37.9% dipengaruhi variable lain.
Berdasarkan hasil ANOVA menunjukan F hitung sebesar 27.048 dan signifikansinya sebesar
0.00. Jika syarat Ho ditolak adalah sig < 0.05 maka dalam penelitian ini telah memenuhi syarat
dimana terdapat hubungan/ pengaruh antara disiplin kerja dan/atau keterampilan kerja terhadap
produktivitas kerja.

Dari data diatas dapat dibentuk persamaan


Y = 9.691 + 0.21X1 + 0.587X2
1. Variabel X1 memiliki signifikansi = 0.135, maka nilai tersebut lebih dari 0.05, yang
mana variable X1 atau disiplin kerja tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
produktivitas kerja.
2. Variabel X2 memiliki signifikansi = 0.000, maka nilai tersebut kurang dari 0.05, yang
mana variable X2 atau keterampilan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
produktivitas kerja.
X1 tidak signifikan dikarenakan lebih dari 0.05 dan variable X2 diberi control

PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil model summary R Square menunjukan 0.621 artinya sebesar 62.1%
produktivitas kerja dipengaruhi disiplin kerja dan keterampilan kerja. Sementara sisanya yakni
37.9% dipengaruhi variable lain. Variable tersebut bisa berupa hubungan karyawan dengan
atasan, manajemen, efisiensi tenaga kerja, dan kewiraswastaan berpengaruh positif pula
terhadap produktivitas kerja (Nasron & Astuti, 2011).
Disiplin kerja adalah sebuah sikap dan tindakan yang didasari oleh keinginan untuk
melakukan dan menghindari segala sesuatu yang menjadi peraturan perusahaan, dimana sikap
dan tindakan tersebut dilakukan atas kesadaran diri menyesuaikan dengan peraturan yang ada
(Helmi, 1996). Disiplin kerja seorang pegawai dapat dilihat melalui ketaatan peraturan kerja
dan etika kerja. Ketaatan peraturan berkaitan dengan teknis bekerja, seperti datang tepat waktu,
menggunakan pakaian rapi, tidak merokok dan sebagainya. Sedangkan etika kerja meliputi
sopan santun, menghargai orang lain, tahu waktu berbicara, fleksibel dan sebagainya.
Dalam penelitian kali ini variable disiplin kerja memiliki signifikansi sebesar 0.135,
diaman nilai ini lebih dari 0.05, artinya disiplin kerja tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap produktivitas kerja. Hal ini bisa saja disebabkan oleh banyak factor, salah satunya
adalah cara kerja baru yakni work from home yang disebabkan karena pandemic covid19. Work
from home adalah kegiatan kerja yang sebelumnya dilakukan di kantor berubah menjadi di
rumah, yang mana pegawai bebas untuk berpakaian, bisa merokok dengan bebas dan lain
sebagainya tanpa memperdulikan peraturan yang harus dilakukan jika di kantor, sehingga
produktivitas kerja tidak terlalu terpengaruh secara signifikan.
Tidak adanya pengaruh yang signifikan ini juga didukung oleh penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh (Saleh & Utomo, 2018) yang menunjukan hasil yang sama. Dalam
penelitiannya menunjukan disiplin kerja berdasarkan indikator frekuensi kehadiran, tingkat
kewaspadaan, ketaatan pada standar kerja, ketaatan pada peraturan kerja dan etika kerja, tidak
signifikannya pengaruh disiplin kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja
karyawan. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya ketaatan karyawan pada peraturan kerja
dan kurangnya sikap saling menjaga kesopanan antar sesama karyawan tidak akan berpengaruh
terhadap produktivitas, misalkan perusahaan mewajibkan pekerjanya untuk berpakaian sopan
menggunakan sepatu, tetapi ada karyawan malah menggunakan sendal, produktivitasnya tidak
akan terpengaruh secara signifikan, karena walaupun menggunakan sandal karyawan tetap bisa
memproduksi produk, tetap bisa mengetik laporan kerja dan sebagainya.
Adapun system kerja harian dan juga borongan yang menjadi dasar dalam penentuan
quantitas produksi tidak terpengaruhi oleh disiplin kerja. Misalkan system harian dimana dalam
satu hari wajib menghasilkan 100 produk, tetapi ada karyawan yang datang terlambat, namun
masih bisa menyelesaikan 100 produk, maka dilihat dari situ produktivitas tidak terganggu.
Begitu juga dengan system borongan, dimana penggajian pegawai didasarkan jumlah output
yang dihasilkan pegawai, misalkan karyawan menghasilkan sedikit output, maka karyawan
juga hanya mendapatkan gaji yang sedikit, begitupun sebaliknya. Sehingga produktivitas
pekerja bisa dikatan akan stagnan dengan upah yang diberikan.
Sementara dalam penelitian ini menunjukan hasil signifikansi variable keterampilan
kerja sebesar 0.000, maka nilai tersebut kurang dari 0.05, yang mana variable keterampilan
kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja. Keterampilan kerja
merupakan kapasitas seorang individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam pekerjaan
meliputi seluruh kemampuan individual yang pada hakikatnya dibentuk oleh keahlian, yaitu
hal-hal yang bersifat intelektual dan fisik (Robbins, 2006). Keterampilan kerja memang
menjadi factor penting dalam menunjang produktivitas, semakin ahli seseorang bukan hanya
semakin cepat dalam pengerjaan tugasnya, namun semakin berqualitas pula output yang
dihasilkan.
Penelitian yang dilakukan oleh (Syahdan, 2017) sebelumnya yakni meneliti hubungan
keterampilan kerja dengan produktivitas karyawan PT. Bara Dinamika Muda Sukses di
Kabupaten Malinau menunjukan hasil positif. Hal itu terlihat dari karyawan yang telah
melakukan pelatihan dan telah bekerja cukup lama memiliki keterampilan yang cukup tinggi
sehingga menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan juga cepat.

Kesimpulan
1. Variable disiplin kerja tidak mempengaruhi produktivitas kerja.
2. Variable keterampilan kerja memiliki hubungan positif dengan produktivitas kerja.
References
Helmi, A. F. (1996). DISIPLIN KERJA Avin Fadilla Helmi. Buletin Psikologi, 2, 32–42.
Nasron, & Astuti, T. B. (2011). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
(Studi Pada Karyawan Bagian Produksi PT Mazuvo Indo). Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Widya Manggala, 1(1), 1–23. file:///D:/PROPOSAL
B/nasron.pdf%0D%0Ahttps://media.neliti.com/media/publications/103261-ID-faktor-
faktor-yang-mempengaruhi-produkti.pdf
Robbins, S. P. (2006). Perilaku organisasi (10th ed.). Indeks.
Saleh, A. R., & Utomo, H. (2018). Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi Kerja, Etos Kerja Dan
Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi Di Pt. Inko
Java Semarang. Among Makarti, 11(1), 28–50. https://doi.org/10.52353/ama.v11i1.160
Syahdan, F. (2017). Hubungan Antara Keterampilan Kerja Dengan Produktivitas Kerja.
Psikoborneo, 5(1), 1–10. https://ejournal.psikologi.fisip-unmul.ac.id/site/wp-
content/uploads/2017/02/JURNAL feri (02-23-17-11-39-49).pdf

Anda mungkin juga menyukai