Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“KETAHANAN NASIONAL DI BIDANG SOSIAL BUDAYA”

“PENGKLAIMAN BUDAYA INDONESIA OLEH MALAYSIA”

Di susun oleh :

Anita Jullya

222003516077

PRODI SASTRA INGGRIS

FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS NASIONAL

2023
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pelestarian warisan budaya bangsa, merupakan ikhtiar untuk memupuk kebanggaan nasional dan
memperkokoh jatidiri bangsa. Langkah pelestarian cagar budaya tersebut, sangat besar artinya bagi
kepentingan pembinaan dan pengembangan sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan, serta
pemanfaatan lainnya dalam rangka memajukan kebudayaan bangsa demi kepentingan nasional.

Menyinggung era globalisasi, tentu juga akan berpengaruh pada dinamika budaya di setiap
negara. Khususnya di Indonesia, hal ini bisa dirasakan dan sangat menonjol nampaknya. Begitu bebas
budaya yang masuk dari berbagai arus kehidupan. Pribadi yang ramah-tamah juga sangat mendukung
masuknya berbagai budaya tersebut. Ditambah lagi generasi muda kita yang terkesan bosan dengan
budaya yang mereka anggap kuno. Namun, masuknya budaya dari luar justru kerap berimbas buruk bagi
bangsa ini. Misalnya budaya berpakaian, gaya hidup (life style), segi iptek, maupun adat-istiadat.
Kesemua itu berdampak sangat buruk dan dengan mudah dapat menggeser budaya asli Indonesia.

Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Ketahanan Nasional?

2. Apa yang dimaksud dengan Sosial Budaya?

3. Bagaimana analisis Pelestarian dan ketahanan budaya?

Tujuan

1. Untuk menyelesaikan syarat tugas dan ujian program studi Kewarganegaraan.

2. Untuk menambah pengetahuan tentang Ketahanan Nasional di Bidang Sosial Budaya.

3. Untuk menganalisis permasalahan di dalam Sosial Budaya di Indonesia.


BAB II

PEMBAHASAN

Ketahanan merujuk pada hal-hal yang berkaitan dengan keteguhan hati untuk memperjuangkan
kepentingan nasional. Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamis suatu negara, yang mencakup keuletan
dan semangat untuk menghadapi segala tantangan dan hambatan yang mengancam identitas, integritas,
serta kehidupan berbangsa negara.

Ketahanan dibidang sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamik yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional didalam menghadapi
dan mengatasi segala ancaman,gangguan, hambatan dan tantangan baik yang datang dari dalam maupun
luar. Yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya
bangsa dan Negara RI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Sosial budaya adalah kehidupan masyarakat yang berkaitan dengan budaya yang terdapat di
dalam suatu masyarakat yang saling berinteraksi sehingga dapat mempengaruhi nilai-nilai sosial yang
menjadi ciri masyarakatnya. Lapisan sosial yang berbeda membawa perbedaan perilaku kebudayaan yang
diwujudkan dalam keadaan tertentu seperti bahasa yang digunakan, kebiasaan berpakaian, kebiasaan
konsumsi makanan dan sebagainya. Semua itu menambah keanekaragaman tampilan budaya masyarakat
Indonesia.

Beberapa waktu yang lalu terdengar mengenai pengklaiman beberapa kebudayaan asli indonesia
oleh Malaysia diantaranya adalah batik tulis, wayang kulit, lagu rasa sayange, angklung, reog ponorogo
hingga makanan khas minang dari salah satu wilayah indonesia yaitu rendang di klaim berasal dari
Malaysia. Sungguh mengherankan bukan, dari mulai wilayah hingga menu makanan khas Indonesia
diklaim sebagai kebudayaan Malaysia.

Lalu kasus Reog Ponorogo, yang waktu itu mengakibatkan terjadinya berbagai demonstrasi di
Indonesia. Salah satunya yaitu demonstrasi yang dilakukan di depan kedubes malaysia oleh para “warok”
dan para budayawan reog ponorogo yang tidak terima dengan pengklaiman Malaysia atas Reog Ponorogo
dengan nama Barongan. Kasus ini cukup menarik perhatian dari berbagai pihak dan masyarakat,
khususnya dari pemerintah kabupaten Ponorogo yang tidak terima dengan pengklaiman tersebut. Karena
pemerintah kabupaten Ponorogo sebenarnya telah mendaftarkan tarian reog ponorogo sebagai hak cipta
milik Kabupaten Ponorogo yang tercatat dengan nomor 026377 tertanggal 11 Februari 2004 dan
disaksikan langsung oleh Menteri Hukum dan HAM RI.
Konon awal mulanya isu ini, kesenian Reog Ponorogo dibawa oleh TKI yang bekerja di Malaysia
yang sering mengadakan pertunjukan tarian Reog Ponorogo untuk memperkenalkan kebudayaan
Indonesia tetapi polisi Malaysia memberikan syarat jika reog tetap ingin dimainkan maka namanya harus
diubah menjadi “Singa Barongan UMNO”.

Kasus lain yang cukup menghebohkan, yaitu diklaimnya Batik Tulis kita sebagai karya seni yang
berasal dari Malaysia. Seni batik ini sudah diwariskan oleh nenek moyang kita dari mulai kerajaan
Majapahit dan hingga di gunakan sebagai pakaian untuk para Raja di dalam kerajaan. Dan Malaysia pun
mungkin iri dan ingin memiliki batik indonesia untuk diperkenalkan kepada dunia bahwa Batik
merupakan karya seni yang berasal dari Malaysia. Hingga pada akhirnya pemerintah indonesia
menetapkan tanggal 02 oktober sebagai hari Batik Indonesia.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Untuk mendukung sebuah ketahanan nasional kita harus bisa menjaga budaya itu dan
melestarikan budaya itu sendiri agar tidak punah dan di ambil negara lain. Misal dengan membuat hak
paten atau membuat hak cipta, mengumumkan kepada dunia bahwa itu hasil karya kita. Dan yakin bahwa
kesenian Indonesia sangat kaya, hasil karya seorang seniman tak akan hilang tetapi hanya terabaikan, jadi
sebagai generasi muda kita harus menghargai Sosial ,Kesenian, dan Budaya yang ada di Indonesia.

Sebagai seorang mahasiswa, ada satu cara untuk mempertahankan dan melestarikan budaya kita.
Yaitu memanfaatkan teknologi informasi yang semakin berkembang pesat. Perkembangan teknologi
informasi seperti internet, handphone, radio maupun televisi, merupakan sarana yang paling efektif dalam
upaya pengenalan seluruh budaya Indonesia pada masyarakat luas khususnya pelajar. Sekaligus sebagai
upaya mempertahankan budaya kita dari ancaman pengakuan budaya oleh negara lain.

Saran

Dari hasil bahan yang telah kami bahas, kami memberikan saran kepada semua pihak, khususnya
para generasi Indonesia untuk lebih meningkatkan rasa kesatuan terhadap bangsa indonesia agar tercapai
kehidupan yang aman dan tentram. Karena kita sebagai bangsa indonesia sebagai penerus perjuangan dan
menjaga nama baik negara kita tercinta ini. Dan kita harus memiliki sikap yang menjaga ketahaanan dan
keutuhan negara Indonesia kita tercinta ini.

DAFTAR PUSTAKA

Pamudji, Demokrasi Pancasila dan Ketahanan Nasional suatu analisa dalam bidang Politik dan
Pemerintahan, ( Jakarta: PT.Bina Aksara, 1985).

Konsep Bela Negara dalam Prespekti Ketahanan Nasional, Cikarang, jurnal hukum dan
pembangunan, Vol 48 No,3 2018. Erwin, Muhammad, Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai