Anda di halaman 1dari 9

PERLINDUNGAN ASET BUDAYA NASIONAL

SEBAGAI BENTUK KETAHANAN NASIONAL


Jehan Nurfauzan
Program Studi D3 Teknik Listrik, Departemen Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung
jnurfauzan@gmail.com
Abstrak
Kebudayaan merupakan gambaran seluruh cara hidup yang melembaga dalam suatu
masyarakat yang manifetasinya tampak dalam tingkah laku dan tingkah laku tersebut
dapat dipelajari. Dengan demikian ketahanan nasional yang dibentuk oleh kekuatan
kebudayaan tertentu bisa dipelajari dan diupayakan untuk meningkatkan kualitasnya,
mempertahankan eksistensinya, dan melestarikannya. Ketahanan dibidang sosial budaya
diartikan sebagai kondisi dinamik yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional didalam menghadapi dan
mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan baik yang datang dari
dalam maupun luar. Yang langsung maupun tidak langsung membahayakan
kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan Negara RI yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.

Kata kunci Aset Budaya, Ketahanan Nasional.


1. Pendahuluan
1.1. Pengertian aset budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan
budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari
kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Kata culture juga kadang diterjemahkan
sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Aset budaya merupakan hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti
kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat. Kebudayaan merupakan gambaran seluruh cara
hidup yang melembaga dalam suatu masyarakat yang manifetasinya tampak dalam tingkah
laku dan tingkah laku tersebut dapat dipelajari. Dengan demikian ketahanan sosial yang
dibentuk oleh kekuatan kebudayaan tertentu bisa dipelajari dan diupayakan untuk
meningkatkan kualitasnya Kebudayaan mampu mengikat individu untuk mewujudkan
kesatuan dan melakukan aktivitas bersama dalam rangka mempertahankan kehidupannya.
Menurut Koentjaraningrat nilai budaya bangsa Indonesia mengandung empat konsep yaitu :
1) Manusia itu hidup sendiri di dunia ini, tetapi dikelilingi oleh komunitasnya,
masyarakat, dan alam semesta sekitarnya.
Page | 1

2) Segala aspek kehidupan manusia pada hakikatnya tergantung kepada sesamanya.


3) Manusia harus selalu berusaha untuk sedapat mungkin memelihara hubungan baik
dengan sesamanya, yang terdorong oleh jiwa sama rata-sama rasa.
4) Manusia sedapat mungkin untuk bersifat konform, berbuat sama dan bersama dalam
komunitasnya, yang terdorong oleh rasa sama tinggi dan sama rendah.
Serta mempunyai 2 bentuk ancaman, ialah :
1) Ancaman di dalam negeri
Contohnya adalah pemeberontakan dan subversi yang berasal atau terbentuk dari
masyarakat Indonesia
2) Ancaman dari luar negeri
Contohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan
imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut oleh musuh dari luar negeri.
1.2.

Pengertian Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi
segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi , berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menggapai dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang dating dari luar
dan dari dalam untuk menjamin identitas, integrasi, kelangsungan hidup bangsa dan Negara
serta perjuangan mencapai tujuan nasional.
konsepsi ketahanan nasional merupakan pedoman untuk meningkatkan keuletan dan
ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangan kekuatan nasional
dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai
kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi
sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dam merata, rohaniah, dan jasmaniah. Sedangkan
keamanan adalah kemampuan bangsa melindungi nilai-nilai nasional terhadap ancaman dari
luar maupun dari dalam.
Untuk mendukung semua itu. Semangat kebangsaan, kepedulian berbudaya, kemauan
menjadi masyarakat global yang berbudaya dan bermartabat, mengembangkan
tanggungjawab, reaktualisasi terwujudnya budaya malu, keuletan, kemandirian dan hal-hal
semacam Itu merupakan fitur-fitur budaya dan kebudayaan yang perlu terus
ditumbuhkembangkan, mulai dari diri sendiri, lingkungan, sampai pada tatanan nasional.
Untuk mendukung sebuah ketahanan nasional kita harus bisa menjaga budaya itu dan
melestarikan budaya itu sendiri agar tidak punah dan di ambil negara lain. Misal dengan
membuat hak paten atau membuat hak cipta, mengumumkan kepada dunia bahwa itu hasil
karya kita.

Page | 2

Faktor Penyebab kebudayaan indonesia di klaim oleh negara lain

1.3.

Bangsa Indonesia adalah bangsa luas dan besar yang memiliki sekitar 17.000 buah pulaupulau besar dan pulau-pulau kecil dari Sabang di Sumatera sampai Merauke di Papua. Bangsa
Indonesia juga memiliki sekitar 300 suku bangsa atau etnik dengan berbagai budaya dan adat
istiadat yang berbeda antara satu suku bangsa dengan suku bangsa lainnya.
Sebagai bangsa Indonesia kita harus bersyukur, karena hal tersebut merupakan suatu potensi
dan kekuatan yang luar biasa bilamana dikelola dengan baik dan maksimal untuk
kesejahteraan masyarakat bangsa Indonesia. Namun di sisi lain keanekaragaman budaya dan
suku bangsa dapat merupakan ancaman disintegrasi yang menakutkan, bahkan akan
menghancurkan bangsa ini bilamana keanekaragaman budaya dan adat istiadat tersebut tidak
dapat dikelola dengan baik dan benar.
Keberagaman budaya yang dimiliki oleh negara Indonesia sering kali mengundang perhatian
dari negara lain untuk ingin tahu lebih dalam tentang keunikan budaya yang kita miliki. Tidak
heran jika begitu banyaknya budaya yang kita miliki, justru membuat kita tidak mengetahui
apa saja budaya yang ada Indonesia. Ketertarikan budaya yang semakin meluntur juga sangat
nampak pada diri generasi muda saat ini. Lantas apa saja yang menyebabkan terjadinya
pengklaiman budaya oleh negara negara lain?
faktor faktor penyebabnya adalah sebagai berikut :
a. Karena adanya kesamaan antara suku dan ras masyarakat indonesia dengan
Malaysia
b. Faktor bisnis (terutama pengenalan visit malaysia kepada masyarakat dunia)
c. Kesamaan ciri khas kebudayaan indonesia dengan malaysia dari faktor kesamaan
alat musik nada sebuah lagu, serta adat budaya.
d. Faktor pameran kesenian indonesia di malaysia yang secara tidak sengaja juga
ikut mengajarkan kebudayaan indonesia.
e. Keminiman budaya asli negara malaysia.

1.4.

Klaim Negeri Jiran Yang Serumpun

Telah beberapa kali negeri Jiran Malaysia membuat panas hati sebagian besar masyarakat
Indonesia. Negara yang mengusung slogan Truly Asia itu telah berulang kali mengklaim
kebudayaan Indonesia sebagai miliknya. Berikut sebagian datanya :
1) Agustus 2007
Malaysia mengklaim dan mempatenkan batik motif Parang Rusak, angklung, wayang kulit
hingga rendang. Sehingga Sekjen Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Sapta Nirwandar
menyatakan bahwa pemerintah telah mendaftarkan batik dan angklung ke UNESCO,
sebagai masterpiece world heritage. Langkah ini merupakan reaksi setelah munculnya klaim
tersebut.
2) Oktober 2007
Lagu yang sangat mirip Rasa Sayang menjadi soundtrack iklan pariwisata Malaysia yang
dicurigai diambil dari lagu Rasa Sayange. Lagu ini pernah di-upload di situs resmi
Page | 3

pariwisata Malaysia, http://www.rasasayang.com.my dan disiarkan oleh televisi-televisi di


Malaysia. Klaim ini menuai kecaman hebat dari masyarakat Indonesia hingga DPR. Tapi
Malaysia sempat berdalih lagu tersebut sudah terdengar di Kepulauan Nusantara sebelum
lahirnya Indonesia. Sehingga tak bisa diklaim sendiri oleh Indonesia. Demikian juga lagu
Indang Bariang yang merupakan lagu asal daerah Sumatera tersebut.
3) 21 November 2007
Para seniman Ponorogo kaget oleh munculnya Tari Barongan yang sangat mirip Reog
Ponorogo. Padahal Pemerintah Kabupaten Ponorogo telah mendaftarkan Reog Ponorogo dan
mendapatkan Hak Cipta No.026377 pada 11 Februari 2004. Oleh Malaysia, tarian ini diberi
nama Tari Barongan. Website Kementerian Kebudayaan, Kesenian dan Warisan Malaysia
(http://heritage.gov.my) pernah memampangnya dan menyatakan tarian itu warisan dari
Batu Pahat, Johor dan Selanggor Malaysia.
4) 25 November 2007
Pada acara Kemilau Nusantara 2007 di Bandung, Wakil Duta Besar Malaysia untuk
Indonesia, Datuk Abdul Azis Harun, mengancam mengklaim Bahasa Indonesia sebagai
Bahasa Melayu. Bahasa Melayu adalah Bahasa Malaysia, katanya. Ancaman tersebut akan
dilaksanakan bila masyarakat dan Pemerintah Indonesia masih mempermasalahkan klaim
Malaysia terhadap lagu Rasa Sayange yang dibuat di Malaysia pada tahun 1907 dan tari
Barongan.
5) 5 Juni 2008
Staf Ahli Menko Kesra bidang Ekonomi Kerakyatan dan Informasi Malaysia, Komet Mangiri
mengatakan bahwa Indonesia kalah cepat dari Malaysia dalam mematenkan batik. Tapi yang
berhasil dipatenkan itu hanya motif Parang Rusak. Adapun motif-motif lainnya berusaha
diselamatkan dengan dipatenkan sejumlah perancang dan Pemerintah Daerah ke Depkumham
dan Pemerintah mematenkan ke UNESCO.
6) 6 Maret 2009
Melihat perkembangan tersebut, Indonesia berupaya mematenkan batik, keris dan wayang.
Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali kata Kabag Pembangunan Karakter dan
Pekerti Bangsa Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Edi Irawan.
7) 7 Agustus 2009
Tari Pendet menjadi iklan acara Discovery Channel bertajuk Enigmatic Malaysia. Setelah
dipersoalkan selama beberapa hari, Discovery Channel akhirnya memunculkan iklan itu
terhitung sejak senin 24 Agustus 2009. Pemerintah Malaysia menyatakan tak pernah
mengklaim Tari Pendet.
Dari data diatas, kebudayaan-kebudayaan yang negara malaysia klaim adalah:

Batik motif parang rusak


Angklung
Wayang kulit
Tari Pendet

Rendang
Reog Ponorogo
Lagu rasa sayange

Page | 4

1.5 Faktor Penyebab Malaysia melakukan pengklaiman terhadap aset budaya


indonesia

Budaya-budaya indonesia yang di klaim oleh negeri jiran, pasti memiliki faktor
faktor tertentu yang menyebabkan mereka berani mengklaim aset budaya bangsa kita.
Faktor-faktor tersebut antara lain:

Kurangnya kepedulian pemerintah terhadap budaya.


Kurangnya pertisipasi dari para penerus bangsa dalam melestarikan budaya-budaya
daerah mereka masing-masing.
Aktivitas para pemuda-pemudi yang berperan sebagai penerus bangsa kini telah
mendapat pengaruh budaya asing, dan pola hidup yang padat menyebabkan mereka
kehilangan kesempatan untuk berinteraksi dengan lingkungannya.
Kurangnya rasa cinta terhadap budaya Indonesia karena pengaruh budaya asing di
Indonesia.
Rendahnyanya sumber daya manusia Indonesia dan minimnya komunikasi antar budaya
lokal.
Kurangnya pendidikan tentang budaya lokal.

2. Upaya Perlindungan Aset Budaya Nasional

Budaya Nasional merupakan aset Bangsa Indonesia yang harus memperoleh

2.1.

perhatian terutama di era Globalisasi saat ini. Budaya nasional menjadi bagian
penting negara Indonesia yang dapat dikembangankan dan dikelola sebaik-baiknya.
Itu penting agar dapat berfungsi lebih luas tidak hanya sekadar warisan ataupun adat
istiadat masyarakat Indonesia yang dirayakan ataupun dilaksanakan pada saat
peringatan hari Sumpah Pemuda atau hari Pahlawan saja. Budaya nasional harus
menjadi bagian dari aset Bangsa Indonesia yang dapat mendatangkan pendapatan
bagi masyarakat dan negara. Tentunya perlu ada suatu kesadaran secara nasional dan
dilaksanakan oleh seluruh masyarakat Indonesia pada semua aspek kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.

Upaya Masyarakat dalam melindungi aset budaya


Pada era globalisasi ini ada beberapa hal penting yang harus dilakukan masyaraka
dalam melindungi aset budaya Indonesia, yaitu:

Generasi muda bangsa Indonesia harus mempunyai rasa kebanggan terhadap


budaya nasional. Generasi muda harus bisa menampilkan budaya nasional pada
setiap moment, bukan sebaliknya menjadi generasi muda yang tidak jelas
identitasnya bahkan banyak yang mengikuti budaya-budaya asing supaya dikatakan
gaul, termasuk korban globalisasi. Era globalisasi yang didukung dengan teknologi

internet mestinya dimanfaatkan sebagai media pelestarian budaya nasional dengan


cara mempublikasikan atau bahkan mendokumentasikan pada dunia tentang
keanekaragaman budaya nasional bangsa Indonesia. Sehingga, masyarakat dari
bangsa lain dapat membaca, mengetahui dan mengenal budaya-budaya nasional
Indonesia. Jangan sebaliknya, generasi muda Indonesia justru menjadi korban dari
negara-negara maju akibat publikasi budaya yang menyebar bahkan dapat
meracuni generasi muda karena ketidakmampuan melakukan filterisasi berbagai
budaya negara maju tersebut.

Culture experience. merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan


caraterjun langsung kedalam sebuah pengalaman kultural. Contohnya, jika
kebudayaan tersebut berbentuk tarian, maka masyarakat dianjurkan untuk belajar dan
berlatih dalam menguasai tarian tersebut. Dengan demikian kebudayaan tersebut
terus dilestarikan.

2.2.

Upaya Pemerintah dalam melindungi aset budaya

Presiden SBY telah meminta para menteri dan kepala daerah mempercepat
inventarisasi karya anak bangsa untuk segera dipatenkan HAKI-nya. Para pengrajin
di berbagai daerah, Presiden meminta memasukan nama daerah dan Indonesia pada
karyanya dan para pejabat mempermudah prosesnya. Kita harus open, peduli
mencantumkan sebagai karya kita.

Pernyataan tersebut disampaikan SBY pada saat munculnya Iklan Tari Pendet pada
acara Discovery Channel bertajuk Enigmatic Malaysia di bulan Agustus 2009 dan
semoga pernyataan Presiden SBY tentang budaya nasional tidak hanya pada saat
terjadinya klaim-klaim budaya dari negara lain.

Culture Knowledge. Merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara


membuat suatu pusat informasi mengenai kebudayaan yang dapat difungsionalisasi
kedalam banyak bentuk. Tujuannya adalah untuk edukasi ataupun untuk kepentingan
pengembangan kebudayaan itu sendiri dan potensi kepariwisataan daerah.

Ada bebarapa hal penting yang harus menjadi perhatian pemerintah (pusat dan
daerah) secara umum dalam upaya pelestarian budaya nasional pada saat era
globalisasi ini antara lain yaitu :

1) Perlunya evaluasi pada peran dan fungsi Departemen Kebudayaan dan Pariwisata
pada Era Kabinet Indonesia Bersatu I dan II. Departemen Kebudayaan dan
Pariwisata harus lebih berperan sebagai lembaga yang bisa menjual dan
mendatangkan keuntungan bagi negara dengan mengembangkan dan melestarikannya.
Kalaupun budaya nasional tersebut ditata sedemikian rupa, hanyalah dalam rangka untuk
memperoleh income dari negara-negara luar. Bukan income sebagai efek atau manfaat
dari upaya pelestarian dan pengembangan budaya nasional itu sendiri. Kata pariwisata
menjadi kata yang bermakna dijual agar memperoleh income sebanyak-banyaknya
bahkan kalau boleh semua unsur budaya nasional harus bisa mendatangkan income bagi
negara. Semestinya yang menjadi prioritas negara adalah melakukan upaya-upaya
pelestarian dan pengembangan budaya-budaya nasional dengan sebaik-baiknya.
Sehingga menjadi lestari, menarik dan disenangi orang yang selanjutnya akan menjadi
pemancing bagi masyarakat dan turis asing untuk melihat dan menikmati
keindahaannya, barulah income terjadi.

2) Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah harus memperhatikan upaya


pelastarian budaya nasional. Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah tidak boleh
hanya memprioritaskan pada bidang politik dan ekonomi saja. Tetapi juga pada bidang
budaya, karena budaya adalah bagian dari kehidupan masyarakat karakter bangsa yang
perlu memperoleh perhatian. Pemerintah harus menyediakan kecukupan dana untuk
pelestarian budaya walaupun pemerintah punya banyak utang. Bahkan pertanyaannya
adalah seberapa besar utang tersebut yang sudah digunakan untuk melestarikan dan
mengembangankan budaya nasional.

3) Budaya nasional yang terdapat pada masing-masing pemerintah daerah yang


merupakan ciri khas daerah seharusnya wajib dipatenkan oleh pemerintah daerah.
Sehingga tidak dibebankan pada masyarakat dan menjadi milik pemerintah daerah atas
nama masyarakat, karena budaya nasional tidak boleh dimiliki hak patennya oleh satu
orang saja tapi milik semua masyarakat yang ada di daerah tersebut. Seperti Tari Reog
harus dipatenkan oleh pemerintah daerah Ponorogo dan menjadi milik masyarakat
Ponorogo dan Tari Pendet harus dipatenkan oleh pemerintah daerah Bali atas nama
masyarakat Bali. Budaya nasional yang terkait dengan Suku Dayak di Kalimantan dapat
menjadi masalah bilamana tidak segera diperhatikan, karena di Malaysia juga terdapat
Suku Dayak yang berbatasan dengan Kalimantan Timur dan wilayah Sabah Malaysia
Timur dan Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan wilayah Serawak
Malaysia Timur. Paling tidak pemerintah daerah menjadikan budaya nasional sebagai
bagian dari kegiatan-kegiatan pemerintah daerah pada hari-hari tertentu sebagai suatu
upaya pelestarian budaya Dayak di Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat. Demikian

juga budaya Melayu yang terdapat di Riau, Pekan Baru yang sangat mirip dengan budaya
Melayu yang berbatasan dengan Johor dan Pulau Pinang Malaysia Barat. Festivalfestival budaya perlu dilaksanakan dalam rangka melestarikan budaya nasional tersebut
sehingga tidak lagi di klaim sebagai budaya Malaysia saja.

3. Kesimpulan

Budaya Nasional merupakan aset Bangsa Indonesia yang harus memperoleh

perhatian terutama di era Globalisasi saat ini. Budaya nasional menjadi bagian
penting negara Indonesia yang dapat dikembangankan dan dikelola sebaik-baiknya.
Itu penting agar dapat berfungsi lebih luas tidak hanya sekadar warisan ataupun adat
istiadat masyarakat Indonesia yang dirayakan ataupun dilaksanakan pada saat
peringatan hari Sumpah Pemuda atau hari Pahlawan saja. Budaya nasional harus
menjadi bagian dari aset Bangsa Indonesia yang dapat mendatangkan pendapatan
bagi masyarakat dan negara. Tentunya perlu ada suatu kesadaran secara nasional dan
dilaksanakan oleh seluruh masyarakat Indonesia pada semua aspek kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
Di era globalisasi ini, ada beberapa hal penting yang harus masyarakat dan

1.
2.
3.
4.

pemerintah perhatikan dalam upaya melestarikan aset budaya nasional yaitu:


Generasi muda bangsa Indonesia harus mempunyai rasa kebanggan terhadap budaya
nasional.
Perlunya evaluasi pada peran dan fungsi Departemen Kebudayaan dan Pariwisata
pada Era Kabinet Indonesia Bersatu I dan II.
Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah harus memperhatikan upaya pelastarian
budaya nasional.
Budaya nasional yang terdapat pada masing-masing pemerintah daerah yang
merupakan ciri khas daerah seharusnya wajib dipatenkan oleh pemerintah daerah.

Daftar Pustaka

Lazuardi, Glery. 21 Februari 2015 . 10 Warisan budaya indonesia yang di klaim


malaysia.
dilihat
26
Maret
2016
.
<
http://www.tribunnews.com/nasional/2015/02/21/ini-10-warisan-budaya-indonesiayang-diklaim-malaysia>

Liputan6.com. 26 juni 2012 . Terusik lagi klaim negeri jiran. Dilihat 26 maret
2016. <http://news.liputan6.com/read/416067/terusik-lagi-klaim-negeri-jiran>

Martin, roni john. 14 april 2013. Ketahanan Nasional dalam Bidang Sosial Budaya.
Dilihat 26 maret 2016. <http://www.kompasiana.com/ronijohnmartin/ketahanannasional-dalam-bidang-sosial-budaya_552fc5d16ea834ae378b458>.

Myworld, Hippo. 17 november 2015 . 7 Budaya Indonesia Asli Yang Pernah Di


Klaim Negara Lain. Dilihat 26 maret 2016.<http://www.sariwaran.com/budayaindonesia-diklaim-negara-lain>

Anda mungkin juga menyukai