Pasal 1
a. melaksanakan penyusunan program kerja Balai;
b. melaksanakan pengkajian terhadap aspek-aspek tradisi, kepercayaan, kesenian, perfilman, dan kesejarahan;
c. melaksanakan pelindungan tradisi, kepercayaan, kesenian, perfilman, dan kesejarahan;
d. melaksanakan pengembangan tradisi, kepercayaan, kesenian, perfilman, dan kesejarahan;
e. melaksanakan pemanfaatan tradisi, kepercayaan, kesenian, perfilman, dan kesejarahan;
f. melaksanakan advokasi di bidang pelindungan aspek-aspek tradisi, kepercayaan, kesenian, perfilman, dan
kesejarahan;
g. melaksanakan kemitraan di bidang pelestarian aspek-aspek tradisi, kepercayaan, kesenian, perfilman, dan
kesejarahan dengan unit kerja/instansi, lembaga, dan masyarakat;
h. melaksanakan pendokumentasian dan penyebarluasan informasi pelindungan, pengembangan, dan
pemanfaatan aspek-aspek tradisi, kepercayaan, kesenian, perfilman, dan kesejarahan;
i. melaksanakan pemberian layanan teknis pelestarian tradisi, kepercayaan, kesenian, perfilman, dan
kesejarahan;
j. melaksanakan urusan perencanaan, keuangan, kepegawaian, ketatalaksanaan, hubungan masyarakat,
persuratan dan kearsipan, barang milik negara, dan kerumahtanggaan Balai;
k. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelestarian tradisi, kepercayaan, kesenian, perfilman,
dan kesejarahan;
l. melaksanan pengelolaan perpustakaan Balai;
m. melaksanakan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen Balai; dan
n. melaksanakan penyusunan laporan Balai.
FUNGSI BPNB
PELINDUNGAN
Masalah-masalah yang berkaitan dengan inventarisasi; penyelamatan,
pengamanan, pemeliharaan, dan publikasi tradisi, kepercayaan, kesenian,
perfilman, dan kesejarahan
PENGEMBANGAN
Masalah-masalah yang berkaitan dengan kajian, pengayaan keragaman, dan
penyebarluasan tradisi, kepercayaan, kesenian, perfilman, dan kesejarahan
PEMANFAATAN
masalah-masalah yang berkaitan dengan pendayagunaan tradisi,
kepercayaan, kesenian, perfilman, dan kesejarahan untuk tujuan peningkatan
kesejahteraan masyarakat, peningkatan ketahanan budaya, dan peningkatan
pengaruh budaya Indonesia di dunia
PEMBINAAN
Masalah-masalah yang berkaitan dengan peningkatan mutu SDM dan tata
kelola lembaga yang berurusan dengan tradisi, kepercayaan, kesenian,
perfilman, dan kesejarahan
PERLINDUNGAN
Inventarisasi dan
Perekaman Sejarah dan Karya Budaya Takbenda Penyelamatan
Perpustakaan
PEMANFAATAN
Kesejahteraan dan
Pengusulan Anugerah Kebudayaan Ketahanan Budaya
Fasilitasi
PEMBINAAN
Latar Belakang:
Pengajuan karya budaya untuk ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda
memerlukan kelengkapan isian formulir berikut data dukungnya (foto, video, dan
deskripsi ilmiah). Pemilihan pada karya budaya yang hendak diajukan
memerlukan beberapa pertimbangan di antaranya mengandung keluhuran
filosofi, potensi cukup besar untuk berkembang, dan menjadi ciri khas suatu
wilayah (administratif/budaya). Dengan demikian, kegiatan penginventarisasian
dan pencatatan karya budaya menjadi sangat penting artinya untuk
mempermudah kelancaran pengajuan karya budaya menjadi Warisan Budaya
Tak Benda Indonesia.
Tujuan:
Memperoleh data isian formulir WBTB.
Teknis Pelaksanaan:
Untuk memperoleh data isian formulir WBTB, diperlukan sumber informasi
melalui sumber primer yang diperoleh melalui wawancara dengan beberapa
informan/pelaku budaya. Sumber sekunder dapat diperoleh melalui pencarian
dokumen (buku/naskah/jurnal/dsb) ataupun rekaman audio video.
PENGKAJIAN PELESTARIAN NILAI BUDAYA
Latar Belakang:
Data yang diperoleh melalui kegiatan inventarisasi dan pendataan yang
dilakukan BPNB Jabar kemudian menjadi dasar untuk ditindaklanjuti. Salah satu
diantaranya adalah melalui kegiatan pengkajian pelestarian nilai budaya, yaitu
kegiatan penelitian ilmiah terapan untuk mengungkap nilai-nilai budaya dan
kesejarahan yang berada di masyarakat secara lebih mendalam dengan
menggunakan proses analisa data.
Tujuan:
Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh infomasi yang utuh mengenai nilai-
nilai budaya dan kesejarahan serta menjadi salah satu bahan masukan bagi para
pengambil kebijakan terkait upaya pelestarian nilai budaya.
Teknis Pelaksanaan:
Bentuk kegiatan ini adalah menggali dan mengkaji potensi sejarah dan budaya
yang ada dan menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat yang berada di
wilayah kerja BPNB Jabar. Fokus pengkajian diarahkan pada penelitian terapan
(applied research) sehingga hasil yang diperoleh berbentuk laporan pengkajian
berisi data lapangan yang telah disortir dan dianalisa secara kualitatif.
PENYUSUNAN DATA POKOK KEBUDAYAAN
Latar Belakang:
Upaya untuk terus mengumpulkan dan menata informasi kebudayaan pada
komunitas budaya dan tokoh-tokohnya harus terus dilakukan, mengingat
dinamika komunitas maupun kondisi usia para tokoh sejarah dan budaya yang
sudah semakin lanjut. Hasil penyusunan data pokok kebudayaan berupa
kumpulan data tentang beragam tokoh sejarah/budaya dan komunitas budaya
pada tiap-tiap kabupaten/kota dalam wilayah kerja BPNB Jabar.
Tujuan:
Kegiatan ini menjadi salah satu upaya pendukungan kekayaan budaya di wilayah
kerja BPNB Jabar untuk diajukan menjadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia.
Selain itu, data dari para tokoh sejarah dan budaya yang berpotensi akan
diseleksi untuk diajukan sebagai tokoh sejarah nasional dan maestro seni
tradisi.
Teknis Pelaksanaan:
Penggalian data mengenai komunitas dan tokoh kebudayaan meliputi
keberadaan, jenis kegiatan, upaya regenerasi, dsb
PENYUSUNAN DOKUMENTASI PELESTARIAN NILAI BUDAYA
Latar Belakang:
kekayaan budaya yang ada di wilayah kerja BPNB perlu digali, didokumentasi,
dan dipilah menurut jenis dan tingkat keberadaannya pada masyarakat.
Tujuan:
Kegiatan penggalian potensi karya budaya harus dapat menghasilkan sebuah
dokumen yang berisi berbagai potensi karya budaya yang mampu atau
berpeluang besar untuk diberdayakan dan menjadi ciri khas bagi kabupaten/kota
dalam wilayah kerja BPNB Jabar.
Teknis Pelaksanaan:
Kegiatan Penyusunan Dokumentasi Pelestarian Nilai budaya dilakukan dengan
penggalian data sekunder, pengamatan disertai dengan wawancara.
PEREKAMAN WARISAN BUDAYA TAKBENDA
Latar Belakang:
Kekayaan budaya suatu daerah menjadi obyek utama dalam bidang pelestarian
kebudayaan. Apa yang disebut dengan kekayaan budaya bukan diartikan
sebagai sebuah produk budaya yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Ada nilai
budaya di dalamnya yang harus diungkap dan didokumentasikan. Upaya
pendataan dan pengkajian saja tidak cukup untuk melihat secara visual
mengenai bentuk, gerak, dan kondisi lingkungan secara nyata. Oleh karena itu,
di samping dilakukannya inventarisasi dan pengkajian, diperlukan upaya
perekaman visual sehingga kriteria penyajian dokumen kekayaan budaya dalam
konteks Warisan Budaya Takbenda dapat diwujudkan secara lengkap.
Tujuan:
Untuk memperoleh film dokumenter Warisan Budaya Takbenda yang dijadikan
media pembelajaran dan penyebaran informasi kebudayaan serta menjadi salah
satu data pendukung untuk diajukan menjadi Warisan Budaya Takbenda
Indonesia
Teknis Pelaksanaan:
Tim melakukan perekaman pada objek Warisan Budaya Takbenda berdasarkan
skenario yang disusun. Hasil perekaman yang masih berupa stock shoot,
selanjutnya diedit dan diberi narasi. Hasil akhir dari kegiatan perekaman yang
berupa master DVD, album foto, dan laporan deskripsi objek perekaman.
INTERNALISASI NILAI BUDAYA
Terima kasih
24