Anda di halaman 1dari 10

UPAYA PELESTARIAN KEBUDAYAAN LOKAL KALIMANTAN BARAT

OLEH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


IKIP PGRI PONTIANAK

Mesterianti Hartati dan Fitri Wulansari


IKIP PGRI Pontianak
Email: fiwusa84@gmail.com

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menjelaskan upaya pelestarian kebudayaan
lokal Kalimantan Barat oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP
PGRI Pontianak. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penitian
yang digunakan adalah berupa hasil wawancara yang berkaitan dengan upaya pelestarian
kebudayaan lokal, serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga
upaya pelestarian kebudayaan lokal Kalimantan Barat oleh Program Studi Pendidikan Bahasa
dan sastra Indonesia IKIP PGRI Pontianak, yaitu (1) Upaya pelestarian kebudayaan lokal
melalui pendidikan; (2) Upaya pelestarian kebudayaan lokal melalui penelitian; dan (3)
Upaya pelestarian kebudayaan lokal melalui pengabdian kepada masyarakat.
Kata Kunci: Pelestarian, Kebudayaan Lokal

Abstract
The purpose of this study is to describe and explain the efforts to preserve the local culture of
West Kalimantan by the Indonesian Language and Literature Education Study Program IKIP
PGRI Pontianak. This research is a qualitative descriptive study. The research subjects used
were in the form of interviews related to the preservation of local culture, as well as
documentation. The results showed that there were three efforts to preserve the local culture
of West Kalimantan by the Indonesian Language and Literature Education Study Program
IKIP PGRI Pontianak, namely (1) Efforts to preserve local culture through education; (2)
Efforts to preserve local culture through research; and (3) Efforts to preserve local culture
through community service.

Keywords: Preservation, Local Culture

PENDAHULUAN suatu proses pemikiran yang kemudian


Kebudayaan adalah sarana hasil terus berkembang dalam suatu masyarakat.
karya, rasa, dan cipta masyarakat. Budaya Kebudayaan lokal merupakan latar
merupakan bagian dari kehidupan manusia, belakang dari kebiasaan-kebiasaan
artinya manusia tanpa budaya sama dengan kelompok masyarakat tertentu. Kearifan
tanpa identitas yang juga merupakan lokal maupun pengetahuan lokal juga
pedoman hidup manusia. Kebudayaan merupakan bagian kebudayaan lokal.
adalah hasil budaya yang mencakup dan Menurut Sularso dan Maria (2017: 3)
dinilai melalui pengetahuan, kepercayaan, menyatakan bahwa kebudaan lokal bisa
kesenian, moral, hukum dan adat istiadat. berwujud atau berbentuk nilai-nilai yang
Berdasarkan pemaparan tersebut dapat tidak nampak namun diyakini dan
disimpulkan bahwa budaya merupakan dilaksanakan oleh suatu kelompok tertentu.
Pendapat lain mengenai kebudayaan lokal

Jurnal Metamorfosa, Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 |115


yang dinyatakan oleh Ratna (2011: 91) masayarakat tersebut. Kebudayaan lokal
adalah gejala kebudayaan, kearifan lokal, juga sangat diharapkan dapat dilestarikan
dan pengetahuan lokal terbentuk secara dan dikembangkan secara optimal.
evolusionis selama bertahun-tahun bahkan Pelestarian kebudayaan hakikatnya
berabad-abad baik secara sengaja maupun mengarah pada perilaku kebudayaan itu
tidak bahkan mungkin secara sistem coba sendirinya, jika dilakukan secara terus
dan gagal (trial and error). Sejalan dengan menerus dalam waktu tertentu.
pendapat Ratna, Brata (2016: 10) Kemajuan teknologi dan ilmu
menyebutkan kebudayaan lokal itu pengetahuan serta masuknya kebudayaan
berpegang pada prinsip bahwa tiada asing mengakibatkan semakin tersisihnya
masyarakat dan kebudayaan yang bersifat kebudayaan asli negara yang
statis, maka dalam persepektif kultural dipengaruhinya. Nilai-nilai lama yang
secara garis besar masyarakat dan tersimpan dalam kebudayaan lokal kian
kebudayaan lokal telah bergerak secara tersisih, yang diakibatkan faktor internal
dinamis. maupun eksternal. Ini sesuai dengan
Menurut Reni dkk (2016:1818) pendapat Brata (2016: 10) yang
menyatakan bahwa kekayaan budaya yang menyebutkan kebudayaan lokal itu
di dalamnya memuat kearifan lokal berpegang pada prinsip bahwa tiada
meliputi kekayaan bendawi (Tangible masyarakat dan kebudayaan yang bersifat
Culture Haritage) dan kekayaan tak statis, maka dalam persepektif kultural
bendawi (Intangible Cultural Haritage). secara garis besar masyarakat dan
Kekayaan bendawi atau warisan benda ini kebudayaan lokal telah bergerak secara
meliputi situs alam dan situs budaya. Situs dinamis. Faktor internal yang menyebabkan
alam dapat dideskripsikan dengan tempat- terkikisnya atau pregerakan secara dinamis
tempat yang bersejarah dan benda-benda kebudayaan lokal adalah dikarenakan sudah
peninggalannya. Sedangkan kekayaan tak banyak generasi muda yang tidak lagi
bendawi meliputi bahasa lisan, pertunjukan perduli kebudayaan lokal. Adat-istiadat
seni, perayaan-perayaan, pengetahuan dan lokal dinilai sudah tidak relevan dengan
kebiasaan perilaku, dan kerajinan kemajuan zaman, sehingga menjadikan
tradisional. beberapa tradisi tidak lagi dilakukan.
Dari pernyataan di atas, dapat Generasi tua, yang mengenal kebudayaan
diartikan bahwa kebudayaan lokal tersebut lokal tidak terlalu perduli untuk
mengandung nilai-nilai yang berhubungan mewariskan atau mengenalkan kebudayaan
dengan kehidupan yang diwarisi secara lokal tersebut kepada generasi penerus,
turun temurun dalam bentuk warisan benda sehingga ketika mereka sudah tiada, maka
dan warisan tak berbenda dari sebagian tiada pula kebudayaan tersebut. Sementara
kelompok masyarakat. Nilai-nilai yang itu, faktor dari luar peyebab kebudayaan
diyakini kebenarannya dan menjadi acuan lokal kian sulit untuk dipertahankan adalah
dalam bertingkah laku sehari-hari disebabkan oleh arus modernisasi yang
masyarakat tersebut. Dengan adanya juga dipengaruhi oleh kebudayaan global.
kebudayaan lokal, masyarakat bisa Banyak hal yang dapat dijadikan
mengantisipasi serta mentransformasikan bukti pupusnya budaya lokal. Hal ini
pengaruh budaya-budaya luar sehingga bisa diantaranya: Pertama, generasi muda saat
sesuai dengan kebudayaan lokal ini lebih tertarik dengan kebudayaan asing
Jurnal Metamorfosa, Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 |116
dibandingkan kebudayaan lokal. Indonesia (IKIP PGRI) Pontianak. Oleh
Contohnya, saat ini sedang fenomenal film- sebab itu, penelitian ini akan
film atau drama korea. Generasi muda mendeskripsikan mengenai upaya yang
khususnya remaja, lebih mengenal dilakukan oleh IKIP PGRI Pontianak,
kebudayaan korea dibandingkan khususnya program studi Pendidikan
kebudayaan lokalnya. Mulai dari makanan Bahasa dan Sastra Indonesia.
maupun kebiasaan hidup menjadi minat Program studi Pendidikan Bahasa
remaja, ini dibuktikan salah satunya dan Sastra Indonesia (Prodi PBSI) sebagai
semakin banyak restauran yang menyajikan salah satu civitas akademisi merupakan
menu-menu masakan Korea di Indonesia. salah satu program studi yang dimiliki oleh
Kedua, Selain fenomenal kebudayaan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan
asing, mengingat isu yang terjadi di negara Persatuan Guru Republik Indonesia (IKIP-
Indonesia, tidak sedikit kebudayaan kita PGRI) Pontianak. PBSI IKIP PGRI
diakui hak miliknya oleh negara lain. Hali Pontianak didirikan pada tahun 2009.
ini dikarenakan kurang pematenan terhadap Dalam perkembangan Program Studi PBSI
kebudayaan sehingga negara lain dapat selama ini, komponen mahasiswa
dengan mudah mengklaim kebudayaan senantiasa menjadi variabel yang banyak
tersebut. Ketiga, salah satu bukti lainnya menentukan proses pengembangan program
yang menunjukkan bahwa kebudayaan studi. Oleh sebab itu, hampir semua
lokal sudah banyak tidak diketahui ole h kegiatan atau usaha prodi PBSI melipatkan
generasi muda adalah pada saat mahasiswa, begitu pula dengan kegiatan
pembelajaran di kelas, peneliti dalam rangka upaya pelestarian
menanyakan kepada mahasiswa Intitut kebudayaan lokal.
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan
Guru Republik Indonesia (IKIP PGRI) METODE PENELITIAN
Pontianak mengenai nama pakaian Adat Penelitian ini merupakan
Suku Dayak. Mahasiswa yang ada di kelas penelitian deskriptip. Menurut Moleong
tidak ada yang mengetahui, padahal tidak (2017:11) mengemukakan bahwa,
sedikit dari mahasiswadi kelas tersebut “Penelitian deskriptif merupakan
merupakan keturunan suku Dayak. pengumpulan data yang berupa kata-kata,
Beberapa argumen yang telah disebutkan gambar dan bukan angka-angka”. Data
ini, menunjukkan bahwa kebudayaan lokal tersebut berasal dari wawancara, catatan
sudah banyak yang tidak lagi diterapkan dan dokumen resmi lainnya. Dengan
bahkan dikenal masyarakat pemiliknya. demikian, metode deskriptif adalah suatu
Banyaknya faktor yang metode yang digunakan untuk membuat
menyebabkan terancamnya kelestarian gambaran mengenai analisis data yang
budaya Indonesia, terlebih lagi kebudayaan terurai dalam bentuk rangkaian kata-kata.
lokalnya sehingga upaya pelestarian perlu Oleh karena itu, penelitian deskriptif
dilakukan. Oleh sebab itu, peneliti tertarik digunakan pada penelitian ini karena dapat
untuk mendeskripsikan upaya pelestarian memaparkan hasil dari penelitian yang
yang telah dilakuk an. Salah satu pihak diungkapkan menggunakan penggambaran
yang ikut dalam upaya pelestarian tersebut yang memanfaatkan kata-kata dalam
adalah Intitut Keguruan dan Ilmu penjelasannya. Pendeskripsian yang
Pendidikan Persatuan Guru Republik dimaksud dalam penelitian ini adalah untuk
Jurnal Metamorfosa, Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 |117
mendeskripsikan upaya yang dilakukan erat kaitannya dengan pelestarian
oleh program studi Pendidikan Bahasa dan kebudayaan.
Sastra Indonesia dalam rangka melestarikan Berkaitan dengan upaya
kebudayaan lokal Kalimantan Barat. pelestarian kebudayaan yang telah
Data yang digunakan dalam dilakukan oleh prodi PBSI mencakup
penelitian ini adalah berupa hasil dalam berbagai bidang tridharma perguruan
wawancara yang berkaitan dengan upaya tinggi. Adapun penjelasannya sebagai
pelestarian kebudayaan lokal, serta berikut.
dokumentasi yang menyangkut dengan hal
tersebut. Data tersebut diperoleh dari Upaya Pelestarian Kebudayaan Lokal
informan, yaitu Ketua Program Studi melalui Pendidikan
pendidikan bahasa dan Sastra Indonesia Prodi PBSI memiliki misi untuk
(Kaprodi PBSI) Ibu Mai Yuliastri menghasilkan lulusan berkompetensi
Simarmata, M.Pd., Dosen Prodi PBSI, dalam bidang Bahasa dan Sastra Indonesia.
mahasiswa PBSI, serta dokumentasi Berdasarkan yang tercantum pada borang
kegiatan yang dilakukan oleh Prodi PBSI. 3A Prodi PBSI IKIP PGRI Pontianak
Data-data tersebut diperoleh dengan secara lebih spesifik, Sarjana Pendidikan
menggunakan teknik wawancara semi Bahasa dan Sastra Indonesia yang
terstruktur dan teknik dokumentasi berupa dihasilkan oleh Prodi PBSI akan memiliki
pengumpulan data melalui dokumen yang kompetensi yang berkaitan dengan
ada. Selain itu, peneliti juga mendapatkan kebudayaan sebagai berikut: mahasiswa
data tambahan berdasakan hasil Focus dapat mengintegrasikan kearifan budaya
Group Discution (FGD) yang lokal dalam pembelajaran. Berkenan
diselenggaran oleh salah satu dosen Prodi dengan tujuan kompetensi tersebut, maka
PBSI yang berkenaan mengenai upaya Prodi PBSI melakukan upaya
pelestarian ceerita rakyat Kalimantan Barat. memperkenalkan kebudayaan lokal pada
beberapa mata kuliah serta
HASIL DAN PEMBAHASAN mendokumentasikan kebudayaan lokal
Penelitian ini merupakan yang terdapat dalam karya sastra hasil
penelitian yang mengkaji mengenai upaya karya mahasiswa.
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Adapun mata kuliah yang dapat
Sastra Indonesia, Institut Keguruan dan diintegrasikan dengan kebudayaan lokal
Ilmu Pendidikan, Persatuan Guru Republik adalah mata kuliah: Sastra Daerah, Kajian
Indonesia (Prodi PBSI IKIP PGRI) Bahasa Daerah, Sastra Lama, Sastra
Pontianak dalam rangka memperkenalkan Nusantara, dan mata kuliah fiksi. Pada mata
serta melestarikan kebudayaan lokal kuliah Sastra Daerah, Sastra Nusantara, dan
Kalimantan Barat. Prodi PBSI yang sastra lama dosen pengampu mata kuliah
merupakan lembaga pendidikan yang menugaskan kepada mahasiswa untuk
berkaitan dengan bahasa dan satra secara mencari cerita rakyat dan juga cerita
tidak langsung telah menyisipkan pendek yang berisi keaifan lokal
kebudayaan di dalam kurikulumnya. Kalimantan Barat. Sementara itu, pada
Sementara itu, bahasa dan sastra sendiri mata kuliah kajian bahasa daerah mata
merupakan hasil ciptaan dari kebudayaan. kuliah tersebut menugaskan mahasiswa
Hal inilah yang menyebabkan Prodi PBSI untuk mengkaji bahasa daerah yang
Jurnal Metamorfosa, Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 |118
terdapat dalam cerita rakyat yang telah pembelajaran lebih bersifat kontekstual.
dibuat. Permasalahan di sekolah saat ini, siswa
Berdasarkan hasil wawancara disuguhi dengan buku pelajaran yang
dengan dosen pengampu mata kuliah temanya tidak berada di lingkungan siswa
Sastra Daerah, upaya yang telah dilakukan sehingga siswa sulit untuk
oleh dosen tersebut adalah memvisualisasikan serta memahami karena
mendokumentasikan cerita rakyat dalam belum pernah mereka alami. Oleh karena
bentuk kumpulan buku cerita rakyat. itulah, dosen pengampu mata Kuliah
Pembuatan buku tersebut merupakan Penulisan Buku Teks mengistruksikan agar
produk praktikum yang difasilitasi oleh mahasiswa dapat memberikan contoh
laboratorium Bahasa dan Sastra Indonesia. dengan mengangkat hal yang ada diseputar
Tujuan dari pendokumentasian dilakukan lingkungan siswa khususnya bersifat
dengan tujuan: (1) Menumbuhkan motivasi kearifan lokal Kalimantan Barat.
mahasiswa dalam menulis. (2)
Mempublikasikan hasil karya mahasiswa. Upaya Pelestarian Kebudayaan Lokal
(3) Kandungan muatan lokal yang terdapat melalui Penelitian
pada buku kumpulan cerita tujuannya untuk Penelitian merupakan salah satu
memperkenalkan kebudayaan lokal ke tridharma perguruan tinggi. Hasil penelitian
masyarakat, dengan demikian juga sendiri dapat bertujuan untuk
merupakan bentuk upaya pelestarian mendokumentasikan aspek yang diteliti.
kebudayaan lokal. Selain mata Kuliah Pada Prodi PBSI, upaya pelestarian
Sastra Daerah, mata kuliah lainnya seperti kebudayaan lokal dilakukan melalui
yang telah disebutkan sebelumnya beberapa pendokumentasian berupa laporan hasil
diantaranya juga telah dibukukukan. penelitian. Selain itu, melalui penelitian,
Selanjutnya, buku-buku yang berhasil dapat diperoleh pemahaman secara lebih
dicetak tersebut kemudian oleh rektor IKIP mendalam mengenai kebudayaan Lokal
PGRI Pontianak disebarluaskan ke berbagai yang menjadi objek penelitian tersebut.
kabupaten yang ada di Kalimantan Barat Upaya pelestarian kebudayaan lokal
bersamaan dengan serah terima mahasiswa melalui penelitian tidak hanya dilakukan
dalam kegiatan PPL/KKM terpadu. Ini oleh dosen Prodi PBSI saja, tetapi juga
akan lebih efektif dalam mengeskpos melalui penelitian mahasiswa PBSI.
keudayaan ke masyarakat. Penelitian dari mahasiswa PBSI yang
Selain mata kuliah yang dianggap sebagai upaya mengangkat
disebutkan di atas, peneliti juga kembali kearifan lokal diantaranya terdapat
mewawancarai dosen pengampu Mata pada penelitian mahasiswa yang
Kuliah Penulisan Buku Teks. Berdasarkan menjadikan kearifan lokal Kalimantan barat
wawancara tersebut diketahui bahwa di saat sebagai obyek kajiannya, misalnya berupa
menugaskan mahasiswa untuk membuat kajian terhadap mantra, syair gulung, cerita
tugas buku teks berupa buku pelajaran daerah, pantang larang, serta kajian
Bahasa Indonesia untuk siswa sekolah terhadap bahasa daerah.
menengah, mahasiswa diinsruksikan untuk Tidak hanya penelitian mahasiswa
mengangkat kearian lokal Kalimantan saja yang menjadikan kearifan lokal
Barat sebagai contoh pada pembahasan sebagai obyek kajian, Sebagian besar dosen
materi. Hal ini dikarenakan alasannya agar prodi PBSI juga pernah menjadikan
Jurnal Metamorfosa, Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 |119
kebudayaan lokal sebagai obyek kajian. mahasiswa Prodi PBSI. FGD yang telah
Satu diantaranya penelitian disertasi yang dilakukan juga sebagai tahapan penelitian
dilakukan oleh Sri Kusnita dengan judul yang dilakukan oleh dosen Prodi PBSI
Strategi Pelestarian dan Pemertahanan untuk mendapatkan data berupa upaya
Cerita Rakyat Melayu di Kalimanta Barat. pelestarian ceiata rakyat, sedangkan cerita
Dari penelitian ini, sebagai cara untuk rakyat sendiri merupakan hasil dari
mendapatkan data tambahan Sri Kusnita kebudayaan yang diwariskan secara turun
melaksanakan kegiatan Focus Group temurun.
Discution (FGD) yang dilaksnakan pada 27 Ketiga, Upaya pelestarian
Februari 2018 dan dihadiri oleh: kebudayaan selanjutnya dapat melalui
Perwakilan dari Dinas Pendidikan dan pertunjukan/festival kebudayaan,
Kebudayaan, Perwakilan Dinas Kalimantan Barat secara umum sering
kepemudaan, Olah Raga, dan Pariwisata, mengadakan tradisi adat istiadat yang
Dekan Fakultas Pendidikan Bahasa dan selanjutnya menjadi festival kebudayaan.
Seni IKIP PGRI Pontianak, Guru Bahasa Diantaranya festival kebudayaan yang rutin
Indonesia, Dosen Prodi PBSI, Budayawan dilakukan dikalimantan Barat adalah
Kalimantan Barat (Bapak Sardono), dan berupa tradisi Gawai Dayak, Robo’ Robo’,
perwakilan mahasiswa Prodi PBSI. dan Perayaan Cap Gomeh. Sementara itu,
Berdasarkan hasil FGD tersebut, pada Prodi PBSI pertunjukan berkenaan
disimpulkan bahwa upaya pelestarian kebudayaan lokal disisipkan pada kegiatan-
kebudayaan lokal khususnya berupa cerita kegiatan yang dilakukan oleh prodi PBSI.
rakyat dapat dilakukan dengan berbagai Pertunjuk kebudayaan tersebut digunakan
cara, yaitu: Pertama, melalui penerbitan sebagai pengisi acara hiburan. Diantaranya
buku, upaya ini juga pernah dilakukan oleh pertujukan yang sering disajikan oleh Prodi
prodi PBSI difasilitasi oleh pengelola PBSI adalah bersyair.
Laboratorium Bahasa telah berhasil Keempat, Kebudayaan lokal
menerbitkan buku-buku hasil karya khususnya cerita rakyat dijadikan sebagai
mahasiswa yang memuat kearifan lokal. mata pelajaran muatan lokal di perguruan
Adapun judul dari buku-buku tersebut tinggi maupun sekolah. Hal ini juga telah
diantaranya:Cahaya Putih di Padang 12, dilakukan oleh prodi PBSI. Seperti yang
Warna Warni Rantau Khatulistiwa, Arus telah dijelaskan sebelumnya, yaitu upaya
Kapuas,Menggapai Mimpi di Tanah yang telah dilakukan oleh Prodi PBSI
Rantau, dan Tulisan Rakyat dari Sang dalam rangka pelestarian kebudayaan
Sarjana. Isi dari buku tersebut merupakan adalah melalui integrasi ke dalam mata
hasiltugas yang telah diberikan oleh dosen kuliah. Mata kuliah yang berkenaan dengan
pengampu. Tugas-tugas tersebut berupa kearifan lokal tersebut dapat berupa mata
cerita rakyat dan cerita pendek yang kuliah Sastra Daerah, Sastra Nusantara,
merupakan hasil karya mahasiswa yang Kajian Bahasa Daerah, dan Sastra Lama.
juga mengandung muatan lokal. Kelima, upaya pelestarian
Kedua, melalui penelitian. Seperti kebudayaan dapat melalui pematenan aset
yang telah dijelaskan sebelumnya, upaya kebudayaan. Hal ini dapat dilakukan
pelestarian melalui penelitian juga telah dengan cara mencatat aset kebudayaan
dilakukan oleh Prodi PBSI. Ini dilakukan lokal untuk dipatenkan oleh pemerintah
melalui penelitian dosen-dosen maupun melalui menteri pendidikan dan
Jurnal Metamorfosa, Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 |120
kebudayaan. Berdasarkan masukan dari melalui dialog kebudayaan/membicarakan
perwakilan Dinas Pendidikan dan kebudayaan paling tidak dilakukan dalam
Kebudayaan, Strategi pelestarian agar kehidupan sehari-hari. Namun menjadi
kebudayaan tidak di klaim oleh negara lain permasalahan adalah, akan sulit
adalah dengan melakukan pencatatan aset mengetahuinya apabila kebudayaan
budaya. Kegiatan ini dilaksanakan setiap tersebut sudah tidak lagi dilakukan oleh
tahun oleh pemerintah. Setelah kebudayaan masyarakat. Karena kebudayaan tersebut
tersebut dianggap memenuhi persyaratan sudah tidak lagi dilakukan, maka
maka kebudayan tersebut ditetapkan masyarakat pun menjadi tidak mengetahui
sebagai kebudayaan bangsa. Adapun syarat kebudayaan tersebut. Dengan demikian,
penetapan tersebut adalah kebudayaan yang untuk mengatasi permasalahan ini
dicatat setidaknya telah eksis selama 50 diperlukan kepedulian dari berbagai pihak
tahun, selanjutnya kebudayaan tersebut untuk memperkenalkan kebudayaan
telah dilakukan kajian ilmiah, adanya tersebut. Satu di antaranya dapat dilakukan
dokumentasi baik berupa foto maupun oleh civitas akademisi, untuk mengenalkan
vidio, dan yang mengajukan pematenan atau mengingatkan kepada peserta didik
telah mengisi formulir identitas kebudayaan mengenai kebudayaan lokal yang ada.
tersebut. Berkaitan dengan hal ini, di tahun Salah satu wujud nyata dari Dialog
2017, Kalbar telah melakukan pencatatan kebudayaan adalah melalui kegiatan FGD
karya budaya sebanya 9 karya yang berupa yang telah dilakukan.
karya tak benda. Kebudayaan yang telah Upaya pelestarian kebudayaan
ditetapkan sebagai kebudayaan bangsa melalui penelitian lainnya juga pernah
selanjutnya akan dicatat di UNESCO agar dilakukan oleh dosen Prodi PBSI lainnya,
menjadi kebudayaan berskala dunia. yaitu oleh Ibu Yuyun Safitri, M.Pd. dengan
Keenam, Upaya pelestarian judul Analisis Nilai-Nilai Budaya Sastra
kebudayaan lokal khususnya berupa cerita Lisan Uud Danum Mayarakat Dayak
rakyat dapat dilakukan dengan cara Kabupaten Sintang. Ibu Adisti Primi
memfilmkan cerita rakyat tersebut. Film Wulan, M.Pd. dengan judul (1) Struktur
yang dimaksud paling tidak dapat Pantun dalam Buku Pantun dan Budaya
ditayangkan pada televisi lokal. Adat Istiadat Tata Cara Perkawinan
Ketujuh, diadakan secara rutin Kabupaten Sambas Karya Hamdan Simad
untuk membahas kebudayaan (dialog dan Muhanni Abdur, (2) Tradisi Saprahan
Kebudayaan). Salah satu cara pelestarian Masyarakat Melayu Sambas, dan (3)
kebudayaan setidaknya dengan cara Analisis Stilistika dan Nilai Pendidikan
mengetahui kebudayaan tersebut. Ini dapat Pantun Melayu Pontianak Karya Abd.
dilakukan melalui dialog kebudayaan Hal Rahman Abror. Ibu Mai Yuliastri
ini sesuai dengan pendapat Effendi Simarmata, M.Pd. berjudul Pendidikan
(2006:102) bahwa masyarakat yang Karakter Berbahasa dalam Kesantunan
puralistik, dialog kebudayaan yang Tindak Tutur Imperatif Bahasa Melayu
humanistik sangat diperlukan agar timbul Pontianak Di Lingkungan Mahasiswa IKIP
saling pengertian pemahaman dan empati PGRI Pontianak (Sebuah Kajian
antara satu dengan yang lainnya. Sosiopragmatik). Ibu Indriyana Uli, M.Pd.
Berdasarkan pendapat tersebut, untuk dengan judul Analisis Gaya Bahasa Lirik
mengenal kebudayaan dapat dilakukan Lagu Daerah Pontianak dan
Jurnal Metamorfosa, Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 |121
Pemanfaatannya sebagai Bahan Selain bidang tridharma
Pembelajaran Apresiasi Puisi di perguruan tinggi, Kaprodi PBSI
SMA.Peneliti sendiri merupakan salah satu menyebutkan bahwa prodi PBSI sangat
dosen Prodi PBSI pernah melakukan peduli mengenai kearifan lokal Kalimanta
penelitian dengan judul Kajian Mantra dari barat. Diharapkan kebudayaan tersebut
Kabupaten Sekadau (Kajian Stilistika, dapat tetap eksis sepanjang masa.
Religi, dan Nilai-nilai Pendidikan) dan Kepedulian tersebut juga tampak pada saat
Implementasi wujud Kebudayaan mensosialisasikan profil lulusan prodi
Masyarakat Kalimantan Barat pada Novel yang satu diantaranya disebarkan melalui
Ngayau Karya R. Masri Sareb Putra dan brosur penerimaan Mahasiswa Baru.
M.S. Gumelar. Adapun satu di antara sasaran lulusan
prodi tersebut, yaitu: Memiliki kemampuan
Upaya Pelestarian Kebudayaan Lokal di bidang seni sastra berbasis kearifan
Melalui Pengabdian Pada Masyarakat lokal. Sasaran lulusan tersebut bersinergi
Pelestarian kebudayaan lokal yang dengan misi Lembaga IKIP PGRI
dilakukan oleh Program Studi Pendidikan Pontianak, yaitu menyiapkan dan
Bahasa dan Sastra Indonesia melalui menghasilkan tenaga pendidik dan
kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat kependidikan yang ahli di bidangnya,
(PPM) diantaranya dengan cara berakhlak mulia, cerdas, berdaya saing
mengenalkan dongeng lokal kepada peserta tinggi, dan inovatif melalui pengembangan
didik. Pengabdian kepada masyarakat dan penyebaran ilmu, teknologi, budaya
tersebut berupa cara menganjarkan dan seni, sehingga menjadi insan pendidik
berdongeng bagi peserta didik. Adapun yang profesional. Selain
judul dari kegiatan pengabdian Pada mempertimbangkan misi lembaga, sasaran
Masyarakat tersebut yaitu “Pembelajaran lulusan juga tersusun atas dasar masukan
mendongeng di SMA Awaludin dari pertemuan Ikatan Ketua Program Studi
Pontianak”. Kegiatan ini berkaitan dengan Seluruh Indonesia (IKAPROSI) yang
kebudayaan, karena Dongeng merupakan memutuskan bahwa Program Studi
wujud cerita rakyat yang merupakan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
warisan dari kebudayaan. Pada kegiatan ini, harusnya mencerminkan kebudayaan lokal.
contoh dongeng yang ditampilkan berupa Upaya yang telah dilakukan
dongeng berasal dari Kalimantan Barat. oleh program studi PBSI selanjutnya adalah
Dongeng sendiri merupakan nama lain dari menyisipkan mata kuliah yang materinya
cerita rakyat. Cerita yang terdapat dalam dapat berkaitan dengan kearipan lokal ke
dongeng atau pun cerita rakyat merupakan dalam kurikulum perkuliahan. Adapun
cerita yang belum pasti kebenarannya, mata kuliah yang dimaksud diantaranya
karena memiliki nilai fiktif yang tinggi. Mata kuliah: Sastra Daerah, Kajian Bahasa
Akan tetapi dongeng atau cerita rakyat juga Daerah, Sastra Lama, dan mata kuliah fiksi.
mengandung nilai moral yang tinggi pula. Selain itu, Kaprodi PBSI juga
Dengan adanya kegiatan PPM ini, secara menyebutkan dalam upaya pengembangan
tidak langsung dapat memperkenalkan dan pelestarian kebudayaan lokal, hampir
dongeng-dongeng lokal Kalimantan Barat pada setiap acara yang diselenggarakan
kepada peserta didik. Khususnya siswa oleh prodi diisi dengan hiburan bersyair.
SMA Awaludin Pontianak. Hiburan bersyair tersebut dibawakan oleh
Jurnal Metamorfosa, Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 |122
mahasiswa PBSI IKIP PGRI Pontianak. kesempatan ini, prodi PBSI juga ikut
Untuk mengetahui bakat mahasiswa dalam memeriahkan dengan menggunakan baju
bersyair, Penjaringan bakat dan minat daerah Melayu yang juga menjadi ciri khas
mahasiswa sudah dimulai sejak mahasiswa kota Pontianak, Yaitu bagi dosen dan
baru dan tercatat sebagai mahasiswa IKIP tenaga kependidikan wanita menggunakan
PGRI Pontianak. Penjaringan dilaksanakan Baju Kurung sedangkan dosen dan tenaga
berdasarkan kompetensi dan keahlian yang kependidikan Laki-laki menggunakan
dimiliki oleh mahasiswa baru di bawah Telok Belanga’. Tidak hanya itu, Prodi
pembinaan dan koordinasi Wakil Rektor I, PBSI juga menugaskan kepada masing-
unit Kemahasiswaan, Badan Eksekutif masing mahasiswa di kelas Prodi PBSI
Mahasiswa (BEM) dan Himpunan agar dapat membuat bunga manggar di saat
Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia ulang tahun kota Pontianak. Bunga
(HMBSI). Adapun jenis kegiatan yang Manggar merupakan tradisi yang selalu ada
dilakukan antara lain:program studi PBSI dilakukan oleh masyarakat Melayu untuk
yang dilaksanakan oleh mahasiswa HMBSI suatu perayaan atau syukuran. Dengan
secara rutin setiap tahun mengadakan adanya bunga manggar atau disebut juga
perlombaan bersyair. Perlombaan ini dalam dengan istilah poko’ kurme acara yang
rangka menyambut bulan bahasa. dilaksanakan akan semakin semarak
Pemenang yang berhasil lolos dari dikarenakan warna warni dari manggar
perlombaan bersyair ini biasanya diminta yang telah dibuat.
oleh pihak prodi PBSI untuk mengisi acara
hiburan dalam setiap kegiatan yang SIMPULAN
dilaksanakan oleh prodi. Berdasarkan hasil analisis terhadap
Kaprodi PBSI juga tiga komponen yang berkaitan dengan
menjelaskan, di saat ada kegiatan yang pelestarian kebudayaan lokal Kalimantan
diselenggarakan oleh mahasiswa, Barat oleh Program Studi Pendidikan
mahasiswa diharapkan juga dapat Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP PGRI
menyisipkan kearipan lokal di dalam Pontianak. Pertama adalah pelestarian
kegiatan tersebut. Diantaranya di saat kebudayaan lokal melalui pendidikan
kegiatan PKKMB (Pengenalan Kehidupan berupa mata kuliah Sastra Daerah, Kajian
Kampus Mahasiswa Baru) yang Bahasa Daerah, Sastra Lama, sastra
dilaksanakan oleh lembaga, pada tanggal 8- Nusantara, dan Fiksi. Kedua adalah
11 Oktober 2018 Mahasiswa mewakili dari pelestarian kebudayaan lokal melalui
masing-masing prodi diwajibkan membuat penelitian berupa kajian-kajian, yaitu kajian
stand yang menampilkan karakteristik tentang mantra, kajian syair gulung, kajian
prodi. Pada kegiatan tersebut, Mahasiswa cerita daerah, kajian pantang larang, dan
PBSI menyajikan berbagai benda yang kajian bahasa daerah. Ketiga adalah
menjadi kearifan lokal Kalimantan Barat. pelestarian kebudayaan lokal melalui
Serta dalam kesempatan tersebut pengabdian kepada masyarakat yang
mahasiswa HMBSI memperoleh juara 2 berupa pengenalan dongeng kepada peserta
dari 11 prodi lainnya. didik.
Selanjutnya, Prodi PBSI juga
ikut serta dalam rangka memperingatan hari
lahir kota Pontianak ke-247. Pada
Jurnal Metamorfosa, Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 |123
DAFTAR PUSTAKA

Brata, Ida Bagus. 2016. Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa. Jurnal Bakti
Saraswati Vol. .5 No. 1.

Effendy, Chairil. (2006). Sastra Sebagai Wadah Integrasi Budaya. Pontianak : Stain Press.

Moleong, L.J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sularso, Pryo dan Yuli Maria. 2017. Upaya Pelestarian Kebudayaan Lokal Melalui
Ekstrakurikuler Karawitan di SMP Negeri 1 Jiwan tahun 2016. Citizenship Jurnal
Pendidikan Pancasila dan KewarganegaraanVol.5,No.1. http://e-
journal.unipma.ac.id/index.php/citizenship. [3 Maret 2018].

Ratna, Nyoman Kutha. 2011. Antropologi Sastra (Peranan Unsur-unsur Kebudayaan dalam
Proses Kreatif). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Reni, dkk.2016. Kearifan Lokal Dalam Kumpulan Cerpen Siswa Kelas XI SMAN 1
Kepanjen. Jurnal Pendidikan: Teroi, Penelitian, dan Pengembangan
Vol.1,No.9.Hal:1817-1829

Jurnal Metamorfosa, Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 |124

Anda mungkin juga menyukai