MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliyah IBD (Ilmu Budaya Dasar)
Pada Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Riyadlotul Mujahidin
Pondok Pesantren “Wali Songo” Ngabar
Ponorogo Jawa Timur Indonesia
Oleh:
Roy
Suwardi
Giyanto
Fakultas Tarbiyah/I
Jurusan Pendidikan Agama Islam
Dosen:
Drs. Khudlori
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM RIYADLOTUL MUJAHIDIN
PONDOK PESANTREN “WALI SONGO” NGABAR
PONOROGO JAWA TIMUR INDONESIA
2012
PENGARUH BUDATA TERHADAP LINGKUNGAN
A. Latar Belakang
Berbicara tentang kebudayaan sangat erat kaitannya dengan
lingkungan. Budaya dan lingkungan bagaikan dua sisi mata uang tidak
bisa dipisahkan. Dimana budaya yang baik selalu mempengaruhi
lingkungan yang baik, kemudian budaya buruk selalu mempengaruhi
lingkungan yang buruk juga.
Disamping itu kadang kala lingkungan menjadi hal utama yang
dapat mempengaruhi baik buruknya budaya seseorang. Kita ambil contoh
di Papua memiliki berbagai kebudayaan yang berbeda dengan daerah
lainnya, sehingga dengan sendiri kepribadian mereka juga agak berbeda
dan unik. Hal ini dapat dikatakan melihat budaya Papua yang agak keras
dan unik.
Sehingga lingkungan yang terbentukpun agak unik dan berbeda.
Contoh budaya potong jari. Yang telah lama turun-temurun diterapkan di
Papua, bahkan menjadi budaya (kebiasaan) yang lumrah untuk dihilangkan
walaupun kelihatannya agar buruk dan tidak sesuai baik norma agama
maupun norma hukum.
Contoh pengaruh budaya terhadap lingkungan yang lainnya dapat
kita petik dari kehidupan masyarakat suku dayak di daerah pedalaman
Kalimantan. Yang sebagaimana hidupnya sangat memprihatinkan dan
menggenaskan. Bagi mereka memakai anting sebanyak-banyaknya
ditelinga baik pria maupun wanita merupakan suatu hal yang biasa,
padahal hal sangat mengelikan dan menakutkan. Yang lebih parahnya lagi
hal ini telah melanggar berbagai norma-norma yang telah tertera. Tetapi
mau bagaimana lagi, inilah budaya.
Baik masyarakat yang hidup di Papua maupun Kalimantan memilki
budaya yang unik dan berbeda. Keunikan kebudayaan mereka membuat
cara hidup termasuk lingkungan mereka sesuai dengan nilai-nilai
kebudayaan yang mereka miliki, pengaruh itu dapat kita lihat masyarakat
Papua selalu hidup dan berbudaya dengan istilah mengorbankan apapun
yang mereka miliki untuk seseorang yang mereka miliki dan sayangi.
Sama halnnya juga dengan orang Kalimantan.
A.1. Tujuan
Tujuan yang dapat dipetik dari makalah ini adalah memberikan
gambaran dan pemahaman kepada siapapun tentang pengaruh budaya
terhadap lingkungan. Agar ketika akan bertindak tidak bertindak sesuai
dengan budaya buruk, yang ketika bertindak sesuai dengan budaya yang
baik, serta pengaruh positif dapat kita rasakan bersama sesuai dengan
tujuan Undang-undang dasar yang menjadi landasan dan akar dari bangsa
kita. Budaya bemasyarakat memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan
juga perilaku yang ada agar dapat meningkatkan harmonisasi dalam
bermasyarakat untuk menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan
datang. Manfaat dari penerapan budaya masyarakat yang baik:
1. meningkatkan jiwa gotong royong
2. meningkatkan kebersamaan
3. saling terbuka satu sama lain
4. meningkatkan jiwa kekeluargaan
5. meningkatkan rasa kekeluargaan
6. membangun komunikasi yang lebih baik
7. meningkatkan produktivitas kerja
8. tanggap dengan perkembangan dunia luar, dll.
Kemudian tujuan lain yang tidak kala pentingnya adalah, agar kita
(mahasiswa) semakin kreatif dan mampu mengungkapkan sesuatu secara
ilmiah yang dituangkan dalam bentuk makalah kali ini. Yang sebagaimana
kita juga sedang dipersiapkan untuk melanjutkannya ke dalam kehidupan
kita sehari-hari.
A.2. Sasaran
Dalam hal ini yang menjadi cakupan antara kebudayaan dan
lingkungan adalah masyarakat. Karena kebudayaan sangat melekat
didalam setiap jiwa manusia, terutama masyarakat di Negara Indonesia
yang dikenal sebagai Negara dengan kebudayaan yang sangat banyak. Di
Indonesia, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sangat memberi pengaruh
dalam konsep hubungan Kebudayaan dengan lingkungan. Maka ada
beberapa point yang menjadi titik sasaran, antara lain adalah :
1. Masyarakat yang Berjiwa pancasila dan memiliki integritas
kepribadian yang tinggi.
2. Bersifat terbuka dan tanggap terhadap lingkungan sekitar, serta
tanggap terhadap permasalahan masyarakat.
3. Menguasai dasar-dasar kebudayaan sehingga mampu menemukan,
memahami, menjelaskan, dan merumuskan cara penyelesaian
masalah yang ada.
4. Toleransi dalam bermasyarakat.
5. Membentuk suatu sikap dasar, kebiasaan dan nilai-nilai yang dapat
memupuk kerjasama, integritas dan komunikasi dalam bermasyarakat.
B. PERMASALAHAN
Analisis permasalahan peran kebudayaan dalam membentuk
lingkungan dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi
lingkungan internal maupun eksternal. Berikut uraian dari setiap kekuatan,
kelemahan, peluang dan tantangan yang ada, berkaitan dengan peranan
kebudayaan dalam membentuk lingkungan:
3. Peluang ( Opportunity )
Kemajuan pariwisata
Budaya lokal Indonesia sering kali menarik perhatian para turis
mancanegara. Ini dapat dijadikan objek wisata yang akan menghasilkan
devisa bagi negara. Akan tetapi hal ini juga harus diwaspadai karena
banyaknya aksi pembajakan budaya yang mungkin terjadi.
Multikuturalisme
Dalam artikelnya, Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Lancang Kuning, Riau, Dr Junaidi SS MHum, mengatakan bahwa
multikulturalisme meberikan peluang bagi kebangkitan etnik dan kudaya
lokal Indonesia. Dua pilar yang mendukung pemahaman ini adalah
pendidikan budaya dan komunikasi antar budaya.
B. 4. Tantangan ( Threat )
Perubahan lingkungan alam dan fisik
Perubahan lingkungan alam dan fisik menjadi tantangan tersendiri
bagi suatu negara untuk mempertahankan budaya lokalnya. Karena seiring
perubahan lingkungan alam dan fisik, pola pikir serta pola hidup
masyakrkat juga ikut berubah.
Kemajuan Teknologi
Rekomendasi
Kesatuan budaya lokal yang dimiliki Indonesia merupakan budaya
bangsa yang mewakili identitas negara Indonesia. Untuk itu, budaya
lokal harus tetap dijaga serta diwarisi dengan baik agar budaya bangsa
tetap kokoh.
Kemampuan untuk berkomunikasi sangat penting agar tidak terjadi
salah pahaman tentang budaya yang dianut. Minimnya komunikasi
budaya ini sering menimbulkan perselisihan antarsuku yang akan
berdampak turunnya ketahanan budaya bangsa.
Budaya lokal Indonesia sering kali menarik perhatian para turis
mancanegara. Ini dapat dijadikan objek wisata yang akan menghasilkan
devisa bagi negara. Akan tetapi hal ini juga harus diwaspadai karena
banyaknya aksi pembajakan budaya yang mungkin terjadi.
Masuknya budaya asing menjadi tantangan tersendiri agar budaya lokal
tetap terjaga. Dalam hal ini, peran budaya lokal diperlukan sebagai
penyeimbang di tengah perkembangan zaman.