Anda di halaman 1dari 7

CONTOH JUDUL, ANALISI DATA DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliyah Metodelogi Penelitian Pendidikan


Pada Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Riyadlotul Mujahidin
Pondok Pesantren “Wali Songo” Ngabar
Ponorogo Jawa Timur Indonesia

Oleh:

ROY
NIM : 2011620101004
NIRM : 2011.4.062.0101.1.01614

Fakultas Tarbiyah/VI
Jurusan Pendidikan Agama Islam

Dosen:

Drs. H. Hariyanto, MA

FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM RIYADLOTUL MUJAHIDIN
PONDOK PESANTREN “WALI SONGO” NGABAR
PONOROGO JAWA TIMUR INDONESIA
2014
Analisis data kuantitatif dapat menggunakan statistik deskriptif dan
inferensial. Statistic inferensial meliputi statistic parametris dan nonparametris.
Statistic parametris digunakan untuk menganlisa data interval dan rasio, jumlah
sampel besar, dan berdasarkan pada ketentuan bahwa data yang akan dianalisis
berdistribusi normal. Sedangkan statistic nonparametris digunakan untuk
menganalisis data yang berbentuk nominal dan ordinal. Pada pembahasan ini akan
dibahas sebagian contoh penggunaan statistic parametris untuk pengujian
hipotesis asosiatif komparatif.

1. Judul penelitian
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Situasi Kepemimpinan
terhadap Iklim Organisasi Sekolah Widyaloka.
2. Variabel Penelitian
Pada judul peneliotian itu variable penelitiannya adalah Gaya Kepemimpinan
Kepala Sekolah (X1), dan Situasi Kepemimpinan (X2) sebagai variable
independen dan Iklim Organisasi (Y) sebagai variable dependen.
3. Paradigma Penelitian

X1 X1 : Kepemimpina KS
Y X2 : Situasi Kepemimpinan
X2 Y : Iklim Kerja Organisasi

4. Populasi dan Sampel Sekolah


Populasi sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah semua guru yang
berpendidikan S2, S2, dan D3 sebanyak 50 orang. Dan berdasarkan tingkat
kesalahan 5 %, maka sampel ditetapkan sebanyak 44 orang, terdiri 30 pria
dan 14 wanita, dengan rincian sebagai berikut :
a. Guru S2 10 orang, 6 pria dan 4 wanita
b. Guru S1 14 orang, 10 pria dan 4 wanita
c. Guru D3 20 orang, 14 pria dan 6 wanita
5. Rumusan masalah
a. Rumusan masalah Deskriptif
1) Seberapa baik Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah SMA
Widyaloka?
2) Seberapa baik Situasi Kepemimpinan di SMA Widyaloka?
3) Seberapa Baik Iklim Organisasi SMA Widyaloka?
b. Rumusan masalah Asosiatif
1) Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara gaya
kepemimpinan kepala sekolah dengan iklim kerja organisasi SMA
Widyaloka?
2) Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara situasi
kepemimpinan dengan iklim kerja organisasi SMA Widyaloka?
3) Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara gaya
kepemimpinan kepala sekolah dengan situasi kepemimpinan di SMA
Widyaloka?
4) Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara gaya
kepemimpinan kepala sekolah dengan situasi kepemimpinan secara
bersama-sama dengan iklim organisasi SMA Widyaloka?
c. Rumusan masalah Komparatif
1) Adakah perbedaan gaya kepemimpinan kepala sekolah yang
signifikan menurut persepsi guru yang berpendidikan S2, S1, dan D3?
2) Adakah perbedaan situasi kepemimpinan yang signifikan menurut
persepsi guru yang berpendidikan S2, S1, dan D3?
3) Adakah perbedaan iklim kerja organisasi sekolah yang signifikan
menurut persepsi guru yang berpendidikan S2, S1, dan D3?
4) Adakah perbedaan gaya kepemimpinan kepala sekolah yang
signifikan berdasarkan persepsi guru pria dan wanita?
5) Adakah perbedaan situasi kepemimpinan yang signifikan
berdasarkan persepsi guru pria dan wanita?
6) Adakah perbedaan iklim kerja organisasi yang signifikan
berdasarkan persepsi guru pria dan wanita?
6. Hipotesis
a. Hipotesis Deskriptif
1) Gaya kepemimpina kepala sekolah SMA Widyaloka sama dengan
75% dari yang diharapkan.
2) Situasi kepemimpina di SMA Widyaloka paling rendah 40% dari
yang diharapkan.
3) Iklim organisasi SMA Widyaloka paling tinggi 60% dari yang
diharapkan.
b. Hipotesis Asosiatif
1) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya
kepemimpinan kepala sekolah dan iklim organisai SMA Widyaloka.
2) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara situasi
kepemimpinan dengan iklim kerja organisasi SMA Widyaloka
3) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya
kepemimpinan kepala sekolah dengan situasi kepemimpinan di SMA
Widyaloka
4) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya
kepemimpinan kepala sekolah dengan situasi kepemimpinan secara
bersama-sama dengan iklim organisasi SMA Widyaloka
c. Hipotesis Komparatif
1) Terdapat perbedaan gaya kepemimpinan kepala sekolah yang
signifikan menurut persepsi guru yang berpendidikan S2, S1, dan D3
2) Terdapat perbedaan situasi kepemimpinan yang signifikan menurut
persepsi guru yang berpendidikan S2, S1, dan D3
3) Terdapat perbedaan iklim kerja organisasi sekolah yang signifikan
menurut persepsi guru yang berpendidikan S2, S1, dan D3
4) Terdapat perbedaan gaya kepemimpinan kepala sekolah yang
signifikan berdasarkan persepsi guru pria dan wanita
5) Terdapat perbedaan situasi kepemimpinan yang signifikan
berdasarkan persepsi guru pria dan wanita
6) Adakah perbedaan iklim kerja organisasi yang signifikan
berdasarkan persepsi guru pria dan wanita
7. Instrument Penelitian
Pada contoh penelitian ini, instrumen penelitian menggunakan instrumen
yang tertera pada Bab Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian. Terdapat
tiga instrumen yaitu instrument Gaya Kepemimpinan dengan 3 indikator dan
18 butir item instrument. Dan Situasi Kepemimpinan dengan 3 indikator dan
18 butir, serta Iklim Organisasi dengan 7 indikator dan 14 butir pertanyaan.
(Lih. Metode Penelitian, Prof. Dr. Sugiyono, 161-171)
8. Tabulasi Data Hasil Penelitian
Berdasarkan data yang terkumpul dari 44 responden yang ditetapkan sebagai
sampel, maka data variabel Gaya Kepemimpinan, Situasi Kepemimpinan, dan
Iklim kerja dapat ditabulasikan. (Lih. Metode Penelitian, Prof. Dr. Sugiyono,
238-240)
9. Uji Normalitas Data
Hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan parametris , antara lain
dengan menggunakan t-test untuk satu sampel, korelasi dan regresi, analisis
dan t-tes untuk dua sampel.terdapat banyak teknik yang digunakan untuk
menguji normalitas data antara lain dengan kertas peluang dan Chi Kuadrat.
Pada contoh disini menggunakan Chi Kuadrat dengan langkah-langkah:
1. Merangkum data seluruh variabel yang akan dijui
normalitasnya, yaitu 3 variabel diatas
2. Menentukan jumlah interval kelas.
3. Menentukan panjang interval kelas
4. Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi, yang
merupakan tabel penolong.
5. Menghitung frekuensi yang diharapkan.(fh)
6. Memasukkan harga-harga (fh) ke dalam tabel kolom fh, dan
menghitung harga-harga (fh(f– -fof) )dan
2 , dan menjumlahkanya.
o h
fh
Harga adalah merupakan harga Chi Kuadrat ( x h2) hitung.
7. )2
(fo - fhMemberikan harga Chi kuadrat hitung dengan Chi Kuadrat
fh
tabel. Bila harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil atau sama dengan harga
2 2
Chi Kuadrat tabel ( x h ≤ x t ), maka distribusi data dinyatakan
normal, dan bila lebih besar dinyatakan tidak normal.
Dalam contoh ini uji normalitas data diterapkan dalam tiga variabel
tersebut yaitu:
a. Pengujian Normalitas Data Gaya Kepemimpinan (X1)
b. Pengujian Normalitas Data Situasi Kepemimpinan (X2)
c. Pengujian Normalitas Data Iklim Kerja Organisasi (Y)
(Lih. Metode Penelitian, Prof. Dr. Sugiyono, 242-245)
10. Teknik Statistik untuk Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Dalam memilih berbagai teknik statistik yang akan digunakan untuk
pengujian hipotesis, kita bisa berpedoman pada bab VIII, dengan
pertimbangan jenis data dan bentuk hipotesis.
1. Hipotesis Deskriptif
Berdasarkan pedoman memilih teknik untuk pengujian hipotesis, maka uji
hipotesis deskriptif no. 1, 2, dan 3 menggunakan t-test satu sampel.
2. Hipotesis Asosiatif
Hipotesis Asosiatif no. 1, 2, dan 3 diuji dengan Korelasi Product Moment.
Hipotesis no. 4 dengan Korelasi Ganda.
3. Hipotesis Komparatif
Hipotesis Komparatif no. 1, 2, dan 3 diuji dengan t-test dua sampel, dan
hipotesis no. 4, 5, dan 6 diuji dengan analisis varian satu jalan (One Away
Anova)
a. Pengujian Hipotesis Deskriptif
Seperti yang telah dikemukakan terdapat tiga hipotesis yang akan diuji,
yaitu hipotesis no. 1, 2, dan 3, Untuk menguji ketiga hipotesis tersebut
digunakan t-test satu sampel. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Menghitung skor ideal untuk variable yang diuji.
b. Menghitung rata-rata nilai variable. (menghitung X )
c. Menghitung nilai yang dihipotesiskan. ( Menentukan μo )
d. Menghitung nilai simpangan baku variable. (menghitung s)
e. Menentukan jumlah anggota sampel
f. Memasukkan nilai-nilai tersebut kedalam rumus.
b. Pengujian Hipotesi Asosiatif
Dalam contoh analisis ini, hipotesis asosiatif diuji dengan teknik korelasi,
dan korelasi yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment.
Dalam contoh ini terdapat lima hipotyesis asosiatif, yang terdiri atas tiga
korelasi sederhana dan satu korelasi ganda, dan satu korelasi parsial.
c. Pengujian Hipotesis Komparatif
Dalam contoh ini tedapat enam rumusan hipotesis, hipotesis 1, 2, dan 3
diuji dengan menggunakan t-test, dan hipotesis 4, 5, dan 6 menggunakan
analisis varian satu jalan.
(Lih. Metode Penelitian, Prof. Dr. Sugiyono, 249-280).

Anda mungkin juga menyukai