Anda di halaman 1dari 2

CONTOH JUDUL, ANALISI DATA DAN PENGUJIAN HIPOTESIS c.

Rumusan masalah Komparatif


1) Adakah perbedaan gaya kepemimpinan kepala sekolah yang signifikan menurut persepsi guru yang
Analisis data kuantitatif dapat menggunakan statistik deskriptif dan inferensial. Statistic inferensial meliputi berpendidikan S2, S1, dan D3?
statistic parametris dan nonparametris. Statistic parametris digunakan untuk menganlisa data interval dan rasio, jumlah 2) Adakah perbedaan situasi kepemimpinan yang signifikan menurut persepsi guru yang
sampel besar, dan berdasarkan pada ketentuan bahwa data yang akan dianalisis berdistribusi normal. Sedangkan berpendidikan S2, S1, dan D3?
3) Adakah perbedaan iklim kerja organisasi sekolah yang signifikan menurut persepsi guru yang
statistic nonparametris digunakan untuk menganalisis data yang berbentuk nominal dan ordinal. Pada pembahasan ini
berpendidikan S2, S1, dan D3?
akan dibahas sebagian contoh penggunaan statistic parametris untuk pengujian hipotesis asosiatif komparatif. 4) Adakah perbedaan gaya kepemimpinan kepala sekolah yang signifikan berdasarkan persepsi guru
1. Judul penelitian pria dan wanita?
5) Adakah perbedaan situasi kepemimpinan yang signifikan berdasarkan persepsi guru pria dan
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Situasi Kepemimpinan terhadap Iklim Organisasi Sekolah wanita?
Widyaloka. 6) Adakah perbedaan iklim kerja organisasi yang signifikan berdasarkan persepsi guru pria dan
wanita?
2. Variabel Penelitian 6. Hipotesis
a. Hipotesis Deskriptif
Pada judul peneliotian itu variable penelitiannya adalah Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1), dan Situasi 1) Gaya kepemimpina kepala sekolah SMA Widyaloka sama dengan 75% dari yang diharapkan.
Kepemimpinan (X2) sebagai variable independen dan Iklim Organisasi (Y) sebagai variable dependen. 2) Situasi kepemimpina di SMA Widyaloka paling rendah 40% dari yang diharapkan.
3) Iklim organisasi SMA Widyaloka paling tinggi 60% dari yang diharapkan.
b. Hipotesis Asosiatif
3. Paradigma Penelitian
1) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dan iklim
organisai SMA Widyaloka.
X1 X1 : Kepemimpina KS 2) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara situasi kepemimpinan dengan iklim kerja
organisasi SMA Widyaloka
Y X2 : Situasi Kepemimpinan 3) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan
X
4. Populasi2 dan Sampel situasi kepemimpinan di SMA Widyaloka
Populasi sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah semua guru yang berpendidikan S2, S2, dan D3 4) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan
Y : Iklim Kerja Organisasi
sebanyak 50 orang. Dan berdasarkan tingkat kesalahan 5 %, maka sampel ditetapkan sebanyak 44 orang, terdiri situasi kepemimpinan secara bersama-sama dengan iklim organisasi SMA Widyaloka
c. Hipotesis Komparatif
30 pria dan 14 wanita, dengan rincian sebagai berikut :
1) Terdapat perbedaan gaya kepemimpinan kepala sekolah yang signifikan menurut persepsi guru
a. Guru S2 10 orang, 6 pria dan 4 wanita
b. Guru S1 14 orang, 10 pria dan 4 wanita yang berpendidikan S2, S1, dan D3
c. Guru D3 20 orang, 14 pria dan 6 wanita 2) Terdapat perbedaan situasi kepemimpinan yang signifikan menurut persepsi guru yang
5. Rumusan masalah
berpendidikan S2, S1, dan D3
a. Rumusan masalah Deskriptif
3) Terdapat perbedaan iklim kerja organisasi sekolah yang signifikan menurut persepsi guru yang
1) Seberapa baik Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah SMA Widyaloka?
2) Seberapa baik Situasi Kepemimpinan di SMA Widyaloka? berpendidikan S2, S1, dan D3
3) Seberapa Baik Iklim Organisasi SMA Widyaloka? 4) Terdapat perbedaan gaya kepemimpinan kepala sekolah yang signifikan berdasarkan persepsi guru
b. Rumusan masalah Asosiatif
pria dan wanita
1) Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan
5) Terdapat perbedaan situasi kepemimpinan yang signifikan berdasarkan persepsi guru pria dan
iklim kerja organisasi SMA Widyaloka?
wanita
2) Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara situasi kepemimpinan dengan iklim kerja
6) Adakah perbedaan iklim kerja organisasi yang signifikan berdasarkan persepsi guru pria dan wanita
organisasi SMA Widyaloka? 7. Instrument Penelitian
3) Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan Pada contoh penelitian ini, instrumen penelitian menggunakan instrumen yang tertera pada Bab Skala
situasi kepemimpinan di SMA Widyaloka? Pengukuran dan Instrumen Penelitian. Terdapat tiga instrumen yaitu instrument Gaya Kepemimpinan dengan 3
4) Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan
indikator dan 18 butir item instrument. Dan Situasi Kepemimpinan dengan 3 indikator dan 18 butir, serta Iklim
situasi kepemimpinan secara bersama-sama dengan iklim organisasi SMA Widyaloka?
Organisasi dengan 7 indikator dan 14 butir pertanyaan. (Lih. Metode Penelitian, Prof. Dr. Sugiyono, 161-171)
8. Tabulasi Data Hasil Penelitian 3. Hipotesis Komparatif
Berdasarkan data yang terkumpul dari 44 responden yang ditetapkan sebagai sampel, maka data variabel Gaya
Hipotesis Komparatif no. 1, 2, dan 3 diuji dengan t-test dua sampel, dan hipotesis no. 4, 5, dan 6 diuji
Kepemimpinan, Situasi Kepemimpinan, dan Iklim kerja dapat ditabulasikan. (Lih. Metode Penelitian, Prof. Dr.
dengan analisis varian satu jalan (One Away Anova)
Sugiyono, 238-240)
9. Uji Normalitas Data a. Pengujian Hipotesis Deskriptif
Hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan parametris , antara lain dengan menggunakan t-test untuk satu Seperti yang telah dikemukakan terdapat tiga hipotesis yang akan diuji, yaitu hipotesis no. 1, 2, dan 3, Untuk
sampel, korelasi dan regresi, analisis dan t-tes untuk dua sampel.terdapat banyak teknik yang digunakan untuk menguji ketiga hipotesis tersebut digunakan t-test satu sampel. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
menguji normalitas data antara lain dengan kertas peluang dan Chi Kuadrat. Pada contoh disini menggunakan Chi a. Menghitung skor ideal untuk variable yang diuji.
b. Menghitung rata-rata nilai variable. (menghitung X )
Kuadrat dengan langkah-langkah:
1. Merangkum data seluruh variabel yang akan dijui normalitasnya, yaitu 3 variabel diatas c.Menghitung nilai yang dihipotesiskan. ( Menentukan μo )
2. Menentukan jumlah interval kelas. d.Menghitung nilai simpangan baku variable. (menghitung s)
3. Menentukan panjang interval kelas e.Menentukan jumlah anggota sampel
4. Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi, yang merupakan tabel penolong. f.Memasukkan nilai-nilai tersebut kedalam rumus.
5. Menghitung frekuensi yang diharapkan.(fh) b. Pengujian Hipotesi Asosiatif
6. Memasukkan harga-harga (fh) ke dalam tabel kolom fh, dan menghitung harga-harga (fh – fo) Dalam contoh analisis ini, hipotesis asosiatif diuji dengan teknik korelasi, dan korelasi yang digunakan
adalah korelasi Pearson Product Moment. Dalam contoh ini terdapat lima hipotyesis asosiatif, yang terdiri
2 2 atas tiga korelasi sederhana dan satu korelasi ganda, dan satu korelasi parsial.
dan ,
( f o −f h ) dan menjumlahkanya. Harga
( f o −f h ) adalah merupakan harga c. Pengujian Hipotesis Komparatif
fh fh Dalam contoh ini tedapat enam rumusan hipotesis, hipotesis 1, 2, dan 3 diuji dengan menggunakan t-test,
dan hipotesis 4, 5, dan 6 menggunakan analisis varian satu jalan.
Chi Kuadrat ( x h
2
) hitung.

7. Memberikan harga Chi kuadrat hitung dengan Chi Kuadrat tabel. Bila harga Chi Kuadrat (Lih. Metode Penelitian, Prof. Dr. Sugiyono, 249-280).

hitung lebih kecil atau sama dengan harga Chi Kuadrat tabel ( x h
2
≤ x t
2
), maka distribusi data
dinyatakan normal, dan bila lebih besar dinyatakan tidak normal.
Dalam contoh ini uji normalitas data diterapkan dalam tiga variabel tersebut yaitu:
a. Pengujian Normalitas Data Gaya Kepemimpinan (X1)
b. Pengujian Normalitas Data Situasi Kepemimpinan (X2)
c. Pengujian Normalitas Data Iklim Kerja Organisasi (Y)
(Lih. Metode Penelitian, Prof. Dr. Sugiyono, 242-245)

10. Teknik Statistik untuk Analisis Data dan Pengujian Hipotesis


Dalam memilih berbagai teknik statistik yang akan digunakan untuk pengujian hipotesis, kita bisa berpedoman
pada bab VIII, dengan pertimbangan jenis data dan bentuk hipotesis.

1. Hipotesis Deskriptif
Berdasarkan pedoman memilih teknik untuk pengujian hipotesis, maka uji hipotesis deskriptif no. 1, 2, dan 3
menggunakan t-test satu sampel.

2. Hipotesis Asosiatif
Hipotesis Asosiatif no. 1, 2, dan 3 diuji dengan Korelasi Product Moment. Hipotesis no. 4 dengan Korelasi
Ganda.

Anda mungkin juga menyukai