Anda di halaman 1dari 6

PERAN GENERASI MUDA DALAM MELESTARIKAN

BUDAYA TABOT DAERAH BENGKULU


Izza Rizkya Azzahra (4112322001)
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Semarang

Email: izzazhraa03@students.unnes.ac.id

Abstrak

Penelitian ini akan mengupas tentang kebudayan yang ada di daerah Bengkulu yaitu
tabot. penelitian ini bertujuan untuk melestarikan dan juga mengenal lebih dalam tradisi yang
ada di daerah Bengkulu yang telah dibuat oleh leluhur kita dan mengetahui apa saja yang telah
dilakukan generasi muda di Bengkulu Selatan untuk tetap mempertahankan budayanya. Untuk
melakukan penelitian ini adapun metode yang digunakan yaitu metode kualitatif atau pendekatan
kualitatif dengan cara melakukan kunjungan ke beberapa generasi muda atau mahasiswa yang
berasal dari daerah Bengkulu dan melakukan wawancara. Kegiatan utama yang dilakukan yaitu
yang pertama memberikan angket kepada beberapa mahasiswa atau generasi muda, lalu yang
kedua menganalisis hasil angket yang telah diisi oleh beberapa mahasiswa atau generasi muda,
lalu setelah itu melakukan wawancara untuk menanyai tanggapan mereka mengenai pelestarian
budaya daerah mereka dan apa saja yang telah mereka lakukan demi menjaga kelestarian budaya
mereka di lingkungan kampus. lalu yang terakhir menarik kesimpulan.

Kata Kunci: Tradisi Tabot, Bengkulu

PENDAHULUAN Bronislaw Mallinowski, kedua antropolog


yang mengemukakan bahwa cultural
Manusia hidup dalam kesehariannya
determinism adalah segala sesuatu yang
tidak akan lepas dari kebudayaan, karena
terdapat di dalam masyarakat ditentukan
manusia adalah pencipta dan pengguna
oleh adanya kebudayaan yang dimiliki
kebudayaan itu sendiri. Hubungan erat
masyarakat itu. Budaya atau kebudayaan
antara manusia dan kebudayaan
berasal dari bahasa sansekerta yaitu
diungkapkan oleh Melvilie J. Herkovits dan
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak
dari buddhi (budi atau akal) diartikan music, dll. Sedangkan budaya memiliki arti
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi yaitu Sesuatu yang telah ada yang diciptakan
dan akal manusia, sedangkan dalam bahasa oleh manusia pada zaman dahulu yang
Inggris kebudayaan disebut culture yang wujudnya masih ada dan dilestarikan sampai
berasal dari kata latin colore yaitu mengolah sekarang seperti pola-pola perilaku manusia
atau mengerjakan dapat diartikan juga saat ini, pola-pola perilaku itu ada sampai
sebagai mengoalah tanah atau bertani, kata sekarang karena adanya budaya yang masih
culture juga kadang sering cditerjemahkan diterapkan. Konservasi seni dan budaya
sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia. adalah upaya atau metode yang dilakukan
untuk melestarikan seni-seni dan budaya
Salah satu sumber kebudayaan yaitu
yang telah ada dan menjaganya agar selalu
kesenian. Perhatian antropologi mengenai
hidup.
seni bermula dari penelitian etnografi
mengenai aktivitas kesenian suatu Keragaman yang ada di Indonesia
masyarakat tradisional. Deskripsi yang baik itu suku bangsa, bahasa, etnis dan
dikumpulkan dalam penelitian tersebut budaya memberikan pengaruh serta peranan
berisi mengenai benda-benda atau artefak besar dan menjadi dasar ketahanan nasional
yang memuat unsur seni, seperti patung, serta pemersatu bangsa. Tidak hanya itu
ukiran, dan hiasan. Seni memiliki sejumlah warisan kesenian Indonesia juga telah
besar fungsi yang berbeda sepanjang menjadi ciri dan identitas bangsa Indonesia.
sejarahnya, sehingga tujuannya sulit untuk Beragam warisan kesenian Indonesia sudah
diabstraksikan atau dikuantifikasi dengan menjadi rahasia umum masyarakat
konsep tunggal apa pun. Namun hal ini tidak Indonesia sejak berabd-abad lampau. Untuk
menyiratkan bahwa tujuan seni adalah itu, mempertahankan, melestarikan serta
sesuatu yang “kabur”, melainkan bahwa seni mengenalkan warisan kesenian Indonesia
tercipta dengan memiliki banyak alasan unik kepada khalayak juga menjadi kewajiban
dan berbeda. setiap masyarakat Indonesia, pemerintah dan
stakeholder lainnya.
seni dapat diartikan sebagai gagasan
yang muncul dari dalam diri manusia yang Salah satu keragaman yang ada di
dapat di ekspresikan dengan berbagai cara Indonesia yaitu tradisi Tabot dari Bengkulu.
seperti bernyanyi, menari, bermain alat Tabut Bengkulu adalah sebuah upacara
keagamaan yang diadaptasi menjadi festival kualitatif ini adalah cara untuk
etnis kultural oleh masyarakat setempat. mengumpulkan data, untuk memberikan
Upacara ini berasal dari tradisi sekte syiah gambaran. Metode ini bertujuan untuk
yang berupaya mengenang kematian Husen menggambarkan sesuai dengan kenyataan
di Padang Karbala, pada tahun 680. Upacara dan apa adanya. Pendekatan kualitatif adalah
Tabot ini kemudian diklaim oleh Orang sebagai sebuah prosedur penelitian yang
Bengkulu sebagai warisan budaya. menghasilkan data deskriptif berupa kata-
kata tertulis atau lisan dari oang-orang dan
Dalam al-Qurán kata Tabot dikenal
perilaku yang diamati.
sebagai sebuah peti yang berisikan kitab
Taurat. Bani Israil di masa itu percaya Penelitian ini menggunakan
bahwa mereka akan mendapatkan kebaikan pendekatan deskriptif kualitatif. Hal ini
bila Tabot ini muncul dan berada di tangan digunakan guna untuk menggali dan
pemimpin mereka. Sebalikya mereka akan menganalisis bagaimana pengimplementas-
mendapatkan malapetaka bila benda itu ian konservasi seni dan budaya daerah di
hilang. sekitar kampus UNNES. Penelitian ini
diharapkan dapat mengungkap fakta-fakta
METODE
secara komperhensif tentang peran generasi
Penelitian ini menggunakan
muda dalam melestarikan Budaya Tabot
rancangan penelitian kualitatif sebagai
Kota Bengkulu.
sebuah metodologi penelitian yang utuh.
Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif yang sesuai dengan implementasi
HASIL DAN PEMBAHASAN
pendidikan seni dan budaya. Pendekatan
Analisis konservasi budaya daerah
kualitatif adalah pengumpulan data pada
Bengkulu pada mahasiswa rantau di
suatu latar ilmiah, dan dilakukan oleh orang
lingkungan kampus UNNES
atau peneliti yang tertarik secara alamiah.
Williams (dalam Moleong 2007:5)
Berdasarkan hasil wawancara yang
Melihat permasalahan yang akan di
dilakukan peneliti, dapat disimpulkan bahwa
teliti, serta maksud tujuan yang akan diteliti,
upacara Tabot ini sudah menjadi tradisi yang
maka peneliti menggunakan bentuk
diturukan dari generasi ke generasi nenek
deskriptif kualitatif. Metode deskriptif
moyang dan prosesi dari adat Tabot,
Generasi muda membantu tokoh adat atau berdoa bersama diperlukan untuk membuat
keluarga keturunan tabot (KKT), juru kunci tabota, ikan, terong dan bahan-bahan
dalam penyiapan segala alat bahan lainnya. Kemudian pada H-3, keluarga
pendukung acara ini. Seluruh masyarakat keturunan Tabot, atau KKT siap-siap
dan generasi muda bekerja sama dalam kemudian pot kecil tersebut ditutup dengan
membuat persiapan untuk pertunjukkan taplak meja berwarna putih yang dihias
Tabot supaya upacara ini dilakukan dengan dengan rangkaian bunga meluar dan daun
baik dan berjalan dengan lancer. kemangi, yang berfungsi sebagai tempat
Siklus persiapan pelaksanaan upacara adat atau wadah untuk mengumpulkan tanah.
adalah sebagai berikut: (Rustam Effendi, tokoh masyarakat, 25
1.) Berkonsultasi dengan tokoh adat atau Februari 2022).
keluarga keturunan tabota (puncak) Perayaan tabot merupakan kesenian
2.) Mengucapkan doa memohon khas masyarakat Bengkulu dan masih tetap
keselamatan kepada Allah SWT hidup dan berkembang sampai saat ini.
dalam persiapan ritual Tabut dan Perayaan tabot ini merupakan peringatan
penyambutan tahun hijriah. atas gugurnya Husain cucu Nabi
3.) Siapkan peralatan yang dibutuhkan Muhammad SAW di Padang Karbala (Irak).
untuk membuat tabot dan radius Dalam rangka perayaan tabot, juga diadakan
seperti kayu, batik, lampu hias. festival Dol, yakni music khas Bengkulu
4.) Siapkan panic kecil, lalu tutupi yang berkaitan dengan acara Tabot.
dengan taplak meja berhias putih Perayaan Tabot sudah menjadi bagian
dengan rangkaian bunga melur dan kalender wisata nasional yang dilaksanakan
daun kemangi. Nanti digunakan dari tanggal 1 sampai dengan 10 Muharram
untuk wadah pengambilan tanah. setiap tahun, yang diawali dengannacara
Berdasarkan pernyataan pelapor terkait mengambil tanah, Tabot menjara, arak jari-
persiapan ritual Tabot sebagai berikut: jari, arak sorban, Tabot besanding dan pada
“untuk persiapan, mulai H-10 dilakukan tanggal 10 Muharram dilaksanakan Tabot
rapat dengan para pimpinan adat atau tebuang di Karbala, yang jaraknya 3,5 km
keluarga asal Tabot (KKT) untuk dari pusat Kota Bengkulu.
menyambut ritual tersebut Tabot biasanya Dari penelitian yang telah dilakukan,
menyiapkan alat pada H-5 saat mereka berhasil dikumpulkan data dari beberapa
mahasiswa UNNES yang berasal dari daerah factor pendorong konservasi tradisi
Bengkulu mengenai tradisi Tabot dan Tabot ini diantaranya adalah mahasiswa
bagaimana cara mereka melestarikan tradisi yang tak kenal lelah akan hal ingin tau
tersebut di lingkungan baru mereka seperti mengenai budaya-budaya yang ada di
di lingkungan kampus UNNES. Indonesia, dan mahasiswa yang selalu ingin
Berdasarkan hasil wawancara, membagi budaya atau tradisi yang iya tau
observasi dan dokumentasi dapat ditarik lengkap sejarahnya kepada sesame teman.
kesimpulan bahwa analisis konservasi
budaya daerah Bengkulu pada generasi Adapun factor penghambatnya
muda di Bengkulu Selatan dilestarikan konservasi tradisi tabot ini salah satunya
dengan baik. melakukan pengabdian yang yaitu mahasiswa yang berasal dari daerah
berhubungan dengan seni tradisional. Bengkulu tapi tidak mengetahui tradisi tabot
Mahasiswa ini. Hal ini akan menghambat konservasi
budaya karena sesuatu yang baru akan lebih
SIMPULAN mudah diterima dan dipahami jika
Analisis peran generasi muda dalam diceritakan layaknya cerita dongeng.
melestarikan budaya daerah Bengkulu dapat Solusi yang dapat dilakukan untuk
disimpulkan bahwa mahasiswa dapat mengatasi factor penghambat dalam
melestarikan budaya daerah sendiri konservasi budaya ini perlu adanya
meskipun tidak berada di daerah tersebut. peningkatan kesadaran dan kerjasama dalam
Selain itu mahasiswa lain dapat mengetahui mengembangkan budaya tradisi yang ada.
tradisi yang ada di pulau Sumatera tepatnya
di Bengkulu melalui angket yang telah kami DAFTAR PUSTAKA
bagikan untuk menanyakan beberapa Rahman, A. T. (2021). Peran Tokoh
pertanyaan tentang budaya local yang Masyarakat Dalam Melestarikan Budaya
mereka ketahui, lalu mengajak salah satu Tabot di Kota Bengkulu.JUPANK,12.
mahasiswa yang berasal dari Bengkulu
untuk menceritakan sedikit tentang tradisi Dahri, Harapandi. Titik Temu Sunny dan
Tabot yang berasal dari daerah Bengkulu. Syi’i. Kajian Tradisi Tabot Bengkulu,
Jakarta: Penamadani, 2008.
Melayu, Online. 2007. Upacara Tabot
(Bengkulu).

Antony, Zacky. 8 Maret 2003. Menguak


Tabir Misteri Tabot Lewat Naskah Kuno,
dalam Rakyat Bengkulu. Bengkulu: PT
Rakyat Bengkulu.

Anda mungkin juga menyukai