Anda di halaman 1dari 3

SOAL UAS

Mata Kuliah : Antropologi Kebudayaan

Waktu : 2 x 45 menit

Sifat : open book

1. Silahkan baca artikel berikut https://etnis.id/ritual-tiban-tradisi-tanding-cambuk-


mengundang-hujan-di-trenggalek/ .Silahkan identifikasi unsur pokok kebudayaan
dalam tradisi yang ditulis dalam artikel tersebut (minimal 2 unsur pokok
kebudayaan).
2. Apa yang dimaksud dengan proses integrasi budaya? Serta jelaskan bagaimana
proses integrasi budaya itu terjadi?
3. Manusia selalu berproses untuk mewujudkan bentuk budaya yang kekinian. Mereka
merubahan ragam bentuk kebudayaan dan menyesuaiakannya dengan kebutuhan
akan pemenuhan unsur estetika sejaman.
a. Sebutkan salah satu bentuk kebudayaan yang mengalami perubahan yang dapat
diamati dan dirasakan sekarang
b. Dari kebudayaan yang dipilih jelaskan proses perubahan budayanya menurut
perspektif dinamika budaya
4. Deskripsikan Kembali aktivitas kebudayaan yang anda kerjakan sebagai
pembelajaran berbasis proyek. Dari hal tersebut buatlah sebuah strategi kebudayaan
agar aktivitas/bentuk/wujud kebudayaan yang anda liput dapat lestari berdasarkan
perkembangan jaman.

JAWABAN

1. Seni : dalam konteks kesenian sudah jelas bahawasannya ritual tiban ini mengandung
unsur seni kerena dalam pelaksanaannya ini diiringi oleh musik tradisional, dan nyanyian jawa
sedangan dalam pelaksanaan tiban ini tidak sembarang pecut harus memperhatikan konsep
keselarasan antara wiraga, wirama, dan wirasa. Wiraga berkaitan dengan bagaimana gerak
tubuh dalam mencambuk lawan; wirama adalah kesesuaian gerak tubuh dengan iringan
irama dari gamelan; dan wirasa adalah penggunaan ekspresi dan rasa dari petiban saat
berhadapan dengan lawan. Kesesuaian antara ketiganya akan menciptakan harmoni
keindahan dalam pertandingan Tiban. Dengan kata lain tradisi tiban ini harus memperhatikan
keindahan dalam pelaksanaannya.

Religi : dalam ritual tiban sudah jelas mengandung unsur religi karena mereka mempercayai
suatu konsep pemanggilan hujan yang Bernama tiban yang telah dipercayai secara turun
menurun antar generasi.
2. proses intergrasi budaya dapat diartikan sebuah pembauran atau penggabungan suatu hal
menjadi kesatuan yang utuh. ika dijabarkan secara umum, maksud dari integrasi kebudayaan
ialah penggabungan, penyerasian, atau penyesuaian unsur kebudayaan di masyarakat,
sehingga menjadi suatu budaya yang dapat diterima. Proses terjadinya integrasi bisa terjadi
melalui 2 hal yang disebut asimilasi atau akulturasi.

Asimilasi : Proses ini terjadi ketika dua kebudayaan atau lebih yang saling memengaruhi
bertemu atau berpadu, sehingga memunculkan kebudayaan baru dengan meninggalkan sifat
asli tiap kebudayaan.

Akulturasi : Akulturasi merupakan proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan
kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing (baru), sehingga kebudayaan baru
tersebut diserap atau diterima dan diolah dalam kebudayaan sendiri tanpa meninggalkan sifat
asli kebudayaan penerima.

3. a. kue balok : pada awalnya kue balok ini makanannya orang orang belanda saat jaman
penjajahan lamban laun berjalanan kue balok ini menjadi menu sarapan orang jawabarat
khsusunya Bandung. Pada akhirnya kue balok ini menjadi makanan tradisional Bandung yang
dikenal sampai saat ini, kue balok pada jaman dulu ialah makanan yang dikenal terbuat dari
bahan baku tepung terigu, vanili, telur, susu kental manis, soda kue, margarin dan gula pasir
tanpa varian rasa yang tidak bervariasi. Untuk saat ini kue balok sudah memiliki varian rasa
yang bervariasi dari rasa green tea, keju, oreo, kismis, kacang, red velvet, pandan, cokelat dan
lainnya.

b. proses perkembangan rasa kue balok pada saat ini disebabkan oleh banyaknya makanan
asing yang masuk ke Indonesia dengan menyajikan rasa yang bervariasi dan modern yang bisa
dinikmati oleh konsumen. Sehingga konsumen tertuju pada makanan asing ini dapat
dikatakan makanan tradisional hampir terlupakan, oleh karena itu makanan tradisional
mengalami proses perubahan akulturasi yaitu dengan memadukan makanan tradisional
dengan tambahan toping atau rasa modern agar bisa menarik minat konsumen.

4. Wayang kulit merupakan kesenian tradisional khas Indonesia yang berkembang di wilayah
jawa terutama Jawa Tengah dan Jawa Timur. Wayang hadir sejak 1500 tahun sebelum masehi,
wayang terlahir di massa silam dari nenek moyang suku jawa.Pada saat itu wayang hanya
diperkirakan terbuat dari rumput yang hanya di ikat dan bentuknya masih sangat
sederhana,dan wayang bisasanya dimainkan untuk ritual pemujaan nenek moyang dalam
upacara suku jawa.Kemudian masuk lah ajaran agama Islam yang akhirnya muncul lah para
ulama di tanah jawa yang disebut wali songo, dan ada salah satu tokoh wali songo yang
memanfaatkan hiburan kesenangan masyarakat tersebut sebagai media pendekatan kepada
masyarakat agar mengenal ajaran agama islam (Dakwah) ,tokoh tersebut yaitu Sunan Kali
Jaga. Wayang sendiri berasal dari kata “Ma Hyang” yang artinya menuju kepada roh spiritual,
dewa,atau Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, wayang juga dapat diartikan sebagai bayangan
menurut istilah bahasa jawa, hal ini disebabkan para penonton hanya bisa menonton wayang
dari belakang kelir atau hanya berupa bayangan.

Pada saat itu kami mewawancari beberapa anak muda untuk menanggapi perihal
perwayangan ini dari hasil wawancara yang kami lakukan kepada beberapa teman-teman
mahasiswa mengenai pandangan mereka mengenai wayang kulit dapat ditarik kesimpulan
bahwa para generasi muda memandang wayang kulit sebagai salah satu kesenian tradisional
yang dimiliki oleh Indonesia terutama masyarakat jawa yang terbuat dari kulit hewan seperti
sapi, atau kerbau. Kemudian wayang kulit merupakan kesenian tradisional yang jam
tanyangnya pasti dimalam hari dan cerita yang dibawahkan pasti mengenai anoman atau
mahabarata, diiringi oleh musik latar seperti gamelan atau alat – alat musik tradisional khas
jawa.

Setelah melakukan kegiatan wawancara kepada anak muda kami mendaptkan beberapa
faktor yang menurunkan perhatian anak muda kepada wayang. faktor penyebab
menurunnya minat generasi muda untuk menonton pertunjukan wayang kulit yaitu. Pertama,
jam tanyang yang semalam suntuk membuat para generasi muda merasa capek dan
mengantuk,sehingga mereka lebih memilih menonton sinetron atau pun acara lain yang ada
di televisi. Kedua, cerita yang dibawahkan terlalu monoton , membuat para generasi muda
merasa bosan dan tidak tertarik dengan jalan cerita yang dibawahkan. Ketiga, musik latar
yang masih menggunakan alat – alat tradisional dan gender – gender musik melayu membuat
para generasi muda kurang tertarik dan merasa bahwa musik latar yang dibawahkan selama
pertunjukan wayang kulit sedang berlangsung akan semakin membuat mereka bosan dan
mengantuk.

Dari hasil observasi ini kami memikirkan solusi bagaimana agar wayang menjadi perhatian lagi
untuk anak muda. untuk meningkatkan kembali minat generasi muda terhadap wayang kulit
dapat dilakukan dengan berbagai cara. Yang pertama dengan mengemas ulang penyajiannya
sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada, misalnya dikemas dalam bentuk video yang
menarik dan durasi waktu yang lebih singkat. Kedua dengan melakukan regenerasi para
pemain wayang seperti dalang, sinden dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan untuk menjaga
agar kebudayaan wayang kulit dapat terus berkembang karena terus menerus diwariskan dan
diturunkan dari generasi ke generasi. Ketiga dengan cara memodifikasi komponen-komponen
dalam pertunjukan wayang kulit seperti musik, cerita, jam tayang dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai