faturrqn@gmail.com, desy_misnawati@binadarma.ac.id
Program Studi Ilmu Komunikasi
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk membahas perspektif pariwisata dan pendidikan yang
diterapkan oleh Museum Rumah Bari dalam upayanya untuk mempromosikan dan
melestarikan budaya serta warisan lokal Palembang. Teori yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teori Cultural Tourism. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan
observasi, survey, wawancara, dan dokumentasi, dengan informan penelitian yaitu
petugas Museum Balaputera Dewa, Pengunjung, Budayawan dan Pengunjung dari
masyarakat maupun sekolah yang datang saat berkunjung. Metode pengambilan
sampel dilakukan denngan purposive sampling. Hasil penelitian Museum Rumah
Bari di Museum Balaputra Dewa di Palembang merupakan bagian penting dalam
pengenalan budaya dan warisan lokal kepada pengunjung. Dengan perspektif
pariwisata yang menarik dan pendidikan yang berfokus pada pemahaman dan
penghargaan budaya, museum ini memainkan peran yang vital dalam
mempromosikan dan melestarikan kekayaan budaya Palembang untuk generasi
sekarang dan mendatang.
Kata kunci: Budaya, warisan lokal dan promosi
Pendahuluan
Adapun konsep "pilar budaya" dalam pariwisata budaya adalah istilah yang luas
dan digunakan secara umum dalam literatur akademik dan industri pariwisata.
Konsep ini telah berkembang melalui berbagai kontribusi dari ahli, akademisi, dan
praktisi di berbagai bidang pariwisata budaya. Ini mencakup aspek-aspek budaya
material, budaya immaterial, serta pelestarian lingkungan dan alam, yang bersama-
sama membentuk dasar untuk pengembangan dan promosi pariwisata berbasis
budaya. Penelitian tentang pilar budaya dan pariwisata dilakukan oleh Smith
(2017), Timothy (2019), Ruth dan Andi (2018), dan Rusyidi, Ferdryansyag (2018)
bahwa pariwisata yang berbasis budaya dapat menjadi salah satu alternatif dalam
meningkatkan perekonomian masyarakat dan menjadi pengembangan pariwisata
yang berkelanjutan.
Seperti halnya Museum Rumah Bari yang terletak di dalam kompleks Museum
Balaputra Dewa di Palembang memiliki peran yang sangat penting dalam
melestarikan, mempromosikan, dan memperkenalkan budaya serta warisan lokal
Palembang kepada pengunjungnya. Dengan lokasinya yang strategis, museum ini
menjadi salah satu destinasi unggulan bagi wisatawan yang ingin merasakan
kekayaan budaya dan sejarah kota Palembang. Museum adalah tempat menarik
yang menyimpan koleksi bersejarah dan budaya, yang menarik minat masyarakat
(Sinurat, 2020). Menurut Kotler (2008), museum memiliki dua tujuan utama, yaitu
merawat dan menyelenggarakan event serta pameran dari koleksi museum untuk
dipamerkan kepada masyarakat secara rutin dan terbuka. International Council of
Museum mendefinisikan museum sebagai lembaga nirlaba yang memperoleh,
melestarikan, meneliti, mengomunikasikan, dan memamerkan warisan budaya serta
seni yang bersifat fisik maupun abstrak kepada masyarakat dan lingkungannya
untuk tujuan studi, pendidikan, dan rekreasi dengan martabat dan keadilan sosial
(Small, 2019). Selain itu, menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1995 dan
Pedoman Museum Indonesia tahun 2008, museum memiliki dua fungsi utama,
yaitu sebagai tempat pelestarian dan perawatan koleksi benda cagar budaya serta
sebagai sumber informasi yang menyediakan penelitian dan penyajian kepada
masyarakat. Maka dalam penelitian penulis membahas tentang perspektif
penerapan pariwisata dan pendidikan Museum Rumah Bari dalam upayanya untuk
mempromosikan dan melestarikan budaya serta warisan lokal di Palembang.
Kajian teoritis
Dalam konteks penerapan pariwisata dan pendidikan museum Rumah Bari dalam
upaya melestarikan budaya lokal Palembang, kerangka teoritis yang digunakan
dapat mencakup teori-teori terkait dengan museum, pariwisata, dan pelestarian
budaya lokal. Beberapa teori yang dapat digunakan antara lain peran museum
dalam melestarikan warisan budaya, strategi pengembangan pariwisata yang
berkelanjutan, dan peran pendidikan dalam melestarikan budaya lokal. Dengan
menggunakan kerangka teoritis yang tepat, Museum Rumah Bari dapat
memperkuat upayanya dalam mempromosikan dan melestarikan budaya serta
warisan lokal Palembang.
Menurut Kotler (2008), museum memiliki dua tujuan utama, yaitu merawat dan
menyelenggarakan event serta pameran dari koleksi museum untuk dipamerkan
kepada masyarakat secara rutin dan terbuka. International Council of Museum
mendefinisikan museum sebagai lembaga nirlaba yang memperoleh, melestarikan,
meneliti, mengomunikasikan, dan memamerkan warisan budaya serta seni yang
bersifat fisik maupun abstrak kepada masyarakat dan lingkungannya untuk tujuan
studi, pendidikan, dan rekreasi dengan martabat dan keadilan sosial (Small, 2019).
Selain itu, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1995 dan Pedoman
Museum Indonesia tahun 2008, museum memiliki dua fungsi utama, yaitu sebagai
tempat pelestarian dan perawatan koleksi benda cagar budaya serta sebagai sumber
informasi yang menyediakan penelitian dan penyajian kepada masyarakat
Museum dan pariwisata dapat menjadi sarana yang efektif dalam mempromosikan
dan melestarikan budaya serta warisan lokal. Selain itu, strategi pengembangan
pariwisata dan museum yang berkelanjutan dan berbasis masyarakat juga dapat
membantu dalam pelestarian budaya dan warisan lokal. Peran museum bagi
masyarakat masa kini menggambarkan pusat penelitian, pusat multimedia, dan
pusat pendidikan dalam melestarikan warisan budaya. Museum juga dapat menjadi
media yang efektif untuk mempromosikan dan melestarikan budaya lokal
(https://museumku.wordpress.com/2012/01/16).
Shaw (Salam, 2019) menjelaskan bahwa terdapat sepuluh elemen budaya yang
menjadi daya tarik wisata bagi masyarakat, termasuk tradisi, kerajinan, arsitektur
daerah, makanan lokal, sejarah, seni, musik, pandangan hidup masyarakat, agama,
bahasa, dan pakaian tradisional. Wisata budaya tidak hanya tentang mengunjungi
monumen atau situs, tetapi juga tentang pengalaman dan pemahaman tentang cara
hidup kelompok masyarakat serta warisan mereka. Mousavi (2016) menambahkan
bahwa wisata budaya juga melibatkan aspek kehidupan kontemporer dan budaya di
luar lingkungan.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian perspektif penerapan pariwisata dan
pendidikan museum Rumah Bari dalam upayanya untuk mempromosikan dan
melestarikan budaya serta warisan lokal Palembang adalah observasi, survey,
wawancara, dan studi literature.
Langkah pertama berupa pencarian literature yang ditujukan untuk hal ini dan
informasi tentang hasil penelitian sebelumnya dalam bentuk buku, laporan
penelitian, artikel terkait penelitian, dan jurnal. Fase pengumpulan data lapangan
dimulai dengan pengamatan darimana data dasar diperoleh pengamatan objek yang
akurat, pencatatan dalam bentuk deskripsi objek, dan mengambil gambar. Kegiatan
selanjutnya berupa wawancara dengan informan masyarakat umum, pemangku, dan
Pemerintah daerah yang mengetahui terkait dengan peninggalan tradisi megaliik.
Wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur untuk
memudahkan peneliti mengembangkan pertanyaan di bidang ini untuk memperoleh
hasil wawancara yang komprehensif dan beragam. Setelah memperoleh data dari
studi literatur, observasi, dan wawancara, peneliti dapat melakukan analisis data
untuk mengidentifikasi pola dan tema yang muncul terkait dengan perspektif
penerapan pariwisata dan pendidikan museum Rumah Bari dalam upayanya untuk
mempromosikan dan melestarikan budaya serta warisan lokal Palembang.
Hasil Penelitian
Museum Rumah Bari di Palembang adalah sebuah lembaga budaya yang memiliki
peran penting dalam upaya mempromosikan dan melestarikan budaya serta warisan
lokal Palembang. Melalui berbagai inisiatif dan kegiatan, museum ini telah menjadi
garda terdepan dalam memperkenalkan kekayaan budaya Palembang kepada
masyarakat lokal. Rumah Bari di Palembang dan wisatawan. Salah satu poin
penting dalam perannya adalah pengenalan Rumah Limas, rumah tradisional khas
Palembang, yang menjadi daya tarik utama bagi pengunjung. Selain itu, Museum
Rumah Bari menyimpan koleksi arca dan benda-benda bersejarah yang
mencerminkan budaya dan sejarah Palembang.
Museum ini juga berfungsi sebagai sumber informasi adat istiadat Palembang yang
berharga. Selain pemameran, museum ini secara aktif menyelenggarakan kegiatan
edukatif seperti workshop, pelatihan, dan seminar untuk memperkenalkan dan
melestarikan budaya lokal. Terlebih lagi, museum ini memanfaatkan penerapan
pariwisata dengan menampilkan daya tarik wisata seperti Rumah Limas dan koleksi
arca untuk mempromosikan budaya lokal Palembang kepada pengunjung. Melalui
upaya ini, Museum Rumah Bari bukan hanya menjadi destinasi wisata yang
menarik, tetapi juga menjadi wahana penting dalam pelestarian dan penyebaran
warisan budaya Palembang kepada generasi masa kini dan yang akan datang.
Simpulan
Museum Rumah Bari di Palembang berperan penting dalam mempromosikan
pariwisata budaya dan melestarikan warisan lokal di Museum Balaputra Dewa.
Mereka melakukan ini dengan menampilkan Rumah Limas, menyimpan koleksi
arca dan benda-benda bersejarah, memberikan informasi tentang adat istiadat
Palembang, dan menggunakan pariwisata sebagai alat untuk mempromosikan
budaya lokal. Melalui berbagai kegiatan ini, Museum Rumah Bari
memperkenalkan budaya dan warisan Palembang kepada pengunjung Museum
Balaputra Dewa, menjadikan museum ini sebagai destinasi yang kaya makna
budaya dan sejarah
Daftar Pustaka
Adryamarthanino, V. (2021). Sejarah Museum Nasional Indonesia.
Kompas.Com. https://www.kompas.com/stori/read/20
21/06/15/190000079/sejarah-museumnasional-indonesia?page=all
Ardiansyah. 2011. Makna dan Indentitas Ruang Rumah Limas Palembang.
Simposium Alam Bina Serantau, -, 218-239.
Auliahadi, Arki & Pratama, Fikri Surya. 2021. Sejarah dan Perkembangan
Museum Kerinci. JAMBE: Jurnal Sejarah Peradaban Islam, 3(2), 1-9.
Karyono. (2010). Pemanfaatan Museum Sebagai Media Pembelajaran Untuk
Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Materi Prasejarah Bagi
Guruguru Sma Kota Semarang. Jurnal Abdimas, 14(1), 1–7.
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.ph p/abdimas/article/view/16/9
Idris, Muhamad & Suryani, Ida. 2020. Sejarah dan Budaya Palembang Barat
Sebagai Buku Saku Sejarah. Kalpataru, 06(1), 6-17.
Luciani, Reta & Malihah, Elly. 2020. Local Wisdom Analysis of Rumah Limas
in Sumatera Selatan. Indonesia Journal of Sociology, Education, and
Develoment, 2(1), 1-9
Schweibenz, W. (2019). The virtual museum: an overview of its origins ,
concepts, and terminology. The Museum Review, Volume 4, Number 1,
4(1), undefined-undefined. http://articles.themuseumreview.org/t
mr_vol4no1_schweibenz%0Ahttps://ww.researchgate.net/ publication/
335241270_The_virtual_museum_an_overview_of_its_origins_ concepts
_ and_ter minology
Anggraini, Yunita. 2016. Sejarah Perekonomian di Palembang: Studi Atas
Produksi Es Balok dan Air Bersih PT. Alwi Assegaf 1929-1998.
Universitas Negeri Islam Raden Fatah Palembang