Menurut Laurajene Smith dalam The Role of Museums in Cultural Heritage Preservation: A
Comparative Study of International Perspectives. International Journal of Museum Management
and Curatorship, museum juga berfungsi sebagai lembaga pameran, yang menyajikan cagar
budaya kepada masyarakat melalui pameran tetap dan sementara. Pameran ini memiliki peran
penting dalam mengedukasi masyarakat tentang nilai-nilai budaya, sejarah, dan tradisi yang
terkandung dalam cagar budaya, serta meningkatkan apresiasi dan pemahaman terhadap warisan
budaya. Museum juga berperan sebagai lembaga pendidikan dan penelitian, yang menyediakan
program pendidikan dan fasilitas penelitian bagi masyarakat, akademisi, dan peneliti untuk
mempelajari cagar budaya lebih dalam.
Namun, Smith juga mengidentifikasi beberapa tantangan dan permasalahan yang dihadapi oleh
museum dalam menjalankan fungsi pelestarian cagar budaya. Tantangan tersebut meliputi
perubahan lingkungan, seperti perubahan iklim, polusi, dan bencana alam yang dapat merusak
benda-benda bersejarah dan budaya. Selain itu, perubahan teknologi juga dapat mempengaruhi
cara museum mengelola dan mempersembahkan cagar budaya, termasuk dalam hal dokumentasi,
konservasi, dan pameran. Faktor sosial budaya, seperti perubahan nilai-nilai masyarakat dan
konflik budaya, juga dapat mempengaruhi peran museum dalam pelestarian cagar budaya.
Untuk mengatasi tantangan ini, perlu adanya upaya yang harus dilakukan oleh museum dalam
menjalankan fungsi pelestarian cagar budaya. Upaya tersebut meliputi kolaborasi antara museum
dengan pemerintah, masyarakat lokal, dan sektor swasta untuk mengumpulkan dana, sumber
daya, dan pengetahuan dalam pelestarian cagar budaya. Selain itu, penggunaan teknologi dalam
dokumentasi, konservasi, dan pameran juga menjadi salah satu upaya museum untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menjalankan fungsi pelestarian cagar budaya.
Museum juga perlu menekankan pentingnya pendekatan partisipatif dalam pelestarian cagar
budaya, yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat lokal dan pemangku kepentingan dalam
pengambilan keputusan, pengelolaan, dan pemeliharaan cagar budaya. Dalam konteks ini,
museum dapat berperan sebagai fasilitator, penghubung, dan pendukung dalam membangun
hubungan yang harmonis antara masyarakat lokal, cagar budaya, dan keberlanjutan lingkungan.
Selain itu, pentingnya pendidikan dan penelitian dalam pelestarian cagar budaya. Museum dapat
menyediakan program pendidikan yang mengedukasi masyarakat tentang nilai-nilai budaya,
sejarah, dan tradisi yang terkandung dalam cagar budaya. Program penelitian yang didukung
oleh museum juga dapat menjadi sumber pengetahuan baru dalam memahami cagar budaya
secara lebih dalam, serta memberikan dasar bagi pengambilan kebijakan dan tindakan pelestarian
yang berbasis pada bukti ilmiah.
Daftar Pustaka
Smith, L. (2018). The Role of Museums in Cultural Heritage Preservation: A Comparative Study
of International Perspectives. International Journal of Museum Management and Curatorship,