Anda di halaman 1dari 20

Laporan Mingguan Magang Bersertifikat Kebudayaan, Balai Pelestarian Kebudayaan

Wilayah XIII

Nama : Yeny Wulandari


Nim : 203020212041
Asisten Pendata Cagar Budaya

Minggu ke 1 (14-18 Agustus 2023)


1. Kegiatan minggu ke- 14 Agustus 2023 saya melakukan onboarding di dalam kegiatan
tersebut terdapat materi-materi yang disampaikan oleh pemateri diantaranya berkaitan
erat dengn kegiatan MSIB yang dilakukan mahasiswa.
2. Kegiatan 15 Agustus 2023 saya melakukan pembekalan mengenai materi data
kebudayaan Indonesia yang dilaksanakan pada pukul 08.00-10.15 dan dilanjutkan
dengn materi kebudayaan dan masyarakat majemuk pada pukul 14.00-16.15.
3. Kegiatan 16 Agustus 2023 saya kembali melakukan pembekalan mengenai materi
regulasi bidang kebudayaan (CB, OPK, dan Museum) yang dilanjutkan dengan materi
pengantar Cagar Budaya.
4. Kegiatan 17 Agustus saya melakukan pendalaman materi secara pribadi dengan
mencari dan menggali informasi seputar kebudayaan dan hal-hal yang berkaitan dengn
pendataan cagar budaya.
5. Kegiatan 18 Agustus saya melaksanakan pembekalan materi yaitu mengenai pemajuan
kebudayaan I dan materi pemajuan kebudayaan II. Kegiatan satu minggu ini adalah
pembekalan dan menguatan materi yang di sampaikan oleh narasumber yang ahli di
bidangnya, kegiatan ini pula bertujuan untuk membekali mahasiswa magang agar
nantinya setelah turun kelapangan mahasiswa sudah mengetahui dasar-dasarnya.

Minggu ke 2 (21-25 Agustus 2023)


1. Kegiatan Senin , 21 Agustus 2023 kegiatan tanggal 21 Agustus 2023 saya masih
melakukan pembekalan mengenai permasalahan pelestarian warisan budaya adapun
materi yang disampaikan adalah sebagai berikut : Proses penetapan Cagar Budaya telah
memiliki mekanisme atau prosedur yang jelas. Mekanisme mengenai hal tersebut telah
diatur dalam UU No 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya dan PP No 1 Tahun 2022
tentang Register Nasional dan Pelestarian Cagar Budaya, meskipun dalam dalam
prakteknya masih mengalami kendala di tingkat Kabupaten/ Kota karena belum semua
tahapan dalam pendaftaran s.d. penetapan dapat dilaksanakan. Hal ini mungkin terjadi
karena kurangnya SDM dan alokasi anggaran yang belum maksimal. Hal yang masih
bisa menjadi perdebatan adalah upaya pengembangan dan pemanfaatannya. Idealnya
pelu dilakukan kajian untuk melihat potensi dan dampaknya bagi pihak-pihak yang
terlibat di dalamnya (pemerintah, sektor swasta, masyarakat (pemilik dan/ atau
pengelola) A. Permasalah Pelestarian warisan Budaya di kalimantan tengah secara
khusus aneka macam cagar budaya dikalimantan tengah itu tersebar di kota Palangka
Raya, Kabupaten Pulang Pisau,Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Kotawaringin
Barat. Cagar budaya pada dasarnya merupakan warisan atau peninggalan budaya dari
masa lalu yang ditetapkan untuk dilestarikan karena penting nilainya. Warisan itu
biasanya bersifat kebendaan, bagian atau serpihan masa lalu yang dak dapat lagi dilacak
dan direkonstruksi keasliannya secara sempurna. Benda ataupun bangunan warisan itu
berfungsi dalam peristiwa sejarah hidup komunitas pada masanya. Oleh karena itu,
benda-benda itu perlu dicatat dan diapresiasi secara kontekstual bagi usaha-usaha
pemajuan kebudayaan agar sejarah menjadi inklusif dan tidak terjebak pada
primordialisme. Dengan demikian, semua pihak yang terkait dengan pelestarian cagar
budaya dapat saling mengidentifikasikan diri solider, sehingga dapat terhubung
menjadi satu komunitas yang berbagi pengalaman sejarah bersama. Inilah intisari
sejarah kebangsaan Indonesia. B. Penetapan status cagar budaya hingga hari ini masih
menjadi suatu perdebatan, karena proses penetapan belum memiliki prosedur yang
jelas. Hal ini mengindikasikan bahwa selama ini pelestarian cagar budaya dilaksanakan
tanpa ada status yang jelas, itu pun masih lebih terkait pada peningkatan destinasi
pariwisata daripada pemajuan kebudayaan .Padahal, status itu diperlukan untuk
mengembangkan apresiasi menuju pemajuan kebudayaan. C. Permasalahan warisan
cagar budaya di kalimantan tengah ini adalah cagar budaya yang terkatalog belum
semuanya memiliki status yang jelas, belum memiliki prosedur penetapan yang sesuai,
hanya terkait dengan pariwisata, dan tidak semuanya relevan dengan pemajuan
kebudayaan. Oleh karena itu, diperlukan Raperda yang dapat menjamin pelestarian
cagar budaya dengan baik. Untuk itu, diperlukan naskah akademik yang memadai.
Dalam Katalog Benda Cagar Budaya/Situs Kalimantan,banyak di antaranya yang tanpa
sejarah dan tidak saling berhubungan. Kecuali kolom nama, lokasi, kepemilikan,
identifikasi fisik, serta kolom keterangan yang tidak konsisten, tidak ada keterangan
status penetapan pelestarian dalam katalog. Jadi dapat kita simpulkan bahwasannya
Upaya pelestarian cagar budaya sebaiknya mengindahkan potensinya untuk menjadi
haluan pembangunan nasional. Oleh karena itu, pilihan kebijakan pelestarian cagar
budaya adalah sebagai berikut: Pelindungan dan Pemeliharaan Sebaiknya pemerintah
daerah Kalimantan Tengah bekerja memfasilitasi program-program pelindungan cagar
budaya secara konsisten sesuai aturan yang sudah ada, yakni dalam:(i) prosedur
pelaporan penemuan objek cagar budaya, (ii) prosedur pencatatan cagar budaya yang
cermat dan komprehensif (iii) prosedur pelidungan cagar budaya dari ancaman
kerusakan yang disebabkan oleh manusia maupun alam (iv) prosedur pemugaran cagar
budaya yang mempertimbangkan ketersediaan sumber daya alam (v) prosedur
penyusunan kesepakatan mengenai status kepemilikan cagar budaya yang mencakup
hak serta kewajiban antara pemerintah dengan pengelola cagar budaya. Pengembangan:
Pemerintah daerah perlu membangun model pelestarian cagar budaya yang terstruktur
secara sistematik, emansipatif, dan inklusif lintas generasi dan gender, terkait dengan
sejarah kemajuan kebudayaan di Kalimantan Tengah. Cakupan kebijakan ini sebaiknya
meliputi teknik penelitian, penyajian, dan pengelolaan cagar budaya dengan
mengundang parƟsipasi publik, sehingga dapat menarik apresiasi publik. Pemanfaatan:
Pemanfaatan cagar budaya perlu diusahakan sedemikian rupa, sehingga tidak terjadi
konflik antar sektor-sektor (pariwisata, adat, agama, pendidikan, teknologi informasi,
infrastruktur, dan lingkungan hidup) yang berkepentingan. Oleh karena itu, perlu
sinergi antar sektor usaha dalam mengakses benda-benda cagar budaya, sehingga
promosi cagar budaya tidak saling bertentangan. Untuk memicu sinergi antar sektor
dalam pengelolaan cagar budaya, ada baiknya dikembangkan kegiatan budaya secara
terjadwal. Pembinaan: Pemerintah daerah perlu melakukan pembinaan pelestarian
cagar budaya yang meliputi aspek-aspek, administrasi, peningkatan jumlah dan
kapasitas sumber daya pengelola, kegiatan pemugaran dan konservasi, pengadaan
bahan-bahan panduan dan acuan sejarah benda benda cagar budaya yang ada dengan
memanfaatkan teknologi masa kini. 2.)

2. Kegiatan Selasa, 22 Agustus 2023 Kegiatan tanggal 22 Agustus 2023 saya masih
melakukan kegiatan pembekalan yaitu dengan materi pengantar mengalihwahanakan
data kebudayaan serta membuat ide atau gagasan mengenai pengalihwahanaan cagar
budaya di Kalimantan Tengah. Adapun materi dan gagasannya adalah sebagai berikut
: 1. Definisi Pengalihan Wahana Cagar Budaya: Pengalihan wahana cagar budaya
merujuk pada proses pemindahan atau perubahan lokasi fisik suatu cagar budaya yang
memiliki nilai sejarah, arkeologis, atau budaya yang penting. Ini dilakukan untuk
melindungi dan melestarikan cagar budaya dari ancaman yang mungkin timbul karena
pembangunan atau perubahan lingkungan. 2. Alasan Pengalihan Wahana: Pengalihan
wahana dilakukan ketika suatu cagar budaya menghadapi risiko kerusakan atau
penghancuran karena pembangunan infrastruktur baru, bencana alam, atau ancaman
lain. Tujuannya adalah untuk mempertahankan integritas sejarah dan budaya cagar
tersebut. 3. Proses Pengalihan Wahana: Proses pengalihan wahana melibatkan beberapa
langkah, termasuk penelitian mendalam tentang cagar budaya tersebut, dokumentasi,
pemindahan fisik jika memungkinkan, dan restorasi setelah pemindahan. Langkah-
langkah ini harus mematuhi pedoman etika dan prinsip pelestarian warisan budaya. 4.
Aspek Hukum dan Perizinan: Pengalihan wahana cagar budaya seringkali memerlukan
izin dari pihak berwenang dan badan-badan pelestarian budaya. Aspek hukum dan
regulasi sangat penting dalam proses ini untuk memastikan bahwa cagar budaya
dipindahkan dengan benar dan dengan memenuhi persyaratan hukum. 5. Konservasi
dan Restorasi: Setelah pemindahan, cagar budaya tersebut mungkin memerlukan proses
konservasi dan restorasi agar dapat dipamerkan atau digunakan dengan aman. Ini
melibatkan perawatan dan perbaikan untuk mengembalikan kondisi semula atau
mendekatinya. 6. Partisipasi Masyarakat: Pengalihan wahana seringkali memicu
perdebatan tentang keputusan untuk memindahkan atau melestarikan di tempat.
Partisipasi masyarakat, termasuk penduduk lokal dan ahli warisan budaya, sangat
penting dalam proses ini untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil
mempertimbangkan berbagai sudut pandang. 7. Manfaat dan Tantangan: Pengalihan
wahana dapat melindungi cagar budaya dari kerusakan, tetapi juga dapat menimbulkan
tantangan seperti kerugian konteks sejarah dan budaya asli. Oleh karena itu,
pengambilan keputusan yang bijaksana dan pemahaman yang mendalam tentang cagar
budaya tersebut sangat penting. 8. Studi Kasus: Contoh nyata pengalihan wahana cagar
budaya termasuk pemindahan kuil Abu Simbel di Mesir pada tahun 1960-an dan
pemindahan kuil AngkorWat di Kamboja pada tahun 2004. Ide/gagasan mengenai
pengalihwahanaan warisan budaya di daerah Kalimantan Tengah adalah sebagai
berikut : 1. Festival Budaya Tradisional: Mengadakan festival tahunan yang
menampilkan seni, musik, tari, dan kerajinan tradisional Kalimantan Tengah. Ini dapat
menarik wisatawan dan memperkenalkan budaya lokal kepada generasi muda. 2. Pusat
Warisan: Mendirikan pusat warisan budaya yang menampilkan koleksi artefak,
dokumentasi, dan informasi tentang kehidupan masyarakat Kalimantan Tengah dalam
berbagai aspek, termasuk sejarah, adat istiadat, dan kepercayaan. 3. Pelatihan Kerajinan
Tangan: Mengadakan pelatihan untuk mengajarkan keterampilan kerajinan tradisional
kepada generasi muda, seperti anyaman, ukir kayu, dan pembuatan alat musik
tradisional. 4. Pengembangan Ekowisata: Mengintegrasikan warisan budaya dalam
pengembangan ekowisata, seperti menjadikan desa-desa tradisional sebagai tujuan
wisata yang memungkinkan wisatawan untuk berinteraksi dengan masyarakat lokal dan
belajar tentang kehidupan mereka. 5. Program Pendidikan: Mengintegrasikan aspek-
aspek budaya lokal dalam kurikulum pendidikan formal dan informal, termasuk cerita
rakyat, tarian tradisional, dan pengetahuan lokal. 6. Rekaman dan Dokumentasi:
Mengumpulkan dan mendokumentasikan cerita, lagu, tarian, dan pengetahuan lisan
lainnya dari kaum tua di komunitas, untuk mencegah hilangnya informasi berharga. 7.
Kolaborasi Seni Kontemporer: Mendorong kolaborasi antara seniman tradisional dan
kontemporer untuk menciptakan karya seni yang menggabungkan nilai-nilai warisan
dengan ekspresi kontemporer. 8. Penghargaan dan Pengakuan: Mengadakan
penghargaan untuk individu atau kelompok yang telah berkontribusi dalam
melestarikan dan menghidupkan kembali budaya Kalimantan Tengah. 9. Kerjasama
Internasional: Bekerja sama dengan organisasi internasional untuk pertukaran
pengetahuan dan pengalaman dalam melestarikan warisan budaya. 10. Pameran
Keliling: Mengadakan pameran keliling yang menampilkan budaya Kalimantan
Tengah di berbagai tempat, baik di dalam negeri maupun luar negeri, untuk memperluas
pemahaman tentang warisan budaya tersebut. Perlu kita ingat bahwasannya setiap ide
perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik masyarakat Kalimantan Tengah
serta melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat lokal.

3. Kegiatan Rabu, 23 Agustus 2023 kegiatan 23 agustus 2023 adalah menyimak materi
yang di sampaikan narasumber yang berkaitan dengan Pengantar manajemen sumber
daya budaya serta dilanjutkan dengan studi kasus permasalahan pelestarian warisan
budaya di kalimantan tengah. adapun materi yang di sampaikan narasumber adalah
sebagai berikut : 1. Istilah Manajemen sumber daya budaya dalam bahasan inggris
adalah resource management (CRM) . Istilah ini mempunyai kemiripan dengan istilah-
istilah tertentu yang berkembang bersamaan dengan CRM. Istilah CRM pertama kali
dikenal di amerika serikat pada tahun 1980-an .Istilah identik dengan yang di australia
disebut dengan management of heritage place. Sementara itu,di jepang lebih dikenal
dengan istilah preservation of cultural properties. Istilah ini di inggris identik dengan
archaeological heritage management. ( Silistyanto,2009) 2. To Manage artinya
mengatur Manajemen adalah ilmu atau seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu
tujuan. Dalam manajemen terdapat fungsi-fungsi. Fungsi-fungsi ini terbagi misalnya 1.
Planning, 2 organizing, 3.actuating, 4. Controling. 3. Dalam arkeologi,manajemen
sumber daya Pada dasarnya merupakan buah kesadaran para arkeolog bahwa data
arkeologi bersifat tak terbaharukan,terbatas,dan kontekstual.Data arkeologi ditinjau
sebagai sumber daya yang sangat mungkin habis dan musnah di masa depan.
Berdasarkan pandangan tersebut diperlukan suatu model guna melestarikan dan
mengelola sumber daya agar dapat dimanfaatkan dalam waktu yang selama mungkin
(Ririmasse,2008). 4. Pada awalnya,model pengelolaan sumber daya arkeologi Lebih
ditunjukan untuk tujuan pelestarian dengan menekankan aspek
pengetahuan,sejarah,dan pendidikan.Tujuan pengelolaan sumber daya arkeologi yang
semakin meluas tidak lepas dari keinginan kalangan arkeologi untuk memberi manfaat
yang sebesar-besarnya. 5. Paradigma ini lebih berorientasi pada publik. CRM sering
juga disebut sebagai arkeologi publik,kepentingan masyarakat dalam arkeologi
diwujudkan sebagai arharles McGimsey di amerika (1972). 6. Pada era reformasi dan
otonomi daerah Posisi CRM memiliki peran penting dan strategis.Perannya adalah
menata,mengatur,dan mengarahkan warisan budaya yang akhir-akhir ini sering menjadi
objek perselisihan atau konflik. Pendekatan partisipatoris digunakan dengan
melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan terhadap arkeologi. 7. CRM dan
Regulasi Manajemen sumber daya budaya awalnya merupakan kajian ilmiah yang
berusaha menjawab dinamika permasalahan terkait sumber daya budaya.Kaidah-kaidah
manajemen sumber daya budaya kini sebagian besar telah diterapkan dalam
regulasi.Inilah salah satu ciri khas dari manajemen sumber daya budaya ,yakni
penerapan kepada masyarakat atau publik dengan mencoba memberikan arahan
berlandaskan hukum,yakni regulasi agar dapat dijalankan oleh semua pihak. 8.
Kerangka Kerja CRM 1) Identifikasi warisan budaya 2) Pendugaan nilai penting 3)
Pendugaan peluang dan hambatan 4) Penentuan rencana kebijakan 5) Strategi
pelaksanaan 6) Monitoring ( Sulisvanto,2009;28) 9. Undang-Undang nomor 11 tahun
2010 tentang cagar budaya Pada bagian menimbang dinyatakan bahwa cagar budaya
berupa benda,bangunan,struktur,situs,dan kawasan perlu dikelola oleh pemerintah dan
pemerintah daerah dengan meningkatkan perann serta masyarakat untuk
melindungi,mengembangkan,dan memanfaatkan cagar budaya. Permasalahan
pelestarian cagar budaya di kalimantan tengah 1. Cagar Budaya Warisan budaya
bersifat kebendaan berupa benda cagar budaya,banguna cagar budaya,struktur cagar
budaya.situs cagar budaya,dan kawasan cagar budaya didarat/di air yang perlu
dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah,ilmu
pengetahuan,pendidikan,agama,dan/atau kebudayaan melalui proses penetapan. 2.
Objek yang diduga cagar budaya Benda,banguna,struktur,dan/atau lokasi yang diduga
memenuhi kriteria sebagai cagar budaya. 3. Tujuan pelestarian cagar budaya 1)
Melestarikan warisan budaya bangsa dan warisan umat manusia. 2) Meningkatkan
harkat dan martabat bangsa melalui cagar budaya 3) Memperkuat kepribadian bangsa
4) Meningkatkan kesejahteraan rakyat 5) Mempromosikan warisan budaya bangsa
kepada masyarakat internasional. 4. Manfaat pelestarian cagar budaya 1)
Mengembangkan jati diri bangsa 2) Membangun karakter bangsa 3) Mempertahankan
identitas bangsa 4) Membangun kebanggaan nasional 5. Kriteria cagar budaya 1)
Berusia 50 tahun atau lebih 2) Mewakili masa gaya paling singkat berusia 50 tahun 3)
Memiliki arti khusus bagi sejarah,ilmu pengetahuan,pendidikan,agama,dan/atau
kebudayaan 4) Memiliki nilai budaya 6. Permasalahan pelestarian cagar budaya 1)
Keterbatasan SDM terkait Pelestarian Cagar Budaya 2) Keterbatasan Anggaran 3)
Program antar instansi/lembaga yang belum bersinergi 4) Kepedulian dan kesadaran
masyarakat terhadap nilai penting cagar budaya masih kurang. 7. Strategi pelestarian
CB 1) Pengelolaan pelestarian secara integratif dan mengakomodasi unsur pelestarian
secara berkesinambungan 2) Pengoptimalan peran masyarakat dalam kegiatan
pelestarian CB 3) Konservasi danpenegakan hukum 4) Pemetaan potensi konflik dan
ancaman
4. Kegiatan Kamis,24 Agustus 2023 Kegiatan 24 agustus 2023 saya melakukan kegiatan
pembuatan makalah dengan topik studi kasus permasalahan pelestarian cagar
budaya/objek pemajuan kebudayaan di daerah kalimantan tengah dimana saya
mengambil kasus huma betang yang merupakan warisan budaya yang otentik di
kalimantan tengah,dimana di dalam makalah yang saya buat saya menjelaskan
bagaimana filsafah huma betang ini dapat menjadi landasan keberagaman di kaliamntan
tengah. Terdapat solusi di dalam makalah tersebut yaitu menurut penulis solusi yang
dapat di lakukan oleh masyarkat adalah selalu menenamkan nilai dalam falsafah huma
betang yang selalu menjujung tinggi persatuan berdasarkan keberagaman yang ada.
Karena yang penulis ketahui di perkembangan jaman ini sudah banyak hal yang terjadi
di dalam masyarakat luar baik dalam hal rasis agama dan suku, harapan kita Bersama
agar Kalimantan tengah tidak terjadi hal yang sedemikian halnya seperti perpecahan
antar suku agama dan lain halnya. jadi nilai-nilai yang terkandung dalam rumah betang
sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat dan menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-
hari oleh masyarakat Kalimantan Tengah. Selain berfungsi sebagai rumah adat, rumah
betang memiliki filosofi kehidupan yang sangat dalam dan mendasar bagi masyarakat
seperti nilai gotong royong, kebersamaan, toleransi, rukun, dan hidup berdampingan.

5. Kegiatan Jumat 25 Agustus 2023 kegiatan 25 Agustus 2023 saya melakukan kegiatan
pendalaman materi yang di sampaikan oleh narasumber materi tersebut berkaitan
dengan informasi peraturan,hak,dan kewajiban peserta dari MSIB dan mitra direktorat
perlindungan kebudayaan. di dalam kegiatan pendalaman tersebut narasumber
memberikan arahan mengenai hak yang di dapatkan oleh peserta magang dan
kewajiban yang harus dipenuhi oleh peserta magang. Adapun hak yang diterima oleh
mahasiswa magang antara lain adalah : 1. Bantuan biaya hidup yang diterima dengan
nominal 2,8 juta/ bulan 2. dana transportasi biaya pelaksanaan tes covid-19 Adapun
kewajiban yang harus di lakukan oleh mahsiswa magang antara lain adalah : 1.
Mengikuti semua proses kegiatan MSIB bersama mitra 2. Mengumpulkan laporan
harian dan mingguan 3.Memberikan umpan balik kepada mentor setiap bulan di dalam
platform kampus merdeka 4. Mengumpulkan laporan akhir mahasiswa di dalam
platfrom kampus merdeka di akhir program. didalam kegiatan tersebut narasumber juga
memberikan arahan mengenai peraturan selama magang dan larangan apa saja yang
harus di patuhi oleh peserta magang. jadi kegiatan selama 1 minggu ini adalah
menyimak materi dari narasumber terkait, serta mengerjakan tugas-tugas mahasiswa
MSIB.

Minggu ke 3 (28 Agustus – 01 September 2023)

1. Kegiatan Senin 28 Agustus 2023 Kegiatan 28 Agustus 2023 terdapat materi yang
disampaikan narasumber yaitu materi mengenai strategi komunikasi masyarakat
Berdasarkan pemaparan narasumber ada beberapa poin-poin penting yang dapat
dilakukan sebagai strategi yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan
masyarakat pada pelestarian cagar budaya dan pemajuan kebudayaan, pont-point
penting tersebut adalah sebagai berikut : 1. Kampanye Media Sosial: Gunakan platform
media sosial untuk berbagi informasi, cerita, dan gambar terkait cagar budaya. Buat
konten yang menarik seperti fakta menarik, cerita inspiratif, dan tantangan terkait
budaya untuk melibatkan masyarakat. 2. Pameran dan Acara Kebudayaan:
Sosialisasikan melalui pameran seni, pameran foto, pertunjukan musik dan tari, serta
festival budaya. Ini memberikan pengalaman langsung kepada masyarakat tentang
kekayaan budaya yang perlu dilestarikan. 3. Workshop dan Lokakarya: Adakan
lokakarya dan workshop tentang teknik-teknik tradisional, seperti kerajinan tangan atau
seni lukis tradisional. Ini tidak hanya mendukung pelestarian, tetapi juga meningkatkan
pemahaman masyarakat tentang nilai budaya. 4. Kemitraan dengan Sekolah:
Kolaborasi dengan lembaga pendidikan untuk mengintegrasikan pembelajaran tentang
cagar budaya ke dalam kurikulum. Ini akan membantu mengajarkan generasi muda
tentang pentingnya melestarikan dan menghargai warisan budaya. 5. Cerita Sukses dan
Tokoh Budaya: Bagikan cerita sukses tentang orang-orang atau komunitas yang
berhasil memelihara dan memajukan budaya mereka. Hal ini dapat memberikan
inspirasi dan model peran positif bagi masyarakat. 6. Penyuluhan Dalam Skala Kecil:
Adakan pertemuan, diskusi, atau presentasi di tingkat komunitas atau kelompok kecil.
Diskusikan secara langsung dengan masyarakat tentang bagaimana mereka dapat ikut
serta dalam pelestarian budaya. 7. Media Tradisional: Manfaatkan media tradisional
seperti radio lokal dan surat kabar komunitas untuk menjangkau masyarakat yang lebih
luas, terutama di daerah yang mungkin memiliki akses terbatas ke internet. 8. Kompetisi
Budaya: Selenggarakan kompetisi seni, tulisan, atau karya kreatif lainnya yang
berhubungan dengan cagar budaya. Ini dapat mendorong partisipasi aktif dan
kreativitas masyarakat. 9. Program Pertukaran Budaya: Fasilitasi pertukaran budaya
antara komunitas lokal dengan kelompok dari daerah lain atau negara asing. Hal ini
dapat membuka wawasan dan menginspirasi inovasi dalam pelestarian budaya. 10.
Dengan kombinasi strategi ini, Anda dapat menciptakan kampanye komunikasi yang
kuat untuk mempromosikan pelestarian cagar budaya dan pemajuan kebudayaan dalam
masyarakat. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah dengan : 1. Survey kunjungan 2.
Program eksternal 3. media Workshop artinya berkolaborasi dengan media² untuk
melakukan pelatihan-pelatihan. 4. Melakukan pengembangan pribadi bagaimana
masyarakat umum bisa tau museum dan cagar budaya merupakan tempat yang nyaman.
Di dalam komunikasi kepada masyarakat yang harus dilakukan adalah harus dapat
menggandeng semua kalangan agar saling bekerjasama bahu membahu agar informasi
dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat. kegiatan selanjutnya adalah
pengenalan peserta dengan dinas bidang kebudayaan dan pemangku kepentingan
,kegiatan ini merupakan kegiatan perkenalan diri mahasiswa yang mengikuti magang
serta terdapat pula pemaparan singkat dari narasumber terkait mengenai kondisi
warisan budaya di kalimantan tengah yang belum di data sepenuhnya , serta kegiatan
apa saja yang akan dilakukan mahsiswa magang dalam baik dalam pengumpulan data
di lapangan sampai dengan penginputan data di DAPOBUD.

2. Kegiatan Selasa 29 Agustus 2023 kegiatan 29 Agustus 2023 adalah mobilisasi


mahasiswa magang ke tempat penugasan, jadi peserta magang yang ditempatkan di
mitra yang sdh di tentukan hari ini sudah di berangkatkan ke mitra tujuan. Mahasiswa
yang melakukan mobilisasi yang akan di tangani adalah mahasiswa yang menggunakan
pesawat dan kereta saja selebihnya tidak.

3. Kegiatan Rabu 30 Agustus 2023 kegiatan 30 Agustus 2023 adalah perkenalan singkat
yang di dampingi oleh mentor, dan narasumber terkait. kegiatan kali ini juga
menyinggung mengenai cagar budaya, objek pemajuan kebudayaan, warisan budaya
tak benda dan hal-hal yang berkaitan dengan warisan kebudayaan. Dalam kegiatan ini
pula memberikan wawasan lebih mendalam mengenai warisan budaya kalimantan
tengah yang sudah di akui dan sudah ditetapkan, kegiatan ini pula lebih banyak
membuka ruang diskusi mengenai hal-hal yang di rasa kurang jelas dan kurang di
mengerti sehingga dapat di bahas bersama dengan narasumber terkait. kegiatan ini pula
memberikan gambaran mengenai hal-hal apa saja yang harus di lakukan peserta
magang nantinya dan hal-hal yang tidak boleh untuk dilakukan, sehingga nantinya di
dalam pendataan tidak terjadi kekeliruan.

4. Kegiatan Kamis 31 Agustus kegiatan 31 Agustus 2023 kegiatan yang dilakukan adalah
pemberian meteri umum maupun materi yang berkaitan dengan rata-rata kebudayaan,
materi yang di maksud diantaranya adalah : 1. menjelaskan mengenai tata tertib peserta
MBK 2.memaparkan penjelasan mengenai warisan budaya tak benda yang sudah
terdaftar du DAPOBUD dan warisan budaya yang telah di tetapkan 3.menjelaskan
bagaimana format pengisian pendaftaran Cagar Budaya 4.menjelaskan tujuan program
MBK 5. menjelaskan Output MBK Di dalam pertemuan diskusi kali ini mahasiswa
banyak di bekali dan di berikan arahan dalam mengisi, melengkapi dan menambah data
warisan budaya tersebut. Narasumber juga menjelaskan bagaimana alur kerja dari
OPK/CB itu sendiri. Di akhir kegiatan mahasiswa di berikan tugas oleh masing-masing
mentor untuk berlatih mengisi form ataupun menambah data kebudayaan yang sudah
di rekap di dalam Excel.

5. Kegiatan Jumat 1 September 2023 Kegiatan 1 September 2023 adalah kegiatan


pelatihan memasukkan data objek cagar budaya kedalam formulir, kegiatan ini
dilakukan untuk memberikan gambaran bagaimana alur pendataan objek cagar budaya
untuk ditetapkan, didalam formulir tersebut sudah terdapat pilihan dan format format
isian untuk menggambarkan setiap detail dari objek yang kita data .

Minggu ke 4 (4– 8 September 2023)


1. kegiatan senin 4 september 2023 adalah menerima materi daring melalui zoom meeting
mengenai pelestarian cagar budaya yang disampaikan oleh ibu Sri Patmiarsi
(Narasumber) , adapun materi yang disampaikan adalah sebagai berikut : 1. Visi
Kebudayaan : Indonesia bahagia berlandaskan keanekaragaman budaya yang
mencerdaskan ,mendamaikan,dan menyejahterahkan. 2. Ada 23 UPT Balai Pelestarian
Kebudayaan yang tersebar di seluruh Indonesia dari Aceh sampai dengan Papua Barat.
3. Direktorat jendral kebudayaan ,kebudayaan ,kementrian pendidikan ,kebudayaan
,riset, dan teknologi memiliki program pemajuan dan pelestarian kebudayaan ketentuan
hukum yang mengatur mengenai dasar-dasar hukum dari Warisan Kebudayaan ini. 4.
Tugas :Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang perlindungan
cagar budaya dan objek pemajuan kebudayaan. 5. Fungsi,adapun salah satu fungsinya
adalah sebagai berikut : 1. Penyiapan perumusan kebijakan dibidang perlindungan
cagar budaya dan objek pemajuan kebudayaan. 2. Penyusunan
norma,standar,prosedur,dan kriteria dibidang perlindungan budaya dan objek pemajuan
kebudayaan dan lain-lainnya. 6. Warisan Budaya Benda dari waktu kewatu sangat
beragam yaitu dimulai dari 2 juta tahun/ abad ke-4 (Prasejarah), Abad ke-16 (Klasik),
Abad ke-18 (Islam), dan masa Kolonial atau terhitung 50 tahun. 7. Cagar Budaya
merupakan warisan budaya bersifat kebendaan berupa benda cagar
budaya,bangunan,cagar budaya,struktur cagar budaya,situs cagar budaya,dan kawasan
cagar budaya di darat dan/atau diair yang perlu dilestarikan. 8. Objek Yang Diduga
Cagar Budaya (ODCB) merupakan benda ,bangunan ,struktur ,dan/atau lokasi yang
diduga memenuhi kriteria sebagai cagar budaya. 9. Benda cagar budaya merupakan
benda alam dan/atau benda buatan menusia baik bergerak maupun tidak bergerak,
berupa kesatuan atau kelompok ata bagian-bagian,atau sisa-sisanya yang memiliki
hubungan erat dengan kebudayaan dan sejarah perkembangan menusia. 10. Bangunan
Cagar Budaya merupakan susunan binaan yang terbuat dari benda alam atau benda
buatan manusia untuk memenuhi kebutuhan rang berdinding dan beratap. 11. Struktur
cagar budaya merupkan susunan binaan yang terbut dari benda alam dan/atau benda
buatan manusi untuk memenuhi kebutuhan ruang kegiatan yang menyatukan dengan
alam,sasara,dan prasarana. 12. Situs cagar budaya ,merupakan situs yang berlokasi
yang berada di darat dan/atau di air yang mengandung benda cagar budaya ,bangunan
cagar budaya,dan/atau strutuktur cagar budaya . 13. Kawasan cagar budaya merupakan
suatu ruangan geografis yang memiliki dua situs cagar budaya atau lebih yang teletak
berdekatan atau memperhatikan ciri tata ruang yang khas. 14. Pelestarian adalah upaya
dinamis untuk mempertahankan keberadaan cagar budaya dan nilai dengan cara
melindungi,mengembangkan.dan memanfaatkannya. Kita harus melestarikan cagar
budaya karena cagar budaya merupakan kekayaan budaya bangsa sebagai wujud
pemikiran dan perilaku kehidupan menusia yang penting artinya bagi pemahaman dan
pengembangan sejarah,ilmu pengetahuan,dan kebudayaan dalam kehidupan
masyarakat,berbangsa,dan bernegara sehingga perlu dilestarikan dan dikelola secara
tepat melalui upaya perlindungan,pengembangan,dan pemanfaatan dalam rangka
memajukan kebudayaan nasional untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. kegiatan
selanjutnya adalah pembahasan studi kasus warisan budaya bersama mentor dan diskusi
kelompok kecil mengenai warisan budaya yang masih di tangguhkan serta alasan
mengapa warisan budaya tersebut masih di tangguhakan.

2. Kegiatan selasa 5 September 2023 adalah kegiatan presentasi mengenai materi


perlindungan cagar budaya yang dilakukan bersama mentor serta melanjutkan untuk
mencari dan mengkaji lebih dalam mengenai study kasus perlindungan cagar budaya
yang terdapat di Kalimantan Tengah, topik yang saya ambil adalah mengenai penemuan
bangkai kapal onrust di muara teweh barito utara kalimantan tengah, saya tertarik
mengangkat topik ini karena nilai sejarah yang ada di dalamnya, dimana kapal onrust
ini dulunya menjadi saksi perlawanan masyarakat barito utara saat membantu pangeran
Antasari yang dikejar belanda. Kapal onrust merupakan bukti adanya persatuan dan
kesatuan antara pasukan kerjaan Banjar yang dipimpin oleh Pangeran Antasari dan
pasukan muara teweh yang di pimpinan komando Tumenggung Surapati. Bangkai
onrust perlu dilestarikan karena cagar budaya tersebut selain sebagai saksi sejarah juga
bukti adanya integrasi antara etnis dayak dan banjar.

3. kegiatan Rabu, 6 september 2023 adalah zoom meeting mengenai materi


pengembangan dan pemanfaatan cagar budaya adapun materi yang disampaikan oleh
narasumber merupakan materi yang sangat menarik. Warisan Budaya di bagi menjadi
2 ada yang Tangible dan Intangible,Tangible merupakan cagar budaya, menurut
undang-undang No.11 Tahun 2010 cagar budaya dapat berupa
benda,bangunan,struktur,situs,dan kawasan, adapun Intangible adalah Opjek pemajuan
kebudayaan, menurut undang-undang No.5 Tahun 2017 OPK berupa tradisi
lisan,manuskrip,adat istiadat ,ritus ,pengetahuan tradisional ,teknologi tradisional ,seni
,bahasa,permainan rakyat,olahraga tradisional. Jenis cagar budaya di bedakan menjadi
beberapa yaitu Benda cagar budaya seperti (prasasti), Bangunan cagar budaya seperti
(bangunan ibadah,bangunan komersil,bangunan hunian,fasilitas umum,bangunan
industri,bangunan pertahanan), Struktur cagar budaya seperti ( jembatan,rel kereta, gua
,lorong ,bendungan ,tugu ,monumen ,mercusuar ,dermaga ,tembok kota), Situs cagar
budaya seperti (Gua),Kawasan cagar budaya seperti (kawasan muara jambi,kawasan
candi prambanan,kawasan trowulan). Perlindungan cagar budaya meliputi
penyelamatan yang merupakan upaya menghindari dan/atau menanggulangi cagar
budaya dari kerusakan,kehancuran,dan kemusnahan.Zonasi merupakan penetuan batas-
batas keruangan situs cagar budaya dan kawasan cagar budaya sesuai dengan
kebutuhan.Pemugaran yang merupakan upaya pengembalian kondisi fisik benda cagar
budaya,bangunan cagar budaya dan struktur cagar budaya.Pemeliharaan yang
merupakan upaya menjaga dan merawat agar kondisi fisik cagar budaya tetap lestari
Pengembangan cagar budaya meliputi penelitian yang merupakan kegiatan ilmiah yang
dilakukan menurut kaidah dan metode yang sistematis, revitalisasi yaitu kegiatan
pengembangan yang dutujukan untuk menumbuhkan kembali nilai-nilai penting cagar
budaya .Adaptasi yang merupakan upaya pengembangan cagar budaya untuk kegiatan
yang lebih sesuai dengan kebutuhan masa kini dengan melakukan perubahan terbatas
yang tidak akan mengakibatkan kemerosotan nilai penting. Pemanfaatan cagar budaya
untuk kepentingan sebesar-besarnya demi kesejahterahan rakyat dengan tetap
mempertahankan kelestariannya.adapun pemanfaatana ini di gunakan untuk kegiatan
keagamaan,pendidikan,IPTEK,kebudayaan,pariwisata,dan sosial. Proses pelestarian
cagar budaya sudah di atur dalam UU cagar budaya pasal 53.Pendokumentasian cagar
budaya merupakan laporan kondisi sebelum,selama proses,dan kondisi akhir setelah
dilakukan pengembangan cagar budaya. Nilai penting cagar budaya sudah dijelaskan
di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang cagar
budaya, nilai penting ini pula tercermin pada atribut fisik BCP/BGCB struktur CB,situs
CB, dan kawasan CB. Revitatalisasi cagar budaya bertujuan untuk menata kembali
fungsi ruang, menumbuhkan kembali nilai budaya,dan menguatkan informasi tentang
cagar budaya.Revitalisasi memperhatikan tata ruang,tata bangunan,tata letak,fungsi
sosial,dan/ lanskap.

4. Kegiatan kamis 07 September adalah kegiatan presentasi secara berkelompok


mengenai pengembangan dan pemanfaatan cagar budaya .Di dalam pembahasan
tersebut dipaparkan juga mengenai contoh-contoh cagar budaya yang terdapat di
Kalimantan Tengah yang sudah dilakukan pengembangan dan pemanfaatan seperti
tugu tiang pancang, rumah tradisional sei gohong dan rumah Tjilik riwut yang terdapat
di palangkaraya.

5. Kegiatan jumat 8 September 2023, kegiatan hari ini seputar mengerjakan tugas yang di
berikan mentor kepada kami untuk mencari lebih dalam mengenai cagar budaya di
Kalimantan Tengah yang sudah di lakukan pengembangan dan pemanfaatan.
Berdasarkan hasil yang saya dapatkan bahwasannya cagar budaya yang berada di
Kalimantan Tengah untuk pengembangan seperti revitalisasi dan adaptasi masih minim
dilakukan tetapi untuk penelitian sudah banyak di kembangkan oleh penulis-penulis
dan dapat ditemui di jurnal-jurnal. Untuk pemanfaatan nya sendiri cagar budaya yang
terdapat di Kalimantan Tengah lebih dominan untuk gunakan sebagai acara keagaaman,
kebudayaan, pariwisata dan sosial.

Minggu ke 5 (11-15 September 2023)


1. kegiatan Senin 11 September 2023 adalah kegiatan zoom mengenai materi Data pokok
kebudayaan (DAPOBUD), yang di sampaikan langsung oleh Tim Pengelola Sistem
Dapobud dan Tim Inventarisasi, selanjutnya kami melanjutkan untuk mengerjakan
tugas yang di berikan mentor, untuk memasukan cagar budaya kedalam formulir
pendapatan cagar budaya dan objek yang di duga cagar budaya.

2. Kegiatan Selasa 12 September 2023 adalah kegiatan penerima materi yang disampaikan
oleh mentor asisten pendapata cagar budaya yaitu mengenai materi teknik
pengumpulan, pen dokumentasian, wawancara, dan studi Pustaka mengenai objek
cagar budaya, kemudian dilanjutkan dengan tugas individu yaitu melakukan pelatihan
simulasi pendataan cagar budaya tetapi menggunakan objek yang ada di lingkungan
sekitar.

3. Kegiatan Rabu 13 September 2023 adalah kegiatan study Pustaka yang dilakukan di
badan Pustaka dan arsip daerah kalimantan tengah, kegiatan di perpustakaan seputar
melakukan kajian study Pustaka mengenai secara mendalam mengenai cagar budaya
kalimantan tengah.

4. kegiatan Kamis 14 September 2023 adalah verifikasi data yang dilakukan secara
langsung di rumah pesanggerahan Tjilik Riwut di jalan Jendral Sudirman Palangka
Raya. Adapun hal-hal yang kami dapatkan di lokasi kurang lebih seperti yang sudah
tertera di SK penetapan Cagar Budaya. Rumah pesanggrahan Tjilik Riwut sekarang
sudah di adaptasi menjadi resto dan cafe yang dimana rumah pesanggrahan Tjilik Riwut
ini sudah pernah dilakukan pemugaran diantaranya sisi bagian atap,lantai dan dinding
dari rumah, pun juga di dalam bagian rumah sudah dilakukan pembongkaran dan alih
fungsi, tetapi ada sebagian yang masih dipertahankan dari dulu seperti dapur
tungku,sumur, dan bagian depan yang berbentuk setengah lingkaran.Rumah dikelola
oleh ahli waris dari bapak Tjilik Riwut yaitu anak dan cucu dari beliau yang sekarang
menjadi juru pelihara di rumah dan difafilion, untik kondisi rumah sendiri sekarang
sangat terawat dan di kelola dengan baik serta terdapat penambahan miniatur patung
Tjilik Riwut dan miniatur patung petehku isen mulang Tjilik Riwut yang di letakkan di
satu sisi rumah.Berdasarkan wawancara dengan narasumber yaitu Ibu Kameloh Ida
Lestari dan bapak Sulang Riwut serta pengamatan secara langsung untuk bagian fafilion
yang terletak di samping rumah kondisinya sekarang sudah sangat memprihatinkan di
bagian depan tetapi untuk bagian belakang masih digunakan sebagai mess untuk
karyawan yang bekerja di restoran dan cafe. Kegiatan

5. Jumat 15 September 2023 adalah kegiatan memasukan data kedalam form pendataan
cagar budaya, data yang dimasukan merupakan data cagar budaya yang berada di barito
utara sebagai latihan mandiri mahasiswa magang.

Minggu ke 6 (18-22 September 2023)


1. Kegiatan Senin 18 September 2023 adalah kegiatan zoom meeting berkaitan dengan
materi Pendeskripsian objek cagar budaya yang disampaikan oleha yosua adrian
pasaribu dan yogi abdi. N adapun materi yang disampaikan adalah sebagai berikut :
Tanda bukti pendaftaran diterima oleh pendaftar,dilakukan verifikasi
ODCB,dokumentasi ODCB, dan penyusunan deskripsi ODCB yaitu memuat
ukuran,bentuk,bahan,dan warna.Identitas cagar budaya paling sedikit memuat
batas,koordinat,peta,dan/atau foto.Deskripsi cagar budaya paling sedikit memuat
ukuran,bentuk,bahan,dan warna. status cagar budaya yang telah dihapuskan
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan dengan tidak menghilangkan data dalam
register nasional cagar budaya dan dokumen yang menyertainya. Naskah kajian
merupakan bahan kajian tim ahli cagar budaya berupa dokumen dengan format tertentu
berisi data dan informasi baik verbal maupun piktorial, naskah usulan cagar budaya di
susun secara sistematis dan bersifat akademis sebagai dasar rekomendasi
penetapan,pemeringkatan,dan/atau penghapusan cagar budaya. pemeringkatan cagar
budaya : cagar budaya yang telah ditetapkan diusulkan oleh bupati/walikota ke
gubernur untuk di kaji oleh TACB provinsi terkait peringkatnya sebagai cagar budaya
provinsi. Cagar budaya peringkat provinsi diusulkan oleh gubernur ke mentri yang
mengurusi bidang kebudayaan untuk dikaji oleh TACB nasional terkait peringkatnya
sebagai cagar budaya peringkat nasional. Cagar budaya peringkat provinsi harus
memenuhi kriteria : 1. Mewakili kepentingan pelestarian kawasan cagar budaya lintas
kabupaten/kota, 2.Mewakili karya kreatif yang khas dalam wilayah provinsi, 3. Langka
jenisnya, 4. Sebagau bukti evolusi peradaban, 5.Berasosiasi dengan tradisi yang masih
berlangsung. Peringkat nasional yaitu 1. Wujud kesatuan dan persatuan bangsa, 2.
Karya adiluhung yang mencerminkan kekhasan bangsa indonesia, 3. Cagar budaya
sangat langka,unik,dan sedikit jumlahnya, 4.Bukti evolusi peradaban, 5.Contoh penting
kawasan pemukiman tradisional. Prinsip pendataan adalah harus mempelajari terlebih
dahulu objek yang akan di data melalui referensi, data di susun secara teratur ,
Upayakan semaksimal mungkin mengambil foto teknis kegiatan selanjutnya adalah
penugasan dimana tugas yang saya lakukan adalah memasukan data objek cagar budaya
ke dalam form pendataan yang sudah di siapkan lalu mempelajari lebih mendalam
bagaimana cara mendata yang baik dan benar agar nantinya saat terjun kelapangan
sudah mengerti mengenai hal-hal apa saja yang perlu dilakukan pendataan.

2. Kegiatan selasa 19 September 2023 adalah memasukan objek cagar budaya kedalam
Form pendataan, dimana objek yang saya data adalah komplek makan kuta tanah yang
berada di kotawaringin lama kabupaten kotawaringin barat, tujuan dari memasukan
data ke dalam form pendataan adalah agar nantinya dapat terbiasa untuk memasukan
data objek kedalam form pendataan dan ketika di lapangan nanti tidak mengalami
kesulitan.

3. Kegiatan Rabu 20 September 2023 adalah memasukan data objek cagar budaya
kedalam form pendataan, untuk hari ini saya memasukan 5 Objek diantaranya 2 Objek
di Kabupaten Kotawaringin Barat dan 3 Objek berada di Kabupaten Murung Raya.
Adapun Objek yang saya masukan ke dalam form pendataan Kabupaten Kotawaringin
barat adalah objek Komplek makam sultan 3-5 dan Makam sultan II adapun 3 Objek di
Kabupaten Murung raya adalah Batu Antik Lada,Betang Konut,dan Keraton (Sandung)
Manya.

4. Kegiatan kamis 21 September 2023 adalah memasukan data ODCB ke dalam form
pendataan, adapun yang saya data yaitu dari Kabupaten murung raya dengan objek
Betang Konut, Betang Apat, dan makam Belanda.

5. Kegiatan Jumat, 22 September 2023 adalah memasukan data cagar budaya kabupaten
lamandau ke dalam form pendataan, jumlah data cagar budaya yang berada di lamandau
adalah 35 objek, pada hari ini saya memasukan satu data cagar budaya bangunan rumah
adat bulau sahebun di desa merambang kecamatan bulik timur sebagai bangunan cagar
budaya tingkat kabupaten lamandau.

Minggu ke 7 (25-29 September 2023)


1. Kegiaan senin 25 September 2023 adalam memasukan data cagar budaya kedalam form
pendataan, objek cagar budaya yang saya data adalah senjata tradisional badik retak
sembilan di kelurahan kudangan kecamatan delang sebagai benda cagar budaya tingkat
kabupaten diwilayah kabupaten lamandau provinsi kalimantan tengah.

2. Selasa 26 September 2023 adalah memasukan data objek cagar budaya kabupaten
Lamandau yaitu bangunan rumah adat bulau sahebun di desa merambang kecamatan
Bulik timur sebagai bangunan cagar budaya tingkat kabupaten Lamandau.

3. Rabu 27 September 2023 adalah memasukan data cagar budaya ke dalam form yaitu
bangunan rumah adat ojung batu di kelurahan kudangan kecamatan delang sebagai
bangunan cagar budaya tingkat kabupaten Lamandau.

4. Kegiatan Kamis 28 September 2023 adalah kegiatan perjalanan menuju kabupaten


Lamandau untuk pemutakhiran data objek warisan budaya. Diperjalanan kami
berkunjung dahulu ke rumah tua datuk jungkir dan anjungan sampit.
5. Jumat 29 September 2023 adalah pemutakhiran data kabupaten lamandau dan
penginputan data ke dapobud. Kegiatan pemutakhiran data cagar budaya tetap berlanjut
pada hari sabtu, pada hari sabtu kami tim balai pelestarian XIII melaksanakan
pemutakhiran data cagar budaya yang terdapat di kelurahan Riam Tinggi, kecamatan
Delang.
Minggu ke 8 (02-08 Oktober 2023)
1. Kegiatan Senin 2 Oktober 2023 adalah pengumpulan dan perekapan data verifikasi
lapangan berkenaan dengan bantuan pemerintah mengenai fasilitasi pemajuan
kebudayaan tahun 2023.

2. Kegiatan Selasa 3 Oktober 2023 adalah melengkapi data di DAPOBUD, data yang
dilengkapi merupakan data milik pemerintah kabupaten lamandau.

3. Kegiatan Rabu 4 Oktober 2023 adalah melakukan penginputan data ke dalam


DAPOBUD kabupaten Lamandau, selanjutnya Karena kami sedang berada di
Kotawaringin Barat oleh karena itu kami melakukan Kunjungan secara langsung
dengan KABID Kotawaringin Barat dan membahas mengenai usulan-usulan yang akan
berpotensi diajukan untuk tahun depan baik dari WBTB atau ODCB serta pembahasan
akun DAPOBUD Kotawaringin Barat yang belum ada,terakhir kegiatan kami
mengunjungi Istana Kuning yang merupakan peninggalan sejarah yang terdapat di
kabupaten kotawaringin barat.

4. Kegiatan Kamis 5 Oktober 2023 adalah melakukan penginputan dan pencatatan di


DAPOBUD mengenai data cagar budaya yang terdapat di Lamandau.

5. Kegiatan jumat 6 Oktober 2023 adalah melakukan penginputan dan pendataan di


DAPOBUD mengenai data cagar budaya yang terdapat di kabupaten Lamandau,
setelah itu saya dan rekan-rekan melanjutkan perjalanan untuk pulang ke palangkaraya,
tetapi saya akan terus melakukan penginputan data ke DAPOBUD setelah sampai di
palangkaraya.

Minggu ke 9 (9-13 Oktober 2023)


1. Kegiatan minggu ke-9 pogram magang bersertifikat kebudayaan di Balai Pelestarian
Kebudayaan Wilayah XIII adalah sebagai berikut : kegiatan senin 9 oktober 2023
adalah melakakukan penginputan data cagar budaya kabupaten Lamandau ke dalam
DAPOBUD,serta melakukan crosschek mengenai data yang sebelumnya sudah di input
karena data-data tersebut ada yang sebagian datanya hilang.

2. Kegiatan Selasa 10 Oktober 2023 adalah mengisi data-data cagar budaya kabupaten
Lamandau di DAPOBUD yang kurang bahkan ada datanya yang hilang.

3. Kegiatan rabu 11 Oktober 2023 adalah melakukan pengecekan data cagar budaya
kabupaten Lamandau dan masih mengisi yang datanya masih kosong.
4. Kegiatan kamis 12 Oktober 2023 adalah diskusi mengenai alih wahana serta merancang
bagaimana konsep alih wahana itu sendiri.

5. Kegiatan Jumat,13 Oktober 2023 adalah berdiskusi mengenai DAPOBUD kota


Palangka Raya bersama dengan mentor dan rekan-rekan magang, di dalam diskusi
tersebut membahas mengenai teknis kegiatan yang akan dilakukan pada hari senin nanti
dan apa saja yang akan dipersipkan serta menghubungi dinas terkait untuk kelancaran
kegiatan.
Minggu ke 10 (16-20 Oktober 2023 )
1. Kegiatan senin 16 Oktober 2023 adalah kegiatan berkoordinasi dengan dinas
Kebudayaan dan pariwisata kota palangkaraya, selanjutnya kami mengunjungi museum
balanga untuk menyaksikan Ritual mamapas manyadingen ramu, selanjutnya kami
berkunjung ke pameran lukisan dengan pelukis bapak lampang

2. Kegiatan selasa 17 Oktober 2023 adalah mengecek DAPOBUD kota palangkaraya, dan
mencoba mengecek isi pencatatan yang terdapat di DAPOBUD tersebut.

3. Kegiatan Rabu 18 Oktober 2023 adalah diskusi ringan mengenai cagar budaya dan
WBTB kota palangkaraya bersama mentor dan rekan-rekan magang, serta memasukan
data Cb dan ODCB kota Palangka Raya ke dalam DAPOBUD milik kota Palangka
raya.

4. Kegiatan kamis 19 Oktober 2023 adalah menginput data ODCB kota palangkaraya ke
DAPOBUD untuk dilakukan pencatatan, sejauh ini berjalan dengan lancar

5. Kegiatan jumat 20 Oktober 2023 adalah diskusi ringan dan penginputan ODCB kota
palangkaraya ke dalam DAPOBUD

Minggu ke 11 (23-27 Oktober 2023)


1. Kegiatan senin 23 Oktober 2023 adalah memasukan data ODCB palangkaraya ke dalam
DAPOBUD kota palangkaraya. kendala dari penginputan tersebut adalah kurangnya
data-data yang terdapat di dinas serta kurangnya kajian dari objek tersebut.

2. Kegiatan selasa 24 Oktober 2023 adalah merekap data ODCB kota palangkaraya ke
dalam EXCEL. Kendala dari penginputan tersebut adalah kurangnya data-data yang
terdapat di dinas serta kurangnya kajian dari objek tersebut.

3. Kegiatan Rabu 25 Oktober 2023 adalah merekap data provinsi kalimantan selatan yang
dimana data tersebut di input ke dalam format EXCEL. Kendala dari penginputan
tersebut adalah kurangnya data-data yang terdapat di dinas serta kurangnya kajian dari
objek tersebut.
4. Kegiatan Kamis 26 Oktober 2023 adalah mengisi database kalimantan selatan. Objek
yang saya input adalah objek masjid Sultan Suriansyah, dan makan Sultan Suriansyah
kabupaten banjarmasin.

5. Kegiatan jum'at 27 Oktober 2023 adalah melanjutkan pengerjaan database kalimantan


selatan dimana objek yang saya input adalah termasuk struktur yaitu komplek makam
pangeran Antasari, dan makam surgi mufti kabupaten banjarmasin.
Minggu 12 (30 Oktober-03 November 2023)
1. Kegiatan Senin 30 Oktober 2023 adalah melakukan penginputan data bangunan Sumur
Putaran di kabupaten Banjar, kegiatan ini dilakukan untuk melengkapi DATABASE
kalimantan selatan.

2. Kegiatan Selasa 31 Oktober 2023 adalah melakukan penginputan data lorong tambang
/Lorong 12 di kabupaten Banjar, kegiatan ini dilakukan untuk melengkapi DATABASE
kalimantan selatan

3. Kegiatan Rabu 1 November 2023 adalah melakukan penginputan data Lorong tambang
/ Lorong 1 di kabupaten Banjar, kegiatan ini dilakukan untuk melengkapi DATABASE
kalimantan selatan.

4. Kegiatan kamis 2 November 2023 adalah mengerjakan alih wahana, untuk alih wahana
saya mengambil Booklet dimana di dalamnya terdapat objek cagar budaya dan ODCB,
dimana di dalam booklet tersebut terdapat 6 kabupaten yang saya rasa menarik untuk
di jadikan sebagai booklet tersebut, sekarang progres dari alih wahana sudah sampai ke
kabupaten ke 3 yang sebelumnya sudah saya selesaikan terlebih dahulu kota
palangkaraya dan kotawaringin timur dan disusul kapuas,di kapuas terdapat 4 objek
yang saya ambil.

5. Kegiatan jumat 3 November 2023 adalah mengerjakan alih wahana di mana progresnya
sudah sampai kabupaten ke 4 yaitu kabupaten pulang pisau

Minggu 13 (06-10 November 2023)


1. kegiatan senin 6 November 2023 adalah meresume konsep alih wahana yang akan saya
kerjakan nantinya adapun resume tersebut adalah sebagai berikut : Konsep alihwahana
yang saya buat akan saya tuangkan dalam bentuk booklet dimana booklet ini
memberikan informasi kepada pembaca mengenai sekilas OCB dan ODCB kalimantan
tengah. Kabupaten yang saya angkat di dalam booklet saya ini hanya 1 kota dan 5
kabupaten saja diantaranya adalah palangka raya , kotawaringin timur,pulang
pisau,murung raya,lamandau dan kapuas. Hal-hal yang terdapat di dalamnya adalah
foto objek, jenis objek, deskripsi singkat,sejarah singkat, kondisi terkini dan nilai-nilai
yang terkandung di dalam objek tersebut.Pada akhir booklet ini akan saya sisipkan QR
link wordwall, dimana wordwall ini merupakan media pembelajaran interaktif, jadi
terdapat korelasi juga dengan pendidikan di sekolah dasar, nantinya peserta didik dapat
menyimak dan memahami isi bacaan di dalam booklet tersebut dan terakhir akan
menjawab pertanyaan dalam bentuk games di dalam wordwall tersebut. Metode yang
saya gunakan dalam pembuatan booklet ini adalah menggunakan metode editing
dengan menggunakan aplikasi canva, selain mudah untuk digunakan aplikasi ini juga
menyediakan banyak template yang akan memudahkan saya dalam menuangkan
informasi dari OCB dan ODCB kalimantan tengah tersebut. Media yang saya gunakan
dalam booklet ini adalah aplikasi wordwall yang akan digunakan untuk menjadi media
pembelajaran interaktif yang kapan saja dapat digunakan sebagai bahan ajar kepada
peserta didik. Hambatan yang saya temui di dalam pembuatan booklet ini adalah kajian
dari alihwana yang kurang dan informasi dari alihwahana tersebut seperti sudah
ditetapkan ataukah belum ditetapkan.
2. Kegiatan selasa 7 November 2023 adalah menginput data kabupaten balangan ke dalam
exel dmana saya menginput objek Rumah banjar , dimana rumah banjar ini terletak di
jalan Abd.Hamid No 19 Rt 01 Rw 01 desa Tarangan,Kecamatan Paringin
Selatan,Kabupaten Balangan. Rumah banjar ini merupaka bangunan yang bertipe
panggung dengan bahan utama adalah kayu ulin.Adapun ukuran Rumah Banjar yakni
19,4 x 10,5 m dengan tinggi 4,6 m. Secara vertikal bangunan terbagi menjadi 3 bagian
yaitu kepala,badan dan kaki. hambatan dari penginputan ini adalah kurangnya
informasi sejarah dari kajian rumah banjar ini serta kurangnya informasi mengenai
batas-batas dari bangunan ini.

3. Kegiatan Rabu 8 November 2023 penginputan data warisan budaya di kalimantan


selatan ke EXCEL yaitu objek masjid Syuhada yang terletak di desa Hujan
Mas,Kecamatan Paringin,Kabupaten Balangan kalimantan selatan. Bangunan masjid
berada di atas tanah seluas 635,8 m2. Bangunan ini memiliki ukuran panjan 14,65
m,Lebar 13,37 m dan tinggi 8,24 m dengan struktur pendukung utama dari bahan kayu
ulin dan beton. Terdapat pagar yang mengelilingi masjid setinggi 1 m yang terbuat dari
besi dan di cat coklat. Hambatan dari penginputan objek ini adalah kurangnya kajian
sejarah mengenai objek serta batas-batas dari objek tersebut sehingga menyulitkan
untuk kelengkapan data objek.

4. Kegiatan Kamis, 9 November 2023 adalah pengerjaan alihwahana yang dimana sudah
sampai di kabupaten murung raya, objek yang saya ambil di kabupeten ini hanya
beberapa saja sejauh ini objek yang sudah saya buat ada 2 objek kabupeten murunga
raya, target saya hanya 5 objek yang dapat saya masukan ke dalam booklet.

5. Kegiatan jumat 10 November 2023 adalah melakukan studi teknis mengenai rumah
walikota palangka raya yang dimana hal-hal yang kami lakukan adalah melakukan
pengukuran setiap ruangan-ruangan dan sudut dari rumah tersebut untuk mengetahui
secara pastinya ukurannya, rumah walikota ini rencanya akan di pugar kembali untuk
mengembalikan bentuk aslinya dan kemungkinan akan di jadikan museum, namun
yang pasti bangunan tersebut nantinya akan diperbaiki terlebih dahulu mengingat
kondisi bangunan yang tidak terawat dan terdapat kerusakan dimana-mana.
Minggu ke 14 (13-17 November 2023)
1. Kegiatan Senin 13 November 2023 adalah melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi
ke 2 bersama dengan pihak Direktorat Pelindungan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Kebudayaan,bersama dengan para mentor dan mahasiswa magang bersertifikat
kebudayaan lainnya,kegiatan tersebut dilaksanakan pada pukul 09.00-12.00 WIB,di
dalam kegiatan tersebut berisikan pemaparan mengenai apa saja yang sudah dilakukan
peserta MBK selama mengikuti Magang ini, pengalaman berharga apa yang dapat di
ambil, kendala apa yang di hadapi baik dilapangan maupun pada saat penginputan data
ke dalam DAPOBUD.Kegiatan tersebut di kemas di dalam obrolan santai tetapi tetap
tidak menghilangkan tujuan dari monitoring dan evaluasi tersebut.

2. Kegiatan selasa 14 November 2023 adalah mempersiapkan untuk kegiatan yang akan
dilaksanakan pada 16-18 November 2023 nanti yaitu kegiatan PercepatanPendataan CB
dan OPK dalam sistem DAPOBUD, diantanya persiapan yang dilakukan adalah
mempersiapkan Teks MC, dan latihan untuk menjadi MC di acara tersebut, serta
berkomunikasi dengan mentor terkait susunan acara yang akan dilaksanakan nanti.

3. Kegiatan Rabu 15 Novemeber 2023 adalah pencetakan dokumen-dokumen penting


yang akan digunakan dalam acara percepatan pendataan cagar budaya dan objek
pemajuan kebudayaan se kalimantan tengah, seperti dokumen borang offline yang akan
di gunakan dalam mengisi data-data yang di bawa oleh dinas dan sebagai backup data
sebelum DAPOBUD aktif di akun dinas.

4. Kegiatan kamis 16 November 2023 adalah mengikuti acara pendampingan percepatan


pendataan CB dan OPK se kalimantan tengah yang di ikuti oleh 14 Kabupaten di
kalimantan tengah, adapun kegiatan di hari pertama ini di antaranya adalah pemaparan
materi data pokok kebudayaan dan pegaktifan akun data pokok kebudayaan, jadi
kegiatan di hari pertama ini terfokuskan untuk membuat akun dinas yang di mana
dimulai dari tahap registrasi sampai dengan akun DAPOBUD aktif, tetapi terdapat
beberapa kendala saat ingin mengaktifkan akun DAPOBUD dinas salah satunya adalah
SK dinas yang perlu di revisi sehingga menghambat kelancaran pengaktifan akun.

5. Kegiatan jumat 17 November 2023 adalah melanjutkan kegiatan penginputan data


cagar budaya dan objek pemajuan kebudayaan serta dilanjutkan dengan kegiatan
pemutakhiran data cagar budaya dan objek pemajuan kebudayaan, akhir kegiatan ini
terdapat 2 kabupaten yang akun DAPOBUD nya masih belum aktif di karenakan belum
dapat login ke DAPOBUD yang di sebabkan belum di AKTIVASI oleh tim teknis
DAPOBUD pusat , tetapi kami peserta MBKM tidak lepas tangan juga dan tetap
memberikan arahan kepada dinas usai kegiatan ini berakhir.

Minggu ke 15 ( 20-24 November 2023)


1. Kegiatan Senin 20 November 2023 adalah mengerjakan alih wahana yang sekarang
progresnya adalah di kabupaten terakhir yaitu kabupaten Lamandau, di kabupaten
lamandau ini saya hanya mengambil 5 objek saja untuk di buat booklet nya, adapun
objek kabupaten lamandau yang saya buat pada hari ini adalah objek Badik retak
sembilan, di desain tersebut memuat informasi seputar deskripsi singkat, sejarah
singkat, nilai penting dan kondisi terkini objek tersebut.

2. Kegiatan Selasa 21 November 2023 adalah mengerjakan finishing untuk pengerjaan


alih wahana, dimana hari ini saya membuat desain untuk 4 objek kabupaten lamandau
yaitu batu batongkat botina,rumah ojung batu,Rumah adat pintu banaga, dan Sapundu
sinai.serta terakhir saya membuat worwall sebagai kesan terakhir di booklet saya ,saya
cantumkan kode QR saja agar nantinya pembaca dapat menscane QR tersebut dan dapat
bermain permainan cagar budaya dan objek yang diduga cagar budaya.

3. Kegiatan Rabu 22 November 2023 adalah persiapan bersama mentor untuk melakukan
kegiatan festival Pecinta Sejarah bersama Asosiasi Guru Sejarah Indonesia, dimana
kami melaksanakan diskusi ringan terkait hal-hal apa saja yang nantinya dilakukan
peserta MBK di kegiatan tersebut.

4. Kegiatan Kamis 23 November 2023 adalah diskusi besar untuk persiapan agenda
Festival Pecinta Sejarah, diskusi tersebut dilaksanakan bersama seluruh panitia AGSI
(Asosiasi Guru Sejarah Indonesia) kegiatan tersebut membahas roundown kegiatan dan
susunan acara yang akan berlangsung pada hari sabtu-minggu esok hari.

5. Kegiatan Jumat,24 November 2023 adalah melaksanakan gladi bersih untuk kegiatan
lomba esok hari dimana kami mempersiapkan sound sistem, kursi,meja dan
mendekorasi ruangan yang akan digunakan dalam acara esok hari. Pada kegiatan hari
sabtu 25 November 2023 saya dan rekan-rekan MBK melaksanakan tugas sebagai
panitia pada acara Festival Pecinta Sejarah, dimana lomba yang diadakan tersebut
mencakup 3 lomba yaitu vidio kreatif, bercerita ,dan melukis benda museum, panitia
dalam acara tersebut dituntut untuk senantiasa mengarahkan peserta dan membantu
berjalannya kegiatan tersebut sampai acara selesai. Kegiatan 26 November adalah
menjadi panitia dalam kegiatan jelajah budaya dimana kegiatan tersebut peserta yang
masuk 10 besar lomba berhak mengikuti kegiatan tersebut yang dimana kegiatan
tersebut adalah kegiatan mengunjungi cagar budaya yang terdapat di palangka raya.
Minggu ke 16 (27 November – 1 Desember 2023)
1. Kegiatan Senin 27 November 2023 adalah melakukan diskusi dengan rekan magang
terkait dengan penyusunan laporan akhir, di dalam kegiatan tersebut saya bersama
rekan-rekan magang mencoba melihat sistematika penulisan dari laporan akhir tersebut
serta melihat apa saya yang di tuangkan di dalam laporan tersebut

2. Kegiatan Selasa 28 November 2023 adalah mengunjungi perpustakaan di BPK XIII


untuk mencari kajian serta literatur berkaitan dengan objek-objek yang terdapat di
kalimantan tengah serta mencari informasi-informasi penting berkaitan dengan warisan
budaya di kalimantan tengah tujuannya adalah untuk menambah wawasan serta
khazanah saya terhadap warisan budaya yang terdapat di kalimantan tengah.

3. Kegiatan Rabu 29 November 2023 adalah mempersiapkan bahan yang akan di


presentasikan dalam pertemuan Virtual dalam kegiatan pengayaan materi dan
bimbingan virtual dalam rangka pengerjaan tugas alih wahana dan data warisan budaya,
kami merancang bahan apa saja yang akan di presentasikan di dalam pertemuan virtual
tersebut yang berkenaan dengan progres alih wahana yang kami lakukan.

4. Kegiatan kamis 30 November 2023 adalah melakukan pertemuan secara virtual dalam
kegiatan pengayaan materi dan bimbingan virtual dalam rangka pengerjaan tugas alih
wahana dan warisan budaya dengan narasumber Hilman Handoni (Praktisi
Kebudayaan) dimana dalam pertemuan tersebut banyak mengulik dan mengevaluasi
alih wahana yang telah di buat oleh peserta magang, tujuannya adalah agar alih wahana
tersebut dapat tepat sasaran dan dapat diterima oleh semua kalangan.

5. Kegiatan Jumat, 1 Desember 2023 adalah melakukan kegiatan evaluasi dan diskusi
bersama dengan perwakilan dari direktorat dimana di dalam kegiatan tersebut banyak
membahas mengenai kinerja yang sudah di lakukan oleh mahasiswa magang
bersertifikat kebudayaan serta sampai mana progres pendataan yang sudah di lakukan
oleh peserta magang, sebelum kegiatan ini berlangsung kami juga sudah menyusun hal-
hal atau poin-poin penting yang akan di paparkan yang dimana didalam penyusunannya
melibatkan semua peserta magang bersertifikat kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai