DISUSUN OLEH :
Kelompok 3
Annisa Anggun Permatasari (2201680425)
Atikah Rakhmah (2201680461)
Fingkita Novinda Primantari (2201680486)
Hasna Nur Hanifah (2201680433)
Laely Dwi Hidayah (2201680451)
Nurul Fikiani (2201680422)
Rizki Jihan Saputri (2201680431)
Siti Khumaeroh (2201680510)
Yuyun Listiyana Dewi (2201680487)
Zidni Tias Milati (2201680443)
PPG PRAJABATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
TAHUN 2023
PROPOSAL KEGIATAN
MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA MELALUI SENI TARI TRADISIONAL
DI DESA BUMIAYU
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang tediri dari beraneka ragam budaya sebagai ciri
khas sekaligus aset bagi bangsa Indonesia. Kebudayaan berasal dari (bahasa
Sansekerta) buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari kata ”buddhi” yang berarti
budi atau akal. Kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi
atau akal” (Soekanto, 2010:150). Kebudayaan daerah adalah kebudayaan yang tumbuh
dan berkembang dalam masyarakat suku tertentu yang dapat membedakan dari
kebudayaan suku lainnya karena faktor agama, adat istiadat, dan lingkungan alam yang
berlainan. Dalam perkembangan budaya lokal di setiap daerah, tentu memiliki peran
yang signifikan dalam meningkatkan rasa cinta tanah air dan semangat nasionalisme
karena kesenian budaya lokal tersebut mengandung nilai-nilai sosial masyarakat.
Namun dalam derasnya arus globalisasi, pada satu sisi mengakibatkan kemajuan
yang sangat pesat, tetapi di tempat lain juga mengakibatkan kerusakan yang luar biasa.
Kemajuan yang terjadi dapat dirasakan dalam bidang perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Hal ini bisa disebut sebagai cultural lag (ketertinggalan budaya).
“Cultural lag merupakan ketidakserasian dalam perubahan-perubahan unsur-unsur
masyarakat atau kebudayaan” (Soekanto, 2010 : 150). Generasi muda sudah banyak
melupakan kebudayaan yang di miliki bangsa, padahal generasi muda merupakan
harapan di masa depan yang nantinya akan melaksanakan kebijakan-kebijakan dinegara
ini. Sebagian besar generasi muda sudah tidak berpedoman pada budaya sendiri dan
cenderung menganut budaya luar yang negatif sehingga tindakan yang generasi muda
lakukan banyak yang tidak sesuai dengan budaya di Indonesia
Rasa cinta tanah air atau nasionalisme adalah rasa kebanggaan, rasa memiliki, rasa
menghargai, rasa menghormati dan loyalitas yang dimiliki oleh setiap individu pada
negara tempat ia tinggal yang tercermin dari perilaku membela tanah airnya, menjaga
dan melindungi tanah airnya, rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negaranya,
mencintai adat atau budaya yang ada di negaranya dengan melestarikan alam dan
lingkungan. Individu yang memiliki rasa cinta pada tanah airnya akan berusaha dengan
segala daya upaya yang dimilikinya untuk melindungi, menjaga kedaulatan,
kehormatan dan segala hal yang dimiliki oleh negaranya. Rasa cinta tanah air inilah
yang mendorong perilaku individu untuk membangun negaranya dengan penuh
perjuangan. Oleh karena itu, rasa cinta tanah air perlu ditumbuhkembangkan dalam jiwa
setiap individu yang menjadi warga dari sebuah negara atau bangsa agar tujuan hidup
bersama dapat tercapai. Salah satu cara untuk menumbuhkembangkan rasa cinta tanah
air adalah dengan menumbuhkan rasa bangga terhadap tanah airnya melalui seni tari.
Rasa bangga terhadap tanah air dapat ditumbuhkan dengan memberikan pengetahuan
dan berbagi nilai-nilai budaya yang dimiliki bersama. Seni tari merupakan kebudayaan
yang diwariskan secara turun temurun oleh generasi muda untuk menumbuh
kembangkan rasa bangga yang akan melandasi munculnya rasa cinta tanah air.
Penelitian tentang tari sebagai sarana pendidikan karakter juga telah banyak dilakukan
oleh peneliti terdahulu. Penelitian (Hartini, 2016) tentang tari semut menunjukkan tari
dapat digunakan sebagai media pendidikan karakter, yaitu melalui tari siswa akan
belajar untuk saling berkejasama untuk menghasilkan tarian yang padu berbasis kearifal
lokal daerah. Pada penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa melalui seni tari siswa
dapat belajar mengenali hubungan antar anggota tubuhnya, kerjasama, peduli, santun,
disipin, dan mencintai budaya melalui proses pembelajarannya (Setiawan, 2019).
Cara mengenalkan kebudayaan kepada peserta didik yaitu melalui tahap-tahap
sebagai berikut: (1) Diadakannya pagelaran kesenian tradisional secara berkelanjutan.
(2) Diadakannya festival-festival yang mengangkat kembali budaya Nusantara. (3)
Pembuatan dokumentasi seluruh kebudayaan Nusantara baik dalam bentuk buku, film,
fotografi, dll. (4) Seminar-seminar berkaitan dengan kebudayaan Nusantara,
keberagamannya serta nilai luhur yang terkandung didalamnya. (5) Pendirian sanggar-
sanggar seni tradisional lalu dikelola oleh pemerintah secara terpadu.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, kami memiliki suatu
Prakarsa sebagai suatu Proyek untuk menumbuhkan cinta budaya melalui seni tari
tradisional yang diterapkan pada anak-anak sejak dini melalui pelatihan tari tradional
di lingkungan masyarakat.
B. Tujuan Kegiatan
1. Menambah wawasan dan pengetahuan yang luas bagi anak-anak.
2. Mengajak anak-anak untuk mengenal lebih lanjut tarian tradisional daerah.
3. Menciptakan generasi bangsa muda yang mempunyai keterampilan dan rasa
nasionalisme dengan mencintai dan mengembangkan budaya Indonesia.
C. Tema Kegiatan
Kegiatan ini mengusung tema “Menumbuhkan Cinta Budaya Melalui Seni Tari Tradisional”
D. Susunan Kegiatan
1. Realisasi Program Kerja
2. Sosialisasi “Menumbuhkan Cinta Budaya Melalui Seni Tari Tradisional”
3. Pemaparan materi pentingnya mencintai budaya melalui seni tari tradisional guna
peningkatan wawasan masyarakat
4. Promosi kegiatan dan pembagian pamflet pelatihan seni tari tradisional
5. Pelaksanaan kegiatan pelatihan seni tari tradisional
Susunan Kepanitiaan
Ketua
Fingkita Novinda
Primantari
Bendahara
Sekretaris
1. Atikah Rakhmah
Laely Dwi Hidayah
2. Hasna Nur Hanifah
RUNDOWN
09.00-09.05 Pembukaan MC
Sambutan Ketua Panitia (sekaligus
09.05-09.20 Fingkita Novinda P.
membuka kegiatan)
Banner Kegiatan
Pamflet Kegiatan
Koordinasi Kelompok
Ketua Panitia,