Oleh :
UNP2.60.3401.SL.10.40.44.SHAFITRI AISYAH
Peta Konsep
Pengertian
kebudayaan
Fungsi ciri
kebudayaan
Perubahan
Kebudayaan
Berdasarkan
sifatnya
Jenis Kebudayaan
Berdasarkan
Perihal
lingkup
Kebudayaan
persebarannya
Faktor faktor
kebudayaan
Peran
Kebudayaan
Karakteristik
kebudayaan
Sifat Hakikat
kebudayaan
3
PERIHAL KEBUDAYAAN
A. Kebudayaan
pengertian kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan, dan
meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam
kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku, dan benda-benda yang bersifat nyata,
misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan
lain-lain, yang semuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat.
C. Perubahan Budaya:
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, bahwa budaya adalah hal yang dinamis dan
kerap kali berubah. Perubahan budaya ini dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu:
Invention, yaitu penemuan atau penciptaan hal baru umumnya berupa teknologi misalnya
penemuan telepon dan komputer.
Discovery, yaitu penemuan terhadap suatu benda atau fenomena yang sudah ada
sebelumnya misalnya penemuan Benua Amerika oleh Colombus. Colombus hanya
menemukan Benua Amerika, bukan menciptakan.
Difusi, yaitu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan misalnya penyebaran budaya
KPOP ke seluruh penjuru dunia.
D. Jenis Kebudayaan
Kebudayaan berdasarkan sifatnya
Kebudayaan Subjektif adalah faktor nilai, idealisme, dan perasaan yang bila
disimpulakan dapat disebut sebagai sebuah faktor batin dalam kebudayaan.
Kebudayaan Objektif adalah faktor lahiriah dari sebuah kebudayaan, yang
berupa teknik pengajaran, lembaga sosial, seni rupa, seni suara, seni sastra,
upacara budi bahasa.
4
rumah Aceh bedadengan rumah balai batak toba di Sumatra Utara dari segi
bentuk dan arsitekturnya.
2. Upacara Adat
Upacara adat merupakan jenis trafisi yang turun temurun dilaksanakan secara
teratur dan tertib menurut ada kebiasaan masyarakat dalam bentuk suatu
rangkaian aktivitas permohonan sebagai sebagai ungkapan rasa terimakasih.
Selain iyu, adat upacara merupakan perwujudan dari sistem kepercayaan
masyarakat yang mempunyai nilai-nilai universal, bernilai sakral, suci, relijius,
dilakukan secara turun temurun, serta menjadi kekayaan kebudayaan nasional.
Bentuk pelaksanaan upacara adat di Indonesia berbeda antara satu daerah dengan
daerah lain. Contonya Aceh (peucicap, peutron aneuk), Sumatra Barat (tabuik,
bajamba), Jawa Barat (seren taun).
3. Tarian tarian
di suatu daerah juga berbeda antara daerah lain di Indonesia. Indinesia sangat kaya
akan tari-tarian. Hal ini dipengaruhi fakta bahwa disuatu daerah tidak hanya
terdapat satu tarian. Contohnya: Aceh terdapat tarian ranup lampau, seudati,
saman, dan lain-lain. Tiap suku di Indonesia memeliki tarian tersendiri.
4. Lagu
Terdapat banyak lagu daerah yang berbeda antara satu daerah dengan yang lain
dan terdapat juga lagu nasional kebangsaan serta lagu-lagu tentang kenegaraan
dan persatuan. Beberapa contoh lagu nasional, garuda pancasila, padamu negeri,
Indonesia raya, gugur bunga, himne guru dan lain-lain.
5. Musik
Identias musik indonesia mulai terbentuk ketika budaya zaman perunggu
bermigrasi kenusantara pada abad ketiga dan kedua sebelum masehi. Musik-
musik tradisinonal umumnya menggunakan instrumen perkusi , teutama gedang
dan gong. Bebrapa perkembangan menjadi musik yang rumit dan betbeda-beda,
seperti alat musik sasando dari pulau rote, angklung dari Jawa Barat, dan musik
orkesta gamelan yang kompleks dari Jawa dan Bali.
6. Pakaian Adat
Pakaian adat di Indonesia juga berbeda antar tiap daerah. Hal ini dipengaruhi oleh
faktor agama dan budaya terdapat di masing-masing daerah. Beberapa contoh:
Aceh (ulee baleng), Sumatra Utara (ulos), bangaka Belitung (kain cual) dan lain-
lain.
E. Faktor-Faktor Kebudayaan
1. faktor ras
pengertian ras di bagi menjadi dua bagian ada ras superior yaitu ras yang mampu
menciptakan kebudayaan . dan yang ke dua yaitu ras imperior dimana ras
imperior yaitu ras yang mampu mempergunakan hasil budaya dan menurut saja.
oleh karena itu ras merupakan suatu faktor yang sangat mendukung tehhadap
perkembangan suatu kebudayaan, yang mana harus ada dorongan dari induvidu
manusia untuk membentuk kebudayaan tersebut. peran ras dalam mempengaruhi
6
suatu kebudayaan tidak akan efektif tanpa di dorong dengan kesadaran individu
seseorang yang menjadi subjek dalam pengembangan kebudayaan.
suatu ras akan mengalami kemajuan bilamana setiap individu yang ada di
dalamnya cakap dan mampu menghasilkan kebudayaan, maka ras tersebut akan
nampak dan akan terdapat suatu kebudayaan yang meningkat pesat. namun
sebaliknya bilamana jiwa individu yang ada di dalam ras tersebut tidak membuat
suatu kebudayaan maka ras tersebut akan lamban dalam perkembangan
kebudayaannya.
2. faktor lingkungan geografis
jika kita cermati faktor yang kedua ini terdapat kalimat "geografis" yang mana
dengan kata tersebut kita akan dapat mengartikan/mendeskripsikan bahwasanya
hal ini akan bersangkutan dengan fenomena geosfernya seperti keadaan tanah,
iklim, suhu udara, dan yang lainnya yang menyankut dengan alam dimana
manusia bertempat tinggal. oleh karena itu lingkungan alam sangat
mempengaruhi suatu kebudayaan daerah tertentu. misalanya orang yang tinggal di
daerah yang iklimnya tropis dalam segi pakaiannya akan berbeda dengan orang
yang tinggal di daerah yang suhunya subtropis.
3. faktor perkembangan teknologi
era globalisasi ini merupakan era yang berba modern dan terjadinya
perkembangan teknologi ynag sangat pesat. tingkat perkembangan teknologi
merupakan suatu faktor yang mempengaruhi kebudayaan. semakin pesat dan
tinggi tingkat teknologi manusia, maka pengaruh lingkungan geografis akan
semakin berkurang terhadap perkembanagan suatu kebudayaan. dikarenakan
dengan teknologi yang mutakhir dapat mempermudah suatu bangsa untuk
mengatasi lingkungan alam.
4. faktor hubungan antar bangsa
hubungan antar bangsa mempunyai suatu pengaruh yang signifikan terhadap
kebudayaan. dapat kita buktikan dengan adanya peristiwa berikiut ini:
- perembasan kebudayaan secara damai (penetration pasifique)
hal tersebut terjadi dikarenakan adanya imigran dan menetap di negara lain.
mereka membawa kebudayaan mereka dan diterima oloh bangsa di negri tersebut
tanpa menimbukan kegoncangan masyarakat penerima.
- akulturasi (culture contact)
akulturasi merupakan proses persilangan unsur kebudayaan asing dengan
kebudayaan setempat dan di cerna menjadi kebudayaan sendiri.
- difusi kebudayaan
difusi kebudayaan merupakan penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari suatu
tempat ke tempat lain.
- culture creisse
merupakan perkawinan antara dua unsur budaya di suatu tempat yang merupakan
diluar ke dua tempat kebuyaan tersebut.
5. faktor sosial
7
F. Peran Kebudayaan
Kebudayaan memiliki peran dan fungsi yang sentral dan mendasar sebagai landasan
utama dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara karena suatu bangsa akan
menjadi besar jika nilai-nilai kebudayaan telah mengakar (deep-rooted) dalam sendi
kehidupan masyarakat.
G. Karakteristik Kebudayaan
Budaya mempelajari perilaku manusia
Budaya terkadang bersifat abstrak, berupa ide, gagasan, ataupun keyakinan
Budaya merupakan produk manusia, diciptakan oleh manusia atau sekelompok
manusia
Budaya meliputi sikap, nilai, dan pengetahuan
Budaya meliputi objek materi, yang diwujudkan dalam teknologi
Budaya dibagikan dan diteruskan oleh anggota masyarakat.
Budaya merupakan cara hidup.
Budaya seringkali menghadapi perubahan atau dinamis.
jadi untuk mengaplikasikan suatu kebudayaan, kita harus melihat konteks lokasi
dan masyarakat yang bersangkutan
Kebudayaan bersifat stabil, tetapi juga dinamis. Seiring perkembangan jaman,
tentulah terjadi perubahan pada budaya, namun perubahan ini umumnya terjadi
bertahap. Jika budaya tidak berubah mengikuti perkembangan jaman, umumnya
budaya tersebut akan mati dan ditinggalkan sehingga budaya merupakan hal yang
dinamis.
Kebudayaan mengisi dan menentukan jalan kehidupan manusia. Kebudayaan
merupakan atribut dari manusia. Ia mengisi kehidupan manusia dan membantu
kehidupan manusia, namun kebudayaan juga dapat menentukan kehidupan
manusia ke depannya, seperti kehidupan manusia di masa modern yang sangat
bergantung kepada internet dan teknologi.
9
Peta Konsep
Pengertian
manusia
Pengertian
martabat
Manusia beda
dengab makluk
Perihal manusia lainnya
sebagai makhluk
berbudaya Manusia dan
Kebudayaan
HAM
Contoh hakekat
kebudayaan
10
A. Pengertian
Manusia merupakan makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk
menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya
sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha
menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan.
B. Martabat
Manusia merupakan makhluk yang berbudaya. Dimana manusia memikili adab akan
sikap dan perbuatan yang didasarkan pada budi murni manusia yang dihubungkan dengan
norma-norma, baik terhadap diri sendiri, sesama manusia, maupun terhadap
lingkungannya.
E. HAM
Hak asasi manusia berarti hak-hak yang melekat pada manusia
11
Manusia sebagai mahluk yang berbudaya dikenal sebagai manusia yang cinta
akan budaya dan tidak lepas dari budaya itu sendiri dari kehidupan sehari-hari.
Dia akan terus melestarikan budaya itu sebagai bagian dari kehidupannya karena
dengan budaya kita dapat mempererat tali persaudaraan di antara manusia dan
saling mengenal satu sama lain serta saling menjaga kelestarian budaya itu
sendiri.
sikap gotong royong dan memagi hasil kenikmatan secara adil merupakan contoh
manusia sebagai makhluk budaya.
Peta Konsep
Perihal
Kebudayaan
Minangkabau
( MKB)
Tidak ada yang dinamakan suku bangsa Sumatera Barat atau kebudayaan
Sumatera Barat. Namun secara praktis pemerintah Daerah Tingkat I propinsi
Sumatera Barat-lah yang menggerakkan kebudayaan Minangkabau.
1. Daerah Darek(luhak)
Daerah Darek dianggap sebagai sumber dan pusat adat Minangkabau, dan di
dataran tinggi. Wilayah darek terbagi lagi atas tiga wilayah yaitu Luhak Tanah Datar,
Luhak Agam, Luhak Limo Puluh Koto. Yang dikatakan luhak tanah datar adalah
daerah kabupaten tanah datar sekarang, sebagian sawahlunto, sijunjuang, dan solok.
Yan disebut luhak agam terdiri atas ampek angkek, Lawang nan tigo balai, dan nagari
sakaliliang Danau Maninjau. Sedangkan luhak limo puluh koto adalah daerah yang
terletak disepanjang batang sinamar, daerah sekitar gunung sago bagian utara dan
barat, seiliran batang Lampasi dan Batang Agam, bahkan sampai ke sipisau pisau
anyuik ( Pekanbaru sekarang).
2. Daerah Rantau
Daerah ini merupakan tempat merantau bagi orang orang dahulu. Dari Luhak
Nan Tigo mereka pergi kedaerah lain dan membuat negeri baru disana. Disana
mereka tetap memakai adat seperti adat daerah yang meeka tinggalkan. Hubungan
mereka tidak putus dengan negeri asal mereka di luhak nan tigo. Umumnya daerah ini
erada disepanjang aliran sungai dan bermuara ke timur, ke selat Malaka, bahkan
termasuk Rantau Nan sembilan (negeri sembilan di Malaysia). Daerah rantau
Minangkabau dikenal juga dengan rantau nan tujuah jurai, yaitu rantau kampar,
kuantan, XII Koto, cati nan tigo, negeri sembilan, tiku pariaman, dan pasaman.
Daerah tiku pariaman dan pasaman dikenal juga dengan daerah pasisie.
3. Daerah Pasisie
Daerah ini meliputi daerah sepanjang pantai sebelah barat pulau sematera yang
memanjang dari barat laut ke tenggara. Dalam tambo disebutkan daerah pasisie yaitu
daerah nana nagari nagarinya talatak sabalah matohari ka tabanam, nan mamanjang
dari utara ka selatan. Jadi daerah ini mulai dari perbatasan daerah
minangkabaudengan daerah bengkulu sekarang yaitu muko muko sampai ke
perbatasan minangkabau dengan daerah tapanuli bagian selatan. Minangkabau
merupakan salah satu etnis yang menganut sistem matrilineal. Dimana garis
15
keturunan ditarik dari garis keturunan ibu. Dimana suku anak diturunkan dari suku
ibunya, jika disuatu keluarga tidak terdapat anak perempuan maka dapat dikatakan
bahwa suku tersebut telah punah. Sistem perkawinan di masyarakat minang kabau
menganut sistem eksogami, dimana tiap orang diharuskan menikah dengan orang
diluar sukunya, jika terjadi pernikahan dengan orang yang berasal dari suku yang
sama (incess) maka pasangan tersebut akan mendapatkan sanksi adat yakni
dikucilkan masyarakat dalam pergaulan atau dikenal dengan istilah dibuang
sapanjang adat. Masyarakat Minangkabau semuanya beragama islam karena tertuang
jelas dalam pepatah “adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah”. Dimana arti
dari adat basandi syarak berarti
semua peraturan adat berpedoman kepada ajaran agama, syarak basandi kitabullah
berarti agama yang dimaksud berpedoman kepada kitab Al-Qur’an. Maka bisa
dipastikan seluruh masyarakat minangkabau beragama islam,jika ada yang keluar dari
agama islam maka secara otomatis mereka tidak lagi dianggap sebagai orang minang
itu sendiri.
D. Orang (MKB)
Orang Minang terkenal sebagai kelompok yang terpelajar, oleh sebab itu pula
mereka menyebar di seluruh Indonesia bahkan manca-negara dalam berbagai macam
profesi dan keahlian, antara lain sebagai politisi, penulis, ulama, pengajar, jurnalis,
dan pedagang. Berdasarkan jumlah populasi yang relatif kecil (2,7% dari penduduk
Indonesia), Minangkabau merupakan salah satu suku tersukses dengan banyak
pencapaian. Majalah Tempo dalam edisi khusus tahun 2000 mencatat bahwa 6 dari 10
tokoh penting Indonesia pada abad ke-20 merupakan orang Minang.3 dari 4 orang
pendiri Republik Indonesia adalah putra-putra Minangkabau.
Keberhasilan dan kesuksesan orang Minang banyak diraih ketika berada di
perantauan. Sejak dulu mereka telah pergi merantau ke berbagai daerah di Jawa,
Sulawesi, semenanjung Malaysia, Thailand, Brunei, hingga Philipina. Pada tahun
1390, Raja Bagindo mendirikan Kesultanan Sulu di Filipina selatan. Pada abad ke-14
orang Minang melakukan migrasi ke Negeri Sembilan, Malaysia dan mengangkat raja
untuk negeri baru tersebut dari kalangan mereka. Di akhir abad ke-16 atau awal abad
ke-17, beberapa ulama Minangkabau seperti Tuan Tunggang Parangan, Dato ri
Bandang, Dato ri Patimang, Dato ri Tiro, dan Dato Karama, menyebarkan Islam di
Kalimantan, Sulawesi, dan Kepulauan Nusa Tenggara.
Begitu juga pewarisan pusako (harta pusaka) pada dasarnya tetap melalui garis
keturunan ibu. Kedua contoh ketentuan adat tadi tidak akan mengalami
perubahan, dan bersifat sangat prinsip dalam struktur masyarakat dan adat
Minang.
Tentu saja tidak seluruh jenis adat bersifat tetap, nan tak lakang dek paneh
dan tak lapuk dek hujan. Jenis adat nan teradat dan adat istiadat dapat saja
berubah sesuai dengan keadaan lingkungan dan kemajuan zaman. Ketentuan ini
diungkapkan dalam petatah petitih :
Sakali aia gadang
Sakali tapian baranjak
Walaupun barubah disitu situ juo
Sakali gadang batuka
Sakali peraturan barubah
Namun adat baitu juo.
Jadi pada umumnya adat Minang itu bersifat terbuka hal ini sejalan dengan
ungkapan yang diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu :
Dimano bumi dipijak, disitu langik dijunjuang
Dimano ranting dipatah, disinan aia disauk
kandang kambiang mangembek
Masuk kandang kabau malanguah.
Tibo di rantau induak samang dan dunsanak cari dahulu
Dengan demikian ketika kita hendak mencoba memahami adat Minang, yang
perlu untuk kita ketahui adalah nan ampek (yang empat) Yang dimaksud dengan yang
empat itu adalah, bahwa patokan-patokan hidup itu didasarkan pada ungkapan-
ungkapan yang disederhanakan dalam bentuk pasangan-pasangan aturan itu
didasarkan atas empat patokan.
Nan ampek itu ialah :
1. Asal suku di Minangkabau adalah ampek; Bodi, Caniago, Koto dan Pilang.
2. Mula-mula adat diciptakan oleh nenek moyang kita adalah; adat
bajanjang naik batanggo turun,adat babarih babalabeh, adat baukua jo
bajangko, adat batiru bataladan.
3. Jalan yang harus dilalui dalam hidup ini ada empat; jalan mandata, jalan
mandaki, jalan melereng dan jalan manurun
4. Ajaran adat ada empat; raso, pareso, malu dan sopan.
5. Dasar nagari ada empat; taratak, dusun, koto dan nagari.
6. Kato-kato ada empat; kato pusako, kato mufakat, kato kamudian dan
kato dulu.
7. Hukum ada empat; hukum ilmu, hukum kurenah, hukum sumpah dan
hukum perdamaian.
Peta Konsep
19
Perihal Alam
Takambang Jadi
Guru
Pengertian Alam
Takambang jadi Falsafah Implementasi
guru
Bermakna Alam
kewajiban belajar Terkembang
sepanjang hayat Rahmat Allah
20
(Hakimy, 2001: 2)
Salah satu peristiwa alam yang dapat dicontoh oleh manusia adalah
ketika manusia pertama kali mati di dunia yakni si Qabil anak laki-Iaki
nabi Adam a.s. yang dibunuh oleh kakaknya Habil. Habil bingung dan
berfikir bagaimana cara menguburkan adiknya si Qabil. Ketika itu
datang sepasang burung gagak lalu dia berkelahi dan satu diantaranya
mati. Burung gagak yang masih hidup berusaha menggali lubang
dengan kaki dan paruhnya. Setelah lubang itu dalam maka
dimasukkannyalah kawannya yang mati itu lalu ditimbunnya lobang itu
kembali. Habil memperhatikan peristiwa ini dari awal sampai akhir. Dari
perbuatan burung gagak tersebut habil memperoleh pelajaran yang
sangat bermakna yaitu bagaimana cara menguburkan orang yang
telah mati. Setelah itu Habilpun melakukan perbuatan yang sarna
dengan berusaha menggali lobang untuk menguburkan Qabil. Inilah
manusia pertama yang belajar dari peristiwa alam bahkan ada yang
mengatakan Habil adalah pencipta teknologi pertama.
3).
B. Falsafah
Falsafah “Alam Terkembang Jadi Guru” menyiratkan bahwa segala sesuatu yang
tersaji di alam semesta ini merupakan anugerah Tuhan yang dapat dijadikan sebagai
pedoman dalam tatanan hidup bermasyarakat. Implementasi dari konsep ‘Alam
Terkembang Jadi Guru” bukan hanya dimanifestasikan dalam bentuk perhatian dan
pemanfaatan alam sebagai sumber pengetahuan dan peradaban, melainkan juga tercermin
dalam perilaku berbahasa. Hal ini tercermin dalam pemanfaatan simbol-simbol yang
dapat merujuk pada konsep tertentu sesuai tujuan komunikasi. Keberadaan simbol dalam
ungkapan kebahasaan merupakan suatu yang tidak bisa lepas dari aktivitas berbahasa
bagi masyarakat Minangkabau. Kemampuan berpikir secara simbolik, dapat
mengabstraksikan pengalamannya dalam suatu sistem yang penuh makna, sehingga
memungkinkan seseorang dapat mewariskan dan mengkomunikasikan pengalaman dan
pemikiran mereka pada pihak lain.
24
“Alam Takambang Jadi Guru” yang ditulis oleh A. A. Navis (1984), di dalam
buku ini, Navis menggunakan pendekatan falsafah Minangkabau yang berpangkal pada
alam takambang jadi guru dan menggunakan pepatah serta petitih yang merupakan
produk asli kebudayaan Minangkabau. Di dalam buku ini Navis membahas tentang
falsafah alam, di mana alam merupakan hal yang sangat berarti bagi masyarakat
Minangkabau, tidak hanya sebagai tempat lahir, hidup, berkembang biak dan mati,
namun juga mempunyai makna filosofis, seperti yang diungkap dalam falsafah alam
takambang jadi guru (alam terkembang jadi guru). Di mana alam diumpamakan menjadi
seorang guru yang selalu mengajari dan mendidik masyarakat Minangkabau dalam proses
kehidupannya. Oleh karena itu, ajaran dan pandangan hidup Minangkabau yang
dinukilkan dalam pepatah, petitih, pituah, mamangan, serta lainnya mengambil bentuk,
sifat dan kehidupan alam.
C. Implementasi
Implementasi dari konsep ‘Alam Terkembang Jadi Guru” bukan hanya
dimanifestasikan dalam bentuk perhatian dan pemanfaatan alam sebagai sumber
pengetahuan dan peradaban, melainkan juga tercermin dalam perilaku berbahasa.
25
Peta Konsep
Ungkapan tentang
Pengertian luhak Jenis luhak dan Ciri ciri luhak dan Perbedaan luhak
perbedaan luhak
dan rantau rantau rantau dan rantau dan rantau
LUHAK
Secara etimologis bhs. Minangkabau, luhak = luak = kurang Menurut bhs. Sangsekerta
luhak berasal dari lwa = luas, lapang. Luhak adalah wilayah territorial pemerintahan,
wilayah administrasi di bawah keresidenan yang disebut afdeling (setingkat kabupaten
sekarang). Luhak merupakan kesatuan geografis, sosial ekonomis, politis dan kultural.
RANTAU
Rantau adalah wilayah tempat berusaha, mencari ilmu, keterampilan dan
pengalaman,
yang hasilnya untuk menambah kesejahteraan dan kebahagiaan diri sendiri, sanak
saudara dan kampung halaman.
Penduduk rantau terutama berasal dari darek.
Rantau merupakan daerah kolonisasi Alam Minangkabau.
Penduduk rantau heterogen, demikianpun budayanya.
Luak atau luhak adalah wilayah konfederasi dari beberapa nagari di Minangkabau
yang terletak di pedalaman Sumatra Barat. Wilayah ini merupakan wilayah pemukiman
awal penduduk Minangkabau yang dikenal dengan istilah Darek (bahasa Indonesia:
darat) untuk membedakannya dengan wilayah rantau Minangkabau, baik Rantau Pasisie
di sepanjang pantai barat Sumatra maupun Rantau Hilia di wilayah Riau dan bagian barat
Jambi. Dalam Tambo Alam Minangkabau luak memiliki makna kurang atau berkurang.
Terdapat tiga luak di Minangkabau, yaitu:
Luak Tanah Data yang meliputi kabupaten Tanah Datar, kabupaten Sijunjung, kota
Padang Panjang, dan kota Sawahlunto sekarang.
Luak Agam yang meliputi kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi sekarang.
27
Luak Limopuluah yang meliputi kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh
sekarang
Ketiga luak tersebut juga dijuluki dengan luak nan tigo (luak yang tiga).
Luhak terdiri dari beberapa nagari, di mana setiap nagari yang ada di dalam suatu
luak dipimpin oleh para penghulu dan mempunyai adat yang sama, sedangkan adat di
suatu luhak dengan adat di luak yang lain tidak sama.
Rantau Daerah ini merupakan tempat merantau bagi orang orang dahulu. Dari
Luhak Nan Tigo mereka pergi kedaerah lain dan membuat negeri baru disana. Disana
mereka tetap memakai adat seperti adat daerah yang meeka tinggalkan. Hubungan
mereka tidak putus dengan negeri asal mereka di luhak nan tigo. Umumnya daerah ini
erada disepanjang aliran sungai dan bermuara ke timur, ke selat Malaka, bahkan termasuk
Rantau Nan sembilan (negeri sembilan di Malaysia). Daerah rantau Minangkabau dikenal
juga dengan rantau nan tujuah jurai, yaitu rantau kampar, kuantan, XII Koto, cati nan
tigo, negeri sembilan, tiku pariaman, dan pasaman. Daerah tiku pariaman dan pasaman
dikenal juga dengan daerah pasisie.
C. Luhak vs Rantau
Luhak berbeda dengan rantau. Budaya dan adat istiadat di luhak. cenderung
homogen, eksklusif, dan matriarki. Sebaliknya, budaya dan adat istiadat di luhak bersifat
heterogen, terbuka terhadap. pengaruh luar, cenderung bernuansa patriarki karena
pengaruh Islam. Jadi, terdapat perbedaan budaya dan karakter masyarakat yang mendiami
daerah rantau dengan luhak, meskipun sebagian penduduk rantau adalah migran dari
luhak.
PETA KONSEP
Perihal Urang
Nan Ampek
Jinih
Pangulu
Pangulu Manti Dubalang Malin Pangulu Suku Pangulu Indu
Payuang
30
1. PANGULU
31
2. MANTI
Bertanggungjawab membantu penghulu di bidang kesekretariatan dan
administrasi adat secara internal kampuang dan atau suku sesuai titah
penghulu
Karanao kato manti kato mufakat atau kato pangubuang tagak di pintu susah,
maka manti bertugas mengkomunikasikan dan menginformasikan segala
keputusan atau kesepakatan yang telah diambil kepada anak kemenakan
secara bertanggo turun
Berfungsi mencatat seluruh anak kemenakan baik yang di kampuang maupun
yang di rantau pada buku induk suku (BIS). Dipercaya memeungut PBB
terhadap anak dan kemenakan
Membuat ranji paruik dalam kampuang secara benar dan jujur, disetujui
mamak kepala waris dan mamak kepala kaum dan diketahui oleh KAN
3. DUBALANG
Bertanggung jawab kepada penghulu di bidang keamanan dan ketertiban yang
ditetapkan oleh penghulu
Karena kato dubalang kato mandareh tagak di pintu mati, maka dubalang
berfungsi menciptakan ketertiban, kedamaian dan keamanan dalam kampuang
32
Walaupun dubalang memakai prinsip nan kareh ditakiak nan lunak disudu,
tetapi selalu memakai prinsip santun dalam berbahasa dan sopan dalam
bertindak
Membuat pertimbangan laternatif untuk mengangkat dan atau
memperhentikan perangkat kampuang melalui urang tuo untuk diputuskan
oleh penghulu kampuang
4. MALIN
Bertanggungjawab kepada penghulu di bidang keagamaan dan kesejahteraan
anak kemenakan sesuai dengan firman Allah dan sunnah rasul
Karena ia bertanggung jawab dunia akhirat, maka ia bertugas merencanakan
kegiatan untuk anak kemenakan agar pandai shalat jo mangaji, pandai sekolah
jo babudi
Berfungsi mengkoordinir dan mencatat anak kemenakan yang membayar
zakat, infak dan sedekah sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Berfungsi menegakkan dan mengamalkan ajaran adat basandi syara’
syara’basandikitabullah syara’ mangatoadatmamakai alam takambang jadi
guru untuk diamalkan oleh anak kemenakan
E. Penghulu
Luhak Bapangulu
Rantau Barajo
Pangulu atau Penghulu adalah pemimpin suku dalam kaumnya. Dilihat dari
tugasnya ada tiga tingkatan pangulu, yaitu:
Pangulu Suku
Pangulu Suku adalah pimpinan suku. Pangulu suku disebut Pangulu Pucuak
(pucuk). Istilah ini digunakan oleh penganut sistem Kelarasan Koto Piliang. Sementara
penganut sistem kelarasan Bodi Caniago mnyebutnya Pangulu Tuo. Pangulu Suku ini
dipilih dari 4 (empat) suku yang ada di nagari.
Pangulu Payuang
Pangulu Payuang adalah pemimpin dari suku yang belum membelah diri. Oleh
sebab itu Pangulu Payuang belum dapat diangkat sebagai Pangulu Pucuak. Syarat
mendirikan sebuah nagari di Minangkabau harus terdiri dari empat suku. Jika empat suku
itu belum bisa terpenuhi, maka ia belum dapat menjadi sebuah nagari. Untuk memenuhi
persyaratan tersebut salah satu suku harus membelah diri.
Sebagai contoh, sebuah wilayah dihuni oleh suku Sikumbang, Jambak dan Koto.
Agar terpenuhi syarat mendirikan nagari maka salah satu suku harus membelah diri.
Misalnya, Suku Sikumbang karena memiliki kaum yang lebih memungkinkan untuk
34
memecah suku membelah sukunya menjadi dua, yaitu Sikumbang Ampek dan
Sikumbang Tujuah. Istilah Sikumbang Ampek menujukkan bahwa suku asalnya dalah
Sikumbang dan Ampek menunjukkan 4 (empat) indu atau induak yang membentuk suku
baru ini.
o Pangulu Indu
Pangulu Indu adalah pemimpin warga suku dalam kaumnya yang saindu.
Indu di beberapa daerah juga disebut dengan paruik (perut).
Tugas Pangulu:
1. Bertugas ke luar dan ke dalam suku dalam memimpin urusan kaum atau urusan nagari.
Karena tugasnya ini, pangulu disebut tagak dipintu adat.
2. Bertugas memberi keputusan hukum adat. Hal ini merujuk kepada kato adat:
kato pangulu kato pusako kata penghulu kata pusaka) pangulu tagak di pintu bana
(Penghulu berdiri di pintu kebenaran) Mahukum adia bakato bana
(menghukum dengan adil berkata (hukum) dengan yang benar)
4. Bertugas sesuai aturan, memelihara anak kemenakan dan menjaga harta pusako
Peta Konsep
Cadiak Pandai
36
C. Ciri-cirinya
Tungku tigo sajarangan adalah sebuah bentuk kepemimpinan yang ada di
Minangkabau.tungku tigo sajarangan terdiri dari penghulu, alim ulama dan juga cadiak
37
pandai. Ketiga tokoh ini punya peranan yang berbeda tapi memiliki tujuan yang sama
dalam membangun nagari agar sesuai dengan filosofi adat yang ada di Minangkabau
yaitu Adat Basandi Syarak, Syarak basandi Kitabullah.
1. Pangulu
Pangulu atau yang lebih akrab kita sapa dengan niniak mamak.dalam adat
minangkabau berasal dari kata Pangulu yang berarti “penggengam hulu” atau “pangkal
hulu”.
sedangkan dalam bahasa Melayu kuno pangulu berasal dari 2 suku kata pang yang
berarti kepala dan hulun yang berarti rakyat. Jadi bisa diartikan bahwa pangulu adalah
seorang pemimpin yang mengepalai rakyat. Sebuah pepatah minang mengatakan Elok
nagari dek pangulu, elok kampuang dek nan tuo. Dari pepatah tersebut sudah
membuktikan peranan besar seorang pangulu.
Sahabat Sejati semua, seorang pangulu biasanya dipilih dalam proses adat yang
panjang. Karena dalam memilih seorang pangulu atau niniak mamak tidak bisa
sembarangan. Seseorang tidak akan berfungsi menjadi niniak mamak jika dalam keluarga
sendiri tidak mempunyai gelar kebesaran kaum yang di milikinya.
Dan seorang niniak mamak harus memiliki sifat Siddiq (benar) dan Tabligh
(menyampaikan) yang dimaksud adalah seorang niniak mamak harus bisa menyampaikan
sesuatu yang benar kepada anak kemenakannya. Serta niniak mamak juga harus memiliki
sifat Amanah (kepercayaan) dan juga Fathonah (berilmu) yang bermaksud agar seorang
niniak mamak bisa dipercayai secara lahir dan batin karena jujur dan benar dan berilmu
untuk memecahkan masalah yang terjadi di masyarakat.
karena prinsip salah satu dari prinsip seorang niniak mamak tertuang dalam
pepatah bapantang kusuik indak ka salasai, bapantang karuah indak ka janiah.
2. Alim ulama
Sahabat Sejati semua karena masyarakat Minangkabau yang relegius serta
memiliki filosofi adat yang tinggi maka peranan seorang Alim Ulama pun tidak kalah
penting dalam membangun nagari.
Alim Ulama merupakan seorang warga masyarakat yang mengetahui segala hal
tentang ilmu agama. Seorang alim ulama lebih membimbing rohani masyarakat untuk
menempuh jalan yang benar di dunia serta akhirat.
38
alim Ulama di ibaratkan sebagai suluah bendang di nagari artinya seorang Alim
Ulama merupaka suluh yang terang benderang yang menerangi nagari.
3. Cadiak Pandai
Untuk membangun sebuah nagari pasti di perlukan ilmu pengetahuan . dan cadiak
pandai adalah solusi dari setiap permasalahan yang ada di masyarakat yang bersangkutan
dengan pengetahuan.
tahu dek rantiang nan ka mancucuak , tahu di dahan nan ka maimpok. Seorang
cadiak pandai harus bisa mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi dan
dapat memecahkan masalah dengan baik dan benar sesuai dengan ilmu yang dimilikinya.
Pandai juga dianggap sebagai seseorang yang punya pengetahuan luas dalam seluk beluk
kehidupan demi tercapainya tujuan yang sempurna lahir dan batin (Hakimy, 1997).
Keberadaan Cadiak Pandai dalam tatanan formal menjabat sebagi pelaksana
pemerintahan dalam ruang lingkup Sumatera Barat. Berbagai posisi dalam pemerintahan
biasanya di isi oleh CadiakPandai.
Tidak hanya dituntut cakap dalam bidang tertentu, Cadiak Pandai dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat minangkabau juga biasanya cakap dalam hal adat dan
agama. Dalam proses kepemimpinannya, Cadiak Pandai harus bisa mengantisipasi
berbagai kemungkinan yang akan terjadi dan mencari pemecahan masalah dari berbagai
persoalan yang timbul di masyarakat. Sebagai pemimpin dalam struktur pemerintahan di
Sumatera Barat, kalangan Cadiak Pandai harus bisa menjadi jembatan bagi
masyarakatnya dengan dunia luar. Jalinan komunikasi yang efektif dengan lingkungan
yang berasal dari luar daerahnya ikut menentukan kemajuan daerah yang dipimpinnya
(Gani, 2002).