Anda di halaman 1dari 13

TUGAS I

PROFIL BALAI ARKEOLOGI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Oleh :

Wahyu Akbar Sya’bani

NIM :

I1C118025

PROGRAM STUDI ARKEOLOGI

JURUSAN SEJARAH, SENI DAN ARKEOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2021
1. ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI ARKEOLOGI
Organisasi dan Tata Kerja Balai Arkeologi diatur di dalam Permendikbud No. 26 Tahun 2020
pada :
BAB XXI
BALAI ARKEOLOGI
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas, Dan Fungsi
Pasal 120
(1) Balai Arkeologi yang selanjutnya disebut BALAR, merupakan unit pelaksana teknis
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di bidang penelitian dan pengembangan arkeologi
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan, dan secara teknis bertanggung jawab kepada Kepala Pusat
Penelitian Arkeologi Nasional.
(2) BALAR sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. BALAR Provinsi Sumatera Utara;
b. BALAR Provinsi Sumatera Selatan;
c. BALAR Provinsi Jawa Barat;
d. BALAR Provinsi D.I. Yogyakarta;
e. BALAR Provinsi Bali;
f. BALAR Provinsi Kalimantan Selatan;
g. BALAR Provinsi Sulawesi Selatan;
h. BALAR Provinsi Sulawesi Utara;
i. BALAR Provinsi Maluku; dan
j. BALAR Provinsi Papua.
k. BALAR dipimpin oleh Kepala.

Pasal 121
BALAR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 120 mempunyai tugas melaksanakan penelitian
dan pengembangan arkeologi di wilayah kerjanya berdasarkan kebijakan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan.
Pasal 122
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 121, BALAR
menyelenggarakan fungsi:
a. penelitian arkeologi;
b. perawatan benda bernilai budaya berskala nasional;
c. pendaya gunaan hasil penelitian arkeologi;
d. publikasi hasil penelitian arkeologi; dan
e. pelaksanaan urusan ketatausahaan.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 123
BALAR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 120 terdiri atas:
a. Kepala;
b. Subbagian Tata Usaha; dan
c. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 124
Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 123 huruf b mempunyai tugas
melakukan urusan perencanaan, keuangan, kepegawaian, ketatalaksanaan, hubungan
masyarakat, persuratan dan kearsipan, barang milik negara, dan kerumahtanggaan.

Bagian Ketiga
Nomenklatur, Lokasi, dan Wilayah Kerja
Pasal 125
Nomenklatur, lokasi, dan wilayah kerja BALAR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 120
tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri
ini.
Balai Arkeologi Prov. D.I Yogyakarta juga membentuk kelompok kerja dan urusan
secara internal untuk membantu pelaksaan dan kelancaran tugas, sesuai dengan SK dari
Kepala Balai No.0034/H5.8/KP/2021 tentang organisasi intern kelompok kerja di lingkungan
Balai Arkeologi Provinsi D.I Yogyakarta Tahun Anggaran 2021. Sebagai Berikut:
1. POKJA PENELITIAN DAN KEGIATAN ILMIAH
2. POKJA DOKUMENTASI DAN PELAYANAN INFORMASI
3. POKJA PENERBITAN DAN PERPUSTAKAAN
4. POKJA PENGELOLAAN TEMUAN DAN LABORATORIUM
5. POKJA PENGEMBANGAN TEKNIK SELAM
6. POKJA URUSAN KEUANGAN
7. POKJA URUSAN PERSURATAN DAN KEARSIPAN
8. POKJA URUSAN KEPEGAWAIAN DAN TATA LAKSANA
9. POKJA URUSAN KERUMAHTANGGAAN DAN PERLENGKAPAN
2. RIWAYAT DAN STRUKTUR
1. RIWAYAT SINGKAT
Melalui Dana Proyek Pembangunan tahun anggaran 1975-1976, pada Lembaga
Peninggalan Purbakala Nasional, Cabang I Prambanan muncul proyek penelitian dan
penggalian purbakala di Yogyakarta yang berlangsung hingga tahun 1980. Institusi ini
kemudian menjadi embrio terbentuknya Balai Arkeologi Yogyakarta.
Pada saat berdiri, Balai Arkeologi Yogyakarta secara hirarkhi berada di bawah Pusat
Penelitian Arkeologi Nasional Jakarta; dan sebagai lembaga penelitian yang tergabung
dalam Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebudayaan yang bersifat koordinatif berada di
bawah kepemimpinan Kanwil Depdikbud Propinsi DIY. Saat ini Balai Arkeologi
Yogyakarta berada di bawah Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional dan
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.
Balai Arkeologi Yogyakarta bertugas melaksanakan penelitian arkeologi di tiga wilayah
administratif setingkat propinsi, yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan
Jawa Timur. Pada awal berdirinya Balai Arkeologi Yogyakarta berkantor di jl. Kenari No.
11, Yogyakarta dengan status gedung menyewa. Kemudian pada tahun 1983 mulai
menempati gedung baru di Jl. Gedongkuning No. 174, Yogjakarta, 55171; yang pada
tanggal 10 September 1985 diresmikan oleh Prof. Dr. Haryati Soebadio, selaku Ditjenbud.
Setelah bidang kebudayaan kembali digabung dengan pendidikan, maka Balai Arkeologi
berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Surat Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 56 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Balai Arkeologi. Sedangkan Rincian Tugas Balai Arkeologi dituangkan melalui SK
Mendikbud nomor 33 Tahun 2013. Melalui keputusan tersebut maka Balai Arkeologi
adalah Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (pasal 1), dan
Balai Arkeologi Balai Arkeologi dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Pusat Arkeologi Nasional (pasal 2).

2. STRUKTUR

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PUSAT PENELITIAN ARKEOLOGI


NASIONAL

1. BALAI ARKEOLOGI SUMATERA UTARA


2. BALAI ARKEOLOGI SUMATERA SELATAN
3. BALAI ARKEOLOGI JAWA BARAT
4. BALAI ARKEOLOGI D.I YOGYAKARTA
5. BALAI ARKEOLOGI BALI
6. BALAI ARKEOLOGI KALIMANTAN SELATAN
7. BALAI ARKEOLOGI SULAWESI SELATAN
8. BALAI ARKEOLOGI SULAWESI UTARA
9. BALAI ARKEOLOGI MALUKU
10.BALAI ARKEOLOGI PAPUA

3. VISI DAN MISI BALAI ARKEOLOGI D.I YOGYAKARTA


A. Visi
Terwujudnya lembaga penelitian dan pengembangan bidang arkeologi di daerah yang
terdepan untuk mendukung pengembangan sumberdaya kebudayaan nasional.
B. Misi
 Meningkatkan penelitian dan pengembangan sumberdaya arkeologi di wilayah kerja
secara professional
 Meningkatkan kebijakan dalam penelitian arkeologi yang terarah sebagai bahan
perumusan kebijakan di daerah yang relevan dalam pembangunan
 Memasyarakatkan hasil-hasil penelitian secara terpadu dengan lembaga terkait tentang
benda arkeologi yang bernilai budaya dan ilmiah
 Meningkatkan kemitraan penelitian dan pengembangan bidang arkeologi
 Meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia berserta sarana prasarananya
4. KEPALA BALAI ARKEOLOGI D.I YOGYAKARTA
1. Dr. Goenadi Nitihaminoto (1980-1989)
2. Drs. Nurhadi, M.Sc (1989-1997)
3. Dr. Harry Widianto (1997-2006)
4. Drs. Siswanto, M.A. (2006-2017)
5. Drs. Sugeng Riyanto, M.Hum. (2017-sekarang)
5. FASILITAS DAN UNIT PENUNJANG
 Ruang Pameran dan Koleksi
Berisi foto, poster, dan beberapa artefak pilihan hasil penelitian dari bebagai situs yang
pernah diteliti, dengan tema tertentu.
 Ruang Operasional
Ruang penunjnag kegiatan sehari-hari digunakan untuk kegiatan diskusi, seminar,
ceramah, maupun rapat-rapat dinas. Selain itu juga ada ruang lain yang digunakan untuk
menyelenggarakan kursus-kursus.
 Ruang Artefak
Ruang penyimpanan temuan-temuan hasil penelitian arkeologi dari berbagai situs.
Temuan-temuan tersebut dikumpulkan, disusun dan dikatalog untuk dianalisis. Semua
temuan-temuan tersebut didata secara digital di dalam komputer.
 Unit Perpustakaan
Perpustakaan Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta telah menggunakan
komputer dengan aplikasi SLIMS , Jumlah koleksi 6.164 judul buku 10.065 eksemplar.
Jenis koleksi :
 Textbook/ Pustaka Cetakan
 e book / pustaka digital
 Harian dan Majalah Umum
 Kliping Berita Arkeologi ( dari harian dan umum )
 Jurnal Penelitian : Berkala Arkeologi, Artefak
 Laporan Penelitian Arkeologi
 Unit Laboratorium
Unit pengamatan dan analisis lanjutan dari hasil penelitian. Sebelum dilakukan analisis,
temuan-temuan dibersihkan, diberi label, kemudian dilakukan pengamatan baik dengan
mata biasa maupun dengan mikroskop. Dari hasil akhir analisis tersebut disusun laporan
secara tertulis.
 Unit Dokumentasi dan Informatika
Untuk pengelolaan fotografi, videografi, pemetaan, penggambaran dan pengemasan
dokumen hasil penelitian arkeologi secara audio – visual.
 Unit Selam
Unit pengembangan arkeologi bawah air yang menangani data arkeologi yang berasal
dari bawah permukaan air baik di laut , sungai, danau , maupun bentuk perairan lainya.
6. LOKASI
Balai Arkeologi D.I Yogyakarta berada di Jalan Gedongkuning No. 174 Yogyakarta.
7. KONTAK
 Telp ( Fax ) : 0274-377913
 web : arkeologijawa.kemdikbud.go.id
 Email : balar.yogyakarta@kemdikbud.go.id
 Media Sosial FB, IG, Youtube : Balar Jogja
8. LOKASI PENELITIAN DAN WILAYAH KERJA
Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki 3 Provinsi daerah kerja yaitu :
1. Jawa Tengah
2. Daerah Istimewa Yogyakarta
3. Jawa timur
9. MOTO PELAYANAN BALAI ARKEOLOGI D.I YOGYAKARTA
“BERSAMA DALAM PELAYANAN PRIMA”
10. BUKU TERBITAN ARKEOLOGI
Berikut ini merupakan beberapa Buku yang telah diterbitkan Balai Arkeologi D.I
Yogyakarta :

1. TONDOWONGSO: Tanda Peradaban Wangsa di Jawa Abad XI-XIII Masehi

2. Wajah Kota Lama Semarang

3. Mengenal Permukiman dan Rumah Tengger Berdasarkan Sistem Kepercayaan

4. Okupasi Dolina Kidang Hunian Prasejarah Akhir Plestosen – Awal Holosen Kawasan
Karst Blora

5. Plered : Dinamika Ibukota Mataram Islam Pasca-Kotagede (A Photobook)

6. Situs Liyangan dan Kita

7. Liyangan: Sepenggal Cerita dari Balik Kabut Sindoro

8. Bhumi Wurawan

9. Situs Liyangan dan Sejarahnya

10. Liyangan Kini, Doeloe, dan Esok (Revised Edition)

11. Beberapa Benteng Belanda di Jawa Tengah

12. Fauna Vertebrata Prasejarah

13. Manusia dan Ranu: Kajian Arkeologi Permukiman

14. Melacak Jejak Kehidupan Purba di Patiayam

15. Photobook Liangan : Kini, Doeloe, dan Esok

16. Ragam Hias Candi-Candi di Jawa: Motif dan Maknanya

17. Liangan: Mozaik Peradaban Mataram Kuno di Lereng Sindoro

18. Majapahit: Batas Kota dan Jejak Kejayaan di Luar Kota

19. Lasem Dalam Rona Sejarah Nusantara: sebuah kajian arkeologis


20. Pola Keruangan Okupasi Manusia Pada Kala Plestosen Hingga Awal Holosen di
DAS Kali Oyo Gunungkidul dan DAS Kali Baksoko Pacitan
11. FILM ARKEOLOGI
Berikut film yang telah di produksi oleh Balai Arkeologi D.I Yogyakarta, film ini dapat
dilihat dan ditonton di Channel Youtube balar jogja.
1. Candi Sanggar Rumah Dewa di Lereng Bromo
2. Gelang Batu Masa Neolitik
3. Gua Kidang, Hunian Awal Holosen
4. Arkeologi pada 5,9 Skala Richer
5. Kartasura Kraton Mataram Islam yang Terlupakan
6. Kemah Arkeologi Situs Patiayam
7. Kotagede : Melacak Jejak Kebesaran Ibukota Mataram Islam
8. Misteri benteng kota Lama Semarang
9. Fort Lodewijk 1808 in Manari
10. Candi Losari
11. Menembus Kota Majapahit
12. Menguak Rahasia Liyangan
13. Merapi dan Candi
14. Perahu Nusantara Situs Punjulharjo
15. Rumah Peradaban Situs Plered 2019
16. Situs Song Tritis
17. Situs Patiayam
18. Pelatihan dan Sertifikasi Selam
19. Liputan Metro TV Peradaban Mataram Kuna
20. Trailer Film Pengetahuan Arkeologi Kartasura
21. Animasi Petualangan Arcil di Bumiayu Purba
22. Film Animasi Situs “Liyangan”
23. Perubahan. (Profil Pembangunan ZI-WBK/WBBM Balar Jogja)
24. Song Pedang, Cerita Pembuka dari Gunung Sewu Bagian Barat
25. Balar Jogja ing Anggita
12. PENELITIAN BALAR D.I YOGYAKARTA
1. Jawa Timur
 Prasejarah
 Penelitian Arkeologi di Situs Gua Arca, Pulau Kangean
 Penelitian Permukiman Tradisional Tengger 2002-2016
 Penelitian Arkeologi Budaya Megalitik di Kalibaru, Banyuwangi 2018
 Penelitian Situs Megalitik Mulyosari menggunakan GPR 2021
 Klasik
 Penelitian No. 29 Tahun 2015 : Situs Tondowongso - Keruangan, Kronologi,
dan Lingkungan
 Penelitian Arkeologi Tahun 2000 : Pola Pemukiman Desa Masa Majapahit
 Islam Kolonial
 Penelitian 2020 :Teknologi Jembatan Angkat dan Sistem Drainase Di Benteng
Van Den Bosch Ngawi Jawa Timur
 Penelitian 2018 : Identifikasi Pengelolaan Sumberdaya Arkeologi di Kawasan
Kota Banyuwangi, Jawa Timur
 Arkeologi Bawah Air
 Penelitan di Kali Porong, yang merupakan wilayah hilir Sungai Brantas, serta
wilayah muaranya di Selat Madura.
2. Jawa Tengah
 Prasejarah
 Penelitian Arkeologi Tahun 2015 : Pola Permukiman Masa Prasejarah-
Protosejarah di Kawasan Pantai Utara Jawa : Situs Tanjungan, Desa
Tanjungan, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah
 Rangka manusia situs prasejarah leran, rembang, jawa tengah
 Penelitian di Dolina Kidang, Kawasan Karst Blora
 Penelitian Cagar Budaya Situs Bedali Dusun Bedali, Kuripan, Kecamatan
Watumalang, Wonosobo 2019.
 Penelitian Bentuk-bentuk Pemanfaatan Sumberdaya Alam Kawasan Kawasan
Pegunungan Seribu pada Masa Prasejarah Di Wilayah Kabupaten Wonogiri
 Penelitian Balai Arkeologi Provinsi D.I Yogyakarta di Situs Patiayam dimulai
tahun 2007 hingga tahun 2015.
 Penelitian “Batu Pocong” Monumen Megalitik Purbalingga tahun 2009
 Penelitian 2019 : Migrasi Plio-Plestosen Pada Poros Bumiayu-Prupuk-
Semedo : Kedatangan dan Persebaran Manusia dan Mamalia Tertua di Pulau
Jawa
 Klasik
 Penelitian Menggali Potensi Arkeologis Lereng Timur Merapi Tahap I: Candi
Lawang : Rekonstruksi Masa Lalu dan Arah Pengembangannya
 Peninjauan Penemuan Komponen Candi di Dusun Gedongan, Desa
Gedongsari, Kec. Jumo, Kab. Temanggung Jawa Tengah (Situs Gumuk
Ambeng, 2020)
 Penelitian di Semenanjung Muria tahun 2016,2019, dan 2021
 Penelitian arkeologi di Candi Sirih Pada tahun 2019
 Penelitian di Situs Liyangan Tahap I 2009-2014 dan Tahap II 2015-2019
 Peninjauan penemuan komponen batu-batu candi di Dusun Gedongan Desa
Gedongsari Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung di lokasi tersebut pada
tanggal 24-27 September 2020
 Islam Kolonial
 Penelitian Kota Lama Semarang 2008-2016
 Penelitian Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan kegiatan
penelitian eksplorasi pendokumentasian naskah kuno berhuruf Arab di
Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa 23 Juli sampai dengan 9 Agustus
2019.
3. Yogyakarta
 Prasejarah
 Penelitian di Song Pedang (Girikarto, Panggang, Gunung Kidul)
 Penelitian di Song Tritis Ekskavasi tahun 1999, 2000, dan 2001 (Gunung
Kidul)
 Klasik
 Peninjauan temuan arkeologi di Dusun Kalijeruk, Desa Widodomartani,
Ngemplak, Sleman, DIY
 Islam Kolonial
 Penelitian Tahun 2002 : Pesanggrahan-Pesanggrahan pada Masa Mataram
Islam (Arsitektur, Fungsi, dan Persebarannya)
 Penelitian Situs Plered
13. PRODUK DAN MEDIA PUBLIKASI
 Jurnal Ilmiah Berkala Arkeologi
 Rumah Peradaban
 Pojok Literasi Arkeologi
 Buku-Buku Arkeologi Terbitan Balai Arkeologi Yogyakarta
 Game Interaktif
 Film Arkeologi
 TIR (Temu Ilmiah Rutin)
 Tour Virtual Balar Jogja dan Tour Virtual Situs Liyangan
14. WEB DAN MEDSOS
a. Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki Web yaitu
arkeologijawa.kemdikbud.go.id yang berguna untuk mengetahui mengenai profil dan
informasi mengenai Balar Jogja.
b. Layanan jurnal online yang dapat diakses melalui laman :
http://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id/
c. Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki Media Sosial Facebook,
Instagram yang bernama Balar Jogja.
d. Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki Perpustakaan Online yang
dapat diakses melalui laman : https://perpusbalarjogja.kemdikbud.go.id/
e. Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki channel youtube yang
bernama balar jogja. Channel youtube ini berisi video-video mengenai kegiatan dari
Balai Arkeologi D.I Yogyakarta dan memiliki 7,49 Ribu Subscriber.

Anda mungkin juga menyukai