Anda di halaman 1dari 6

1.1.

1 Sejarah Hukum Konstruksi

Sejarah hukum Konstruksi di Indonesia sebenarnya dapat dibagi kedalam dua kategori
1. Kategori Hukum Barat

2. Kategori Hukum Tradisional

A. Sejarah Hukum Konstruksi Kategori Hukum Barat

Kaidah hukum konstruksi yang berlaku di Indonesia tetapi yang berasal dari
hukum yang berlaku di Eropa Kontinental. Tonggak sejarahnya ketika Burgerlijk Wet
Boekt (BW) diberlakukan di Indonesia oleh pemerintah Hindia-Belanda pada tahun
1848 dalam BW tersebut memang terdapat kaidah-kaidah yang berkenaan degan
hukum pemborongan kerja disamping itu berlaku pula ketentuan mengenai perjanjian
pada umumnya yakni uang terdapat dalam pasal 1233 sampai 1456 BW. Bahkan
dapat dikatakan bahwa kaidah-kaidah hukum BW tersebut tentang pemborongan kerja
maupun mengenai perjanjian pada umumnya tanpa perubahan yang berarti masih
berlaku sampai saat ini.
Ketentuan yang terdapat dalam BW terdapat yang memang terasa sangat
simple diberlakukan sampai sekarang sebagai hukum tertulis dimana sekurang-
kurangnya diisi oleh pengaturan dalam kontrak-kontrak konstruksi yang biasanya
snangat kompleks, teknis dan sangat internasional. Hal ini dimungkinkan berdasarkan
asas kebebasan yang terdapat BW tersebut.

B. Sejarah Hukum Konstruksi Kategori Hukum Tradisional

Sebagaimana kita ketahui bahwa di Indonesia disamping berlakunya BW


secara bersamaan berlaku juga ketentuan-ketentuan hukum tradisional yang sering
disebut dengan hukum adat. Hanya saja sejarah dan hukum adat sendiri ternyata tidak
mencatat tentang perkembangan hukum yang satu ini. Tetapi ini tidak berarti bahwa
hukum pemborongan dan konstruksi tidak ada dalam hukum adat. Karena seperti
telah disebutkan bahwa apabila dalam pembangunan suatu konstuksi melibatkan
pihak-pihak lain, maka kaidah-kaidah hukum tersebut sudah ada.
Dalam sejarah perkembangan konstruksi di Indonesia ternyata sudah banyak
bangunan-bangunan bahkan ada yang spektakuler semacam Candi Borobudur yang
dibuat bersama-sama oleh banyak orang. Sehingga interaksi yuridis antara satu sama
lainnya menimbulkan hubungan dan akibat hukum tertentu.
Beberapa contoh pembangunan trasidional di Indonesia yang tergolong
spektakuler masih dapat kita saksikan bukti-buktinya sampai saat ini. Beberapa
contoh bangunan tersebut dapat terlihat dalam sejarah perkembangan konstruksi di
Indonesia, yaitu sebagai berikut: (Dipohusodo Istimawan. 1996:89 91)

(1) Konstruksi Candi Dieng

Ini merupakan kompleks candi yang dibuat di dekat kepundan gunung merapi
yang masih aktif sampai sekarang. Karena itu tidak heran jika kompleks tersebut
sangat berantakan mungkin akibat letusan gunung tersebut. Tampaknya bangunan
disana di konstruksikan dengan menara berbentuk persegi.

(2) Candi Borobudur dan Candi Mendut

Tidak dapat disngkal bahwa Candi Borobudur merupakan karya agung anak
manusia pada zamannya. Ini merupakan salah satu keajaiban dunia yang pernah
dihaslkan oleh umat manusia ini. Candi Borobudur yang terbentuk kerucut
piramida itu berdekatan dengan candi mendut yang berbentuk kerucut persegi,
terdapat di desa Mendut. Jawa Tengah (sebelah utara Yogyakarta). Menurut
sejarah , bangunan-bangunan tersebut dibuat pada abad 7 dan 8 Masehi.

(3) Kompleks Candi Rara Jonggrang dan Candi Siwa

Candi Rara Jonggrang dan Candi Siwa ini terletak di desa Prambanan, Jawa
tengah dan didirikan disekitar abad ke-9 masehi. Terdapat beberapa bangunan
utama berupa menara yang berbentuk kerucut langsing berpuncak runcing dengan
ketinggain 20-25 meter.
(4) Kompleks Keraton Ratu Boko

Kompleks keraton Ratu Boko ini merupakan bangunan keratin dan tempat
pemukiman yang terletak di daerah pegununggan. Terdapat pringgitan dan
keputren yang dipisahkan dengan fasilitas umum seperti paseban dan altar
pemujaan. Di samping itu terdapat pula taman sari, kolam pemandangan, perigi
dan system drainase. Kompleks ini didirikan disekitar abad 9 masehi.

(5) Bangunan-bangunan Peninggalan Kerajaan Medang Kahuripan Singasari dan


Majapahit.

Bangunan-bangunan peninggalan Kerajaan Medang Kahuripan Singasari dan


Majapahit ini terdapat di daerah Kediri dan sekitarnya. Pada zaman ini konstruksi
sudah tidak lagi menggunakan batu sebagai bahan utamanya, tetapi sudah
menggunakan teknologi batu bata. Bahkan batu bata juga sudah digunakan untuk
bangunan infrastruktur seperti untuk bangunan saluran drainase, roil, dinding
benteng, pintu gerbang, dan sebagainya.

(6) Bangunan-bangunan yang dibuat oleh VOC di Batavia (sekarang Jakarta) dan
bangunan peninggalan Hindia-Belanda dan bangunan yang dibuat setelah
kemerdekaan seperti: Bank Indonesia, Jembatan Semanggi, Monumen Nasional.
Gedung DPR/MPR, Mesjid Istiqlal, Wismah Sarinah, Hotel Indonesia dan lain-
lain.
BAGAN I SEJARAH JASA KONSTRUKSI
< 1945
6BH PERUSAHAAN ANAK
PERUSAHAAN BELANDA

< 1945
- TENAGA-TENAGA AHLI BELANDA PULANG
- TENAGA-TENAGA INDONESIA MENGISI PERUSAHAAN
TERSEBUT

- PERUSAHAAN BELANDA DI NASIONALISASI

- PEREKONOMIAN TIDAK STABIL

- KRISIS TENAGA KERJA

1945 – 1980
- PEMBENAHAN PROGRAM PEMBANGUNAN

- PEREKONOMIAN MULAI STABIL

- PEMERINTAH MELAKSANAKAN PEMBANGUNAN

- JALAN PINTAS DENGAN IMPORT TEKNOLOGI ASING

- MASUKNYA MODAL ASING PMA DAN PMDN

- TRANSFER TEKNOLOGI

SETELAH 1980
- PEMBENAHAN PENGATURAN PELAKSANAAN APBN DENGAN
KEPRES 4/1980

- BOOMING DI SEKITAR MIGAS SHG KEGIATAN PEKERJAAN


KONSTRUKSI DILAKSANAKAN BESAR-BESARAN
- PENYEMPURNAAN KEPRES 14/1984 HINGGA KEPRES 28/1984
YANG MULAI MENGATUR DUNIA USAHA JASA KONSTRUKSI
- TERWUJUDNYA KEPMEN YANG MENGATUR KUALIFIKASI DI
KLASIFIKASI PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI

- 1989 LAHIRNYA SIUJK


1990
- KEPRES 16,1994 MENYEMPURNAKAN KEPRES 29/1994 YANG
MENGATUR SECARA RINCI :
a. TATA CARA PENGADAAN DAN PRAKUALIFIKASI
b. PRAKUALIFIKASI DAN KUALIFIKASI PERUSAHAAN
PERATURAN INI MERUPAKAN SALAH SATU PRODUK HUKUM
YANG MENGATUR DUNIA USAHA JASA KONSTRUKSI
- MULAI DIKENAL AFTA,APEC,WTO, DAN SEMUA

SEKARANG
- PERTUMBUHAN JASA KONSTRUKSI YANG TINGGI SELAMA
TIDAK SEIMBANG DENGAN TATANAN PENYELENGGARAAN
YANG MAKSIMAL HINGGA MUNCUL MASALAH-MASALAH :
1. MUTU PRODUK, WAKTU PELAKSANAAN & EFESIENSI
PEMANFAATAN SUMBER DAYA
2. PENGGUNA JASA & PENYEDIA JASA SANGAN MUDAH
KEPATUHANNYA TERHADAP UNDANG-UNDANG DAN
PERATURAN
3. HAK DAN KEWAJIBAN PENGGUNA JASA & PENYEDIA JASA
BELUM SEIMBANG
4. SINERGI ANTAR BADAN USAHA JASA KONSTRUKSI (BUJK)
& ANTARA BUJK DENGAN MASYARAKAT BELUM
TERWUJUD

CITA- CITA JASA KONSTRUKSI


1. TERTIB USAHA JASA KONSTRUKSI
2. PEMBERDAYAAN JASA KONSTUKSI NASIONAL UNTUK :

 MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN

 MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS

 MENIMBULKAN DAYA SAING


3. KEDUDUKAN YANG ADIL ANTARA PENGGUNA DAN
PENYEDIA JASA
4. KEMITRAAN SINERI DALAM USAHA JASA KONSTRUKSI

Anda mungkin juga menyukai