Setelah ditetapkan unsur – unsur campuran (air, semen, batu pecah 1-2,
batu pecah 2-3, pasir) prosedur praktikum untuk pelaksanaan campuran beton
adalah sebagai berikut :
1. Mempersiapkan bahan campuran sesuai dengan rencana berat pada
wadah yang terpisah.
1 m3 campuran kondisi SSD dengan mutu beton K-300 terdiri dari :
Air = 205 kg
Semen = 550 kg
Pasir = 534 kg
Batu pecah 1-2 = 534 kg
Batu pecah 2-3 = 502 kg +
2325 kg
Untuk 5 buah benda uji
Volume 1 silinder , Vs = ¼ πd2t
= ¼ x 3,14 x (0,15)2 x 0,30
= 0,0053 m3 x 5 buah x 1,2
= 0,0318
A. TUJUAN
Untuk mengatur kekentalan beton dalam keadaan segar yaitu beton
yang baru dikeluarkan dari mesin pengaduk (Mesin Molen)
B. DASAR TEORI
Pengujian slump beton dimaksudkan untuk mengetahui kekentalan
beton segar dimana dalam Mix Design telah ditentukan ( 60 – 100 mm ).
Campuran beton dikatakan encer apabila penggunaan air lebih dari yang
direncanakan, sebaliknya beton dikatakan kental/kaku apabila
penggunaan air kurang dari air yang direncanakan.
D. LANGKAH KERJA
1. Kerucut terpancung dan plat dibasahi terlebih dahulu.
2. Meletakkan kerucut terpancung di atas plat.
3. Kerucut terpancung diisi dengan beton segar dalam 3 bagian. Tiap
lapisan berisi kira – kira 1/3 isi kerucut terpancung tersebut, dan
dipadatkan dengan 25 kali tumdukan pada setiap lapiasan.
4. Setelah kerucut penuh dan penumbukan selesai angkat kerucut
terpancung secara perlahan dan ukur ketinggiannya dangan mistar
ukur yang telah disediakan.
F. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan maka didapatkan
besarnya slump 60 mm sedangkan syarat yang telah ditentukan 60 – 180
mm, jadi hasil percobaan memenuhi syarat.
G. DOKUMENTASI
B. DASAR TEORI
Beton dapat disebut sebagai batu buatan, yang terdiri dari agregat
yang diikat menjadi 1 oleh semen.Selama masih dapat dikerjakan beton
tersebut dianggap masih segar.Beton yang baru dituangkan dan segera
dipadatkan disebut beton hijau,sedangkan bila mencapai kekerasannya
yaitu setelah 12 jam selesai pengecoran disebut beton muda.
Berdasarkan berat volumenya berat beton dibagi atas :
1. Beton berat
Beton ini mempunyai berat volume lebih besar dari 2,8 t/m3,dipakai
untuk massa yang berat untuk pelindung terhadap sinar gamma serta
digunakan untuk reactor.
2. Beton normal biasa
Beton ini dipakai untuk konstruksi tempat tinggal biasa dengan berat
volume 1,8-2,8 t/m3.Jenis agregatnya antara lain : pasir, kerikil, dan
batu merah.
3. Beton ringan
Berat volume beton ini antara 0,6-1,8 t/m3,dipakai untuk bangunan
pemikul beban ringan.Agregat yang digunakan ialah batu lempung
dan verum culie
D. LANGKAH KERJA
1. Cetakan diisi dengan beton segar sampai penuh, namun sebelum itu
cetakan di isi oli terlebih dahulu.
2. Cetakan berisi beton segar di padatkan di atas meja penggetar,
apabila adukan beton kurang maka ditambahkan dengan bantuan
sendok spesi lalu ratakan permukaannya dengan mistar perata.
3. Timbang berat cetakan tersebut lalu dicatat.
E. TABEL DATA DAN ANALISA PERHITUNGAN
Tabel data
Analisa Perhitungan
Untuk benda uji silinder sebanyak 3 buah
Volume 1 silinder , Vs = ¼ πd2t
= ¼ x 3,14 x (0,15)2 x 0,30
= 0,0053 m3
12,37
Berat volume beton rata-rata untuk silinder =
0,0053
= 2333,96 kg/m3
F. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pemeriksaan volume beton, diperoleh nilai
volume beton rata-rata sebesar 2333,96 kg/m3. Hasil yang diperoleh
lebih besar dari yang diperkirakan pada mix design yaitu 2325 kg/m3.
G. DOKUMENTASI
Bahan :
1. Beton segar
D. LANGKAH KERJA
Pembuatan Benda Uji
1. Mengisi cetakan dengan beton segar sampai penuh.
2. Memadatkannya dengan meja getar.
3. Meratakan permukaan beton.
4. Mendiamkan beton dalam cetakan selama 24 jam dan
meletakkannya pada tempat datar.
5. Membuka cetakan dan mengeluarkan benda uji.
6. Merendam benda uji dalam bak perendaman yang berisi air agar
proses pematangan berlangsung sempurna. Perendaman
dilakukan sesuai dengan umur penekanan benda uji.
Penekanan Benda Uji
1. Mengeluarkan benda uji dari bak perendaman, membiarkannya ±
24 jam.
2. Menimbang beratnya dan mengukur dimensinya.
3. Meletakkan benda uji pada mesin tekan.
4. Menjalankan mesin tekan sampai batas maksimum.
5. Menghitung kuat tekan beton.
Umur (hari) 3 7 14 21 28
Semen Portland Type I 0,46 0,65 0,88 0,95 1,0
Analisa Perhitungan
𝑃
Fik =
𝐴
Dimana :
P = Beban yang bekerja (Kg)
A = Luas penampang benda uji (cm2)
Kemudian untuk menentukan mutu beton atau kuat tekan
karakteristik beton dapat digunakan rumus :
f’c = fcr – 1,64 Sr atau
f’c = fcr – (2,64 Sr – 4,0 Mpa)
Dimana :
f’c = Kuat tekan karakteristik beton ( Kg/cm2 )
fcr = Kuat tekan Rata-rata beton ( Kg/cm2 )
Sr = Nilai standar deviasi
Selanjutnya untuk nilai Kr dan Sr dapat dihitung dengan rumus :
K rata-rata = ( K / Koefisien umur 21 hari )
𝛴 (𝑓𝑐−𝑓𝑐𝑟 )²
Sr = √
𝑛−1
Dimana :
n = Jumlah benda uji
Rumus diatas hanya berlaku bila benda uji lebih dari 15 buah atau n > 15
Untuk benda uji kurang dari 15 buah atau n < 15 digunakan rumus sebagai
berikut :
f’c = fcr – 8,5 Mpa
Dimana :
f’c = Kuat tekan karakteristik beton ( Kg/cm2 )
fcr = Kuat tekan Rata-rata beton ( Kg/cm2 )
Perhitungan Mutu Beton f’c 40
Kuat Tekan :
𝑃 60940
Fic = = = 345,02 Kg/cm2
𝐴 176,63
𝑃 54230
Fic = = = 307,03 Kg/cm2
𝐴 176,63
𝑃 49020
Fic = = = 277,54 Kg/cm2
𝐴 176,63
Perhitungan Mutu Beton f’c 40
Kuat Tekan :
𝑃 72810
Fic = = = 412,23 Kg/cm2
𝐴 176,63
𝑃 79380
Fic = = = 449,43 Kg/cm2
𝐴 176,63
Kuat Tekan Rata-rata (fcr)
𝐹𝑖𝑐 345,02
fc = = = 392,07 kg/cm2
𝐾𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑢𝑚𝑢𝑟 14 ℎ𝑎𝑟𝑖 0,88
𝐹𝑖𝑐 307,03
fc = = = 348,90 kg/cm2
𝐾𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑢𝑚𝑢𝑟 14 ℎ𝑎𝑟𝑖 0,88
𝐹𝑖𝑐 277,54
fc = = = 315,38 kg/cm2
𝐾𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑢𝑚𝑢𝑟 14 ℎ𝑎𝑟𝑖 0,88
∑ 𝑓𝑐 392,07+348,90+315,38 1056,36
Jadi, fcr = = = = 352,12 kg/cm2
𝑛 3 3
f’c = fcr – M
= 352,12 kg/cm2 – 85 kg/cm2
= 267,12 kg/cm2
Kuat Tekan Rata-rata (fcr)
𝐹𝑖𝑐 412,23
fc = = = 412,23 kg/cm2
𝐾𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑢𝑚𝑢𝑟 28 ℎ𝑎𝑟𝑖 1
𝐹𝑖𝑐 449,43
fc = = = 449,43 kg/cm2
𝐾𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑢𝑚𝑢𝑟 28 ℎ𝑎𝑟𝑖 1
∑ 𝑓𝑐 412,23+449,43 861,66
Jadi, fcr = = = = 430,83 kg/cm2
𝑛 2 2
f’c = fcr – M
= 430,83 kg/cm2 – 85 kg/cm2
= 345,83 kg/cm2
F. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan pertama menggunakan beton umur 14 hari
diperoleh kuat tekan beton karakteristik yaitu sebesar 267,12 kg/cm2 < 400
kg/cm2 dan percobaan kedua dengan beton umur 28 hari diperoleh kuat
tekan beton karakteristik yaitu sebesar 345,83 kg/cm2 < 400 kg/cm2 Hasil
ini tidak memenuhi mutu beton K-400 sesuai dengan yang disyaratkan
sebelumnya. Sehingga perlu dilakukan trial mix dengan menaikkan kadar
semen untuk memenuhi mutu beton K–400.
G. GAMBAR ALAT