Anda di halaman 1dari 18

BETON RINGAN

Oleh Divya Jhiehanira W.P dan Ericha Febriyani M


PENGERTIAN
Beton ringan atau Autoclaved
Aerated Concrete (AAC) adalah
beton yang memiliki berat jenis
(density) lebih ringan (tidak lebih dari
1900 kg/m3) daripada beton pada
umumnya. Beton ringan bisa disebut
sebut mempunyai bahan baku utama
terdiri dari pasir silika, kapur, semen,
air, ditambah dengan suatu bahan
pengembang yang kemudian dirawat
dengan tekanan uap air.
BETON RINGAN

Berdasarkan semua klasifikasi dari unsur pembentuk dari


beton ringan tersebut, beton ringan dengan agregat ringan
masih bisa untuk dijabarkan lagi menjadi 3 golongan
(Prawito,2010) , menurut kepadatan dan juga kekuatan dari
beton yang dihasilkan.
KELEBIHAN BETON RINGAN

01 Mudah dibentuk
Dapat dengan mudah dipotong atau
dibentuk sesuai kebutuhan
02 Mengurangi biaya transportasi
Karena beratnya ringan maka biaya
transportasi yang digunakan lebih murah

Dapat mengurangi ukuran


03 Ukuran yang akurat
Dapat meminimalisir sisa sisa bahan
bangunan tak terpakai
04 pondasi
Karena betonnya ringan maka ukuran
pondasi bisa lebih kecil

05 Tahan lama
06 Kuat namun tetap
ringan
KEKURANGAN BETON RINGAN
Pemakaian ruang cukup Mempunyai nilai tekan terbatas

01 besar
Ukuran beton ringan yang besar
02 Beton ringan mempunyai nilai kuat
tekan yang terbatas (compressive
strength)
menyebabkan pemakaian ruang
yang cukup besar ketika
diaplikasikan di bangunan yang

04
berukuran menengah. Dibutuhkan bahan perekat khusus

Harga beton ringan Beton ringan mempunyai nilai kuat


tekan yang terbatas (compressive

03 relatif mahal
Harga rata-rata beton ringan adalah Rp 6-8
ribu/balok, di mana setiap 1 m2 membutuhkan 8-9
strength)

balok. Sehingga harga balok beton ini per 1 m2


adalah Rp 48-72 ribu.
Ada tiga cara pembuatan beton ringan:

A. Menggunakan agregat ringan yang porous dengan BJ <


2,4.
B. Memperbesar pori dalam beton, atau masa mortarnya,
dengan cara menggunakan udara. Betonnya disebut
aerated, cellular foamed atau gas concrete.
C. Dengan mengurangi agregat halus (pasir) dari campuran
betonnya. Betonnya disebut no fines concrete.
KLASIFIKASI BETON RINGAN
BERDASARKAN PEMBENTUKNYA

Beton ringan dengan agregat Beton ringan tanpa pasir Beton ringan dengan memasukan
ringan udara kedalam adukan
Karena tidak menggunakan pasir,
Beton ringan yang dibuat dari adukan semen
Berdasarkan berat jenis beton dengan maka beton yang dihasilkan akan
yang dicampuri udara dibuat dengan
agregat ringan yang kering udara sangat memiliki 12 rongga-rongga yang
memasukkan udara atau gas yang dibentuk
bervariasi, tergantung pada pemilihan banyak. Berat isi berkisar antara
secara khusus kedalam pasta semen sehingga
agregatnya, apakah menggunakan pasir 880 – 1200 kg/m³ dan mempunyai
setelah mengeras beton yang dihasilkan
alam atau agregat pecah ringan yang kekuatan berkisar 7 – 14 MPa
memiliki pori. Memiliki berat berkisar
halus. Batas maksimum dari berat jenis
antara 200 – 1440 kg/m³.
beton ringan adalah 1850 kg/m³
KLASIFIKASI BETON RINGAN
BERDASARKAN KEPADATAN DAN
KEKUATAN

BETON RINGAN
BETON INSULASI KEKUATAN SEDANG BETON STRUKTURAL

Beton ini banyak digunakan Beton ini terbuat dari agregat beton struktural jika bersifat mekanik
untuk keperluan insulasi, ringan buatan seperti: terak (kuat tekan) dapat memenuhi syarat
karena mempunyai kemampuan (slag), abu terbang, batu sabak pada umur 28 hari mempunyai kuat
konduktivitas panas yang (slate) tekan berkisar >17,42 MPa.
rendah, serta utnuk peredam
suara
Klasifikasi Beton Ringan Berdasarkan Unsur
Pembentuknya

Beton ringan dengan


agregat ringan

Batas maksimum dari berat jenis beton ringan adalah


1850 kg/m³. Tetapi untuk menjaga kepadaan beton agar
tetap rendah, pemakian pasir alam dibatasi hanya 15% -
30% dari volume agregat.
Beton ringan tanpa pasir.
Karena tidak menggunakan pasir, maka beton yang
dihasilkan akan memiliki 12 rongga-rongga yang
banyak. Berat isi berkisar antara 880 – 1200 kg/m³ dan
mempunyai kekuatan berkisar 7 – 14 MPa.

Beton ringan yang diperoleh dengan


memasukkan udara dalam adukan atau mortar

Beton ringan yang dibuat dari adukan semen yang dicampuri


udara dibuat dengan memasukkan udara atau gas yang
dibentuk secara khusus kedalam pasta semen sehingga setelah
mengeras beton yang dihasilkan memiliki pori.
Agregat Ringan

Beberapa agregat ringan dapat terbentuk secara alami atau dengan cara dibuat.
a. Agregat alam, yang terutama dari jenis ini adalah diatomite, pumice, scoria, volcanic
cinders dan tuff. Kecuali diatomite, yang lainnya adalah batuan vulkanik
b. Agregat buatan, dalam pembuatannya dikenal dua cara, yaitu: dibakar sehingga
mengembang lalu didinginkan pada saat mengembang

Contoh agregat buatan adalah: expanded clay, shale, slate, expanded blast furnance
slag, breeze, lytag, clinker aggregate
Sifat Fisik Agregat Ringan

1. Bentuk tidak beraturan dan kasar permukaannya


2. Porositasnya tinggi
3. Berat jenis tergantung besar maksimum butirannya 78
4. Penyerapan airnya tinggi
Pemakaian agregat ringan dalam beton
serta berat isinya
Beton Agregat Ringan

Berat isi beton bervariasi antara 300 sampai 1850 kg / m3 dengan kuat tekan antara 0,3
– 40 MPa. Kekuatan lebih dari 60 MPa dapat dicapai dengan memperbanyak kadar
semen ( 560 kg / m3 ). Kekuatan beton selain dipengaruhi kepadatan agregat juga
dipengaruhi oleh jenis agregatnya.

Pada umumnya pada beton ringan , untuk mencapai kekuatan yang sama dengan beton
normal membutuhkan semen lebih banyak 2 sampai 3 kalinya. 79 Pemakaian agregat
ringan yang hampir sama karakteristiknya perlu diuji terlebih dahulu , karena akan
memberikan sifat yang berlainan pada beton. Sifat pada beton akan sangat dipengaruhi
oleh gradasi agregat , kadar semen, faktor air semen dan tingkat pemadatannya.
Pemakaian Beton Ringan
Karena pada umumnya beton ringan workabilitynya rendah , maka
sebaiknya pembuatannya dilakukan di pabrik ( pre fab ) daripada
dibuat di lapangan ( in situ ) , karena di pabrik pengerjaannya dapat
diatur. Jika akan menggunakan tulangan , perlu diperhatikan
ketebalan selimut betonnya yaitu kurang lebih 2 ( dua ) kali tebal
selimut beton pada beton normal
Sifat beton agregat ringan

• Perbandingan kuat tarik dan kuat tekan tidak begitu jauh


dibandingkan dengan beton normal
• Modulus elastisitas sekitar 0,5 s/d 0,75 nya dibandingkan
dengan beton normal pada kekuatan tekan yang sama
• Koefisien daya serap bunyi 2 kali lebih baik dari beton
normal
• Ketahanan terhadap api , lebih tinggi dibandingkan
dengan beton normal
Beton mengandung udara ( Aerated Concrete )

yaitu beton ringan yang dimasukkan


gelembung udara ke dalam mortar pada waktu
masih plastis, sehingga membentuk benda
yang menyerupai busa. Gelembung udara
dalam ukuran yang kecil ( 0,10 dan 1,00 mm )
harus stabil di dalam beton , baik pada waktu
dicampur ataupun pada waktu dipadatkan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai