NIM : 142210001
Prodi / Semester : Pendidikan Geografi / II
Mata Kuliah : Meteorologi Klimatologi
Dosen Pengampu : Norsidi, M. Pd
a. Koppen
b. Junghunh
c. Klages
d. Oldeman
e. Schmidh dan Ferguson
Jawab :
Klasifikasi iklim Koppen adalah salah satu sistem klasifikasi iklim yang paling
banyak digunakan secara luas. Sistem ini dikembangkan oleh Wladimir Koppen,
seorang ahli iklim Jerman, sekitar tahun 1884 Kemudian, seorang ahli iklim Jerman
yang bernama Rudolf Geiger bekerja sama dengan Koppen untuk mengubah sistem
klasifikasi, sehingga sistem ini kadang-kadang disebut sebagai sistem klasifikasi
Koppen–Geiger.
Sistem klasifikasi ini didasarkan pada konsep bahwa tanaman adalah ekspresi
terbaik iklim dan lingkaran zona iklim telah dipilih dengan distribusi tanaman. Sistem
ini menggabungkan temperatur dan kelembaban rata-rata bulanan dan tahunan, serta
kelembapan musiman.
Tipe iklim ini memiliki suhu rata-rata 18 °C (64,4 °F) atau lebih pada setiap
bulannya dengan curah hujan yang signifikan.
Af = iklim hutan hujan tropis; curah hujan bulanan tidak kurang dari 60 mm
(2,4 in) pada setiap bulan.
Am = iklim muson tropis; curah hujan bulan terkering kurang dari 60 mm
(2,4 in) tetapi melebihi dari 4% curah hujan tahunan.
Aw atau As = iklim sabana tropis; curah hujan bulan terkering kurang dari
60 mm (2,4 in) dan kurang dari 4% curah hujan tahunan.
Tipe iklim ini memiliki suhu rata-rata bulan terdingin antara 0 °C (32 °F) dan 18 °C
(64 °F) dan memiliki setidaknya satu bulan dengan suhu rata-rata di atas 10 °C
(50 °F).
-Grup D (mikrotermal)
Tipe iklim ini memiliki paling tidak satu bulan dengan suhu rata-rata di bawah 0 °C
(32 °F) dan satu bulan dengan suhu di atas 10 °C (50 °F).
Tipe iklim ini memiliki suhu rata-rata di bawah 10 °C (50 °F) sepanjang tahun.
ET = Iklim tundra ringan; suhu rata-rata sepanjang tahun antara 0 °C (32 °F)
dan 10 °C (50 °F).
ETf = Iklim tundra dingin; memiliki satu bulan dengan suhu rata-rata di bawah
0 °C (32 °F).
EF = Iklim tudung es; suhu rata-rata sepanjang tahun di bawah 0 °C (32 °F).
-Skema
Klasifikasi iklim Koppen membagi iklim menjadi lima kelompok dan beberapa jenis
dan subjenis. Setiap jenis iklim diwakili oleh simbol 2 hingga 4 huruf.
Contoh negara:
Apia, Samoa (Af)
Jakarta, Indonesia (Am)
Bangkok, Thailand (Aw)
Alice Springs, Australia (BWh)
Tashkurgan, Tiongkok (BWk)
Kepulauan Cambell, Selandia Baru (ET)
b. Pengklasifikasian iklim menurut junghuhn ini sangat erat kaitanya dengan wilayah
Indonesia, karena junghuhn sendiri mengadakan penelitian mengenai iklim di wilayah
Sumatra Selatan serta Dataran Tinggi Bandung. Franz Wilhelm Junghuhn melakukan
penelitian di wilayah Sumatra Selatan dan juga di Dataran Tinggi Bandung untuk
membandingkan iklim yang didasarkan pada ketinggian suatu tempat. Klasifikasi
iklim menurut Franz Wilhelm Junghuhn membagi iklim berdasarkan ketinggian suatu
tempat ke dalam empat kelompok, yakni iklim panas, iklim sedang, iklim sejuk, dan
iklim dingin.
1. Iklim panas
Iklim panas terdapat pada daerah yang mempunyai ketinggian nol hingga 650
meter. Di daerah dengan ketinggian ini, rata-rata suhu antara 22 hingga 26,3 derajat
celcius. Tumbuh-tumbuhan yang dapat tumbuh dengan baik, yaitu padi, jagung,
karet, tebu, dan kelapa.
2. Iklim sedang
Iklim sedang terdapat pada daerah yang mempunyai ketinggian antara 650 hingga
1.500 meter. Di daerah ini suhu udara yang akan kita rasakan rata-rata antara 17,1
hingga 22 derajat celcius. Iklim ini dirasa lebih dingin daripada iklim yang
sebelumnya. Tumbuhan yang dapat tumbuh dengan baik, yaitu tembakau, kopi,
dan coklat.
3. Iklim sejuk
Iklim sejuk terdapat pada daerah yang mempunyai ketinggian 1.500 hingga 2.500
meter. Di tempat ini, rata-rata suhu udara antara 11,1 hingga 17,1 derajat celcius
Tumbuhan yang dapat tumbuh dengan baik, yaitu teh, kopi, kina, dan sayur-
sayuran.
4. Iklim dingin
Iklim dingin terdapat pada daerah yang mempunyai ketinggian di atas 2.500 meter.
Di tempat ini rata-rata suhu udara yang akan kita rasakan sekitar 6,2 hingga 11,1
derajat celcius. Pada wilayah iklim dingin tidak ditemukan tanaman budidaya.
Tanaman yang dapat hidup di iklim dingin ini adalah lumut.
contoh negara:
1) Indonesiam, karena tumbuhan yang disebutkan diatas baik dimusim panas,
sedang, sejuk, dingin itu dapat hidup semua di beberapa daerah di indonesia.
2) Thailand
Thailand merupakan pengekspor besar hasil alam seperti beras, jagung, tebu,
karet. Thailand pun terkenal sebagai daerah yang paling produktif dalam
menghasilkan beras. Maka tanaman tersebut dapat hidup di iklim panas
junghunh.
3) Malaysia
Malaysia terletak di daerah dataran tinggi dan dikelilingi oleh banyak
pegunungan. Artinya, tanah Malaysia memiliki kesuburan yang tinggi dan
hasil alam yang mendominasinya antara lain adalah padi, karet, kelapa sawit,
yang dimana dapat hidup pada iklim panas junghunh.
4) Myanmar
Potensi-potensi hasil alam di Myanmar antara lain adalah hasil pertanian.
Hasil dari kegiatan agraris di Myanmar ini salah satunya yaitu mencakup
tembakau dimana tanaman ini dapat tumbuh pada iklim sedang junghunh.
5) Laos
Komoditas ekspor negara ini antara lain adalah kopi, tembakau, dan lain-lain
dimana tanaman tersebut dapat tumbuh pada iklim sedang junghunh.
c. Sistem Klages (1942)
Sistem ini membagi iklim berdasarkan aliran angin dan curah hujan secara
global yang meliputi Zona ekuatorial, kawasan ini memiliki ciri basah dan hujan
tropis yang sifat hujannya adalah hujan muson. Zona tropika, kawasan ini mengalami
hujan pada musim panas dan memiliki vegetasi bioma sabana dan hutan kering. Zona
subtropika kering, kawasan ini bersifat kering dan didominasi oleh padang pasir atau
gurun, dan vegetasinya meliputi stepa dan bioma stepa.
Zona hujan bersalju kering, kawasan ini bercirikan turunnya hujan di musim
dingin, dan vegetasinya meliputi pohon berdaun keras. Zona ekstratropika, kawasan
ini mengalami hujan sepanjang tahunnya dan vegetasinya meliputi hutan heterogen
dan pohonnya memiliki daun yang lebar. Zona subkutub, kawasan ini memiliki hujan
yang terbatas di sepanjang tahunnya dan hutan konifer mendominasi vegetasinya.
Contoh negara :
1) Iran.
2) Irak.
3) Nepal.
4) Tiongkok.
5) Mesir.
Alasan dari beberapa negara tersebut ialah dimana negara tersebut memiliki iklim
subtrois dimana kawasannya bersifat kering, dan didominasi oleh padang pasir.