Anda di halaman 1dari 14

KLASIFIKASI IKLIM

1
KLASIFIKASI IKLIM DI DUNIA

1. KLASIFIKASI IKLIM MATAHARI

2. KLASIFIKASI IKLIM MENURUT KOPPEN

3. KLASIFIKASI IKLIM MENURUT

SCHMIDTH-FERGUSON

4. KLASIFIKASI IKLIM MENURUT OLDEMAN

5. KLASIFIKASI IKLIM MENURUT JUNGHUHN

2
KLASIFIKASI IKLIM MATAHARI

Iklim Matahari didasarkan atas kedudukan matahari terhadap


tempat-tempat dipermukaan Bumi ( perbedaan panas yang
diterima oleh permukaan Bumi)

Hal ini berkaitan dengan pergeseran semu Matahari antara Lintang


23,5 0LU dan 23,50 LS.

Tempat-tempat yang berada pada Lintang tinggi sedikit memperoleh


panas Matahari dari pada tempat-tempat yang terletak pada
lintang rendah.

Iklim Matahari di permukaan Bumi dibuat pertama kali pada zaman


Yunani, yang pada saat itu iklim dipermukaan Bumi dibagi menjadi
tiga daerah yaitu daerah Tropika, Sedang, dan Kutub

3
A. Daerah Tropika ditandai oleh adanya temperatur yang terus
menerus tinggi dan tidak ada musim dingin (winter)

B. Daerah Sedang ditandai oleh adanya perbedaan musim yang


tegas. Satu musim umumnya Panas atau Hangat dan lainnya sejuk
atau dingin

C. Daerah Kutub ditandai oleh tidak adanya musim Panas (summer)


dan temperaturnya rendah sepanjang tahun.

4
Pada tahun 1942, KLAGES membuat klasifikasi iklim berdasarkan perbedaan
temperatur dipermukaan Bumi menjadi lima daerah, yaitu daerah tropika,
subtropika, sedang, dingin, dan kutub

a. Daerah Tropika
Rata-rata temperatur setahun didaerah tropika adalah antara 22 0 C dan 280C, tetapi
diberapa tempat lebih dari 30 0 C. Hal ini disebabkan kedudukan Matahari selalu berada
didaerah tropika, yaitu antara 23,5 0 LU dan 23,50 LS
b. Daerah Subtropika
Terletak antara 23,50 LU/LS dan 300 LU/LS. Daerah subtropika merupakan daerah
peralihan antara iklim tropika dan iklim sedang. Didaerah itu suhu udara selama 4-11
bulan diatas 200 C . Oleh karena itu, daerah itu curah hujan sangat sedikit dan
terdapat gurun-gurun Luas.
c. Daerah Sedang
Terletak antara 300 LU/LS - 400 LU/LS, antar lain wilayah Eropah, Asia, Amerika Utara,
Amerika Selatan, Afrika bagian Selatan, dan Australia. Didaerah ini suhu udara selam
4-12 bulan berkisar antara 10 0C 120C
d. Daerah Dingin
Terletak antara 400 LU/LS dan 66,50 LU/LS. Wilayah ini meliputi Amerika Utara, pulau-
pulau diutara Kanada, pantai selatan Greenland, dan pantai utara Siberia. Didaerah
ini suhu udara selama 1-4 bulan berkisar antara 10 0 C 200 C, sedangkan pada bulan
lainnya kurang dari 10 0 C. Dengan demikian dapat diketahui bahwa di daerah itu
musim dinginnya sangat dingin dan berlansung lama, sedangkan musim panas hanya
berlansung singkat. Pada musi dingin tanah ditutupi salju dan es, sedangkan pada
musim pans banyak terbentuk rawa-rawa yang luas akibat mencairnya es.
e. Daerah Kutub
Terletak antara 66,50 LU/LS dan 900 LU/LS. Wilayahnya meliputi Kutub Utara
(Greenland) dan Kutub Selatan (Antartika). Daerah ini suhu udara rata-rata sangat
rendah, yaitu - 10 C. Oleh karena itu daerah ini terdapat salju Abadi.
5
6
KLASIFIKASI IKLIM KOPEN
Klasifikasi berdasarkan rata-rata curah hujan dan temperatur, baik
bulanan maupun tahunan. Hal itu disebabkan curah hujan dan
temperatur merupakan unsur yang sangat berpengaruh terhadap
kehidupan di permukaan bumi. Berdasarkan ini Koppen membagi lima
golongan Iklim
a. Iklim Hujan Tropis (A)
Daerah termasuk iklim ini adalah daerah yang mempunyai temperatur
bulanan terdingin lebih dari 80 C atau 640 F. Ikliom ini dibagi menjadi tiga
tipe iklim
1. Hutan Hujan Tropis (Af)
Daerah yang termasuk tipe iklim ini adalah daerah yang pada bulan
kering, curah hujan rata-rata lebih dari 60 mm. Terdapat hutan-hutan
lebat, seperti di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi Utara.
2. Monson Tropika (Am)
Daerah termasuk iklim ini adalah daerah yang jumlah hujan pada bulan-
bulan basah dapat mengimbangi kekukrangan hujan pada bulan-bulan
kering. Masih terdapat hutan cukup lebat.Di Indonesia terdapat di Jawa
tengah, Jawa barat, sebagian Sulawesi Selatan dan Pantai selatan Papua

7
3. Savana (Aw)
Daerah yang termasuk tipe iklim ini adalah daerah yang jumlah hujan
pada bulan-bulan basah tidak dapat mengimbangi kekurangan hujan
pada bulan bulan kering. Oleh karena itu vegetasinya berupa padang
rumput dan pohon-pohon yang jarang. Di Indonesia terdapat di wilayah
Jawa timur, Madura, Nusa tenggara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan
dan Kepulauan Aru
b. Iklim Kering (B)
Daerah yang termasuk iklim kering adalah daerah yang mempunyai
tingkat penguapan (evaporasi) lebih tinggi dari pada curah hujan
(presipitasi). Oleh karena itu, daerah ini tidak ada persediaan air cukup
untuk mendukung kehidupan tanaman. Hanya tanaman-tanaman
tertentu yang dapat hidup di daerah beriklim kering, contohnya kaktus.
Iklim kering dibagi menjadi dua tipe iklim, yaitu Stepa dan Padang pasir
1. Iklim Stepa (BS)
Daerah yang termasuk iklim stepa adalah daerah setengah kering (semi-
arid) dengan curah hujan dilintang rendah antara 380 760 mm/tahun
2. Iklim Padang Pasir (BW)
Daerah yang termasuk iklim gurun, yaitu daerah kering (arid) yang
mempunyai curah hujan kurang dari 250 mm/tahun

8
C.Iklim Sedang
Daerah yang mempunyai iklim sedang adalah daerah yang suhu
udara rata-rata bulan terdinginnya lebih besar dari - 3 0 C tetapi
lebih kecil dari 180 C. Adapun rata-rata suhu bulanan terpanas
lebih besar dari 10 0 C. Iklim ini dibagi 3 tipe
1.Iklim Sedang dengan Musim Panas yang Kering (Cs)
Daerah yang termasuk iklim ini ditandai adanya musim panas yang
kering, yaitu apabila jumlah hujan terkeering pada musim panas
lebih kecil dari sepertiga jumlah bulan terbasah pada musim
dingin.Pada bulan terkering hujannya lebih kecil dari 30 mm
2. Iklm Sedang dengan Musim Dingin yang Kering (Cw)
Daerah yang termasuk iklim ini ditandai adanya musim panas yang
lembab dan musim dingin yang kering. Dikatakan musim dingin
yang kering apabila jumlah hujan rata-rata pada musim dingin
lebih kecil dari sepersepuluh jumlah hujan bulan terbasah pada
musim panas
3. Iklim Sedang yang Lembab
Daerah yang termasuk iklim ini selalu lembab sepanjang tahun

9
D. Iklim Dingin
Daerah yang termasuk iklim dingin mempunyai temperatur rata-rata
bulan terdingin kurang dari -30 C dan rta-rta bulan-bulan terpanas
lebih dari 100 C. Iklim ini dibagi menjadi dua tipe iklim yaitu
1. Iklim dingin dengan musim dingin yang kering (Dw)
2. Iklim dingin tanpa periode siang (Df)
E.Iklim Kutub (E)
Daerah yang termasuk iklim kutub mempunyai rata-rata temperatur
bulan terpanas kurang dari 100 C. Iklim ini dibagi menjadi
1. Iklim Tundra (ET)
Pada daeerah ini rata-rata temperatur bulan terpanas lebih besar
dai 00 C, tetapi lebih kecil dari 100 C. Oleh karena itu daerah
tersebut hanya terdapat Lumut

2. Iklim Es-Saslju Abadi (EF)


Pada daerah ini rata-rata temperature bulan terpanas lebih kecil
dari 00 C. Oleh karenannya di daerah tersebut terdapat es-salju
abadi.

10
KLASIFIKASI IKLIM SCHMIDTH-FERGUSON

Dasar klasifikasi iklim adalah adanya bulan basah dan bulan kering.
Bulan basah adalah bulan yang curah hujannya
lebih besar dari 100mm/bulan.
Bulan Kering dalah bulan yang curah hujannya kurang dari
60mm/bulan.
Keduanya menggunakan suatu ratio Q, yaitu perbandingan antara
jummlah rata-rata bulan kering dan rata-rata bulan basah untuk
membuat penggolongan iklim

Q = Jumlah rata-rata bulan kering /Jumlah rata-


rata bulan Basah X 100%

Berdasarkan nilai Q terdapat 8 tipe Iklim di Indonesia

11
Golongan Tipe Iklim Nilai

A Sangat Basah 0 Q < 0,143


B Basah 0,143 Q <
0,333

C Agak Basah 0,333 Q <


0,6

D Sedang Basah 0,6 Q < 1,0

E Agak Kering 1,0 Q < 1,67

F Kering 0,167 Q <


3,0

G Sangat Kering 3,0 Q < 7,0

12
H Luar Biasa Q 7,0
KLASIFIKASI IKLIM OLDEMAN

Oldeman membuat klasifikasi iklim berdasarkan adanya bulan basah


yang berturut-turut dan bulan kering yang berturut-turut pula.
Klasifikasi ini terutama untuk keperluan pertanian.
Bulan Basah adalah bulan dengan curah hujan > 200 mm/bulan
Bulan kering adalah bulan dengan curah hujan < 100mm/bulan
berdasarkan adanya bulan basah yang berturut turut, Oldeman
membuat 5 Zxona Agroklimat utama sebagai berikut

a. Zona A Bulan Basah > 9 kali berturut-turut


b. Zona B Bulan Basah 7-9 kali berturu-turut
c. Zona C Bulan Basah 5-6 kali berturut-turut
d. Zona D Bulan basah 3-4 kali berturut-turut
e. Zona E Bulan basah < 3 kali berturut-turut

13
KLASIFIKASI IKLIM JUNGHUHN

Klasifikasi berdasarkan ketinggian tempat. Digunakan juga


untuk pertumbuhan tanaman berdasarkan ketinggian tempat
tumbuh tanaman tersebut. Hal ini didasarkan atas perbedaan
suhu udara, yaitu semakin tinggi suatu tempat makin rendah suhu
udaranya. Junghuhn membagi zona iklim menjadi empat:

a. Zona Iklim panas (0-700m) Jenistanaman yang cocok


antara lain, padi, tebu, kelapa, dan jagung
b. Zona Iklim Sedang (700-1.500m) Jenis tanaman yang cocok
antara lain kopi, teh, karet dan kina
c. Zona Iklim Sejuk (1.500-2.500m) jenis tanaman yang cocok
antara lain pinus dan cemara
d. Zona Iklim Dingin (diatas 2.500m) Pada daerah ini hanya
terdapat Lumut

14

Anda mungkin juga menyukai