IKLIM KOPPEN
Klasifikasi iklim Koppen adalah salah satu pengelompokkan iklim berdasarkan pada rata- rata
curah hujan dan temperatur, baik temperatur bulanan maupun tahunan. Sistem klasifikasi yang
diciptakan oleh Wladimir Koppen pada 1940 bertujuan untuk memberi
-batas iklim sedemikian rupa sehingga sesuai dengan zona vegetasi dan bioma pada tempat-
tempat tertentu.
• B = iklim kering
• C = iklim sedang
• D = iklim dingin
• E = iklim kutub
• f = selalu basah, hujan bisa jatuh dalam semua musim
• s = bulan kering pada musim panas di belahan bumi yang bersangkutan
• w = bulan kering (winter)
• m = hujan cukup/sedang
geografi Page 1
yaitu di Sumatera dan Kalimantan.
b. Monsoon tropika (Am),
merupakan wilayah peralihan yang mana jumlah hujan ketika bulan basah dapat
mengimbangi kekurangan hujan pada saat bulan kering. Daerah ini juga masih terdapat
hutan- hutan yang cukup lebat. Contoh wilayah di Indonesia adalah Jawa Tengah dan Jawa
Barat
c. Savana (Aw),
merupakan wilayah yang mempunyai musim kering yang panjang. Jumlah hujan pada bulan
basah tidak akan mampu mengimbangi kekurangan hujan ketika bulan kering. Vegetasi yang
tumbuh tidak banyak. Contoh wilayah di Indonesia antara lain di Nusa Tenggara dan Madura.
geografi Page 2
3. Wilayah Iklim Hujan Sedang (C)
merupakan wilayah memiliki suhu rata- rata bulan terpanas lebih dari 10oC. Iklim ini dibagi
menjadi tiga tipe yaitu iklim sedang dengan musim panas yang kering (Cs), iklim sedang dengan
musim dingin yang kering (Cw) dan iklim sedang yang lembab (Cf).
Iklim dapat dibagi menjadi 3 jenis iklim, di antaranya adalah:
▪ Iklim sedang dengan musim panas kering (Cs). Distribusi tersebut meliputi Perth di
Australia, Santiago di Chili, California, MAdrid di Spanyol, dan sebagainya.
▪ Iklim sedang dengan hujan di semua bulan basah (Cf).
▪ Iklimnya lembab (mesothermic basah) dengan musim dingin yang kering (Cw).
Distribusi tersebut mencakup Norwegia, Argentina, Chili, dan Islandia.
geografi Page 3