Anda di halaman 1dari 58

Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.

Mentawai

Pelajaran 1
KEADAAN GEOGRAFIS MENTAWAI

A. Letak dan Batas Geografis.


Tahukah kamu letak Kepulauan Mentawai? Kepulauan
Mentawai terletak di sebelah Barat Pulau Sumatera. Di
Kepulauan Mentawai ada 4 (empat) pulau besar yang dihuni oleh
penduduk Mentawai. Pulau-pulau tersebut adalah Pulau Siberut,
Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara, dan Pulau Pagai Selatan. Selain
pulau-pulau besar, ada juga pulau-pulau kecil yang jumlahnya
ratusan. Pulau-pulau kecil ini digunakan sebagai tempat
perladangan.
Untuk memudahkan bagi kita mengetahui luas ke 4(empat)
pulau yang dihuni oleh penduduk Mentawai, dibawah ini sudah
di buatkan datanya melalui tabel.

Tabel 1 : Luas empat pulau besar di Mentawai.

No. Nama Pulau Luas

1 Pulau Siberut 3.850,16 km2

2 Pulau Pagai Selatan 879,61 km2

3 Pulau Pagai Utara 602,43 km2

4 Pulau Sipora 594,70 km2

1
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

Secara astronomis, Kepulauan Mentawai terletak antara


0093’ Lintang Selatan hingga 3038’ Lintang Selatan dan 98059’
Bujur Timur hingga 100048’ Bujur Timur.

Batas-batas geografis Kepulauan Mentawai adalah :


 Sebelah Utara berbatasan dengan Kepulauan Nias
( Pulau Batu ).
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Pulau Enggano.
 Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Mentawai.
 Sebelah barat berbatasan dengan Samudera Hindia
( Laut Indonesia ).

Peta Kepulauan Mentawai

Gambar 1 : Peta Kepulauan Mentawai.

2
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

Antara pulau-pulau besar di Mentawai juga dipisahkan oleh


batas-batas/selat-selat sebagai berikut :
 Antara Pulau Batu (Nias) dengan Pulau Siberut dibatasi
oleh selat Siberut.
 Antara Pulau Siberut dengan Pulau Sipora dibatasi oleh
selat Bunga Laut.
 Antara Pulau Sipora dengan Pulau Pagai Utara dibatasi
oleh selat Sipora.
 Antara Pulau Pagai Utara dengan Pulau Pagai Selatan
dibatasi oleh selat Sikakap.
 Antara Pulau Pagai Selatan dan Pulau Enggano dibatasi
oleh selat Sanding.

Gambar 2 : Peta Provinsi Sumatera Barat.

3
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

Secara teritorial Kepulauan Mentawai berada di wilayah


Provinsi Sumatera Barat. Berdasarkan UU Nomor 49 tahun 1999
dan telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2000,
Kepulauan Mentawai telah menjadi sebuah kabupaten sendiri
tepatnya pada tanggal 12 Oktober tahun 1999. Sejak saat itu
Kepulauan Mentawai dimekarkan dari Kabupaten Padang
Pariaman. Kabupaten Kepulauan Mentawai saat ini terdiri dari 10
Kecamatan dan 43 desa, yaitu :

a. Pulau Siberut
Di Pulau Siberut terdiri dari 5 (lima) Kecamatan dan 20 (dua
puluh) desa yaitu :
1. Kecamatan Siberut Barat dengan ibu kotanya Simalegi
Betaet.
Kecamatan Siberut Barat terdiri dari 3 (tiga) desa yaitu;
(1) Desa Simatalu;
(2) Desa Simalegi;
(3) Desa Sigapokna.
2. Kecamatan Siberut Utara dengan ibu kotanya Muara
Sikabaluan.
Kecamatan Siberut Utara terdiri dari 6 (enam) desa yaitu;
(1) Desa Sirilogui;
(2) Desa Muara Sikabaluan;
(3) Desa Mongan Poula;

4
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

(4) Desa Sotboyak;


(5) Desa Bojakan;
(6) Desa Malancan.
3. Kecamatan Siberut Tengah dengan ibu kotanya Saibi
Samukop.
Kecamatan Siberut Tengah terdiri dari 3 (tiga) desa yaitu;
(1) Desa Saibi Samukop;
(2) Desa Saliguma;
(3) Desa Cimpungan.
4. Kecamatan Siberut Selatan dengan ibu kotanya Muara
Siberut.
Kecamatan Siberut Selatan terdiri dari 5 (lima) desa yaitu;
(1) Desa Muara Siberut;
(2) Desa Mailepet;
(3) Desa Muntei;
(4) Desa Madobag;
(5) Desa Matotonan.
5. Kecamatan Siberut Barat Daya dengan ibu kotanya Peipei.
Kecamatan Siberut Barat Daya terdiri dari 3 (tiga) desa
yaitu;
(1) Desa Pasakiat Taileleu;
(2) Desa Sagulubbek;
(3) Desa Katurai.

5
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

b. Pulau Sipora
Di Pulau Sipora terdiri dari 2 (dua) Kecamatan dan 13 (tiga
belas) desa yaitu :
1. Kecamatan Sipora Utara dengan ibu kotanya Sido Makmur.
Kecamatan Sipora Utara terdiri dari 6 (enam) desa yaitu;
(1) Desa Tuapejat;
(2) Desa Sido Makmur;
(3) Desa Sipora Jaya;
(4) Desa Bukit Pamewa;
(5) Desa Goiso Oinan;
(6) Desa Betumonga.

2. Kecamatan Sipora Selatan dengan ibu kotanya Sioban.


Kecamatan Sipora Selatan terdiri dari 7 (tujuh) desa yaitu;
(1) Desa Sioban;
(2) Desa Matobe;
(3) Desa Saureinu;
(4) Desa Mara;
(5) Desa Nemnemleleu;
(6) Desa Beriulou;
(7) Desa Bosua.

6
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

c. Pulau Pagai Utara :


Di Pulau Pagai Utara terdiri dari 2 (dua) Kecamatan dan 6
(enam) desa yaitu :
1. Kecamatan Pagai Utara dengan ibu kotanya Saumanganya.
Kecamatan Pagai Utara terdiri dari 3 (tiga) Desa yaitu;
(1) Desa Saumanganya;
(2) Desa Silabu;
(3) Desa Betumonga.
2. Kecamatan Sikakap dengan ibu kotanya Sikakap.
Kecamatan Sikakap terdiri dari 3 (tiga) desa yaitu;
(1) Desa Sikakap;
(2) Desa Taikako;
(3) Desa Matobe.
d. Pulau Pagai Selatan
Di Pulau Pagai Selatan hanya terdiri dari 1 (satu) Kecamatan
dan 4 (empat) desa yaitu:
Kecamatan Pagai Selatan dengan ibu kotanya Malakopa.
Kecamatan Pagai Selatan terdiri dari 4 (empat) desa yaitu;
(1) Desa Bulasat;
(2) Desa Sinaka;
(3) Desa Makalo;
(4) Desa Malakopa.

7
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

B. Keadaan Alam Kepulauan Mentawai.

Jika kita menyebutkan bahwa kebudayaan itu meliputi


seluruh rangkaian aktivitas yang sudah terpola sebagai hasil
saling mempengaruhi antara manusia dengan alam lingkungan
sekitarnya, maka ketika kita membicarakan kebudayaan
Mentawai, kita tidak akan bisa melepaskan diri dari pembicaraan
tentang lingkungan alam Mentawai. Termasuk segala jenis
kekayaan yang dikandungnya, yang selama ini menjadi modal
masyarakat Mentawai menjalankan seluruh rangkaian aktivitas
kehidupannya. Hubungan masyarakat Mentawai dengan alam
lingkungan sekitarnya sangat kuat. Jika kedaaan lingkungan alam
kepulauan Mentawai berubah, maka budaya masyarakatnya akan
ikut berubah. Begitu juga sebaliknya.
Alam menyediakan berbagai jenis kekayaan yang menjadi
sumber-sumber penghidupan. Tidak saja sumber penghidupan
dalam bentuk benda seperti kayu-kayuan, tumbuhan, dan hewan
yang dapat dimakan, tetapi juga menjadi sumber bagi
terbentuknya norma dan nilai yang berbentuk adat dan
pengetahuan. Hubungan masyarakat Mentawai dengan alam
lingkungannya telah menghasilkan banyak norma dan kearifan
sosial yang menjadi pegangan masyarakatnya dan diwariskan dari

8
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

generasi ke generasi berikutnya. Diantara norma dan kearifan


tersebut adalah:
 Tidak melakukan penebangan kayu secara
sembarangan, tetapi melalui beberapa ritual adat;
 Tidak menebang pohon-pohon besar pada saat
membuka ladang;
 Tidak menggunakan racun atau bom dalam menangkap
ikan;
 Tidak mengunakan bahan kimia dalam kegiatan
berladang;
 Tidak membakar hutan dalam kegiatan pembukaan
ladang.

Secara geologis Kepulauan Mentawai di dominasi oleh


endapan sedimen seperti material serpihan, lumpur, dan tanah liat
bercampur kapur yang berumur relatif muda. Kepulauan ini
berada pada pertemuan dua lempeng bumi yang sangat aktif,
sehingga sering mengalami gempa baik gempa kecil maupun
gempa besar yang dapat diiringi dengan tsunami seperti yang
terjadi pada tahun 2010.
Secara geomorfologis pulau-pulau besar di Kepulauan
Mentawai bertopografi datar hingga berbukit dengan ketinggian
kurang dari 400 meter dari permukaan laut. Perbukitan terutama
terdapat di daerah bagian Barat, sedangkan di daerah bagian

9
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

Timur bertopografi agak landai dan datar. Pada daerah yang datar
dan landai dijumpai banyak pohon sagu yang merupakan sumber
makanan pokok, sedangkan diperbukitan banyak terdapat
berbagai jenis rotan, kayu, dan buah-buahan.
Sistem pola aliran sungai di Kepulauan Mentawai
menunjukkan pola aliran yang kompleks. Hal ini diakibatkan oleh
kondisi tanah yang memiliki kemampuan yang rendah dalam
menyerap air hujan. Dengan demikian air hujan meluap dan
menyebabkan sering terjadinya banjir. Di aliran sungai utama
seringkali terjadi erosi yang menyebabkan bentang alam yang
terpotong-potong.
Secara umum Kepulauan Mentawai memiliki tanah hutan
tropis yang agak miskin hara. Hasil survei tentang tanah yang
dilakukan oleh LIPI dan PT. Citra (1995) menunjukkan bahwa
tanah hutan Kepulauan Mentawai lebih miskin kandungan
haranya dari hutan tropis lainnya. Pada umumnya kandungan
sodium nitrat ( Na ) dan mineral lainnya terdapat dalam tanah
rendah.

C. Iklim Kepulauan Mentawai.

Kondisi iklim dan curah hujan di Mentawai tidak jauh


berbeda dengan daerah lain di Sumatera Barat. Suhu udara rata-
rata terendah 220 Celcius dan tertinggi mencapai 310 Celcius.

10
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

Kelembapan udara berkisar antara 82% hingga 85%. Curah hujan


di Kepulauan Mentawai cukup tinggi yakni berkisar 2.500 mm
pertahun. Musim penghujan terjadi antara bulan Oktober hingga
Maret dan musim kemarau terjadi antara bulan Mei hingga
Oktober setiap tahunnya.
Pada saat terjadi hujan, permukaan air sungai akan cepat
naik. Hal ini disebabkan karena tanah dan batuan Mentawai yang
bersifat lempung, sehingga memiliki kemampuan menyerap air
yang rendah. Air hujan tidak sempat meresap ke dalam tanah dan
langsung mengalir menjadi air limpahan. Namun akan cepat
turun beberapa saat setelah hujan reda. Kemampuan tanah
menyerap air akan semakin rendah jika pohon-pohon terus
ditebang. Oleh sebab itu kita harus menjaga dan memelihara
kelestarian hutan.
Selain mengenal musim hujan dan kemarau, penduduk
Mentawai juga mengenal musim yang lain berdasarkan angin.
Bila angin selatan mulai berhembus, gelombang di perairan laut
Mentawai lebih tingggi. Musim ini terjadi dua kali setahun, yaitu
pada bulan Juli dan Agustus. Musim ini juga dikenal dengan
musim anggau atau kepiting, karena pada saat itu dibeberapa
tempat ditandai dengan munculnya anggau atau kepiting dalam
jumlah yang lebih banyak. Masa ini juga menjadi puncak
kunjungan turis untuk berselancar di Mentawai.

11
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

D. Sumber Daya Alam dan Pelestariannya.

Masyarakat Mentawai memiliki ketergantungan yang


sangat tinggi pada sumber daya alam terutama hutan. Hampir
semua aspek kehidupan masyarakat Mentawai baik ekonomi,
pengobatan, religi, sosial, dan budaya berkaitan dengan hutan.
Selain tanaman yang ditanam di ladang, kebutuhan makanan juga
diperoleh dari hutan, baik dengan cara diburu maupun memanen
tumbuh-tumbuhan terutama tumbuhan buah.
Kebutuhan bahan bangunan untuk membangun tempat
tinggal (rumah) juga diperoleh dari hutan. Demikian juga dengan
berbagai jenis tanaman obat.
Sumber daya alam seperti perairan baik laut maupun
sungai juga merupakan sumber pemenuhan kebutuhan hidup.
Dari laut dan sungai masyarakat mengambil berbagai jenis ikan,
kerang, udang, berbagai jenis lokan, dan lain-lain. Dan hasilnya
untuk dijual maupun dikonsumsi langsung oleh keluarga. Laut
dan sungai juga menjadi sarana perhubungan yang sangat
penting, yang dapat menghubungkan satu daerah dengan daerah
lainnnya. Berbagai kekayaan alam Mentawai diperlihatkan pada
tabel di bawah ini.

12
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

Tabel 2 : Contoh kekayaan hutan.

Kelompok Jenis
Kayu Katuka, Elagat, Attipat, Matat
Manuk, Mancemi, dan Bakau.
Manau, Pelege, Sasa, dan
Rotan
Mandorou.
Damar -

Simoitek (Gaharu) -

Buah-buahan Durian, Samung, Bailo, Sileuk,


Peigu, Jengkol, Petai, dan
Melinjo.

Gambar 3 : Hutan Mentawai.

13
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

Gambar 4 : Manau, salah satu jenis rotan Mentawai

Gambar 5 : Buah samung.

14
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

Gambar 6 : Buah durian.

Gambar 7 : Buah peigu.

15
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

Tabel 3 : Contoh kekayaan laut.

Kelompok Jenis
Ikan Kerapu, Beleget, Karatang, Tuna, dll.

Kerang-kerangan Teripang, Suallo, Lak-lak, Lamunan,


Pelebuk, dan Toktongen/Baktangen .

Udang Lobster, Galah, danTutuet.


Anggau, Lagguk, Goroigiu, dan
Kepiting
Sikalapek.
Terumbu karang -
Rumput laut -
Penyu Kaira, Simalinak.
Sikkoira, Tainuktuk, Menggu, dan
Lokan
Kopek.

Gambar 8 : Aggep, salah satu hasil laut Mentawai.

16
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

Gambar 9 : Terumbu karang.

Tabel 4 : Contoh Kekayaan Alam Sungai.

Kelompok Jenis

Kepiting Lagguk

Udang/Tuktuk Tuktuk (udang besar), dan Siloloinan


(udang kecil)

Ikan Laitak, poro-poroi, tui, dan lojo/ilek

Lokan Koddiai

17
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

Gambar 10 : Salah satu jenis lokan sungai Mentawai.

Gambar 11 : Salah satu jenis kepiting laut Mentawai.

18
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

Tabel 5 : Contoh kekayaan hasil ladang.

Kelompok Jenis

Tanaman tua Cengkeh, kelapa, pala, coklat, kulit


manis, dan pinang

Tanaman pangan Sagu, pisang, keladi, dan ubi

Tanaman muda Nilam

Gambar 12 : Cengkeh, komoditi andalan Mentawai.

19
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

Gambar 13 : Tanaman Nilam.

Kesadaran akan tinggginya ketergantungan terhadap


sumber daya alam, telah membuat masyarakat Mentawai
memiliki sikap yang dapat memberikan perlindungan dan
menjaga kelestarian sumber daya alam. Sikap tersebut terlihat
pada :
1. Tidak melakukan penebangan kayu secara sembarangan, tetapi
melalui proses-proses upacara atau ritual tertentu.
2. Tidak menebang pohon-pohon yang besar pada saat
pembukaan ladang.

20
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

3. Menanam tanaman tua di ladang yang akhirnya akan menjadi


hutan sekunder.
4. Tidak menggunakan racun atau bom dalam menangkap ikan.
5. Tidak menggunakan bahan kimia yang dapat mencemari dan
merusak tanah dalam kegiatan berladang.
6. Tidak menggunakan teknik pembakaran pada saat
pembersihan lahan untuk pembukaan ladang baru.

21
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

E. Penugasan.
1. Carilah letak kepulauan Mentawai pada peta Indonesia !
2. Carilah Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Mentawai pada peta
Kepulauan Mentawai !
3. Tunjukkan dalam peta Kepulauan Mentawai 10 ibu kota
kecamatan !
4. Gambarlah peta Kepulauan Mentawai !

F. Latihan.
1. Sebutkan letak astronomi Kabupaten Kepulauan Mentawai !
2. Sebutkan musim-musim yang terdapat di Kepulauan
Mentawai !
3. Sebutkan jumlah kecamatan di Kabupaten Kepulauan
Mentawai !
4. Sebutkan batas-batas Kabupaten Kepulauan Mentawai di
sebelah barat, timur, utara, dan selatan !
5. Terletak di propinsi manakah Kabupaten Kepulauan
Mentawai !
6. Sebutkan salah satu kekayaan hutan Kepulauan Mentawai !
7. Sebutkan salah satu kekayaan laut Kepulauan Mentawai !
8. Sebutkan salah satu kekayaaan ladang Kepulauan Mentawai !
9. Jelaskan secara singkat cara mencegah terjadinya banjir !
10. Sebutkan rata-rata ketinggian Kepulauan Mentawai dari
permukaaan laut !

22
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

Pelajaran 2

PENDUDUK MENTAWAI

A. Asal-Usul Orang Mentawai.


1. Menurut Cerita atau Penuturan.
Menurut cerita orang-orang tua yang dituturkan dari
generasi ke generasi, disebutkan bahwa orang Mentawai
berasal dari Nias. Orang Nias pertama yang datang ke
Mentawai bernama Ama Tawe. Ia terdampar di Simatalu
yang merupakan bagian barat pulau Siberut. Daerah ini
memang berhadapan langsung dengan Pulau Nias. Dari
Simatalu, keturunannya menyebar di seluruh pulau Siberut,
dan pada akhirnya juga menyebar ke Pulau Sipora, Pulau
Pagai Utara dan Pulau Pagai Selatan. Penyebaran ini
disebabkan oleh 2 ( dua ) hal seperti :

a. Perselisihan di dalam keluarga.


Cerita perselisihan dalam keluarga ini tergambar
dalam cerita Sipeu. Cerita sipeu berkisah tentang
perselisihan antara 2 orang saudara kandung karena
memperebutkan buah sipeu (sejenis mangga yang
buahnya lebih kecil). Dan akhirnya salah satu dari

23
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

mereka pergi meninggalkan uma dan mencari tempat


tinggal baru diluar lingkungan uma mereka.

b. Keinginan untuk mencari daerah baru yang lebih


baik.
Penyebaran juga terjadi karena keinginan sendiri /
kelompok mencari daerah baru yang lebih baik untuk
membuka usaha demi kelangsungan kebutuhan hidup
anggota keluarga. Misalnya daerah perladangan yang
lebih subur atau lingkungan hutan yang memiliki binatang
buruan yang lebih banyak.

2. Menurut Ahli.
Selain dari penuturan orang-orang tua, asal-usul
pendududuk Mentawai juga diperoleh dari pendapat para
ahli. Diantara ahli yang menyampaikan pendapatnya tentang
asal-usul penduduk Mentawai adalah :
a. Neumann.
Menurut Neumann, orang Mentawai termasuk
golongan Melayu Polinesia, karena Sumatera sejak
dahulu sudah didiami oleh orang Polinesia. Maka orang
Mentawai merupakan sisa orang Polinesia yang diusir
oleh orang Melayu. Pendapat yang sama juga diberikan
oleh Von Rosenberg.

24
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

b. Bickmore, Miss, dan Morris.


Pandangan mereka, bahwa orang Mentawai
berasal dari suku Melayu, karena melihat beberapa
pengucapan kata dengan arti yang sama dalam bahasa
Mentawai dengan bahasa Batak, misalnya :
1. Maila dalam bahasa Mentawai sama dengan maila
dalam bahasa Batak yang artinya malu.
2. Ama dalam bahasa Mentawai sama dengan ama dalam
bahasa Batak yang artinya bapak.
3. Ina dalam bahasa Mentawai sama dengan ina dalam
bahasa Batak yang artinya ibu.
4. Manuk dalam bahasa Mentawai sama dengan manuk
dalam bahasa Batak yang artinya ayam.

c. Dr. Oudemans.
Dr.Oudemans berpendapat bahwa orang Mentawai
serumpun dengan orang Batak dan penduduk pulau Batu
di Nias.

B. Penduduk Mentawai Saat Ini.


Seorang peneliti bernama Hansen, mengatakaan bahwa
sejak tahun 1910, di Mentawai sudah ada orang Tionghoa,
Minangkabau dan Nias. Mereka datang ke Mentawai untuk
berdagang. Setelah perang dunia kedatangan orang
Minangkabau ke Mentawai makin banyak.

25
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

Seiring dengan perkembangan zaman, dimana hubungan


antara Kepulauan Mentawai dengan daerah-daerah diluarnya
semakin terbuka, selain meningkatkan arus perdagangan juga
meningkatkan tingkat kedatangan penduduk dari daerah lain ke
Mentawai. Sehingga membuat suku bangsa yang berdiam dan
menjadi penduduk Mentawai makin beragam. Saat ini, selain
suku bangsa Mentawai, terdapat suku-suku bangsa lainnya
seperti Minangkabau, Batak, Nias, Jawa, Flores, Aceh,
Tionghoa, dan lain-lain. Alasan kedatangan mereka ke
Mentawai antara lain adalah:
a. Perdagangan
b. Penyebaran agama
c. Pendidik di sekolah
d. Perkawinan
e. Pekerjaan

Di Kepulauan Mentawai terdiri banyak suku . Di Pulau


Siberut suku disebut juga dengan uma. Sedangkan di pulau
Sipora, Pagai Utara, dan Pagai Selatan, suku disebut juga suku.
Berikut adalah data tentang suku-suku yang ada di Kepulauan
Mentawai, terdapat pada tabel di bawah ini.

26
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

Tabel 6 : Daftar suku-suku penduduk asli Mentawai.


( Diurutkan sesuai urutan abjad )

NO. NAMA SUKU NO. NAMA SUKU NO. NAMA SUKU


1 Saabbangan 83 Sakoipia 165 Sarorougot
2 Saauwau 84 Sakorot batu 166 Sarouroumanggeak
3 Sababalat 85 Sakuddei 167 Sarubei
4 Sababbab 86 Sakukud 168 Saruruk
5 Sabaggalet 87 Sakukuren 169 Sasapdap
6 Sabagglu 88 Salabbaet 170 Satairakrak
7 Sabailaket 89 Salabbekeu 171 Satanduk
8 Sabailangen 90 Salae 172 Satateitei
9 Sabailatti 91 Salaisek 173 Sateuteu
10 Sabajak 92 Salakkau 174 Satobbou
11 Sabajou 93 Salakkokoaik 175 Satoinong
12 Sabakkat 94 Salakkopak 176 Satoko
13 Sabatti 95 Salalatek 177 Satoleuru
14 Sabebegen 96 Salamajak 178 Satottlo akek
15 Sabeilai 97 Salamanang 179 Satottot
16 Sabeilak 98 Salamao 180 Satoutou
17 Sabelau 99 Salambuk 181 Satulaibbeb
18 Sabelek akek 100 Salangkiran 182 Saubai sagu
19 Sabelek elagan 101 Salangkuk 183 Sauddeinuk
20 Sabelek elegat 102 Salappak 184 Saudduset
21 Sabelekpangulu 103 Saleilei 185 Saulu
22 Sabere 104 Saleitik gougou 186 Saumanuk
23 Saberimanua 105 Salelenggu 187 Saumatgerat
24 Sabettliakek 106 Saleleubaja 188 Saurau
25 Sabeuleleu 107 Saleleusik 189 Saurei
26 Sabinonggak 108 Salimu 190 Saurulenggu
27 Saboijiat 109 Salolosit 191 Sautet uleu
28 Sabokklo 110 Saluluni 192 Siborot rairai
29 Sabolak 111 Saluluplup 193 Sikaraja
30 Sabukkuk 112 Samaileppet 194 Sinambaliu
31 Sabulat 113 Samairapkoat 195 Siribailangen
32 Sabulau 114 Samako 196 Siribaru
33 Sabute iba 115 Samalaiming 197 Siriberei
34 Sacempungan 116 Samalakgurek 198 Siribetuk

27
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai
35 Sadodolu 117 Samalei 199 Siribubut
36 Saeggek Oni 118 Samalelep 200 Sirijoroujou
37 Saeppu 119 Samalelet 201 Sirikole
38 Saeppungan 120 Samaloisa 202 Sirilabuncei
39 Saeppunuk 121 Samanggeak 203 Sirilaulau
40 Saepput Batu 122 Samangilailai 204 Sirileleu
41 Sagajin poula 123 Samanjorang 205 Sirilembai
42 Sagaragara 124 Samaoinan 206 Sirilogui
43 Sagari 125 Samaonai 207 Sirilotik
44 Sageileppak 126 Samapoupou 208 Siriobbuk
45 Sagoijok uma 127 Samatobe 209 Siriottoi
46 Sagoilok 128 Samekmek 210 Siripapari
47 Sagougou 129 Samoilanggan 211 Siriparang
48 Sagugubbai 130 Samoiri 212 Siripeigu
49 Sagugurat 131 Samongan bailo 213 Siriratei
50 Sagulu 132 Samongan limu 214 Sirirui
51 Saguntung 133 Samongan muntei 215 Sirisokut
52 Saguruk 134 Samongan out 216 Sirisoro
53 Saguruk leleu 135 Samongan porak 217 Siritoitet
54 Sagurung 136 Samongantinungglu 218 Siritubui
55 Saguruujuu 137 Sanambaliu 219 Syam
56 Saibeu uma 138 Sanampei 220 Tabeleksirik
57 Sailau 139 Sangaimang 221 Taikatubutoinan
58 Sailo 140 Sangoinian 222 Taileleu
59 Sailokkoat 141 Sangong 223 Taitak Oinan
60 Sairarak 142 Saogo 224 Tapokapkap
61 Sairejen 143 Sapalakkai 225 Tapokkak
62 Sajijilat 144 Sapatandekan 226 Tapondadai
63 Sajoroujou 145 Sapatundai 227 Taporuk
64 Sakailoat 146 Sapeai 228 Tasilippet
65 Sakaira 147 Sapodadai 229 Tasiri ottoi
66 Sakairigi 148 Sapojai 230 Tasiri rekdek
67 Sakakaddut 149 Sapokkai 231 Tasiriabbangan
68 Sakalio 150 Sapolaga 232 Tasiribetddei
69 Sakanipa 151 Sapongaroiroi 233 Tasiribubut
70 Sakarigi 152 Saporak 234 Tasiriguruk
71 Sakateila 153 Sapoula 235 Tasirikeru
72 Sakatirik 154 Sapuailoat 236 Tasirileleu
73 Sakekle 155 Sapuonajat 237 Tasirilotik
74 Sakela asak 156 Sarakkiran 238 Tasiringarak
75 Sakelak 157 Sarereakek 239 Tasiringeingei

28
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai
76 Sakeletuk 158 Sarereiket 240 Tasiripeula
77 Sakerebau 159 Sareuru 241 Tasiripoula
78 Sakerengan 160 Sarimau 242 Tasirirengei
79 Sakeru 161 Sarimurat 243 Tasiriugai
80 Sakoan 162 Saroiroi 244 Tatebburuk
81 Sakobou 163 Sarokdog 245 Tatiddik
82 Sakoikoi 164 Saroro 246 Tatubeket

C. Bahasa Mentawai.
Meskipun sama-sama mendiami Kepulauan Mentawai dan
menggunakan bahasa Mentawai, ternyata ditemukan 13 ragam
bahasa Mentawai dengan dialeg yang berbeda-beda yang
digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Ragam bahasa dan
perbedaan dialeg ini merupakan kekayaan yang perlu
dilestarikan. Meskipun memiliki ragam bahasa yang banyak,
hampir seluruh penduduk Mentawai mampu berkomunikasi
dalam ragam bahasa Sakalagan. Ketiga belas ragam bahasa
tersebut adalah:

29
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

Tabel 7 : Ragam bahasa dan dialeg bahasa Mentawai.

Ragam Bahasa
No. Contoh Arti
dan Dialeg
1 Simatalu Kabo Kemana
2 Simalegi Baddei Kemana
3 Paipajet/ Sagulubbe Kaipa Kemana
4 Tarekan Ben Kemana
5 Sikabaluan/ Bojakan Kamba Kemana
6 Samukop Kaipa Kemana
7 Silaoinan Kaipa Kemana
8 Saberut Kaipa Kemana
9 Sarereiket Kaipa Kemana
10 Sakaturei Kaipa Kemana
11 Sirileleu Kaipa Kemana
12 Sakalelegat/ Sakobou Kaipa Kemana
13 Sakalagan Kaipa Kemana

Dan kehadiran suku lain dengan bahasa yang dimilikinya juga


membawa pengaruh bagi bahasa Mentawai, terutama terhadap
dialeg.

D. Kepercayaan dan agama yang dianut.


Arat sabulungan adalah kepercayaan yang dianut oleh
orang Mentawai pada zaman dahulu. Arat sabulungan
digolongkan sebagai kepercayaan animisme, yaitu kepercayaan
yang berkeyakinan bahwa semua benda mempunyai roh. Orang
Mentawai meyakini bahwa semua benda mempunyai ketsat
(jiwa). Pemimpin dalam Arat sabulungan adalah sikerei. Sikerei

30
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

berperan sebagai imam yang menjadi perantara antara dunia roh


dengan dunia manusia.
Agama resmi yang diakui oleh pemerintah, baru dikenal
oleh penduduk Mentawai sejak tahun 1900-an. Diawali pada
tahun 1901 saat Zending Protestan masuk ke Mentawai melalui
Nemnemleleu di Sikakap untuk memperkenalkan agama
Protestan. Pada tahun 1954, pastor-pastor mulai datang ke
Mentawai untuk memperkenalkan agama Katolik di Siberut.
Pada tahun 1954, Menteri Agama mengeluarkan Surat
Keputusan Nomor:167/Promosi/1954. Surat ini berisi keharusan
bagi orang Mentawai untuk memilih salah satu agama yang
diakui oleh Pemerintah Indonesia. Sejak saat itu mulailah orang
Mentawai memeluk agama yang diakui oleh Pemerintah
Indonesia terutamaa Katolik, Protestan dan Islam. Meskipun
menganut agama yang berbeda, kerukunan antar umat
beragama di Kepulauan Mentawai sangat tinggi. Contohnya;
pada saat perayaan hari-hari besar keagamaan seperti Natal,
Tahun Baru, Idul Fitri, Hari Raya Kurban dan hari raya lainnya,
suasana punen menyelimuti seluruh penduduk Mentawai.

31
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

Gambar 14 : Photo Sikerei, sedang masigalai tiktik ( membuat tato ).

E. Mata Pencaharian dan Pekerjaan.


Sebagian besar aktifitas masyarakat Mentawai berkaitan
dengan alam. Karena itu alam menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari kehidupan masyarakat Mentawai. Misalnya
untuk kebutuhan tempat tinggal, makanan, peralatan
transportasi, peralatan rumah tangga, dan lain-lain.
Selain alam itu merupakan suatu kebutuhan masyarakat
Mentawai , juga sebagai sumber atau tempat mata pencaharian
seperti berburu, mengumpulkan hasil hutan, dan membuka

32
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

ladang untuk ditanami pohon sagu, pisang, keladi, durian,


langsat, cengkeh, pala, kelapa, coklat, dan lain-lain. Binatang
hasil buruan di hutan dikonsumsi dagingnya, dan dalam daging
tersebut mengandung protein.
Karbohidrat diperoleh dari tanaman sagu, keladi, ubi, dan
pisang. Semua itu terdapat di alam. Selain itu mereka juga
memelihara ternak terutama babi dan ayam. Penduduk
Mentawai yang tinggal dipinggiran laut, juga melakukan
kegiatan menangkap ikan.
Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini penduduk
Mentawai juga sudah ada yang bekerja sebagai pegawai,
pedagang dan pengusaha.

Gambar 15 : Seorang penduduk Mentawai sedang berburu


dengan rou-rou ( panah ).

33
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

F. Penugasan.

1. Ceritakan asal-usul orang Mentawai menurut penuturan orang-


orang tua!
2. Ceritakan asal-usul orang Mentawai menurut pendapat para ahli !
3. Buatlah sejarah atau silsilah suku Mentawai!

G. Latihan.

1. Sebutkan nama-nama suku yang ada di tempat tinggalmu !


2. Sebutkan 13 ragam bahasa Mentawai !
3. Sebutkan kepercayaan asli penduduk Mentawai !
4. Sebutkan agama yang dianut oleh penduduk Mentawai saat ini!
5. Sebutkan pemimpin pada kepercayaan arat sabulungan !

34
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

Kelas IV Semester 2
Pelajaran 3
TUMBUHAN, HEWAN, DAN MAKANAN POKOK
A. Tumbuhan.
Kehidupan masyarakat Mentawai sangat dekat dengan
tumbuhan ( flora ). Bagi orang Mentawai, tumbuhan berfungsi
untuk pemenuhan berbagai kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup
utama yang bisa diperoleh dari tumbuhan adalah kebutuhan
papan, sebagai sumber makanan dan pengobatan. Bahkan pada
masa lalu, masyarakat Mentawai juga memenuhi kebutuhan
pakaian dari tumbuhan. Jenis-jenis kayu tertentu diambil
kulitnya dan diolah menjadi kabit.

Tabel 8 : Contoh tumbuhan yang berfungsi bagi


kebutuhan hidup penduduk Mentawai.
Papan ( Rumah ) Pangan Pengobatan
a. Kayu (katuka, a. Sagu a. Aileppet
kruing, kulip) b. Keladi (puding)
b. Bambu c. Ubi b. Kiniu sailuk
c. Nibung d. Padi (temu lawak)
d. Kulit kayu e. Pisang c. Sikopuk (kencur)
( karai ) f. Kelapa d. Kakainauk
g. Durian e. Talingengeng
h. Langsat (sirih)
i. Peigu
(cempedak)
j. Mangga
k. Rambutan

35
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

B. Hewan.
Hewan merupakan sumber protein bagi masyarakat
Mentawai. Selain sumber protein hewan juga berperan dalam
kelengkapan upacara adat. Misalnya babi dan ayam. Dua jenis
hewan ini tidak dapat lepas dari kehidupan orang Mentawai,
karena setiap penyelenggaraan acara adat, dapat dipastikan
membutuhkan kedua jenis hewan ini. Hal inilah yang
menyebabkan masyarakat Mentawai memiliki kebiasaan
memelihara babi dan ayam. Uniknya masyarakat Mentawai
tidak memelihara babi dan ayam di dalam pemukiman, tetapi
didaerah perladangan seberang sungai agar tidak merusak
perkampungan.
Selain jenis hewan yang ditemukan ditempat lain,
Mentawai juga memiliki hewan-hewan atau primata endemik.
Disebut endemik karena hewan-hewan tersebut hanya terdapat
di Mentawai. Hewan endemik dimaksud adalah ; bokkoi
(siteut), joja (atapaipai), simakobu’ (masepsep), dan bilou.
Karena jumlahnya yang tidak banyak, pemerintah telah
menetapkan hewan ini sebagai hewan langka, sehingga
dilindungi oleh undang-undang. Selain itu, di Mentawai juga
terdapat hewan lain yang dilindungi. Karena itu menangkap
hewan-hewan tersebut baik untuk dimakan, dipelihara apalagi
diperjual belikan tidak boleh dilakukan.

36
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

Gambar 16 : Bilou.

Gambar 17 : Joja.

37
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

Gambar 18 : Simakobu.

Gambar 19 : Bokkoi.

38
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

C. Makanan Pokok.
Makanan pokok masyarakat Mentawai berasal dari
tanaman-tanaman lokal. Makanan pokok yang berasal dari
tanaman-tanaman lokal, membuat masyarakat Mentawai bisa
mandiri dalam hal pangan dan tidak harus bergantung kepada
kiriman bahan makanan dari luar kepulauan Mentawai.
Masyarakat Mentawai yang tinggal di Pulau Siberut, sagu
sebagai makanan pokok. Pohon sagu tumbuh baik dan subur
pada tanah rawa. Jika kita melakukan perjalanan melalui sungai,
kita dapat menjumpai pohon-pohon sagu yang tumbuh di
pinggiran sungai. Disepanjang sungai, kita juga menjumpai
potongan-potongan sagu yang direndam untuk makanan ternak.
Sedangkan penduduk Mentawai yang tinggal di Pulau
Sipora, Pagai Utara dan Pagai Selatan, makanan pokoknya
adalah keladi dan pisang. Tidak diketahui secara pasti mengapa
penduduk Mentawai di tiga pulau ini tidak menjadikan sagu
sebagai makanan pokok, seperti penduduk Mentawai lainnya
yang tinggal di Pulau Siberut. Pada hal sagu juga tumbuh subur
di ketiga pulau ini. Mungkin kamu bisa menanyakaan
kepada`orang tuamu, mengapa pisang dan keladi yang menjadi
makanan pokok penduduk Mentawai yang tinggal di Pulau
Sipora, Pulau Pagai Utara dan Pulau Pagai Selatan. .
Namun dewasa ini, sudah banyak orang Mentawai yang
menjadikan nasi sebagai makanan pokok. Karena luas sawah

39
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

yang terbatas, beras harus didatangkan dari luar Mentawai.


Bagaimanakah cara pengolahan bahan makanan pokok ?
berikut pembahasannya :

1. Sagu.
Sagu merupakan tumbuhan berbiji satu dan berakar
serabut. Meskipun dapat tumbuh pada tanah kering, sagu
tumbuh subur pada daerah rawa-rawa dengan tinggi pohon
yang bisa mencapai 15 meter. Pada umur 6 tahun pohon sagu
sudah bisa ditebang dan diolah untuk diambil saripatinya lalu
dikeringkan hingga menjadi tepung. Masyarakat di Siberut
menyebut pengolahan sagu ini dengan musagu. Sedangkan
masyarakat di Sipora, Pagai Utara dan Pagai Selatan
menyebutnya dengan musagai.
Setelah menjadi tepung, penduduk Mentawai mengolah
sagu menjadi berbagai jenis makanan, seperti :

a. Silagui.
Silagui adalah sagu yang dimasak didalam bambu.
Tepung sagu dimasukkan kedalam bambu tertentu, lalu
dibakar. Silagui ini disebut juga siobbuk.

40
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

Gambar 20 : Seorang ibu sedang memasak silagui sagu.

b. Kapurut.
Kapurut adalah sagu yang dimasak dengan
menggunakan daun sagu yang masih muda sebagai
pembungkusnya. Daun sagu dilipat menjadi dua bagian
yang sama, kemudian tepung sagu ditabur hampir tiga
perempat bagian lipatan daun sagu, lalu dibungkus dan
diikat dengan cara melilitkan daun sagu disepanjang
wadah bungkus dan selanjutnya diselai sampai masak.

41
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

Gambar 21 : Ibu-ibu sedang memasak kapurut.

c. Sikalik.
Sikalik adalah sagu yang dimasak dengan cara
disangrai diatas kuali. Sikalik dikenal di daerah
Siberut. Di daerah Pagai Utara dan Pagai Selatan
disebut sikotkot. Sedangkan di Sipora disebut sikotkot
dan juga sikalik.

42
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

Gambar 22 : Sikalik.

d. Sikarak.
Sikarak adalah tepung sagu yang dicampur
dengan kelapa yang diparut. Memasaknya
menggunakan periuk dengan cara menabur tipis
campuran tepung sagu dengan kelapa di dasar periuk
yang sedang dipanaskan. Hasilnya akan menyerupai
bentuk dasar periuk.

43
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

Gambar 23 : Sikarak.

e. Sibokjak.
Sibokjak adalah olahan lebih lanjut dari sagu
silagui atau siobbuk. Silagui atau siobbuk yang sudah
dingin disiram dengan air sampai terendam. Rendaman
silagui selanjutnya diaduk dengan kelapa yang diparut.
Campuran ini dimasukkan kedalam bambu yang
berukuran lebih besar dari bambu yang digunakan
memasak silagui dan selanjutnya dimasak.
Nama sibokjak dikenal di Pulau Sipora dan
Siberut bagian selatan. Di Pagai Utara dan Pagai
Selatan disebut sibokjang, sedangkan di Siberut Utara
disebut dengan singenngen.

44
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

Gambar 24 : Sibokjak.

Berbagai bentuk olahan makanan dari sagu akan


terus berkembang sesuai dengan perkembangan
pengetahuan dan teknologi. Tidak mustahil pada suatu
saat sagu akan diolah dalam bentuk sajian makanan yang
lebih siap saji seperti mi, bolu, bubur instan, dan lain-lain.

45
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

2. Keladi.
a. Jenis-jenis keladi.
1. Sikobou ( nonggen ).
Sikobou tumbuh dan ditanam di lahan yang lereng.
Keladi jenis sikobou bisa dikenali dari ciri-ciri pada
batang atau pelepah daun dan warna umbi. Batang atau
pelepah daun sikobou berwarna kemerah-merahan.
Meskipun pada warna batang atau pelepah daun yang
hijau, bayangan warna merah masih dapat dikenali
dengan mudah. Selain warna pada batang dan umbi,
umbi sikobou juga bisa dikenali dari aroma. Saat
dimasak sikobou akan mengeluarkan aroma harum
yang bisa tercium dari jarak sekitar 7 meter. Tekstur
umbinya juga lebih empuk.

46
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

Gambar 25 : Tanaman dan umbi sikobou.

47
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

2. Tailekkak.
Tailekkak tumbuh subur dilahan basah dan
juga lahan yang agak kering. Umumnya tailekkak
ini ditanam di tanah rawa yang disebut onaja.
Warnanya hijau namun lebih terang dari
warna hijau pada keladi jenis sikirisau. Umbinya
lebih kecil dari umbi jenis keladi lainnya. Karena itu
batang tailekkak lebih rendah dari jenis keladi lain.

Gambar 26 : Tanaman tailekkak.

48
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

3. Sikirisau ( kelak susru ).


Warna hijau pada daun sikirisau lebih pekat
jika dibandingkan dengan warna hijau tailekkak.
Namun warna hijau pada batang atau pelepah daun
lebih terang dari batang atau pelepah daun sikirisau.
Umbinya berbentuk lonjong. Tumbuh di lahan yang
kering.

Gambar 27 : Tanaman sikirisau.

49
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

4. Birai ( jalanjang ).
Keladi jenis jalanjang memiliki daun yang
paling lebar dari daun keladi jenis lain. Juga
memiliki batang atau pelepah daun paling besar dan
paling tinggi dari keladi jenis lain pada umur yang
sama. Jika keladi lain pada satu pohon hanya
menghasilkan satu umbi, jalanjang bisa berisi 15-30
umbi pada satu pohon.
Untuk mengambil umbi jalanjang tidak perlu
dicabut batangnya cukup dengan menggali tanah
disekitarnya dan kemudian menutup atau menimbun
kembali bekas galian tersebut, karena sisa –sisa
umbi masih bisa membentuk umbi baru.

50
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

Gambar 28 : Tanaman dan umbi birai (jalanjang).

51
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

5. Gettek.
Gettek tumbuh dilahan yang berair. Warna
batang atau pelepah daun hijau keabuabuan.
Pada saat dimasak warna umbinya agak berwarna
ungu. Jika direbus potongan-potongan umbinya
mengandung air.
Pengolahannya sedikit lebih rumit dari
mengolah umbi keladi jenis lainnya. Dan jika
pengolahannya tidak tepat, bisa menimbulkan rasa
gatal di lidah dan mulut (mangeget).

Gambar 29 : Tanaman dan umbi gettek.

52
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

b. Pengolahan Keladi.
1. Teggik.
Teggik adalah keladi yang dipotong-potong
dalam ukuran tertentu lalu direbus menggunakan
periuk. Jika potongan-potongan keladi ini dimasak
di dalam bambu tanpa diberi air disebut dengan
siliklik. Sedangkan di Siberut bagian utara dikenal
dengan siaru.

Gambar 30 : Teggik.

53
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

2. Subbet.
Subbet merupakan olahan lebih lanjut dari
teggik. Teggik atau rebusan keladi yang sudah
ditumbuk halus, dibentuk bulat-bulat dalam
genggaman. Pada saat membentuk bulatan-bulatan,
teggik yang sudah dihaluskan dicampur dengan
parutan kelapa agar mudah dibentuk menjadi
bulatan. Untuk menambah cita rasa bisa dicampur
dengan pisang. Di Siberut Utara subbet disebut
dengan tinemei.

Gambar 31 : Seorang ibu membuat subbet ( tinemei ).

54
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

3. Sigoluk.
Sigoluk adalah olahan keladi yang direbus di
dalam bambu besar. Berbeda dengan teggik yang
bisa dimasak didalam bambu tanpa diberi air,
sigoluk dimasak dengan menggunakan air.
Pengolahan seperti ini banyak dilakukan oleh
masyarakat di pulau Sipora.

Gambar 32 : Sigoluk.

55
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

Selain sagu dan keladi, pisang juga menjadi


bahan makanan yang penting di Mentawai. Selain
merebus dengan periuk, pisang sering juga dimasak di
dalam bambu tanpa diberi air. Olahan ini disebut
dengan sinemlep.

Gambar 33 : Sinemlep.

56
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

D. Penugasan.

1. Ceritakan bagaimana cara mengolah sagu hingga menjadi bahan


makanan sikarak !
2. Gambarlah seekor simakobu !
3. Jelaskan bagaimana pelestarian alam itu dilakukan !

E. Latihan.

1. Sebutkan beberapa hewan di Mentawai yang dilindungi !


2. Sebutkan tempat tinggal hewan !
3. Sebutkan jenis-jenis makanan pokok Mentawai !
4. Sebutkan pentingnya pelestarian hutan dan hewan !
5. Sebutkan manfaat hutan dan hewan !
6. Sebutkan manfaat ayam dan babi bagi masyarakat Mentawai !

57
Buku Ajar Mulok Budaya Mentawai Kelas 4 SD - Disdik Kab.Kep.Mentawai

KEPUSTAKAAN

Coronese, Stefano, 1986, Kebudayaan Suku Mentawai, Jakarta :


Grafidian Jaya.

Hernawati, Tarida, 2003, Profil Kebudayaan Mentawai, Salappa’


Antara Kehidupan, Alam, dan Jiwa, Padang :
Yayasan Citra Mandiri

2003, Profil Kebudayaan Mentawai, Saureinu’


Sesuatu yang Hilang, Padang : Yayasaan Citra
Mandiri Mentawai

2007, Uma Fenomena Keterkaitan Manusia


dengan Alam, Padang : Yayasan Citra Mandiri

Mentawai dalam Angka, 2015

58

Anda mungkin juga menyukai