Daftar Isi
Apa Itu Dinamika Kependudukan?
Sumber Data Kependudukan
Faktor Dinamika Kependudukan
Rumus-Rumus dalam Dinamika Kependudukan
Mobilitas Kependudukan Indonesia
Masalah Kependudukan Indonesia
Jadi, bukan hanya mereka yang secara hukum menjadi WNI, melainkan juga WNA yang
tinggal di Indonesia.
Udah tau ‘kan definisi pengertian penduduk? Sekarang kita bahas pengertian dinamikanya.
Dinamika penduduk adalah perubahan jumlah penduduk yang diakibatkan oleh
beberapa faktor.
Selanjutnya ada mobilitas, yang akan membahas tentang transmigrasi dan urbanisasi.
Terakhir, ada masalah kependudukan di Indonesia.
Jadi, sensus penduduk adalah pencacahan jiwa setiap 10 tahun sekali oleh Badan Pusat
Statistik (BPS).
Dengan begitu, kamu bisa tau nih jumlah penduduk di Indonesia itu ada berapa sih? Dan usia
yang paling banyak di Indonesia itu di kisaran berapa ya?
Pengumpulan data sensus bisa dilakukan dengan dua cara lho, yaitu de facto dan de jure.
Perbedaannya terletak pada perhitungannya.
de facto adalah perhitungan dari setiap orang yang berada dalam wilayah sensus. Mau
itu penduduk asli wilayah yang sedang melaksanakan sensus ataupun bukan akan
tetap masuk dalam perhitungan tersebut dengan cara de facto.
Coba cermati lagi deh biar kamu paham dulu perbedaannya sebelum lanjut ke bahasan
berikutnya. Kalau tadi kita bicara tentang cara pengumpulan data, sekarang ada juga nih cara
pencatatan datanya, yaitu householder dan canvasser.
Survei Penduduk
Sebelumnya, kita udah bahas tentang sensus penduduk. Ternyata, selain itu ada juga lho yang
namanya survei penduduk.
Apa itu survei penduduk? Survei penduduk adalah pencacahan yang ditujukan hanya
sebagian penduduk untuk topik tertentu.
Survei ini juga gak terpaku pada waktu tertentu seperti pada sensus penduduk yang dilakukan
setiap 10 tahun sekali ya, guys.
Misalnya, Survei Angkatan Kerja Nasional. Survei tersebut hanya fokus kepada penduduk
yang angkatan kerja, gak meneliti penduduk yang produktif dan non produktif, dll.
Registrasi
Contohnya adalah pencatatan data kelahiran yang dilakukan oleh kelurahan setempat.
Kelahiran (Natalitas)
Apa sih maksud dari keduanya? Begini, guys, kalau pro natalitas itu berarti yang mendukung
kelahiran. Sedangkan, anti natalitas berarti faktor-faktor yang menghambat kelahiran.
Pertama, kita bahas terlebih dahulu tentang pro natalitas. Berikut ini merupakan faktor-faktor
yang mendukung kelahiran.
1. Pernikahan usia muda. Adanya pernikahan usia muda tentu membuka kesempatan
memiliki anak juga lebih lama, karena rentang usia dari muda sampai tidak
produktifnya panjang. Sehingga, dapat meningkatkan angka kelahiran.
2. Mitos yang beredar di masyarakat. Misalnya banyak anak banyak rezeki. Adanya
mitos seperti itu dapat meningkatkan kelahiran anak.
3. Kebutuhan tenaga kerja. Dengan adanya anak, maka kemungkinan anak tersebut
bisa meningkatkan perekonomian keluarga setelah dewasa dan bekerja.
Hal-hal di atas bisa meningkatkan angka kelahiran di Indonesia. Kalau ada yang
meningkatkan, berarti ada yang menghambat donk?
Yap, betul sekali. Faktor yang menghambat tingkat kelahiran disebut anti natalitas. Berikut
ini merupakan faktor-faktor yang menghambat kelahiran.
3. Asumsi anak beban keluarga. Dengan memiliki asumsi seperti ini, seperti dengan
memiliki anak tentu akan memiliki beban/tanggungan untuk pendidikan di masa
depannya, ribet, dll.
Faktor selanjutnya dari dinamika kependudukan adalah kematian atau mortalitas. Sama
halnya dengan natalitas. Mortalitas juga ada pro mortalitas dan anti mortalitas. Pertama, kita
akan membahas tentang pro mortalitas terlebih dahulu, yaitu faktor-faktor yang mendukung
tingkat kematian.
1. Sarana kesehatan yang kurang memadai. Tentu saja hal ini akan meningkatkan
kematian.
3. Bencana alam. Terjadinya bencana alam hingga menyebabkan korban tentu akan
meningkatkan kematian.
Di sisi lain ada juga faktor-faktor yang menghambat kematian atau anti mortalitas. Dengan
kata lain, faktor-faktor ini mendukung harapan hidup.
2. Lingkungan yang bersih dan teratur. Hal ini akan membuat lingkungan sehat,
karena jauh dari bibit penyakit, seperti nyamuk penyebab demam berdarah dan virus.
Perhitungan yang terdapat dalam Ilmu Geografi simpel kok, guys, yang penting kamu paham
dulu. Selama kamu paham konsepnya, kamu bisa lebih lancar menaklukan berbagai
perhitungannya.
Rumus ini digunakan untuk menentukan angka kelahiran kasar, yaitu angka yang
menunjukkan banyaknya kelahiran pada tahun tertentu, biasanya untuk setiap 1.000
penduduk.
Rumus:
CBR = B/P x k
Keterangan:
Note:
Sedang = 20 – 30 jiwa
Rendah = < 20 jiwa
Rumus ini juga digunakan untuk menentukan angka kelahiran, namun lebih spesifik. Nah,
dalam perhitungan ini mempertimbangkan kategori umur.
Rumus:
ASBRx = Bx/Px x k
Keterangan:
Bx: jumlah kelahiran dari wanita kelompok umur x pada tahun tertentu.
Px: jumlah penduduk wanita kelompok umur x pada pertengahan tahun yang sama.
Rumus ini digunakan untuk menghitung angka kematian kasar. Kalau tadi CBR adalah angka
kelahiran kasar, nah ini kebalikannya, guys.
Rumus:
CDR = D/P x k
Keterangan:
Note:
Sedang = 10 – 20 jiwa
Rumus:
ASDRx = Dx/Px x k
Dx: jumlah penduduk yang meninggal dari kelompok umur tertentu pada tahun tertentu.
Px: jumlah penduduk dari kelompok umur x pada pertengahan tahun yang sama.
Rumus ini digunakan untuk menghitung angka kematian bayi sebelum ulang tahun pertama
mereka (0-11 bulan) setiap 1.000 kelahiran hidup dalam tahun tertentu.
Kita perlu menghitung angka kematian bayi untuk melihat apakah kualitas kependudukan di
daerah tertentu baik atau buruk.
Rumus:
IMR = Do/B x k
Keterangan:
Note:
Sedang = 35 – 75 jiwa
Rumus ini untuk menghitung besarnya perubahan jumlah penduduk suatu wilayah selama
periode tertentu dengan memperhatikan faktor kelahiran, kematian, dan migrasi.
Rumus:
L: jumlah kelahiran.
M: jumlah kematian.
Setelah mempelajari demografi, sekarang kita masuk ke pembahasan mobilitas. Apa itu
mobilitas kependudukan?
Mobilitas Permanen
Mobilitas permanen memiliki sifat yang perpindahannya tetap atau dalam jangka waktu yang
sangat lama. Ada cakupan internal dan eksternal.
Untuk yang cakupan internal itu lebih kepada perpindahan domestik, seperti urbanisasi,
ruralisasi, dan transmigrasi.
Mobilitas ini memiliki sifat yang perpindahannya tidak tetap atau dalam waktu singkat.
Komutasi (komuter): penduduk yang keluar dari daerah asalnya untuk waktu yang
sebentar dan dengan tujuan tertentu. Misalnya, kamu asli orang Depok, tapi kerja atau
sekolah di Jakarta. Kata kuncinya adalah pulang pergi (PP), karena hanya sebentar,
pergi pagi, pulang sore.
Sirkulasi (sirkuler): penduduk yang asli dari Padang, tapi punya kost di Jakarta,
karena bekerja atau sekolah. Nah, ‘kan gak mungkin kalau PP. Jadi, kamu akan
menginap di daerah lain.
Terakhir, kita akan masuk ke masalah kependudukan. Di pembahasan kali ini juga ada
sangkut pautnya dengan kebijakan mengenai dinamika kependudukan Indonesia. Apa aja
sih permasalahannya?
Jumlah dan pertumbuhan penduduk yang terus melonjak dapat menyebabkan sulitnya
penanganan penyakit dan kebutuhan yang terus meningkat.
Semakin tinggi pertumbuhan penduduk, maka beban ketergantungannya kepada negara juga
tinggi, misalnya lowongan kerja, dan ketergantungan berbagai bantuan dari pemerintah.
Coba deh kamu perhatikan, bahwa pulau Jawa memiliki persebaran dan kepadatan penduduk
yang tinggi dibandingkan dengan pulau lainnya.