Anda di halaman 1dari 34

KLASIFIKASI IKLIM

1. KLASIFIKASI IKLIM DUNIA


•Dengan mintakat temperatur
•Menurut Koppen
•Menurut Thornthwaite

2. KLASIFIKASI IKLIM DI INDONESIA


•Mohr
•Scmidt & Ferguson
•Oldeman

IKLIM Sbg. FAKTOR LINGKUNGAN


•Iklim & tanaman
•Iklim & sumber air
•Iklim & jenis tanah
•Iklim & vegetasi
•Iklim & ternak
OUTLINE
CAPAIAN PEMBELAJARAN
PENGERTIAN
KARAKTERISTIK IKLIM
KLASIFIKASI IKLIM
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa dapat menjelaskan pentingnya klasifikasi iklim
Mahasiswa dapat menjelaskan klasifikasi iklim secara global di dunia
dan yang digunakan di Indonesia
PENGERTIAN
Iklim adalah:
 keadaan rata – rata cuaca disuatu daerah dalam jangka lama dan
tetap.
 merupakan karakter kecuacaan suatu tempat atau daerah, dan bukan
hanya merupakan cuaca rata – rata (Wirjomiharjo dan Swarinoto,
2007).
 rata-rata cuaca dalam waktu yang lama (dalam kurun waktu 25-30
tahun) dan dalam tempat yang relatif luas.
 Iklim sangat bervariasi karena unsur penyusun banyak kombinasi,
sehingga dilakukan penyederhanaan untuk memudahkan
perencanaan dalam berbagai bidang yang terkait dengan iklim
KARAKTERISTIK IKLIM
Karakteristik iklim secara umum yang membedakannya dengan
cuaca :
1. Berlaku untuk waktu yang lama
2. Meliputi daerah yang luas
3. Merupakan hasil rata-rata cuaca, bukan pencatatan baru
4. Iklim disuatu daerah berhubungan satu sama lainnya

Iklim disuatu tempat dipengaruhi oleh letak lintang, lereng,


ketinggian, serta seberapa jauh jarak tempat tersebut dari
perairan dan juga keadaan arus lautanya.
Contoh sederhana jika kita merujuk pada dunia, maka wilayah
yang berada di dekat garis ekuator bumi (derajat berlintang
rendah atau nol) disebut wilayah beriklim tropis, sementara itu,
wilayah di lintang menengah dan tinggi dikenal sebagai daerah
beriklim subtropis dan iklim kutub.
KLASIFIKASI IKLIM

SECARA GENETIK

BERDASARKAN PENERIMAAN RADIASI


SURYA

BERDASARKAN ASAL MASSA UDARA

BERDASARKAN SIRKULASI UDARA


SECARA EMPIRIK

 BERDASARKAN “RATIONAL MOISTURE


BUDGET”

BERDASARKAN PERTUMBUHAN VEGETASI


BERDASARKAN PENERIMAAN
RADIASI MATAHARI
Bumi terbagi menjadi 5 wilayah yaitu :
a) Iklim tropika ( 23,5°LU - 23,5°LS ),
b) 2 iklim subtropika (berada di antara iklim tropika dan kutub
atau antara lintang 23,5 – 66,5° LU dan LS)
c) Dan 2 iklim kutub yang masing-masing dibatasi oleh 4 garis
lintang (di belahan bumi Utara dan Selatan: 66,5° LU
(artika) dan 66,5° LS (antartika)
LANJUTAN …
Ahli yunani kuno membagi iklim wilayah bumi menjadi 5: yang dibatasi
oleh garis lintang (LU dna LS)
Tropis : terletak antara 23,50 LU dan 23,50 LS
Subtropik lintang utara dan selatan: terletak di antara iklim tropik dan kutub
: antara 23,50 - 66,50 LU dan LS
Kutub utara dan selatan: terletak di belahan bumi utara dan selatan: 66,5 0
LU (Artik) dan 66,50 LS (antartika)
LANJUTAN …
Iklim tropik dicirikan oleh suhu tinggi sepanjang tahun dan variasi suhu
musiman yang lebih kecil
Iklim kutub memiliki suhu rendah sepanjang tahun dengan variasi suhu
musiman yang lebih besar
BERDASARKAN ASAL MASSA UDARA

Jenis Iklim Faktor penentu iklim


I Iklim lintang rendah Massa udara katulistiwa dan tropis
a Khatulistiwa basah
b Pantai angin pasat
c Gurun dan stepa tropis

d Gurun pantai barat


e Kering-basah tropis
II Iklim lintang menengah Massa udara polar dan tropis

a Subtropis lembab
b Pantai barat laut
c Mediterania
d Gurun dan stepa lintang
menengah
e Benua lembab
III Iklim lintang tinggi Massa udara polar dan artik
Subartik benua
Subartik laut
tundra
IV Iklim daratan tinggi Ketinggian sebagai penentu iklim
BERDASARKAN SIRKULASI UDARA &
KARAKTERISTIK HUJAN MENURUT FLOHN
(1950)
TIPE IKLIM SIFAT TIPE VEGETASI

I Zona Ekuatorial Basah terus menerus Hutan hujan tropik, hujan monsoon

II Zona Tropika Hujan musim panas Savana, hutan kering

III Zaona tropika kering Kering sepanjang tahun Stepa, gurun-stepa, gurun

IV Zona Hujan winter subtropik Hujan musim dingin Pohon berdaun keras

V Zona ekstratropika Hujan sepanjang tahun Pohon berdaun lebar, hutan


campuran

VI Zona subpolar Hujan sepanjang tahun terbatas Hutan konifer

VIa Zona boreal Hujan musim panas, salju musim Tundra


dingin terbatas

VII Zona kutub Hujan musim panas, salju awal Gurun es


musim dingin
 BERDASARKAN “RATIONAL MOISTURE
BUDGET” MENURUT THORNTHWAITE (1933)
Lamba Ciri-ciri Karakteristik Indeks P-E
ng iklim Tanaman
Lambang Ciri-ciri iklim Indeks T-E
A Basah Hutan Hujan >128
A` Tropis >128

B` Mesotermal 64-127 B Lembap Hutan 64-127

C` Mikrotermal 32-63 C Kurang Padang 32-63


lembap rumput
D` Taiga 16-31
D Agak Stepa 16-31
E` Tundra <16 kering

F` Salju 0
E Kering Gurun <16

Dikembangkan oleh Thornthwaite dengan konsep dasar bahwa


evapotranspirasi potensial (Etp) dan neraca air. Etp dihitung
dari suhu rata-rata bulanan (T dalam 0C) dengan koreksi
panjang hari, perhuitungan Etp untuk 30 hari (panjang hari 12
jam)
BERDASARKAN PERTUMBUHAN VEGETASI
MENURUT KOPPEN (1918)
Vladimir Koppen membagi iklim berdasarkan suhu dan curah hujan rata-rata
bulanan dan tahunan yang dihubungkan dengan keadaan vegetasi menurut
peta vegetasi De Candolle (1874). Koppen membagi menjadi 5 tipe iklim:
TIPE IKLIM NAMA CIRI-CIRI

A Iklim hujan tropis • Suhu bulanan rata-rata lebih dari 18oC


• Suhu tahunan 20-250C
• Curah hujan bulanan lebih dari 60 mm
B Iklim kering/gurun • Curah hujan lebih kecil daripada penguapan
• Terbagi menjadi iklim stepa dan gurun
C Iklim sedang • Suhu buan terdingin -30C –180C
basah • Terbagi menjadi:
• Cs: iklim sedang laut dengan musim panas yang kering
• Cw : iklim sedang laut dnegan musim dingi yang kering
• Cf : iklim sedang darat dengan hujan dalam semua bulan
D Iklim dingin • Suhu bulan terdingin kurang dari 30C, suhu bulan terpanas lebih dari 100C
• Terbagi menjadi:
Df : iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang lembab
Dw : iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang kering
E Iklim kutub • Suhu terpanas kurang dari 100C
• Terbagi menjadi:
• ET: iklim tundra
• EF: iklim salju
LANJUTAN …
Lambang Jenis Iklim
Menurut Koppen di Indonesia terdapat tipe-tipe
iklim Af, Aw, Am, C, dan D. A Iklim Hujan Tropis

Af dan Am = terdapat di daerah Indonesia bagian Af Iklim hutan hujan tropis

barat, tengah, dan utara, seperti Jawa Barat, Aw Iklim savanna


Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi Utara.
Am Iklim monsoon tropis
Aw = terdapat di Indonesia yang letaknya dekat
B Iklim kering
dengan benua Australia seperti daerah-daerah
di Nusa Tenggara, Kepulauan Aru, dan Irian Jaya BSh Iklim stepa kering

pantai selatan. BSk Iklim stepa sejuk

C = terdapat di hutan-hutan daerah pegunungan. BWh Iklim gurun terik

D = terdapat di pegunungan salju Irian Jaya. BWk Iklim gurun sejuk


Arti lambang pada klasifikasi iklim Koppen:
Huruf pertama (HURUF BESAR) menyatakan tipe utama
Huruf ke-2 (huruf kecil) menyatakan pengaruh hujan
Huruf ke-3 (huruf kecil) menyatakan suhu udara
Huruf ke-4 (huruf kecil) menyatakan sifat-sifat khusus
LANJUTAN …
Pengaruh hujan digambarkan sebagai huruf ke-2
yang terdiri atas:
huruf ciri
f Selalu basah, hujan setiap bulan > 60 mm
s Bulan-bulan kering jatuh pada musim panas
S Semi arid (stepa atau padang rumput)
w Bulan-bulan kering jatuh pada musim dingin (winter)

W Arid (padang pasir)


m Khusus untuk kelompok tipe A digunakan lambang m (monsoon) yang
artinya musim kemarau pendek, curah hujan tahunan cukup tinggi
sehingga tanah lembab dengan vegetasi hutan hujan tropik

F Daerah tertutup es abadi


LANJUTAN …
Pengaruh suhu dilambangkan pada huruf ke-3:

Huruf Ciri
a Suhu rata-rata dari bulan terpanas > 220C
b Suhu rata-rata dari bulan terpanas < 220C dan paling sedikit 4 bulan
suhunya > 100C
c Hanya 1-4 bulan suhunya > 100C dan suhu bulan terdingin > -380C
d Suhu bulan terdingin < 380C
e Suhu rata-rata tahunan < 180C
i Perbedaan suhu antara bulan terpanas dan terdingin < 50C
k Suhu rata-rata tahunan < 180C dengan suhu bulan terpanas 18 0C
l Suhu semua bulan antara 10-220C
LANJUTAN …
Berdasarkan kombinasi huruf pertama dan kedua, maka
klasifikasi Koppen ada 12 tipe iklim:
1. Daerah iklim hujan tropik : Af, Aw, Am
2. Daerah iklim kering : BS, BW
3. Daerah iklim sedang berhujan : CF, Cs, Cw
4. Daerah hujan dingin : Df, Dw
5. Daerah uklim kutub: Ew, EF
LANJUTAN …
Lambang Jenis Iklim

C Iklim Hujan Sedang Panas


Cfa Kelembaban sepanjang musim, musim panas terik
Cfb Kelembaban sepanjang musim, musim panas panas
Cfc Kelembaban sepanjang musim, musim panas pendek, sejuk
Cwa Hujan musim panas,musim panas terik
Cwb Hujan musim panas,musim panas panas
Csa Hujan musim dingin,musim panas terik
Csb Hujan musim dingin,musim panas panas
D Iklim Hutan Salju Sejuk
Dfa Kelembaban sepanjang musim, musim panas terik
Dfb Kelembaban sepanjang musim, musim panas panas
Dfc Kelembaban sepanjang musim, musim panas pendek, sejuk
Dfd Kelembaban sepanjang musim, musim dingin dingin luar biasa
Dwa Hujan musim panas,musim panas terik
Dwb Hujan musim panas,musim panas panas
Dwc Hujan musim dingin,musim panas terik
Dwd Kelembaban sepanjang musim, musim dingin dingin luar biasa
E Iklim Kutub
ET Tundra
EF Salju dan es abadi
BERDASARKAN PERTUMBUHAN VEGETASI
MENURUT SCHMIDTH-FERGUSON
Sistem klasifikasi ini sangat tekenal di Indonesia dan banyak digunakan
di bidang kehutanan dan perkebunan
penentuan iklim menurut Schmidth – Ferguson hanya memperhatikan
unsur iklim hujan dan memerlukan data hujan bulanan paling sedikit
10 tahun
Kriteria yang digunakan adalah penentuan bulan kering, bulan lembab,
dan bulan basah dengan pengertian sbb:
BULAN KERING (BK) = BULAN DENGAN HUJAN < 60 mm
BULAN LEMBAP (BL) = BULAN DENGAN HUJAN ANT 60 – 100 mm
BULAN BASAH (BB) = BULAN DENGAN HUJAN > 100 mm
LANJUTAN
Di Indonesia terbagi menjadi 8 tipe iklim:
TIPE IKLIM KATEGORI NILAI Q

A SANGAT BASAH 0 – 14,3 %

B BASAH 14,3 – 33,3 %

C AGAK BASAH 33,3 – 60 %

D SEDANG 60 % - 100 %

E AGAK KERING 100 – 167 %

F KERING 167 - 300 %

G SANGAT KERING 300 – 700 %

H EKSTREM KERING lebih dari 700 %


LANJUTAN …
LANJUTAN …
Schimdth-Fergusom menentukan BB, BL, BK dengan mengamati curah
hujan selama periode waktu tertentu kemudian menjumlahkan dan
menghitung rata-ratanya.
Penentuan tipe iklim menggunakan nilai Q:

Rata-rata bulan kering (BK)


Q = x 100%
Rata-rata bulan basah (BB)

Dari perhitungan nilai Q dan dengan menggunakan segitiga S-F


diperoleh 8 tipe iklim sbb:
LANJUTAN …
Tipe Iklim Karakteristik
A Daerah sangat basah dengan vegetasi hutan hujan tropik
B Daerah basah dengan vegetasi masih hutan hujan tropik
C Daerah agak basah dengan hutan rimba, di antaranya terdapat
vegetasi yang daunnya gugur pada musim kemarau, mis jati

D Daerah sedang dengan vegetasi hutan musim


E Daerah agak kering dengan vegetasi hutan sabana
F Daerah kering dengan vegetasi hutan sabana
G Daerah sangat kering dengan vegetasi padang ilalang
H Daerah ekstrem kering dengan vegetasi padang ilalang
BERDASARKAN PERTUMBUHAN VEGETASI
MENURUT OLDEMAN
Masih tergolong klasifikasi iklim yang baru di Indonesia, namun cukup
bermanfaat dalam klasifikasi lahan pertanian tanaman pangan di
Indonesia.
Kriterianya didasarkan pada perhitungan bulan basah (BB), bulan lembab
(BL) dan bulan kering (BK) yang batasannya memperhatikan peluang
hujan, hujan efektif, dan kebutuhan air tananan.
Konsep OLDEMAN:
Padi sawah akan membutuhkan air rata-rata per bulan 145 mm dalam
musim hujan
Palawija membutuhkan air rata-rata 50 mm per bulan pada musim
kemarau
Hujan bulanan yang diharapkan memiliki peluang kejadian 75% = 0,82 x
hujan rata-rata bulanan dikurangi 30
Hujan efektif untuk padi sawah 100%
Hujan efektif untuk palawija dengan tajuk tanaman tertutup rapat sebedar
75 %
PERHITUNGAN OLDEMAN
Hujan bulanan yang diperlukan untuk padi sawah maupun palawija (X) :
 Padi sawah = 145 = 1,0 (0,82 X - 30)
X = 213 mm per bulan
 Palawija = 50 = 0,75 ((0,82 X - 30)
X = 118 mm per bulan
Nilai 213 dan 118 mm per bulan selanjutnya dibulatkan = 200 dan 100
mm/bln sebagai batas penentuan bulan basah (BB) dan bulan kering (BK)

BULAN BASAH (BB) : bulan dengan rata-rata curah hujan > 200 mm
BULAN LEMBAB (BL) : bulan dengan rata-rata curah hujan 100 - 200 mm
BULAN KERING (BK) : bulan dengan rata-rata curah hujan < 100 mm
LANJUTAN …

SUBDIVISI BULAN KERING BERTURUT-TURUT TIPE UTAMA BULAN BASAH BERTURUT-TURUT


A >9
1 <2
B 7-9
2 2–3 C 5-7
3 4–6 D 3-5
4 >6 E <3

Tipe utama klasifikasi Oldeman dibagi menjadi 5 tipe yang didasarkan


pada jumlah bulan basah berturut-turut, sedangkan sub divisinya dibagi
menjadi 4 yang didasarkan pada jumlah bulan kering berturut-turut:
LANJUTAN …
Dari 5 tipe utama dan 4 subdivisi maka tipe iklim Oldeman dapat
dikelompokkan menjadi 17 daerah mulai dari A1 – E4 :

TIPE IKLIM PENJELASAN


A1, A2 Sesuai untuk padi terus menerus tapi produksi kurang karena pada umumnya
kerapatan fluktuasi radiasi matahari rendah sepanjang tahun
B1 Sesuai untuk padi terus menerus dengan perencanaan awal musim tanam
yang baik, produksi tinggi jika panen pada kemarau
B2 Sapat tanam padi 2x setahun dengan varietas umur pendek dan musim kering
yang pendek cukup untuk tanman palawija
C1 Tanam padi dapat sekali dan palawija 2x setahun
C2, C3, C4 Setahun hanya dapat tanam 1x padi dan palawija yang keduanya harus hati2
jangan jatuh pada bulan kering
D1 Tanam padi umur pendek 1x biasanya produksi bisa tinggi karena kerapatan
fluktuasi radiasi tinggi, waktu tanan palawija cukup
D2, D3, D4 Hanya mungkin 1x padi atau 1x palawija sehtahun tergantung pad adanya
persediaan air irigasi
E Daerah ini umumnya terlalu kering, mungkin hanya dapat 1x palawija. Itu pun
tergantung adanya hujan
BERDASARKAN PERTUMBUHAN VEGETASI
MENURUT YUNGHUNH

Pembagian iklim didasarkan pada ketinggian tempat yang


ditandai dengan jenis vegetasi, zone iklimnya, terbagi menjadi
5 zona:
IKLIM DI INDONESIA
Secara geografis, Indonesia terletak di antara :
• Garis 60 LU dan 110 LS
• 95 - 1410 BT
• Benua Asia dan Australia
• Samudra Indonesia dan samudara Pasifik
Adanya benua dan samudra yang mengelilingi Indonesia
mempengaruhi iklim. Kepulauan yang dikelilingi lautan memberikan ciri
iklim di Indonesia dengan kelembaban nisbi yang tinggi
Di daerah ekuator, tekanan udara umumnya rendah, berbeda sedikit
sekali pada jarak yang jauh. Akibatnya angin di atas lautan lemah, uap
air yang menguap dari lautan naik secara vertikal. Jika udara lembab
ini menjadi dingin, udara akan menjadi jenuh kemudian akan terjadi
hujan lebat
LANJUTAN …
LANJUTAN …
Selama musim panas, yaitu bulan Juni dan Juli, di belahan bumi utara
ekuator memiliki tekanan udara rendah. Energi yang dilepaskan
ketika kondensasi menggerakkan udara ke altitude yang lebih tinggi
dan menyebar ke arah utara dan selatan. Pada lintang 300 utara dan
selatan udara akan menekan turun. Udara yang turun ini menjadi
panas pada saat menyentuh permukaan dan ditiup kembali di atas
lautan menuju ekuator. Angin ini dikenal sebagai angin pasat
tenggara dan angin pasat timur laut sebagai akibat dari perputaran
bumi
Angin pasat tenggara melintasi ekuator dan akibat dari perputaran bumi
arah angin ini menjadi barat daya yang banyak membawa hujan di
daerah panatai selatan Asia seperti India dan Thailand.
Udara yang relatif kering dari benua Australis sampai Indonesia bagian
timur kemudian Jawa dan Sumatra Selatan. Pada saat ini terjadi
musim kemarau
LANJUTAN …
Selama musim dingin, bulan Desember & Januari, di belahan bumi
utara, daerah tekanan rendah berada di selatan ekuator. Udara
basah datang dari Laut Cina melintasi ekuator dan sebagai akibat
putaran bumi, angin menjadi angin barat daya. Angin ini pertama
mencapai pantai barat daya Kalimantan dan Malaysia dan akhirnya
sampai di Jawa dan Indonesia Bagian Timur. Pada sat inilah terjadi
musim penghujan
Selama periode daerah tekanan rendah berada dekat ekuator,
umumnya sering terjadi hujan lebat. Terjadi 2x setahun sekitar bulan
Oktober dan April. Jadi, tempat-tempat dekat ekuator sering terdapat
2 puncak hujan, yaitu pada musim penghujan dan puncak kecil pada
musim kemarau

Anda mungkin juga menyukai