Anda di halaman 1dari 56

KLASIFIKASI IKLIM

(PETA IKLIM)
Klasifikasi ??
• Unsur-unsur iklim tidak berdiri sendiri
tetapi saling berinteraksi dan saling
mempengaruhi.
• Terdapat kecenderungan dan pola yang
serupa apabila faktor utama (faktor
pengendali/unsur iklim dan letak
geografisnya serupa )
 perlu diberi penamaan
• Penyederhanaan informasi
Perlu tool Statistika, Remote sensing,
(alat) GIS
Apa yang harus diperhatikan dalam membuat
klasifikasi?

• tujuan klasifikasi iklim tersebut


dibuat
• latar belakang pembuat klasifikasi
iklim tersebut
• cakupan wilayah klasifikasi
Ada berapa macam tipe klasifikasi
iklim?

• Klasifikasi iklim secara genetik


didasarkan pada pada faktor-faktor iklim
penyebab seperti aliran massa udara, zona-zona
angin, benua dan lautan, dan perbedaan
penerimaan radiasi surya
umumnya menghasilkan klasifikasi untuk daerah
yang luas tetapi kurang teliti.

Contoh:
Klasifikasi iklim menurut penerimaan radiasi surya
Tipe klasifikasi iklim lainnya

• Klasifikasi iklim secara empirik


didasarkan pada hasil pengamatan yang teratur
terhadap unsur-unsur iklim.
umumnya hasil klasifikasinya berupa daerah
yang lebih sempit bila dibandingkan dengan
klasifikasi iklim secara genetik namun lebih
teliti.
Contoh:
Klasifikasi iklim berdasarkan pertumbuhan vegetasi
Pengelompokan iklim
berdasarkan pendekatan:
1. metode genetik : penentu faktor iklim yaitu
pola sirkulasi udara, radiasi bersih dan fluks
kelembaban.
2. metode generik ( empirik).: unsur iklim yang
diamati atau efeknya terhadap gejala lain,
contohnya manusia atau tumbuhan.
Pengelompokan iklim menggunakan metode
genetik sekitar 10 % mayoritas sisanya
berdasarkan metode empirik
Metode Genetik digunakan oleh:

1. H.Flohn (1950) berdasarkan : sabuk


angin global dan ciri curahan
2. Strahler (1969) berdasarkan: massa
udara yang dominan dan ciri curahan.
3. Budyko (1956) berdasarkan: neraca
energi ( indeks radiasi kekeringan).
4. Orang yunani kuno….
KLasifikasi Secara Genetis yunani kuno

Klasifikasi iklim secara genetis yang paling tua


dibuat oleh orang Yunani Kuno hanya
berdasarkan kepada suhu udara; yaitu dengan
membagi iklim menjadi tiga daerah yang
secara matematis dan agronomis dibatasi oleh
garis lintang. Type iklim tersebut adalah :
– 1. Daerah Panas (tropis) yaitu antara O - 23.5o
LU/LS
– 2. Daerah sedang (sub tropis/temperate) : 23.5 -
66.5o LU/LS
– 3. Daerah dingin (Kutub) : 66.5 - 9Oo LU/LS
Jenis Iklim Flohn (1950):
Jenis Iklim Karakteristik Curah Hujan
I Katulistiwa Barat Basah

II Tropis Hujan musim panas


III Kering subtropics Kering sepanjang tahun

IV Hujan musim dingin Hujan musim dingin

V Ekstra tropis barat Curahan sepanjang tahun

VI Subpolar Curahan sepanjang tahun tetapi terbatas

VIa Sub Benua Boreal Curahan musim panas terbatas, curahan musim
dingin kurang

VII Polar Tinggi Curahan kurang sekali,salju turun awal musim


dingin, curahan musim panas
Jenis Iklim Strahler (1969)
Jenis Iklim Faktor penentu iklim
I Iklim lintang rendah Massa udara katulistiwa dan tropis
a Khatulistiwa basah
b Pantai angin pasat
c Gurun dan stepa tropis
d Gurun pantai barat
e Kering-basah tropis
II Iklim lintang menengah Massa udara polar dan tropis
a Subtropis lembab
b Pantai barat laut
c Mediterania
d Gurun dan stepa lintang
menengah
e Benua lembab
III Iklim lintang tinggi Massa udara polar dan artik
Subartik benua
Subartik laut
tundra
IV Iklim daratan tinggi Ketinggian sebagai penentu iklim
Jenis Iklim Budyko (1956)

Jenis Iklim Nilai indeks kekeringan


I Gurun >3
II Separuh 2-3
gurun
III Stepa 1-2
IV Hutan 0.33-11
V Tundra <0.33
Klasifikasi iklim berdasarkan pertumbuhan
vegetasi

• Koppen
• Mohr
• Schmidt-Ferguson
• Oldeman
Klasifikasi Secara Empiris

• Kalsifikasi ini didasarkan dari


pengamatan terhadap unsur-unsur iklim
dalam waktu panjang. Beberapa
contoh klasifikasi secara empirik adalah
KOPPEN
• Jenis Iklim Koppen (Dr Wladimir Koppen ahli ilmu
iklim dari Jerman, 1918)
• Koppen membuat klasifikasi iklim seluruh dunia
berdasarkan suhu dan kelembaban udara. Kedua unsur
iklim tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap
permukaan bumi dan kehidupan di atasnya.
Berdasarkan ketentuan itu Koppen membagi iklim dalam
lima daerah iklim pokok. Masing-masing daerah iklim
diberi simbol A, B, C, D, dan E.
Lambang Jenis Iklim
A Iklim Hujan Tropis
Af Iklim hutan hujan tropis
Aw Iklim savanna
Am Iklim monsoon tropis
B Iklim kering
BSh Iklim stepa kering
BSk Iklim stepa sejuk
BWh Iklim gurun terik
BWk Iklim gurun sejuk
C Iklim Hujan Sedang Panas
Cfa Kelembaban sepanjang musim, musim panas terik
Cfb Kelembaban sepanjang musim, musim panas panas
Cfc Kelembaban sepanjang musim, musim panas pendek, sejuk
Cwa Hujan musim panas,musim panas terik
Cwb Hujan musim panas,musim panas panas
Csa Hujan musim dingin,musim panas terik
Csb Hujan musim dingin,musim panas panas
D Iklim Hutan Salju Sejuk
Dfa Kelembaban sepanjang musim, musim panas terik
Dfb Kelembaban sepanjang musim, musim panas panas
Dfc Kelembaban sepanjang musim, musim panas pendek, sejuk
Dfd Kelembaban sepanjang musim, musim dingin dingin luar biasa
Dwa Hujan musim panas,musim panas terik
Dwb Hujan musim panas,musim panas panas
Kriteria utama iklim A,B,C,D,E
Jenis Ciri-ciri iklim
Iklim
A Suhu rata-rata bulan terdingin minimal 18 ゜ C, curah
hujan tahunan > evapotranspirasi tahunan.
B Evapotranspirasi potensial tahunan rata-rata > curahan
tahunan rata-rata. Tidak ada kelebihan air.

C Suhu rata-rata bulan terdingin -3 s.d 18 ゜ C . Bulan


terpanas > 10 ゜ C.
D Suhu rata-rata bulan terdingin < 10 ゜ C, bulan terpanas
>10 ゜ C.
E Suhu rata-rata bulan terpanas < 10 ゜ C, untuk daerah
tundra 0 s.d 10 ゜ C, untuk daerah salju abadi < 10 ゜ C.
Kriteria tambahan Iklim Koppen

Jenis Iklim Ciri-ciri iklim


f Tidak ada musim kering,basah sepanjang tahun.
m Monsoon,dengan musim kering pendek,dan sisanya hujan lebat
sepanjang tahun.
w Hujan musim panas
S Kondisi kering pada musim panas
W Kondisis kering pada musim dingin

enis Iklim Ciri-ciri iklim


a Musim panas terik, suhu rata-rata bulan terpanas > 22 ゜ C
b Musim panas yang panas, suhu rata-rata bulan terpanas <22 ゜ C
c Musim panas yang sejuk dan pendek, rata-rata kurang dari 4 bulan
memiliki suhu > 10 ゜ C
d Musim dingin yang sangat dingin, suhu rata-rata bulan terdingin < -3 ゜ C
h Terik, suhu tahunan rata-rata > 18 ゜ C
k Sejuk, suhu tahunan rata-rata < 18 ゜ C
• Menurut Koppen di Indonesia terdapat tipe-tipe iklim Af,
Aw, Am, C, dan D.
• Af dan Am = terdapat di daerah Indonesia bagian barat,
tengah, dan utara, seperti Jawa Barat, Sumatera,
Kalimantan dan Sulawesi Utara.
• Aw = terdapat di Indonesia yang letaknya dekat dengan
benua Australia seperti daerah-daerah di Nusa
Tenggara, Kepulauan Aru, dan Irian Jaya pantai selatan.
• C = terdapat di hutan-hutan daerah pegunungan.
• D = terdapat di pegunungan salju Irian Jaya.
Metoda Determinasi Tipe Iklim
Munurut Klasifikasi Koppen
Simbol Keterangan

Devisi menyatakan suhu udara rata-rata bulanan

A Daerah iklim Hujan Tropis ( T > 18oC)


B Daerah iklim kering (Evaporasi > Presipitasi)
C Daerah iklim sejuk (Tbulan terdingin antara -3oC s/d 18oC, Tbulan terpanas > 1OoC)
D Daerah iklim hutan dingin (Tbulan terdingin<-3oC Tbulan terpanas > 1OoC
E
F Daerah iklim Kutub (Tbulan terpanas < 1OoC )
T Suhu bulan terpanas < OoC
G Suhu bulan terdingin <OoC, bulan terpanas O-1OoC (iklim Tundra)
H Iklim Pegunungan
S Iklim dengan ketinggian > 3OOO mdpl
W Iklim steppe
Iklim Gurun Pasir
SubDevisi dinyatakan dalam indeks tambahan
a T rata-rata bulan terpanas > 22.2 oC
b T rata-rata bulan terpanas <22.2 oC dan paling sedikit suhunya > 1OoC
c T rata-rata > 1OoC, kurang dari 4 bulan dengan batas terdingin - 38oC
d Suhu bulan terdingin < -38oC
f selalu basah, hujan setiap bulan > 6O mm
s bulan-bulan kering jatuh pada musim panas
w bulan-bulan kering jatuh pada musim dingin
m khusus dalam keleompok tipe A, digunakan lambang m (monsoon) yakni musim
g kemarau yang pendek, curah hujan tahunan cukup tinggi sehingga tanah cukup
h lembab yang memungkinkan vegetasi berupa hutan hujan tropik
i T bulan terpanas tercapai sebelum tengah-tegah musim panas
k Iklim kerin yang panas, suhu tahunan > 18oC
k' Isoterm, perbedaan antara bulan panas dan terdingin <5oC
l iklim kering yang sejuk, T tahunan
n suhu tahunan dan bulan terpanas 18 oC
n' semua suhu bulanan antara 1O - 22.2oC
Iklim kering dengan kabut dalm musim kering dan tidak ada hujan
Jarang ada kabut, iklim kering dengan suhu musim panas <24oC
Determinasi Koppen
1. Membedakan Tree Climates A,C,D dengan E didasarkan
pada suhu udara rata-rata bulan terpanas:
a. Jika T < 1OoC -------> Iklim Tipe E
b. Jika T > 1OoC -------> Iklim Tipe A,B,C atau D
Determinasi Koppen
2. Membedakan Tree Climates (A,C,D) dengan B didasarkan pada penyebaran
suhu rata-rata tahunan
a. Merata sepanjang tahun dengan persamaan r = 2t+14
jika r < 2t + 14 ------> iklim Tipe B
r > 2t + 14 ------> iklim tipe A, C, atau D
b. Terpusat pada musim panas dengan persamaan r = 2t+28
jika r < 2t + 28 ------> iklim tipe B
r > 2t + 28 ------> iklim tipe A, C atau D
c. Curah Hujan maks pada musim winter dg persamaan r = 2t
jika r < 2t ------> iklim tipe B
r > 2t ------> iklim tipe A, C, atau D

Keterangan P1 = Curah hujan bulanan dengan perhitungan,


P2 = Curah hujan bulanan observasi terkering.
r = Ch tahunan yang diukur (cm)
r1 = Ch dari perhitungan (teoritis) (cm)
Determinasi Koppen
3. Membedakan A, C atau D berdasarkan T bulan terdingin
Jika T > 18 oC ------> iklim tipe A
18 < T < -3oC ----> iklim tipe C
T < -3oC-------- iklim tipe D

Keterangan P1 = Curah hujan bulanan dengan perhitungan,


P2 = Curah hujan bulanan observasi terkering.
r = Ch tahunan yang diukur (cm)
r1 = Ch dari perhitungan (teoritis) (cm)
4. Untuk membeda tipe iklim Af, Am dan Aw didasarkan pada
curah hujan bulan terkering (P)
jika P > 6O mm ------> iklim tipe Af
P > P1 ------> iklim tipe Am
P < P1 ------> iklim tipe Aw
dimana P1 = 1O - r/25 (cm) r = rata-rata curah hujan
tahunan (cm) (lihat gambar)

Keterangan P1 = Curah hujan bulanan dengan perhitungan,


P2 = Curah hujan bulanan observasi terkering.
r = Ch tahunan yang diukur (cm)
r1 = Ch dari perhitungan (teoritis) (cm)
Untuk membedakan tipe iklim antara Af, Am dan Aw
dipergunakan diagram (grafik) khusus seperti Gambar 1.
5. Membeda tipe iklim BS dan BW didasarkan pada penyebaran curah hujan
a. Curah hujan merata dengan persamaan r1= t + 7
jika r > r1 ------> iklim tipe BS
r < r1 ------> iklim tipe BW
b. Maks musim summer dimana bulan basah = 1O bulan kering dengan persamaan r1= t
+14
jika r > r1 ------> iklim tipe BS
r < r1 ------> iklim tipe BW
c. Curah Hujan maks pada musim winter (bulan basah pada musim winter = 3 kali bulan
kering musim summer) dengan r1= 2t
jika r > r1 ------> iklim tipe BS
r < r1 ------> iklim tipe BW
6. Membedakan Cf, Cw dan Cs berdasarkan penyebaran hujan dan rata-rata curah
hujan bulanan
a. Hujan merata dan hujan bulan terkering pada
musim summer > 3O mm ------> Cf
b. Hujan maks. dalam musim summer > 1O kali
hujan bulan terkering musim winter ------> Cw
a. hujan maks. musim winter > 3 kali hujan bulan kering
musim summer < 3O mm ------> Cs
7. Perbedaan antara DW dan Df didasarkan pada ada tidaknya musim kering
a. Hujan merata sepanjang tahun > 3O mm ------> Df
a. Hujan bulan terbasah > 3 kali hujan bulan terkering (hujan bulan
kering<3O mm)------> Dw

8. Membedakan tipe iklim ET dan EF berdasarkan suhu udara bulan terpanas


jika 1OoC > T > OoC -------> ET
T < OoC -------> EF
• MOHR
• SCHMIDT FERGUSON
• OLDEMAN

• CULTUR - STELSEL = TANAM - PAKSA


MOHR
• DASAR PENGGOLONGAN : CURAH
HUJAN BULANAN
• Bulan Basah (BB), jika curah hujan > 100
mm
• Bulan Lembab (BL), jika curah hujan
antara 60 - 100 mm
• Bulan Kering (BK), jika curah hujan < 60
mm
MOHR
Golongan Iklim Bulan Bulan
Kering Basah
I. Daerah Basah 0 12
II.Agak Basah 1-2 6-11
III.Agak Kering 2-4 4-9
IV.Daerah Kering 4-6 4-7
V.Sangat Kering 6-8 2-5
Schmidt dan Ferguson
DASAR : CH DAN VEGETASI
1. Bulan Basah (BB), jika curah hujan > 100 mm
2. Bulan Lembab (BL), jika curah hujan antara
60 - 100 mm
1. Bulan Kering (BK), jika curah hujan < 60 mm
SF
BK rataan
index Q = ----------------- x 1OO %
BB rataan
Iklim Kisaran nilai Q Keterangan

A 0  Q < 0.143 Daerah sangat basah, vegetasinya|hutan hujan tropis


B 0.143 Q< 0.333
C 0.333  Q < 0.6 Daerah basah, vegetasinya hutan hujan tropis
D 0.6  Q < 1.0 Daerah agak basah, hutan rimba ada daun gugur dimusim kemarau
E 1.0  Q < 1.67 Daerah Sedang, vegetasinya hutan musim
F 1.67  Q < 3.0 Daerah agak kering, vegetasinya hutan sabana
G 3.0  Q < 7.0 Daerah kering, hutan sabana
H 7.0 < Q Daerah sangat kering, vegetasinya padang ilalang
Daerah ekstrim kering, vegetasi nya padang ilalang
Klasifikasi Oldeman
-Oldeman, L.R. An Agroclimatic Map of Java 1975
- Oldeman, L.R. An Agroklimatic Map of Sulawesi 1977
- Oldeman, L.R. An Agroklimatic Map of Sumatera 1979
Expert LP 3 = Lembaga Pusat Penelitian Pertanian, Bogor) 1980
Faktor utama di bidang pertanian daerah tropika adalah ketersediaan
lengas untuk evapotranspirasi dari tanaman, curah hujan adalah
faktor iklim dengan prioritas tinggi.
Dari perhitungan Oldeman diperoleh hasil
- Padi Sawah memerlukan : 213 mm/bln
- Tanaman lahan kering memerlukan : 120 mm/bln

Bulan CH (mm/bln)
Bulan Basah ≥ 200
Bulan Lembab 100 - 200
Bulan kering ≤ 100
Contoh : C2 (Lihat skema Iklim Oldeman)

Berarti :
Masa pertumbuhan 9 – 10 bulan
Periode Basah 5 – 6 bulan
Periode kering 2 – 3 bln
Skema Oldeman sbb : 0 12
1 11
2
10
3 9
4
8
5 E4 D4 C4 7
6
6
7 E3 D3 C3 B3 5
8 4
9 3
E2 D2 C2 B2 A2
10 2
11 1
E1 D1 C1 B1
A1
12 0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Tipe Iklim Keterangan
Tipe Utama
A > 9 bulan basah (BB) berturut-turut
B 7 - 9 bulan basah berturut-turut
C 5 - 6 bulan basah berturut-turut
D 3 - 4 bulan basah berturut-turut
E < 3 bulan basah berturut-turut
Sub Devisi
1 < 2 bulan kering berturut-turut
2 2 - 4 bulan kering beturut-turut
3 5 - 6 bulan berturut-turut
4 > 6 bulan kering berturut-turut
Tipe Kesesuaian Lahan
A Sesuai untuk padi terus menerus tetapi produksi kurang karena umumnya
intensitas radiasi surya rendah sepanjang tahun
B1 Sesuai untuk padi terus-menerus, perlu direncanakan mulai tanamnya,
produksi akan tinggi bila panen jatuh pada musim kering
B2
Dapat ditanam 2 kali padi setahun dengan varietas unggul (umur genjah),
C1 musim kering yang pendek dapat ditanam palawija
C2 Tanam 1 kali padi dan palawija dapat ditanam dua kali setahun

D1 Hanya dapat ditanam 1 kali padi, dan palawija satu kali setahun dan tidak
ditanam pada musim kering
D2 Dapat ditanam padi dengan vaietas genjah, produks tinggi karena intensitas
radiasi surya yang tinggi dan dapat juga ditanam palawija sebanyak satu
E kali
Hanya mungkin ditanam satu kali padai atau palawija tergantung pada adanya
persediaan air irigasi
Daerah ini pada umumnya terlalu kering, mungkin hanya dapat ditanm satu kali
Tipe Kesesuaian Lahan

A Sesuai untuk padi terus menerus tetapi produksi kurang karena umumnya
intensitas radiasi surya rendah sepanjang tahun
B1 Sesuai untuk padi terus-menerus, perlu direncanakan mulai tanamnya,
produksi akan tinggi bila panen jatuh pada musim kering
B2
Dapat ditanam 2 kali padi setahun dengan varietas unggul (umur genjah),
C1 musim kering yang pendek dapat ditanam palawija
C2 Tanam 1 kali padi dan palawija dapat ditanam dua kali setahun

D1 Hanya dapat ditanam 1 kali padi, dan palawija satu kali setahun dan tidak
ditanam pada musim kering
D2 Dapat ditanam padi dengan vaietas genjah, produks tinggi karena intensitas
radiasi surya yang tinggi dan dapat juga ditanam palawija sebanyak satu kali
E Hanya mungkin ditanam satu kali padai atau palawija tergantung pada adanya
persediaan air irigasi
Daerah ini pada umumnya terlalu kering, mungkin hanya dapat ditanm satu
kali palawija dan tergantung adanya hujan
Contoh Analisis Klasifikasi IklimS-F
Tahun Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec BK BB
1978 493 438 363 111 251 207 149 13 0 88 236 631 2 9
1979 658 601 431 207 106 13 11 0 0 183 165 495 4 8
1980 729 654 445 249 113 12 8 4 1 186 197 585 4 8
1981 569 550 273 152 123 26 245 0 53 55 492 691 4 8
1982 701 550 570 130 32 115 0 0 0 0 9 342 6 6
1983 200 191 132 229 168 118 4 4 3 193 393 522 3 9
1984 554 663 592 386 340 63 4 18 193 74 373 640 2 8
1985 401 368 648 294 249 66 118 12 0 42 384 328 3 8
1986 975 451 650 179 11 90 55 0 1 81 176 190 4 6
1987 856 484 311 91 34 1 0 0 0 0 168 990 6 5
1988 554 1017 418 119 136 60 87 46 50 104 334 636 3 8
1989 781 720 259 422 46 75 38 19 33 225 242 454 4 7
1990 728 1017 278 267 46 26 51 4 0 75 199 865 5 6
1991 919 452 171 181 44 3 4 3 1 0 286 427 6 6
1992 424 368 487 226 133 64 12 0 60 91 328 312 3 7
1993 634 472 221 331 110 123 1 0 0 66 265 918 3 8
1994 711 575 541 118 151 7 0 0 0 41 174 213 5 7
1995 937 669 537 441 231 163 132 0 40 114 333 643 2 10
1996 505 704 416 282 110 123 1 0 0 194 297 301 3 9
1997 308 144 130 220 192 37 26 56 65 65 627 391 3 7
1998 570 799 487 386 180 158 6 0 0 239 397 386 3 9
Rata-rata 629 566 398 239 134 74 45 9 24 101 289 522 3.7 7.6
B BB BB BB BB BB BB
K BK BK BK BK
Oldeman
Penyebab Cuaca/Iklim Abnormal
di Indonesia
• Indonesia merupakan negara yang dilewati oleh garis
katulistiwa diapit oleh dua benua dan dua samudera.
• pertemuan sirkulasi meridional (Utara-Selatan) dikenal
sebagai Sirkulasi Hadley dan sirkulasi zonal (Timur-Barat)
dikenal sebagai Sirkulasi Walker,
• posisi semu matahari perpindah dari 23.5o Lintang Utara ke
23.5 o Lintang Selatan sepanjang tahun berakibat timbulnya
aktivitas moonson (musim)
• negara kepulauan dengan bentuk topografi sangat beragam
menyebabkan sistem golakan lokal cukup dominan dan
• gangguan siklon tropis (di perairan laut cina selatan, fasifik).
• Permasalahannya ialah bagaimana menentukan akitivitas
yang dominan atau berpengaruh dalam pembentukan
cuaca di Indonesia ?

Anda mungkin juga menyukai