2) Klasifikasi Koppen
3) Klasifikasi Thornthwaite
4) Klasifikasi di Indonesia
- Klasifikasi Mohr
- Klasifikasi Schmidt dan Ferguson
- Klasifikasi Oldeman
Rata-rata
Daerah subtropika
4 11 bulan T>20C
Daerah sedang
4 12 bulan T 10 -20C
Daerah dingin
Daerah kutub
T>20C
2. KLASIFIKASI KOPPEN
Wladimir Koppen (1846-1940) seorang biologis Jerman
1900 klasifikasi I berdasarkan vegetasi
1918 revisi dengan memasukkan temperatur, hujan dan tanda khusus
musiman.
Koppen membagi 5 golongan besar yang diberi simbol huruf: A E
A
Iklim kering
Sedang
Dingin
Kutub
m
m
w
w
mm
Af
60
C
H
40
20
m
*
B
U
L
A
N
A
N
Aw
Am
*
w
500
1000
1500
2000
2500
CH TAHUNAN
mm
B. IKLIM KERING
r < 0.44 (t 19.5) CH Merata sepanjang tahun
r < 0.44 (t 7)
Dibagi 2 Bs & Bw
BS Batas Atas Batas Atas
Bw < Batas Atas Ket. Sama
- Bs
0.44 (t -..)
Stepa
0.22 (t -..)
- Bw
Padang
Pasir
C. IKLIM SEDANG
Temperatur bulan terdingin > - 30C dan < 180C
Temperatur bulan terpanas > 100C
S
Pada musim panas kering (jumlah CH bulan terkering pada musim panas <
1/3 jumlah hujan terbasah pada musim dingin
Pada musim dingin kering dan musim panas lembab (jumlah hujan terkering
pada musim dingin <1/10 jumlah hujan terbasah pada musim panas)
Csa
: daerah pedalaman
Csb
Cwa
: subtropika musiman
Cwb
Cfa
: subtropika lembab
Cfb
: Iklim marine
Cfc
: Iklim marine
D. IKLIM DINGIN
Rata-rata temperatur bulan terpanas > 100C dan terdingin kurang dari 30C
w
Sama C
Sama C
Sama C
Sama C
Sama C
Rata-rata temperatur bulan terdingin < 2.8 dan dipakai diluar a,b,& c
dfa
dfb
Kontinental lembab
dfc
Sub artika
dfd
Sub artika
dwa
dwb
dwc
Sub artika
dwd
Sub artika
E. IKLIM KUTUB
Rata-rata temperatur bulan terpanas < 100C
ET
EF
P E rasio
P E indek
: 115 ( P ) 10/9
T-10
12
:
115 ( P ) 10/9 n
n=1
T-10
PE Indek
Basah
Hutan Hujan
Lembab
Hutan
Agak Lembab
Padang Rumput
32 63
Agak Kering
Steppa
16 31
Kering
Gurun Pasir
128
64 127
< 16
T E INDEK
A1 Tropika
128
B1 Mesotermal
64 -127
C1 Mikrotermal
32 - 63
D1 Taiga
16 - 31
E1 - Tundra
1 - 15
F1 - Frost
BA1r
CA1r
DA1w
EA1d
AB1r
BA1w
CA1w
DA1d
EB1d
AC1r
BB1r
CA1d
DB1w
EC1d
BB1w
CB1r
DB1s
BB1s
CB1w
DB1d
BC1r
CB1s
DC1d
BC1s
CB1d
D1
E1
F1
CC1r
CC1s
CC1d
3
10
32
CH 100 mm
CH > Ev
Bulan Lembab
CH 60 CH 100 mm
CH = Ev
Bulan Kering
CH < 60 mm
CH < Ev
Daerah
Jumlah BKering
Basah
II
Agak Basah
1-2
III
Agak Kering
34
IV
Kering
56
Sangat Kering
Dasar sama seperti Mohr yaitu : BB dan BK, hanya cara mencarinya yang
berbeda, dengan menghitung BB dan BK untuk masing-masing tahun.
Sebagai dasar penggolongan iklim 2 orang ini menggunakan suatu
rasio Q = Rerata BKering
Rerata BBasah
Data curah hujan diperoleh dari tahun 1921 1940 dengan
menghilangkan data yang kurang dari 10 tahun.
BK CH < 60mm
BL CH 60 100mm
BB CH > 100mm
12
Lbk
11
10
sk
a = berisi antara 0 - 8
9
G
ak
s
E
ab
D
3
2
sb
1
01
10A 11 12
1.5 a
12 1.5 a
a : Nilai dari 1 - 7
Schmidt & Ferguson, membagi iklim di Indonesia : 8 tipe (A H)
A
Q < 0.143
Basah
Agak basah
0.60
Q < 1.00
Sedang
1.0
Q < 1.67
Agak kering
1.67
Q < 3.00
Kering
3.00
Q < 7.00
Sangat kering
7.00
Sangat basah
c. Klasifikasi Oldeman
-Oldeman, L.R. An Agroclimatic Map of Java 1975
- Oldeman, L.R. An Agroklimatic Map of Sulawesi 1977
- Oldeman, L.R. An Agroklimatic Map of Sumatera 1979
-
1980
Bulan
CH (mm/bln)
Bulan Basah
200
Bulan Lembab
100 - 200
Bulan kering
100
4
5
6
7
8
9
E4
D4
C4
C3B3
D3
5
B3
C2
D2
D1
E1
12
E3
E2
10
11
0 12
1
11
2
10
3
9
C1
B2
3
A2 2
B1
A1
10
0
11
12
k/d
b/d
Es dan Salju
Tundra/lumut
Taiga
Padang
Pasir
Steppe
Praire
Padang Rumput
Savana
Hutan
k/p
Hutan
Hujan
b/p
Tanah
Coklat
Chernozem
Tanah
Praire
Podzol
Podzol Coklat Kelabu
Podzol Merah - Kuning
Laterit