Anda di halaman 1dari 37

KLASIFIKASI IKLIM

Agroteknologi
- Ragam iklim pd berbagai tempat di muka
bumi ditentukan oleh beberapa gabungan
proses atmosfer yg berbeda .
- Agar diperoleh pemerian dan pemetaan
daerah iklim, mk perlu
mengidentifikasikan dan
mengklasifikasikan jenis iklim.
- Masalah iklim & batas2nya akan menjadi
kompleks dg tak adanya definisi yg sesuai
& kadang2 tidak ada garis tunggal yg
dapat menggambarkan batas iklim antara
daerah iklim yg satu dg yg lainnya.
PENDEKATAN KLASIFIKASI IKLIM
- Meskipun semua unsur iklim penting, hubungan yg
menyatakan kecukupan panas & air banyak
mempengaruhi klasifikasi iklim.
- THORNTHWAITE (1933) : KLASIFIKASI IKLIM adalah
menetapkan pemerian ringkas jenis iklim ditinjau dari
segi unsur yg benar2 aktif, terutama air & panas.
unsur lain misal angin, sinar matahari, perubahan
tekanan udara ada kemungkinan mrpk unsur aktif utk
tujuan khusus.
- Klasifikasi iklim yg lengkap sebaiknya menetapkan
sistem penggolongan piramid (limas) dg tingkatan dr
mikroiklim daerah kecil melalui jenis makroiklim
sampai ke daerah luas pd skala dunia.
- Memerikan iklim dunia tak dapat dilakukan
dg menjumlahkan mikroiklim.

- Iklim adalah gabungan dr semua unsur dlm


satu gabungan yg berasal dr proses iklim
terkait.

- Faktor yg menentukan kondisi atmosfer


dapat dipakai dlm klasifikasi iklim.

- Pemahaman terbaru ttg klasifikasi iklim adl


dg melihat hubungan sistematik antara unsur
iklim & pola tanaman dunia.
- Dalam keadaan suhu tinggi tanaman memerlukan
banyak air untuk memenuhi keperluan
evapotranspirasi.

- Perbandingan endapan penguapan dan konsep


evapotranspirasi potensial perlu ditinjau utk
menetapkan kriteria jenis iklim.

- Keragaman & penyebaran musiman dr endapan &


suhu mrpk faktor tambahan yg mempengaruhi
pertumbuhan tanaman & harus diperhitungkan dlm
setiap klasifikasi iklim yg berdasarkan hubungan
iklim-tanaman.
- Pengetahuan klasifikasi iklim diperlukan untuk
memahami metode dan sasaran klimatologi
regional.
IKLIM MUSIM DI INDONESIA

• Pada bulan april – september matahari


berada di garis balik utara, udara di benua asia
bersuhu tinggi (molekul2 udara mengembang)
tekanan udaranya rendah.

• Sedang di australia suhu udaranya rendah


(molekul2 udaranya mampat) tekanan udaranya
tinggi, maka bertiup angin dari australia ke
asia, di indonesia terjadi angin timur yg tidak
membawa uap air, dan terjadi musim kemarau.
IKLIM MUSIM DI INDONESIA

• Pada bulan oktober – maret matahari berada


di garis balik selatan, udara di benua australia
bersuhu tinggi  tekanan (p) udaranya rendah
.
• Sedang di asia suhu (t) udaranya rendah, mk
tekanan (p) udaranya tinggi  bertiup angin
dari asia ke australia, di indonesia terjadi angin
barat membawa banyak uap air karena
melewati lautan luas, dan terjadi musim hujan.
1. KLASIFIKASI KOPPEN

IKLIM UTAMA
WLADIMIR KOPPEN (1846 – 1940) &
seorang ahli biologi jerman, merancang
klasifikasi iklim pertama (1900)
berdasarkan daerah tanaman, & th 1918
diperbaiki dng memperhatikan suhu, curah
hujan, & karakteristik musiman dr kedua
unsur iklim tsb.
Sistem klasifikasi iklim Koppen terdiri atas 5 kelompok
iklim yg dinyatakan dg huruf kapital sbb :

A : Iklim hutan tropis; terik dlm seluruh musim.


B : Iklim kering.
C : Iklim hujan sedang; panas; musim dingin yg
sejuk.
D : Iklim hutan salju, musim dingin yg sangat
dingin.
E : Iklim kutub.

Untuk menyatakan jenis iklim utama, mk tambahan


simbol diperlukan. kecuali dlm iklim kering, mk
tambahan huruf ke 2 menyatakan sifat curah hujan,
huruf ke 3 menyatakan sifat suhu & huruf ke 4
menyatakan roman iklim khusus.
HURUF-HURUF TAMBAHAN TERSEBUT ADALAH
SEBAGAI BERIKUT :

f. = SELALU BASAH, HUJAN TERUS MENERUS.


s. = WAKTU TERKERING ADALAH MUSIM
PANAS.
w. = WAKTU TERKERING ADALAH MUSIM
DINGIN.
m. = BERIKLIM BASAH YANG CUKUP MESKIPUN
WAKTU KERING, SEBAB ADA KELEBIHAN
AIR DALAM TANAH DARI BULAN-BULAN
BANYAK HUJAN.
JENIS IKLIM UTAMA KLASIFIKASI KOPPEN
Af Iklim hutan hujan tropis. Terik, hujan dlm seluruh
musim.
Am Iklim monsun tropis. Terik, hujan dlm seluruh
musim.
Aw Iklim savana tropis. Terik, kering scr musiman,
biasanya dlm musim dingin.
BSh Iklim stepa tropis. Agak kering, dingin atau
sangat dingin.
BSk Iklim steppa lintang tengah. Agak kering, dingin
atau sangat dingin.
BWh Iklim gurun tropis. Kering, terik.
BWk Iklim gurun lintang tengah. Kering, dingin atau
sangat dingin.
Cfa Iklim subtropis lembab. Musim dingin yg sejuk,
Lembab dlm seluruh musim, musim panas yg
panjang & terik.
Cfb Iklim marin. Musim dingin yg sejuk, lembab dlm
seluruh musim; musim panas yg panas.
Cfc Iklim marin. Musim dingin yg sejuk, lembab dlm
seluruh musim; musim panas yg pendek & dingin
Csa Iklim mediteranean pedalaman. Musim dingin yg
sejuk, musim panas yg kering & terik.
Csb Iklim mediteranean pantai. Musim dingin yg
sejuk, musim panas yg kering, pendek & panas.
Cwa Iklim monsun subtropis. Musim dingin yg sejuk
& kering, musim panas yg kering.
Cwb Iklim tanah tinggi tropis. Musim dingin yg sejuk
& kering, musim panas yg pendek & panas.
Dfa Iklim daratan lembab. Musim dingin yg sangat
dingin, lembab dlm semua musim, musim
panas yg panjang & terik.
Dfb Iklim daratan lembab. Musim dingin yg sangat
dingin, lembab dlm semua musim, musim
panas yg pendek & panas.
Dfc Iklim subartik. Musim dingin yg sangat dingin,
lembab dlm semua musim, musim panas yg
pendek.
Dwa Iklim daratan lembab. Musim dingin yg sangat
dingin & kering, musim panas yg panjang & terik
Dwb Iklim daratan lembab. Musim dingin yg sangat
dingin & kering, musim panas yg panas.
Dwe Iklim subartik. Musim dingin yg sangat dingin &
kering, musim panas yg pendek & dingin.
Dwd Iklim subartik. Musim dingin yg sangat
dingin & kering, musim panas yg pendek
& dingin.

ET Iklim tundra. Musim panas yg sangat


pendek.

EF lklim es kekal atau iklim salju.

EH Iklim kutub yg disebabkan ketinggian


tempat.
Menurut Koppen, maka iklim di indonesia adalah tipe A
dan tipe B.

IKLIM TIPE A.
iklim A ini terdapat disekitar katulistiwa dengan temperatur
yang tinggi. hujan rata-rata per tahun lebih dari 2000 mm.
disini ada tiga macam yaitu :
 TIPE Aw, terdapat di kepulauan nusa tenggara barat dan
nusa tenggara timur, yaitu pada waktu musim panas.
 TIPE Am, terdapat di jawa tengah dan jawa barat
dengan waktu kering yang pendek sekali.
 TIPE Af, terdapat di sumatera tengah dan sumatera
utara, dengan hujan terus menerus sepanjang tahun hujan
pada bulan terkering 60mm.
IKLIM TIPE B.

TIPE B ini adalah iklim kering.


Iklim tipe B ini dibagi menjadi 2, yaitu:
 TIPE Bs, dengan sedikit hujan. disini tumbuh- tumbuhan
masih dapat hidup.
 TIPE Bw, sedikit sekali dapat hujan.

Temperatur berpengaruh besar terhadap iklim. meskipun


curah hujannya sama, daerah yang temperaturnya tinggi
akan lebih kering daripada daerah yang temperaturnya
rendah.
Seperti daerah palu dan negeri belanda, curah hujannya
sama tapi daerah palu lebih kering keadaannya dari negeri
belanda sebab banyak penguapan.
2). SISTEM THORNTHWAITE
• Dasar pembagiannya adalah = sistem Koppen hanya
ditambah dengan unsur penguapan. oleh Thornthwaite
dikemukakan adanya efektifitas presipitasi, yaitu curah
hujan yang dipakai oleh tumbuh-tumbuhan (termasuk
yang diuapkan melalui daun).
• Untuk mengetahui besarnya hujan yang efektif bagi
kehidupan tanaman, dipakai perbandingan antara
presipitasi P (P=precipitation) dan pengauapn E
(E=evaporation) menjadi P/E ratio, P nya adalah
presipitasi bulanan, demikian pula E nya, penguapan
bulanan.
• Yang menjadi kesulitan dalam sistem ini
adalah sukarnya data penguapan (tidak
adanya data penguapan).
• Untuk mengatasi ini thornthwaite
mempelajari hubungan P, E dan suhu T
(t=temperature).
• atas dasar P—E indeks dibedakan 5 (lima)
golongan kelembaban yang masing-masing
mempunyai ciri vegetasi sendiri-sendiri,
yaitu:
GOLONGAN KELEMBABAN
Golongan P – E indek
Ciri vegetasi
Kelembaban
A. Basah Hutan Hujan Lebih dari 128
B. Lembab Hutan 64 – 127
C. Agak Lembab Padang Rumput 32 – 63
D. Agak Kering Steppe 16 – 31
E. Kering Gurun Pasir Kurang dari 16

Berdasarkan atas jumlah hujan musiman, tiap golongan kelembaban


dibagi menjadi 4 (empat) sub tipe kelembaban,yaitu:
r = hujan banyak semua musim
s = hujan kurang pada musim panas
w = hujan kurang pada musim dingin
d = hujan kurang pada semua musim
• Pada penyebaran tumbuh-tumbuhan (vegetasi) suhu sangat
berpengaruh.
• karena itu, dimasukkan efisiensi thermal T – E (thermal
efisiency). jumlah dari dua belas T– E bulanan disebut teindeks
• atas dasar efisiensi thermal, suhu dibagi menjadi 6 (enam)
golongan, yaitu :

Tabel 2. Golongan suhu

Golongan Suhu T – E indek


A. Tropis Lebih dari 128
B. Mesothermal 64 – 127
C. Micro thermal 32 – 63
D. Taiga 16 – 31
E. Tundra 1 – 15
F. Beku 0
3). SISTEM MOHR

• Sistem Mohr ini ingin menunjukkan adanya dan


kekuatan dari periode kering terhadap tanah dari
gambaran curah hujan.
• Derajat kebasahan suatu bulan dibagi menjadi 3
golongan, yaitu :
1)BULAN BASAH : curah hujan lebih dari 100 mm,
lebih besar dari penguapan.
2)BULAN LEMBAB : curah hujan lebih dari 60 mm
tapi kurang dari 100 mm, sama dengan penguapan.
3)BULAN KERING : curah hujan kurang dari 60 mm,
lebih kecil dari penguapan.
Berdasarkan banyaknya bulan basah dan bulan
kering, Mohr membagi iklim menjadi 5 (lima) golongan,
yaitu :
 GOL. I, daerah basah : semua bulan basah.
 GOL. II, daerah agak basah : terdapat satu bulan
kering.
 GOL. III, daerah agak kering : terdapat 3 – 4 bulan
kering.
 GOLONGAN IV, daerah kering : terdapat 6 bulan
kering.
 GOLONGAN V, daerah sangat kering : terdapat
kekeringan yang panjang dan kuat.
Golongan I dibagi lagi atas IA dan IB berdasarkan atas
perbedaan banyaknya bulan basah.
TABEL 3 SUHU DI BEBERAPA KOTA DI INDONESIA

Tempat Tingg Jan Peb Mart Apr Mei Juni Juli Ags Sept Okt Nop Des
im
Jakara 8 25,3 25,3 25,7 26,2 26,3 25,9 25,7 25,9 26,2 26,3 26 25,6
Bogor 240 24,1 24,2 24,5 25,6 25,1 25,0 25,0 25,1 25,3 25,3 24,7 24,4
Cibodas 1400 17,5 17,6 17,8 17,9 17,8 17,6 17,4 17,3 17,7 18,1 17,9 17,7
Pangrango 3020 8,5 8,9 8,8 9,7 9,8 9,3 9,0 8,8 8,8 8,6 8,6 8,3

Oleh karena itu tempat-tempat yang sama


tingginya yang mempengaruhi iklim tempat-tempat itu
adalah besarnya curah hujan dan.pembagiannya.
Dengan dasar zone tinggi dapat dipakai sebagai
indikator zone suhu kemudian Mohr membagi indonesia
menjadi 4 daerah (blok), yaitu: panas, hangat, sedang,
dan dingin.
Pegunungan tinggi Dingin, 12oC – 0oC
tropis

Pegunungan tropis Sedang, 18oC – 13oC

Perbukitan/
Hangat, 24oC – 19oC
pegunungan
Dataran
Panas, 27oC – 25oC
Rendah tropis

GAMBAR. PEMBAGIAN DAERAH KETINGGIAN MENURUT MOHR


TABEL 4. PEMBAGIAN IKLIM MENURUT MOHR

Daerah dengan Daerah dengan bulan


periode kering basah

Menyolok Kuat Nyata Lemah Agak banyak Lebih nyata

V IV III II Ib Ia

Bk Bb Bk Bb Bk Bb Bk Bb Bk Bb Bk Bb
6-7 4-5 4-6 4-7 2-4 4-9 1-2 4-11 0 7-11 0 12

Bb = Bulan basah Bk = Bulan kering


4). SISTEM SCHMIDT FERGUSON

DR. FH. SCHMIDT DAN IR. J.H.A. FERGUSON, adalah ahli


iklim yang khusus membagi-bagi iklim di indonesia
berdasarkan data-data meteorologi dari jawatan meteorologi
dan geofisika di jakarta dari tahun 1921 – 1940.
Dasar pembagiannya ialah perbandingan (q) bulan
kemarau dan bulan penghujan.
Jumlah Rata - Rata Bulan Kering
Q
Jumlah Rata - Rata Bulan Basah

Yang dimaksud dengan bulan kemarau ialah bulan


dengan curah hujan kurang dari 100 mm. dari hasil
perbandingan (q) bulan kemarau dan basah, maka di
indonesia terbagi menjadi tipe-tipe iklim sebagai berikut :
TIPE A  Q = 0 – 14,3 % SANGAT BASAH

TIPE B  Q = 14,3 – 33,3 % BASAH

TIPE C  Q = 33,3 – 60 % AGAK BASAH

TIPE D  Q = 60 – 100 % SEDANG

TIPE E  Q = 100 - 167 % AGAK KERING

TIPE F  Q = 167 - 300 % KERING

TIPE G  Q = 300 - 700 % SANGAT KERING

TIPE H  Q = > 700 % LUAR BIASA KERING


TIPE IKLIM DAN SIFAT-SIFATNYA

TIPE A : sangat basah. vegetasi menurut alam ialah hutan hujan tropika.
TIPE B : basah. vegetasi menurut alam sama dengan tipe a, yaitu hutan
hujan tropika.
TIPE C : agak basah. vegetasi menurut alam merupakan peralihan antara
iklim tipe A dan B ke D. hutan rimba di tipe C ini diketemukan
jenis kayu yang menggugurkan daunnya di musim kemarau.
TIPE D : sedang. vegetasi menurut alam ialah hutan musim.
TIPE E : agak kering. vegetasi menurut alam ialah hutan savana (hutan
belantara).
TIPE F : kering. vegetasi menurut alam ialah sama dengan iklim tipe e,
yaitu hutan savana (hutan belantara).
TIPE G : sangat kering. vegetasi menurut alam ialah padang lalang. sedikit
sekali di indonesia, yaitu di sekitar teluk palu saja.
TIPE H : ekstrim kering. hampir sama dengan tipe g juga terdapat di
sekitar teluk palu saja.

TIPE G DAN H TIDAK BEGITU BERARTI DI INDONESIA.


5). IKLIM MENURUT OLDEMAN

Penentuan tipe iklimnya digunakan klasifikasi hujan


menurut oldeman didasarkan pada rerata bulan basah
dan bulan kering untuk tanaman semusim, dengan
penggolongan sebagai berikut :
 BULAN BASAH : BULAN DENGAN RATA-RATA CURAH
HUJAN >200 mm.
 BULAN LEMBAB : BULAN DENGAN RATA-RATA CURAH
HUJAN 100-200 mm.
 BULAN KERING : BULAN DENGAN RATA-RATA CURAH
HUJAN <100 mm.
Tipe utama klasifikasi oldeman dibagi menjadi 5 tipe yang
didasarkan pada jumlah bulan basah berturut-turut. sedangkan
subdivisinya dibagi menjadi 4 yang didasarkan pada jumlah bulan
kering berturut-turut.

Berikut pembagian tipe iklim utama dan subdivisinya.

TABEL 7. PEMBAGIAN TIPE UTAMA DAN SUB DIVISINYA.

TIPE UTAMA BULAN BASAH BERTURUT-TURUT


A > 9
B 7-9
C 5-6
D 3-4
E < 3
SUB DIVISI BULAN KERING BERTURUT-
1 TURUT
2 < 2
3 2-3
4 4-6
> 6

SUMBER : HANDOKO, 1995

DALAM LIMA TIPE UTAMA DAN EMPAT SUB DIVISI


TERSEBUT MAKA TIPE IKLIM DAPAT DIKELOMPOKKAN
MENJADI 17 DAERAH AGROKLIMAT OLDEMAN MULAI DARI
A1 SAMPAI E4.
TABEL 8. KLASIFIKASI IKLIM MENURUT OLDEMAN
TIPE IKLIM KETERANGAN
A1, A2 Sesuai untuk padi terus menerus tetapi produksi
kurang, karena pada umumnya kerapatan fluks
radiasi surya rendah sepanjang tahun.
B1 Sesuai untuk padi terus menerus dengan
perencanaan awal musim tanam yang baik. Produksi
tinggi bila panen pada musim kemarau.
B2 Dapat tanam padi 2 kali setahun dengan varietas
umur pendek dan musim kering yang pendek cukup
untuk tanaman palawija.
C1 Tanam padi dapat sekali dan palawija 2 kali setahun.
C2, C3, C4 Tanam padi dapat sekali dan palawija 2 kali setahun,
tetapi pananaman palawija yang kedua harus hati-
hati jangan jatuh pada bulan kering.
TIPE IKLIM KETERANGAN

D1 Tanam padi umur pendek satu kali dan biasanya


produksi bisa tinggi karena kerapatan fluks
radiasi tinggi. Waktu tanam palawija cukup.
D2, D3, D4 Hanya mungkin satu kali padi atau satu kali
palawija setahun, tergantung pada adanya
persediaan air irigasi.
E Daerah ini umumnya terlalu kering, mungkin
hanya dapat satu kali palawija, itupun tergantung
adanyya hujan.

Sumber : Handoko, 1995


Handoko, 1995. Klimatologi Dasar. Pustaka Jaya. Jakarta.
KESIMPULAN
1. KLASIFIKASI IKLIM : menetapkan pemerian ringkas jenis
iklim ditinjau dari segi unsur yg benar2 aktif, , ada
kemungkinan mrpk unsur aktif utk tujuan khusus.
2. Klasifikasi Koppen didasarkan pada daerah tanaman dng
memperhatikan suhu, curah hujan, & karakteristik musiman
dr kedua unsur iklim tsb.
3. Klasifikasi Thornthwaite mendasarkan adanya efektifitas
presipitasi, yaitu curah hujan yang dipakai oleh tumbuh-
tumbuhan .
4. Sistem Mohr menunjukkan adanya dan kekuatan dari periode
kering terhadap tanah dari gambaran curah hujan.
5. SISTEM SCHMIDT FERGUSON menggunakan ialah
perbandingan (q) bulan kemarau dan bulan penghujan untuk
pembagian iklim
6. Sistem Oldeman didasarkan pada rerata bulan basah dan
bulan kering untuk tanaman semusim
TERIMA
KASIH
TUGAS
1. APA YANG ANDA KETAHUI
PRONOTOMONGSO (DEFINISI,
SEJARAH)
2. JELASKAN ISI DARI PRANOTOMONGSO
3. TUGAS DITULIS TANGAN,
DIKUMPULKAN PADA PERKULIAHAN
MINGGU DEPAN

Anda mungkin juga menyukai