Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 1:

IKLIM
KOPPEN
1
Anggota:
1. SHIFA SALSABILA AZZAHRA
2. NOLA ALIFIA FEBRIANA P.
3. NIKE FITRI RAHMATILAH
4. ARYA BAGAS BIMANTARA
5. INDRAJIT WICAKSONO
6. FERI SULISTIWARDONO
7. MUSTA'IN ROBI

2
PENGERTIAN IKLIM KOPPEN
Iklim Koppen adalah salah satu klasifikasi iklim yang banyak digunakan di
Indonesia, iklim koppen memperkenalkan bahwa daya guna pada proses
terjadinya hujan terhadap perkembangan dan pertumbuhan tanaman tidak
tergantung hanya pada jumlah hujan tapi juga tergantung pada intensitas
evaporasi yang menyebabkan hilangnya air yang cukup besar, baik dari tanah
maupun dari tanaman. Sistem ini dikembangkan oleh Wladimir Köppen,
seorang ahli iklim Jerman, sekitar tahun 1884 (dengan beberapa perubahan yang
ia tambahkan pada tahun 1918 dan 1936). Kemudian, seorang ahli iklim Jerman
yang bernama Rudolf Geiger bekerja sama dengan Köppen untuk mengubah
sistem klasifikasi, sehingga sistem ini kadang-kadang disebut sebagai sistem
klasifikasi Köppen–Geiger . Pembagian iklim menurut w. koppen didasarkan
pada rata rata curah hujan yang turun di planet bumi dan berdasarkan suhu
yang terdapat di daerah tersebut, mulai dari waktu bulanan aupun tahunan.

3
KLASIFIKASI IKLIM KOPPEN

Langkah-langkah penerapan klasifikasi iklim koppen


yaitu sebagai berikut:

Struktur bumi pada iklim ini sejatinya dibagi ke


dalam dua belahan, yaitu Belahan Bumi Utara
(BBU) dan Belahan Bumi Selatan (BBS)
Tiap-tiap belahan bumi, ditetapkan ada empat
musim yaitu musim dingin (winter), semi (spring),
gugur (autum), dan panas (summer). Masing-
masing musim berlangsung selama tiga bulan.

4
ARTI SIMBOL

5
Koppen membagi iklim di dunia berdasarkan pada kondisi
curah hujan dan temperature di suatu wilayah dengan
menggunakan simbol huruf besar dan kecil. Simbol huruf
besar digunakan untuk menentukan pembagian daerah
iklim berdasarkan temperatur bulan terdingin atau
terpanas. Sedangkan simbol huruf kecil digunakan untuk
membedakan tipe atau ciri-ciri hujan di setiap daerah
iklim. berikut klasifikasi iklim koppen adalah:

(A) Iklim tropis


(B) Iklim kering
(C) Iklim sedang
(D) Iklim dingin
(E) Iklim kutub
(F) selalu basah (hujan bisa jatuh pada semua musim)
(S) Bulan kering pada musim panas di belahan bumi yang
bersangkutan
(W) Bulan kering (winter)
(M) Hujan cukup/medium


6
IKLIM HUJAN TROPIS (A)
Iklim hujan tropis merupakan iklim yang
termasuk kategori iklim yang panas sehingga
jika terdapat permukaan bumi yang terkena
iklim hujan tropis maka tumbuhannya akan
subur. Persebarannya di wilayah

IKLIM KERING (B)


Iklim kering atau sub tropis, merupakan iklim yang
memiliki tingkat evaporasi lebih tinggi daripada curah
hujan yang diterimanya sepanjang tahun. Temperatur
pada bulan yang terdingin mencapai 18,3 °C. wilayah
yang memiliki ikli ini memiliki persediaan air yang
bahkan tidak mendukung untuk kehidupan tanaman.

7
IKLIM HUJAN SEDANG/ MESOTERMAL (C)
Iklim hujan sedang merupakan ikli yang persebarannya di daerah
yang memiliki suhu rata- rata di bulan terpanas lebih dari 10 derajat
celcius.

IKLIM DINGIN/IKLIM BENUA/MIKROTERMAL (D)


Iklim dingin merupakan ikllim yang mempunyai suhu rata-rata pada
bulan terdingin di bawah -3 C. sedangkan suhu rata-rata pada bulan
terpanas di atas 10 C.

IKLIM KUTUB (E)


Iklim kutub merupakan iklim yang terdapat di daerah yang mempunyai


temperatur rata- rata di bulan terpanas kurang dari 10 derajat Celcius.
Wilayah ini tidak mengenal musim panas, terdapat salju abadi dan padang
lumut.

Berdasarkan pada klasifikasi bentuk Iklim Koppen yang disebutkan, maka


dapat diketahui bahwa sebagian besar wilayah dan perwilayahan Indonesia
beriklim A, di daerah pegunungan beriklim C, dan di Puncak Jaya Wijaya

8
beriklim E.
Manfaat Iklim Koppen

Klasifikasi iklim Koppen ini memiliki tujuan yang


bermanfaat yaitu;

Dilakukan guna menjadi perancangan formula


yang akan menentukan batas-batas iklim
sedemikian rupa sehingga sesuai dengan
mereka yang sedang berada di zona vegetasi
atau bioma yang sedang dipetakan.

9
TERIMA KASIH !

10

Anda mungkin juga menyukai