Anda di halaman 1dari 25

Pengolahan data Iklim

• Iklim adalah Kejadian cuaca yang terjadi di suatu tempat/daerah dalam kurun
waktu Panjang (rata-rata >20 tahun).
• Unsur penyusun iklim sama dengan cuaca
• Cuaca adalah keadaan udara di atmosfer pada waktu dan tempat tertentu yang
sifatnya tidak menentu dan berubah-ubah.
• Dasar penilaiannya: hujan, suhu udara, jumlah tutupan awan, penguapan, kelembapan,
dan kecepatan angin di suatu tempat dari hari ke hari.
• Analisis cuaca menggunakan kurun waktu antara satu hari sampai satu minggu.[1]
• Unsur-unsur pembentuk cuaca: suhu udara, tekanan udara, kelembapan udara, laju uap air,
awan, hujan dan angin.[2]
• Hampir tidak terbatas jumlah iklim di permukaan bumi ini yang memerlukan
penggolongan dalam satu kelas/ tipe. Semua klasifikasi iklim buatan manusia,
sehingga masing-masing ada kelemahan dan kekudangannya.
Faktor yang mempengaruhi iklim
• Letak garis lintang
• Ketinggian tempat
• Pengaruh daratan yang luas
• Lokasi daerah: dekat laut, dekat
danau, daerah padang pasir
• Suhu udara dan awan
• Kelembaban udara
• Curah hujan
• Pengaruh arus laut
• Pengaruh topografi dan vegetasi
• Ketinggian
tempat
Pola distribusi curah hujan di indonesia
A. Beberapa penggolongan iklim
1) Klasifikasi dengan dasar temperatur,
- Klasifikasi yang dibuat pada jaman Yunani. Daerah
Tropika- sedang dan kutub

- Klasifikasi Klages (1942)

2) Klasifikasi Koppen
3) Klasifikasi Thornthwaite
4) Klasifikasi di Indonesia

- KlasifikasiMohr
- Klasifikasi Schmidt dan Ferguson
- Klasifikasi Oldeman
Tipe Iklim Koppen (1923)
• Merupakan salah satu system klasifikasi iklim yang paling banyak digunakan di dunia
• Diperkenalkan pertama kali oleh ahli klimatologi Jerman-Russia Wladimir Koppen tahun
1884 dan beberapa modifikasi tahun 1918 dan 1096
• Kemudian dimodifikasi oleh Rudolf Geiger sehingga kadang disebut Sistem klasifikasi
iklim Koppen- Geiger
• Digunakan membuat klasifikasi iklim seluruh dunia
• Dasar klasifikasi ini adalah rata – rata presipitasi (hujan/salju) dan temperatur
• Simbol Huruf pertama menunjukkan = Grup utama, didasarkan atas tipe vegetasi yang tumbuh
pada wilayah tersebut
• Simbol huruf kedua menunjukkan presipitasi
• Simbol ketiga menunjukkan temperature
• Tanaman – tanaman asli dilihat sebagai kenampakan yang terbaik dari keadaan iklim
yang sesungguhnya, sehingga batas – batas iklim ditentukan dengan batas – batas hidup
tanaman. Pertumbuhan tanaman tidak tergantung hanya pada jumlahnya hujan tetapi
juga tergantung intensitas suhu yang menyebabkan penguapan air baik dari tanah
maupun tanaman
Sistem klasifikasi Koppen membagi iklim
menjadi 5 Grup utama.
• A = Ekuator -> iklim hujan tropis (tropical rainy climates),
• Iklim A (iklim hujan tropis): Temperatur bulanan rata-rata lebih dari 18 derajat celsius, suhu tahunan 20-
25 derajat celsius, curah hujan bulanan lebih dari 60 milimeter.

• B = Arid -> iklim kering (dry climates),


• Temperatur normal dari bulan-bulan terdingin paling diantara 18 derajat celcius sampai 3 derajat celcius
• Curah hujan lebih kecil dari pada penguapan. Terbagi menjadi Iklim stepa dan iklim gurun

• C = Warm temperate -> iklim hujan suhu sedang (warm temperate rainy climates),
• Tipe iklim ini memiliki suhu rata-rata bulan terdingin antara 0 °C (32 °F) dan 18 °C (64 °F) dan memiliki
setidaknya satu bulan dengan suhu rata-rata di atas 10 °C (50 °F).

• D = Snow -> iklim hutan bersalju dingin (cold snowy forest climates)
• Tipe iklim ini memiliki paling tidak satu bulan dengan suhu rata-rata di bawah 0 °C (32 °F) dan satu bulan
dengan suhu di atas 10 °C (50 °F).

• E = Polar -> iklim kutub (polar climates)


• Tipe iklim ini memiliki suhu rata-rata di bawah 10 °C (50 °F) sepanjang tahun.
Grup A
A. Temperatur normal dari bulan-bulan terdingin paling rendah 18
derajat celcius
• Af = iklim hutan hujan tropis; curah hujan bulanan ≥60 mm
• Am = iklim muson tropis; curah hujan bulan terkering <60 mm (2,4 in)
tetapi melebihi dari 4% curah hujan tahunan.
• Aw atau As = iklim sabana tropis; curah hujan bulan terkering kurang
dari 60 mm (2,4 in) dan kurang dari 4% curah hujan tahunan
Penentuan iklim koppen Grup A dan Subgrup Cw

Catatan:
Diagram tersebut tidak
termasuk Grup karena
pengelompokkan hanya
berdasarkan suhu
Langkah penentuan iklim koppen
• Tentukan rata-rata curah hujan
dalam 10 tahun terakhir = 17.110
: 10 = 1.711
• Tentukan jumlah bulan keringnya
dalam 10 tahun terakhir = 44
• BB = CH > 100 mm/bln
• BL = CH 60-100 mm/bln
• BK = CH <60 mm/bln
• Masukkan kordinat rata-rata
curah hujan pada sumbu X dan
jumlah bulan kering pada sumbu
Y
• Pertemuan kedua kordinat
tersbut menentuka tipe iklim
wilayah tersebut menurut
Koppen
GRUP B. IKLIM KERING
r < 0.44 (t – 19.5) CH Merata sepanjang tahun
r < 0.44 (t – 7) CH Mengumpul pada ms. Panas 70%
r < 0.44 (t – 32) CH Mengumpul pada ms. Dingin 70%

Dibagi 2 Bs & Bw
BS ½ Batas Atas – Batas Atas
Bw < ½ Batas Atas Ket. Sama

0.44 (t -…..) Stepa


- Bs

0.22 (t -…..)

- Bw
0 Padang
Pasir
GRUP C. IKLIM SEDANG
Temperatur bulan terdingin > - 30C dan < 180C
Temperatur bulan terpanas > 100C
S Pada musim panas kering (jumlah CH bulan terkering pada musim panas <
1/3 jumlah hujan terbasah pada musim dingin
W Pada musim dingin kering dan musim panas lembab (jumlah hujan terkering
pada musim dingin <1/10 jumlah hujan terbasah pada musim panas)
f Selalu lembab sepanjang tahun , tidak dijumpai keadaan s dan w. CH > 30
a.T rerata bulan terpanas ≥ 220C
b.T rerata untuk 4 bulan ≥ 100C & T bulan terpanas < 220C
c.T rerata 1 – 3 bulan ≥ 100C & T bulan terpanas < 220C

Csa : daerah pedalaman


Csb : daerah pantai (marine)
Cwa : subtropika musiman
Cwb : tropika lahan tinggi
Cfa : subtropika lembab
Cfb : Iklim marine
Cfc : Iklim marine
D. IKLIM DINGIN
Rata-rata temperatur bulan terpanas > 100C dan terdingin kurang dari – 30C

w Sama C
f Sama C
a Sama C
b Sama C
c Sama C
d Rata-rata temperatur bulan terdingin < 2.8 dan dipakai diluar a,b,& c
dfa Kontinental lembab (iklim dingin dengan periode kering)
dfb Kontinental lembab
dfc Sub artika
dfd Sub artika
dwa Iklim kontinental lembab (iklim dingin dengan musim dingin kering)
dwb Iklim kontinental lembab
dwc Sub artika
dwd Sub artika
E. IKLIM KUTUB
Rata-rata temperatur bulan terpanas < 100C

T Rata-rata temperatur bulan terpanas 0 – 100C


F Rata-rata temperatur bulan terpanas ≤ 00C
ET Iklim tundra (lumut)
EF Iklim es – salju abadi
H Temperatur seperti E, tetapi disebabkan tinggi tempat > 5000 feet
Tipe Iklim Indonesia
Tipe iklim Mohr (1933)
• Klasifikasi Mohr didasarkan pada hubungan antara penguapan dan
besarnya curah hujan, dari hubungan ini didapatkan tiga jenis
pembagian bulan dalam kurun waktu satu tahun

Bulan Basah CH ≥ 100 mm CH > Ev


Bulan Lembab 60 ≤ CH ≤ 100 mm CH = Ev
Bulan Kering CH < 60 mm CH < Ev
Untuk mencari bulan basah dan kering Mohr menggunakan rerata
curah hujan masing-masing bulan selama beberapa tahun.
Jan – Bb, Feb – Bb, Maret – Bb, Agust – BK.

Mohr membagi 5 golongan iklim yaitu

Golongan Daerah Rata2 Jumlah Bln


Kering dalam
setahun
I Basah 0
II Agak Basah 1-2
III Agak Kering 3–4
IV Kering 5–6
V Sangat Kering ➢ 6
Tipe Iklim Schmidt Fergusson (1951)
• Memakai unsur curah hujan untuk 𝑄=
𝑀𝑑
100 %
Ket:
menetapkan tipe iklim 𝑀𝑤 Q = tipe iklim menurut Schmidt-Fergusson
Md = Rata-rata jumlah bulan kering
• Dasarnya sama seperti Mohr yaitu : BB Md =
𝐹𝑑 Mw = Rata-rata jumlah bulan basah
dan BK, hanya cara mencarinya yang 𝑇 Fd = Jumlah bulan kering
Fw = Jumlah bulan basah
berbeda, yaitu dengan menghitung BB 𝐹𝑤 T = Banyaknya jumlah tahun observasi
dan BK untuk masing-masing tahun. Mw =
𝑇

• Kemudian dilakukan perbandingan


antara jumlah bulan kering(BK) dan
bulan basah(BB)
• Ketentuan:
• Bulan Kering : curah hujan < 60mm
• Bulan Basah : curah hujan >100mm
• Bulan Lembab : curah hujan 60 mm-100mm
• Tipe curah hujan dinyatakan dalam nilai
Q
Diagram penentuan tipe iklim Schmidt
Fergusson
Tipe Iklim Oldeman (1975)
-Oldeman, L.R. An Agroclimatic Map of Java 1975
- Oldeman, L.R. An Agroklimatic Map of Sulawesi 1977
- Oldeman, L.R. An Agroklimatic Map of Sumatera 1979
- …………. …………. 1980
Expert LP 3 = Lembaga Pusat Penelitian Pertanian, Bogor ->>> Baliitanah

Faktor utama di bidang pertanian daerah tropika adalah ketersediaan


lengas/kadar air untuk evapotranspirasi dari tanaman, curah hujan
adalah faktor iklim dengan prioritas tinggi.

Dari perhitungan Oldeman diperoleh hasil

- Padi Sawah memerlukan : 213 mm/bln


- Tanaman lahan kering memerlukan : 120 mm/bln
Tipe Iklim Oldeman (1975)
• Kriteria BB, BL, BK
Bulan CH (mm/bln)
Bulan Basah ≥ 200
Bulan Lembab 100 - 200
Bulan kering ≤ 100

Oldeman membagi 5 daerah agroklimat


berdasarkan kebutuhan air
Tipe Iklim Oldeman (1975)
Contoh : C2 (Lihat skema Iklim Oldeman)

Berarti :
Masa pertumbuhan 9 – 10 bulan
Periode Basah 5 – 6 bulan
Periode kering 2 – 3 bln
Klasifikasi Iklim Schimdt-Fergusson dan
Oldeman

• Digunakan untuk agroklimat -> perencanaan pertanian


• Kelemahan sistem schmidt-ferguson dan oldeman adalah dari hanya
menggunakan data curah hujan dan hanya menitikberatkan
penelitian terhadap banyaknya intensitas air
• Kurang akurat untuk menentukan iklim dalam suatu wilayah

Anda mungkin juga menyukai