Anda di halaman 1dari 18

NAMA : ADI PRAYOGA

NIM : 2010232030

KELAS : AGROKLIMATOLOGI TANAH B

TUGAS : 14

1. Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan 3 Bulan Kedepan

a) Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Mei

Curah hujan bulan Mei 2021 secara umum berada di kategori Menengah dengan curah
hujan secara umum berkisar antara 151 – 300 mm. Curah hujan dengan kategori tinggi
(301 – 400 mm) diprakirakan akan terjadi di sebagian wilayah Kab. Padang Pariaman
(sekitar Kec. 2x11 Enam Lingkung, Kec. 2x11 Kayutanam dan Kec. Lubuk Alung).
Sedangkan curah hujan ≤ 150 mm diprakirakan akan terjadi di Kec. Rambatan.
Peta Prakiraan Sifat hujan Bulan Mei

Sifat hujan Sumatera Barat pada bulan Mei 2021 secara umum berada pada kategori Normal.
Sifat hujan Atas Normal diprakirakan terjadi di sebagian wilayah Kab. Solok, Kab. Dharmasraya,
Kab. Pesisir Selatan, Kab. Tanah Datar, dan Kab. 50 Kota.
b) Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Juni

Curah hujan bulan Juni 2021 diprakirakan berada pada kategori Menengah dengan curah hujan
diprakirakan antara 101 – 300 mm. Jumlah curah hujan dengn kategori Tinggi (301 – 400 mm)
diprakirakan akan terjadi di Kec. Luhak Nan Dua (Kab. Pasaman Barat).
Peta Prakiraan Sifat Curah Hujan Bulan Juni

Sifat hujan bulan Juni 2021 diprakirakan secara umum wilayah Sumatera Barat akan
mengalami sifat hujan Normal hingga Atas Normal. Sifat hujan Bawan Normal
diprakirakan hanya akan terjadi di sebagian wilayah Kab. Pasaman Barat (Koto Balingka,
Ranah Batahan, Sungai Beremas) dan Kab. Pesisir Selatan (Bayang).

Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Juli


curah hujan bulan Juli 2021 diprakirakan berada pada kategori Menengah dengan curah hujan
secara umum diprakirakan antara 101 – 300 mm. Curah hujan antara 101 – 200 mm diprakirakan
akan terjadi di sebagian besar wilayah Sumatera Barat yang berada di sebelah timur Bukit
Barisan Sumatera Barat, sementara curah hujan antara 201 – 300 secara umum diprakirakan akan
terjadi di sebelah barat Bukit Barisan Sumatera Barat.

Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Juli


Sifat hujan bulan Juli 2021 secara umum diprakirakan berada pada kategori Normal hingga Atas
Normal. Sifat hujan Bawah Normal diprakirakan sebagian wilayah di Kab. Padang Pariaman,
Kab. Pasaman, dan Kab. Pesisir Selatan.
2. Secara umum, prakiraan musim memiliki beberapa informasi penting meliputi awal
musim, perbandingannya terhadap rata-rata selama 30 tahun, sifat hujan pada musim
tersebut, dan puncak musim. Prakiraan Musim Kemarau 2021 pada 342 Zona Musim
(ZOM) di Indonesia menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah diprakirakan
mengalami Awal Musim Kemarau 2021 pada kisaran bulan Mei dan Juni 2021 sebanyak
198 ZOM atau 57,9% dari 342 ZOM. Jika dibandingkan terhadap rata-ratanya selama 30
tahun (1981- 2010), Awal Musim Kemarau 2021 di sebagian besar daerah yaitu 197
ZOM (57,6%) diprakirakan mundur jika dibandingkan dengan rata-ratanya, sedangkan
wilayah lainnya diprakirakan sama terhadap rata-ratanya 97 ZOM (28,4%) dan maju
terhadap rata- ratanya sebanyak 48 ZOM (14,0%). Sifat Hujan selama Musim Kemarau
2021 di sebagian besar daerah yakni sebanyak 182 ZOM (53,2%) diprakirakan Normal,
sedangkan wilayah lainnya Atas Normal sebanyak
119 ZOM (34,8%) dan diprakirakan Bawah Normal sebanyak 41 ZOM (12,0%). Puncak
Musim Kemarau 2021 di sebagian besar wilayah Zona Musim (ZOM) diprakirakan
terjadi pada bulan Agustus 2021 sebanyak 230 ZOM (67,3%).
3. Informasi neraca air di wilayah Bengkulu

Dari data tersebut diketahui bahwa sejak tahun 1985 hingga tahun 2011 rata-rata jumlah curah
hujan bulanan kota Bengkulu berkisar antara 179-458 mm. Peluang terjadinya hujan dengan
intensitas lebat sangat.dipengaruhi oleh faktor regional hingga lokal seperti efek Tropical
Cyclone, Eddy, dan daerah Shearline di wiilayah Bengkulu. (Paski, 2014).

Berdasarkan hasil analisis, wilayah Kota Bengkulu memiliki persentase ketersediaan air rata-
rata bulanan sebesar 100%. Dengan demikian Kota Bengkulu memiliki potensi nilai surplus
ketersediaan air tanah sepanjang tahun. Pada kondisi rata-rata jumlah curah hujan bulanan yang
cukup tiinggi berkisar antara 179 - 458 mm, rata-rata suhu yang relatif

rendah berkisar 25,9 - 26,9 ˚C, dan lahan dengan nilai surplus yang.tinggi seperti ini, di
wilayah Kota Bengkulu sesuai utuk ditanami padi, sedangkan untuk penanaman jagung
kurang sesuai. Dengan melihat jumlah curah hujan yang ideal untuk syarat tumbuh tanaman,
Kota Bengkulu dapat ditanami padi sepanjang tahun.
4. Informasi Iklim Lainnya

A. Monitoring Hari Tanpa Hujan Berturut-turut


B. Informasi Index El-Nino
C. Peta Proyeksi Hari Hujan dan Hari Kering Musiman
5. Fasilitator dalam hal kunjungan lapangan ke taman alat stasiun BMKG Kelas I Bengkulu

KLAUS JOHANNES APOH DAMANIK, ST - Kepala Sta. Klim. Kelas I Bengkulu

MASJUWITA, Ah.MG - Kepala Seksi Observasi Sta. Klim. Kelas I Bengkulu

SUJUD, SP - Kepala Sub Tata Usaha

ANANG ANWAR, S.Kom, M.Ling - Kepala Seksi Data dan Informasi

5.1 Alat Penakar Hujan Type Hellman

Alat ini bekerja secara otomatis, Alat ini berfungsi untuk mengukur besarnya curah hujan dalam satuan
(mm) pengamatan yang dilakukan dimulai pada jam 07.00 pagi.

Cara Kerja Alat :

Pada saat terjadi hujan, air hujan yang jatuh akan masuk kedalam mulut corong kemudian diteruskan
dalam saluran pelampung. Bila hujan berlangsung terus, maka pelampung akan terangkat dan pena
pencatat akan terangkat pula dan akan membentuk grafik pada kertas pias, bila pena pencatat telah
menunjukakan angka 10 maka pena tersebut akan kembali ke angka nol begitu seterusnya sampai hujan
berhenti dan apabiala air dalam pelampung telah penuh maka pada kertas pias akan terdapat dua garis
yaitu:

- Garis vertikal yang menunjukkan besar kecilnya curan hujan.

- Garis horizontal yang menunjukkan jam (waktu) sealama turunnya hujan.

Jumlah curah hujan dalam sehari berdasarkan grafik yang ditunjukkan pada kertas

5.2 Alat Penakar Hujan Tipe OBS (Observatorium)

Alat ini bekerja secara manual, alat ini terbuat dari aluminium yang bentuknya menyerupai sebuah
tabung yang berbentuk corong,dicat putih atau cat perak untuk menghindarkan pengaruh radiasi sinar
matahari dan mulut corong dibuat menyempit untuk menghindarkan terjadinya penguapan.

Alat ini berfungsi untuk mengukur jumlah curah hujan yang jatuh pada permukaan tanah selama 1 hari
(24) jam, curah hujan ini dicatat dan diamati pada jam 07.00 pagi.

Cara kerja:

Air hujan yang jauh kepermukaan bumi akan masuk melalui mulut corong dan diteruskan kedalam bak
penampung yang dialirkanmelalui pipa sempit yang ada diujung corong penakar, air dalam tabung
tersebut ditakar dengan cara air yang berada dalam reservoir dikeluarkan melalui kran dan diamasukkan
dalam gelas ukur.
Penunjukan intensitas air dalam gelas ukur menunjukkan jumlah curah hujan dalam 1 hari (24 jam)

Bila tidak ada hujan,maka data ditulis (-)

Bila hujan lebih kecil dibulatkan ke nol (0)

Bila hujan lebih besar dari nol ditulis (1)

5.3 Alat Penakar Hujan Tipe ARG

Alat ini bekerja secara otomatis, Alat ini berfungsi untuk mengukur besarnya curah hujan dalam satu
dalam satuan (mm) pengamatan yang dilakukan dimulai pada jam 07.00 pagi

Cara kerja:

Pada saat terjadi hujan, air hujan yang jatuh akan masuak kedalam mulut corong kermudian diteruskan
dalam saluran pelampung. Lalu data akan tercatat pada monitor , kemudian data akan dikirim ke
komputer

5.4 Panci Evaporasi ( Panci Penguapan)

Alat ini berfungsi untuk mengetahui besarnya penguapan radiasi langsung dari matahari.

cara kerja :

Panci penguapan diisi air setinggi 20 cm sehingga di atas rongga 5 cm, pengukuran dilaksanakan pada
permukaan air dalam keadaan tenang di dalam tabung peredam riak. Untuk mengukur dan membaca
skalanya, maka tabung pengaman didekatkan ke panci dengan maksud agar permukaan air tetap
tenang dan tidak terlalu bergelombang. Sesudah itu sekrup patrol diputar sambil melihat ujung panci
dari hungging di dalam tabung pengaman. Skrup pengontrol yaitu berada di atas penyangga hugging
berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan skala. Jika sikrup itu diputar kembali ke kanan maka tiang
skala turun angka yang dibaca adalah angka yang terdapat tegak lurus dengan sekrup pengontrol.

Air dalam panci dan merembes dan akan mengisi permukaan, selisih pengamatan hari pertama dan
pengamatan hari kedua diukur sebagai besarnya penguapan pada hari itu.

Prinsip kerja : pengukur selisih tinggi permukaan air.


5.5 Radiameter Gun Bellani

Berfungsi untuk mengukur intensitas matahari secara komulatif pada suatu periode (harian) yang
dinyatakan dalan suatu kalori. Tinggi alat secara keseluruhan adalah 64 cm. Radiator Gun bellani ini
dipasang pada sebuah tabung yang ditanam di dalam tanah. Juga yang nampak dari luar hanya bola
kacanya karena ada pennyangga bola kaca yang posisisnya sejajar dengan per mukaan tanah sehingga
sinar matahari dapat jatuh dengan tepat pada alat,sehingga pipa kaca dari alat ini tersembunyi dalam
tabung di dalam tanah.

Cara kerja

Sinar matahari pada pagi hari pertama kali tiba pada permukaan kuba kaca, kemudian diteruskan lewat
ruang hampa dalam bentuk panas dan tiba pada permukaan berwarna hitam. Warna hitam pada
tembaga dimaksudkan agar semua radiasi tiba dipermukaan bola tembaga dan dirubah dalam bentuk
energi kalor.Sehingga keadaan suhu dalam tabung bertambah. Suhu yang tinggi itu digunakan untuk
menguapkan air

dalam bola hitam. Makin tinggi intensitas radiasi matahari makain banyak pula air yang

menguap, uap ini selanjutnya akan masuk kedalam tabung buret. Sehingga uap air tadi dirubah dalam
bentuk cair.

Untuk mengetahui intensitas yaitu dengan melihat jumlah air yang tertampung dalam tabung skala,
kemudian langsung dibalik sampai air dalam pipa terserap kedalam bola hitam (kemudian dibaca
sebagai pembacaan pertama) setelah itu alat dimasukkan kembali kedalam tanah.

5.6 Cambell stokes

Fungsi alat ini yaitu untuk mengetahui lamanya penyinaran matahari dalam satuan jam/persen, lamanya
penyinaran yaitu 12 jam. Sinar matahari yang ditangkap oleh bola kaca yang sifatnya mengumpulkan
sinar ketitik api yang tepat pada kertas pias. Maka kertas itu akan terbakar apabila terajadi penerimaan
radiasi sinar matahari dari bekas yang terbakar ini dapat ditentukan berapa lama matahari bersianar
pada hari tersebut.

Prinsip kerja : Pemfokusan sinar matahari

Cara kerja alat:

sinar ditangkap oleh lensa dan di fokuskan ke atas kertas pias hingga terbakar. Kemudian panjang
kertas pias yang terbakat akan diukur untuk mengetahui panjang penyinaran.Pada saat matahari
bersinar. Sinar yang jatuh pada bola kaca akan dikumpulkan dan difokuskan pada suatu titik dan
diarahkan pada kertas pias. Kertas pias akan menerima sinar dalam benntuk titik api dan
meninggalkan bekas terbakar pada kertas pias,panjang bekas terbakar pada kertas pias merupakan
lama penyinaran sinar matahari.

5.7 Termometer Tanah Berumput

Berfungsi untuk mengukur temperatur atau suhu tanah berumput pada masing-masing kedalamannya.

Cara kerja alat:

Termometer ini terdiri dari 7 buah alat yang pada bagian bawahnya ditanam dalam

tanah, apabila alat ini terkena sinar matahari, maka suhutanah akan naik

menyeababkan air raksa dalam reservoir termometer akan naik dan menunjukkan skala pada pipa.

5.8 Thermometer Tanah Gundul

Thermometer ini sama dengan termometer berumput yang membedakan hanya pada jenis tanahnya
yaitu tanah gundul dan tanah berumput.

Cara Kerja:

Pada dasarnya cara kerja dari alat ini hampir sama dengan termometer tanah berumput yaitu jika
suhunya naik maka air raksa dalam reservoir akan naik dan menunjukkan skala pada pipa.

5.9 Cup Counter Anemometer

Alat ini berfungsi untuk mengukur arah dan kecepatan angin rata-rata.

Ditempatkan ditanah terbuka atau lapangan jarak dengan penghalang minimal 1 kali tinggi benda itu
dari tiang anemometer.

Arah diukur dinyatakan dalam puluhan derajat.

Kecepatan dapat diukur dengan tiga buah mangkok (cups) yang letaknya sejajar dengan vane arah
Timur-Barat.

Terdiri dari tiga buah mangkok, dipasang simetris pada sumbu vertical.

Dipasang dengan ketinggian 2 meter.

Pembacaan alat ini dengan angka satuan 6 digit.


Cara kerja alat :

Angin akan diterima dan mangkuk akan berputar, putaran ini akan menggerakan speedmeter melalui
sistem.

Prinsip kerja : System mekanik (gir).

Cara Kerja:

Mangkok akan berputar karena tertiup angin dan akan berputar maka angka yang terdapat pada
counter akan bertambah bilangannya dari counter tersebut akan diketahui arah dan kecepatan angin
rata-rata. Dalam satuan km/ jam.

5.10 Actinograph

Actinograph merupakan alat untuk mengukur total intensitas dari radiasi matahari langsung. Maksud
dari pengukuran intensitas radiasi matahari ini adalah untuk mengetahui total intensitas radiasi yang
jatuh pada permukaan bumi baik yang langsung maupun yang dibaurkan oleh atmosfer

Cara kerja:

jika terdapat radiasi matahari yang mengenai lempengan - lempengan tersebut, lempengan yang
berwarna hitam akan menyerap panas lebih banyak sehingga logam hitam tersebut lebih panjang
dibandingkan dengan logam berwarna putih yang sifatnya kurang menyerap panas.

Diantara lempengan tersebut disambung dengan pena yang apabila terjadi perubahan temperatur
menyebabkan perubahan panjang sehingga potongan lempeng logam tersebut akan menggerakkan
pena. Pena tersebut bergerak naik turun.Makin besar intensitas radiasi matahari yang mengenai
lempengan logam maka makin besar pula perbedaan temperatur kedua logam tadi. Semakin besar
perbedaan temperatur semakain besar pula perbedaan panjang sehingga pena bergerak semakin tinggi.

Sistem pencatatan pena pada pias dilakukan secara mekanis. Pena bergerak naik turun pada pias yang
yang digulung pada silinder jam sehingga dapat membuat jejak (grafik) pada kertas pias yang direkatkan
pada silinder yang berputar. Kertas pias tersebut terdapat skala waktu dan satuan luas Dari kertas pias
tersebut dapat kita peroleh hasil rekaman intensitas radiasi matahari total di suatu tempat selama
waktu tertentu ( harian atau mingguan).

Cara kerja alat :

Logam putih memantulkan radiasi yang jatuh kepermukaan, sedang logam hitam bersifat
menerimannya sehingga perbedaan murni akan dapat menunjukkan besarnyaintensitas radiasa
matahari yang ditangkap oleh sensor.

Prinsip kerja : Beda mulai logam hitam dan putih


5.11 Barometer

Barometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara. Barometer umum
digunakan dalam peramalan cuaca, dimana tekanan udara yang tinggimenandakan cuaca yang
"bersahabat", sedangkan tekanan udara rendah menandakan kemungkinan badai.

5.12 Termohigrograph

Termohigrograph merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kelembaban udara.Alat ini untuk
mengukur suhu dan kelembaban secara mekanis.Alat ini dipasang didalam sangkar agar tidak terkena
sinar matahari atau hujan dan angin secara langsung.Terdapat sensor rambut yang dapat mengembang
untuk mengetahui temperatur dengan mencatat otomatis.Jika temperatur naik, sensor rambut akan
menggerakkan tangkai pena keatas, dan sebaliknya.Sensor rambut pada alat ini juga sebagai indikasi
kelembaban nisbi udara.Bila udara lembab rambut mengembang, menggerakkan engsel, diteruskan
ketangkai pena sehingga tangkai pena naik. Begitu juga sebaliknya.

Cara kerja :

kenaikan kelembaban udara menyebabkan rambut menyerap uap air sehingga rambut mengembang
dan akan menggerakan sistem tuas sehingga pena kelembaban udara bergerak dan menggoreskan pada
kertas grafik.

Prinsip kerja : berdasarkan sifat kembang kerut benda HIgroskopis.

5.13 Anemometer

Alat pengukur kecepatan angin berupa baling-baling yang as nya dihubungkan dengan dinamo
penghasil arus listrik. Apa bila angin bertiup baling-baling akan berputar dan memutar dinamo dan akan
diperoleh arus listrik. Arus listrik ini kemudian diconvert ke satuan kecepatan, knot atau m/detik.Alat
penunjuk arah angin berupa bendera yang kaku (lempengan) yang as nya dihubungkan dengan tahanan
listrik geser (tahanan geser). Besarnya tahanan akan berubah-ubah seiring dengan perubahan bendera
arah penunjuk angin. Arus listrik yang tetap dialirkan melalui tahanan geser tersebut, setelah melalui
tahanan tersebut otomatis besarnya arus listrik akan berubah dan di convert ke derajat arah angin/mata
angin. Selain itu juga digunakan theodolit sebagai pengukur arah dan kecepatan angin. Pengamatan
dengan menggunakan theodolit dilakukan sejak pukul 08.00 hingga pukul 20.00 dan khusus pada malam
hari digunakan lampion, dan siang harinya menggunakan balon sebagai obyek untuk diamatai arah dan
kecepatan angin. Alat ini berfungsi setiap hari kecuali pada saat hujan.

5.14 High Volume Air Sampler

Fungsi : Pengukur partikel kecil padat aerosol di udara (debu, carbon dll)

Satuan : Mikrogram/ m³
Terdapat motor prnghisap dan flow rate pengukur kecepatan aliran udara masuk

cara kerja : Udara dihisap melalui celah samping penutup, sehingga partikel kecil padat menempel pada
pias/filter yang telah terpasang.

Sebelumnya berat filter sudah ditimbang terlebih dahulu, sesudah pengoperasian selama beberapa jam
berat filter akan ditimbang kembali dan dianalisa.

Ambang batas polusi udara = 260 µgr/m³

5.15 Termometer Bola Basah

Alat ini berfungsi untuk mengukur suhu udara. Pada saaat pengukuran alat ini dipasang berdampingan
dengan termometer bola kering pada tiang statis.

Termometer ini terdiri dari tabung gelas yang didalamnya terdapat pipa kapiler. Pada ujung yang lain
dihubungkan dengan air yang ada pada bak (dihubungkan dengan kain muslin dan baik air
dihubungkan dengan udara luar).

Cara kerja :

Termometer bola basah dalam proses kerjanya dihubungkan dengan udara luar melalui kain muslin
yang dihubungkan dengan air. Pada dasarnya alat ini bekerja melalui prosespenguapan. Pada saaat
suhu naik maka air yang ada pada kain muslin akan menguap sehingga air raksa dalam pipa kapiler
bergerak turun dan menyusut.

Anda mungkin juga menyukai