Disusun Oleh:
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 2
1. Latar Belakang................................................................................................................ 2
2. Tujuan............................................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................3
2.1 Profil Tanah...................................................................................................................... 3
2.2 Sifat Tanah.......................................................................................................................3
2.2.1 Sifat fisik Tanah........................................................................................................3
2.2.2 Sifat Kimia Tanah.....................................................................................................4
2.3. Faktor Pembentuk Tanah.................................................................................................5
BAB III METODE PRAKTIKUM............................................................................................ 8
3.1 Waktu dan Tempat........................................................................................................... 8
3.2 Alat dan Bahan................................................................................................................. 8
3.3 Langkah Kerja.................................................................................................................. 8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................. 10
4.1 Hasil................................................................................................................................10
4.1.1 Deskripsi Profil Tanah............................................................................................. 10
4.1.2 Data Profil................................................................................................................11
4.2 Pembahasan.................................................................................................................... 13
4.2.1 Pengaruh warna terhadap pertumbuhan tanaman.................................................... 14
4.2.2 Pengaruh kedalaman lapisan terhadap pertumbuhan tanaman................................ 14
4.2.3 Pengaruh tekstur tanah terhadap pertumbuhan tanaman......................................... 15
4.2.4 Pengaruh pH tanah terhadap pertumbuhan tanaman............................................... 15
4.2.5 Pengaruh ukuran, jumlah dan kedalaman perakaran tanaman terhadap pertumbuhan
tanaman.............................................................................................................................16
4.2.6 Pengaruh kongkresi tanah terhadap pertumbuhan tanaman.................................... 16
4.2.7 Pengaruh struktur tanah terhadap pertumbuhan tanaman........................................16
4.2.8 Pengaruh konsistensi tanah terhadap pertumbuhan tanaman.................................. 16
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................................17
ii
5.1 Kesimpulan................................................................................................................17
LAMPIRAN – LAMPIRAN.................................................................................................... 20
iii
ABSTRAKSI
Profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah yang
menunjukkan susunan horizon tanah, dimulai dari permukaan tanah sampai
lapisan bahan induk dibawahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
horizon-horizon pada tanah di lokasi dan mengetahui karakteristik tanah meliputi
lapisan horizon, tekstur, warna, pH tanah dan perakaran tanah. Pada daerah ini
didapatkan profil tanah dengan dua lapisan, yaitu lapisan ke-1 dan lapisan ke-2
yaitu horison O dan A. Lapisan 1 ataupun 2 ini sangatlah berpengaruh pada
perkembangbiakkan tanaman yang hidup dilingkungan itu, sehingga manusia
dapat mengantisipasi dengan berbagai cara agar tanaman dapat tumbuh dengan
baik dan juga sehat dengan menyesuaikan lingkungan ataupun kondisi tanah yang
ditempati oleh tanaman tersebut.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Profil yang baik terutama untuk studi genesis dan klasifikasi tanah
adalah profil yang dibuat pada tempat yang alami yang belum di rusak oleh
tenaga mekanik dari luar. Saat membuat profil tanah lebih baik kita harus
memperhatikan aspek sebagai berikut : 1. Jauh dari jalan besar atau saluran air,
2. Bukan bekas jalan setapak, timbunan tanah, bekas bangunan, tempat
pembuangan sampah guna menghindari pemadatan artificial, 3. Tidak terlalu
dekat dengan pohon besar atau karena perakaran pohon dapat mempersulit
pembentukan profil tanah.
Profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah yang
menunjukkan susunan horizon tanah, dimulai dari permukaan tanah sampai
lapisan bahan induk dibawahnya. Lapisan-lapisan tersebut terbentuk selain
dipengaruhi oleh perbedaan bahan induk sebagai bahan pembentuknya, juga
terbentuk karena pengendapan yang berulang-ulang oleh genangan air.
2. Tujuan
1. Mengetahui horizon-horizon pada tanah di lokasi.
2. Mengetahui karakteristik tanah meliputi lapisan horizon, tekstur, warna,
pH tanah dan perakaran tanah.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Apabila kita menggali lubang pada tanah, maka kalau kita perhatikan
dengan teliti pada masing-masing sisi lubang tersebut akan terlihat lapisan-
lapisan tanah yang mempunyai sifat yang berbeda-beda. Di suatu tempat
ditemukan lapisan pasir berselang-seling dengan lapisan clay, lempung atau
debu, sedang di tempat lain ditemukan tanah yang semuanya terdiri dari clay,
tetapi di lapisan bawah berwarna kelabu dengan bercak-bercak merah, di
bagian tengah berwarna merah, dan lapisan atasnya berwarna kehitam-hitaman
(Maidhal, 1993).
Definisi lain dari profil tanah yaitu urutan-urutan horizon tanah, yakni
lapisan-lapisan tanah yang dianggap sejajar dengan permukaan tanah. Profil
tanah dipelajari dengan mengenali tanah dengan lubang vertikal ke lapisan
paling bawah. Warna, tekstur, ketebalan horizon dan kedalaman solum, sifat
perakaran atau konkresi merupakan sifat-sifat penting tanah yang selanjutnya
menjadi parameter pengukuran profil tanah (Tim Asisten dan Dosen, 2015).
3
atau tanah berclay berarti tanah yang mengandung minimal 37,5% clay atau
bertekstur clay, clay berdebu atau clay berpasir. Tanah bertekstur sedang
terdiri dari tanah bertekstur sedang tetapi agak kasar. Tanah bertekstur sedang
meliputi yang bertekstur lempung berpasir sangat halus dan lempung,
lempung berdebu. Tanah bertekstur sedang tetapi agak halus (Hanafiah, 2014).
b. Struktur
Struktur tanah adalah penyusun antar partikel tanah primer dan bahan
organik serta oksida, membentuk agregat sekunder. Tanah dikatakan
memiliki struktur lepas butir, bila butir-butir tanah letaknya berderai atau
terlepas satu sama lainnya, sedangkan tanah berstruktur remah bila butir-butir
tanah berkumpul membentuk semacam kerak roti. Dan struktur remah
merupakan struktru tanah yang paling baik untuk dijadikan sebagai tanah
pertanian. Tanah yang berstruktur gumpal ditandai dengan butir-butir tanah
melekat sangat rapat satu sama lain (Susanto, 2005).
c. Konsistensi Tanah
d. Temperatur Tanah
e. Warna Tanah
Warnah tanah merupakan salasatu ciri tanah yang jelas dan paling
menonjol sehingga muda terlihat dan sering digunakan dalam memerikan dari
pada ciri tanah lain, kususnya orang awam. Warna tanah tidak secara
langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman, tetapi tak langsung melalui
daya pengaruhnya atas suhu dan legas tanah (Susanto, 2015).
4
dan bahan organik kedua bahan koloid ini berperan langsung atau tidak
langsung dalam mengatur dan menyediakan hara bagi tanaman. Pada umumnya
reaksi-reaksi yang terjadi didalam tanah tanah diimbas oleh tindakan faktor
tertentu (Susanto, 2005).
1. Pertukaran Ion
2. Reaksi Tanah
Reaksi tanah diukur dan ditulis dengan pH, sama dengan –log [H+],
berkisar antara sampai mol/liter. Makin tinggi konsentrasi ion H, makin
rendah pH tanah dan makin asam reaksi tanah. Pada umumnya keasaman
tanah dibedakan atas asam, netral dan basah. Ion dihasilkan oleh kelompok
organik yang dibedakan atas: kelompok karboksil R-COOH dan kelompok
fenol R-OH , hidrat , oksidasi senyawa suatu penggunaan pupuk yang
bereaksi asam (Susanto, 2005).
1. Bahan Induk
5
Bahan induk adalah batuan yang padu dan tak padu yang mengandung
mineral dan terdapat dipermukaan bumi. Sedikit tanah yang berkembang
secara langsung dari batuan di bawahnya. Kebanyakan tanah berkembang
dari bahan-bahan dari tempat lain. Oleh karena batuan tersusun atas mineral-
mineral yang beragam serta berbeda ketahanannya terhadap pelapukan, maka
mineralogi bahan induk sangat berpengaruh atas laju perkembangan tanah,
tipe produk pelapukan, komposisi mineral dari tanah, dan kesuburan kimia
tanah. Konsolidasi dan ukuran partikel bahan induk juga berpengaruh atas
permeabilitas air (Susanto, 2005).
2. Topografi
3. Waktu
4. Iklim
Iklim adalah rata-rata cuaca semua energi untuk membentuk tanah datang
dari matahari berupa penghancuran secara radio aktif yang menghasilkan
gaya dan panas. Enegi matahari menyebabkan terjadinya fotosintesis
(asimilasi) pada tumbuhan dan gerakan angin menyebabkan transfirasi dan
evaporasi (keduanya disebut evapotranspirasi). Akibat langsung dari gerakan
angin terhadap pembentukan tanah yaitu berupa erosi angin dan secara tidak
langsung berupa pemindahan panas. Komponen iklim yang utama adalah
curah hujan dan suhu (Hanafiah, 2014).
5. Organisme Hidup
6
Fungsi utama organisme hidup adalah untuk menyediakan bahan organik
bagi tanah. Humus akan menyediakan nutrien dan membantu menahan air.
Diantara berbagai organisme vegetasi atau mikroflora merupakan yang paling
berperan penting dalam mempengaruhi proses perkembangan tanah, karena
merupakan sumber utama biomas atau bahan organik tanah (Hanafiah, 2014).
7
BAB III
METODOLOGI
8
s. ukuran perakaran
t. jumlah perakaran
u. kedalaman efektif
4. Untuk mengamati tekstur, diambil sebogkah tanah lalu dibasahi dengan air
hingga dapat ditekam, lalu pijat atau raba agar merasakan besar halusnya
tanah.
5. Untuk mengamati struktur, diambil sebongkah tanah, kemudian dipecah
dengan menekannya dnegan ibu jari, pecahan tanah yang terbentuk secara
alami menjadi agregat mikro yang merupakan kelas struktur tanah.
6. Untuk mengamati konsistensi kering bongkahan tanah kecil yang diambil
langsung ditekan, sedangkan konsistensi basah bongkahan tanah dibasahi
dahulu dengan air lalu ditekan.
7. Untuk mengamati pH tanah menggunakan portable dan lakmus
8. Untuk mengamati perkaratan dilihat dari karatan-karatan yang ada ditanah
tersebut.
9. Untuk mengamati perakaran dihitung akar-akar yang ada di tanah tersebut
kemudian identifikasi ukuran akar tersebut.
10. Kedalaman efektif diukur dari horison satu sampai dengan letak adkar
terakhir di tanah tersebut.
11. Semua variable diamati dan dicatat dilembar pengamatan.
9
BAB IV
4.1 Hasil
10
Tanaman Utama -
Tanaman Lain Rerumputan
Sistem Penanaman -
Keadaan Permukaan Krikil 25%
Lahan awal tidak digunakan untuk kegiatan pertanian hanya semak belukar maka dari itu tanaman yang ada pada
Catatan Khusus lahan hanya rerumputan dan sebagainya
11
Jumlah Karatan/Bercak
Bandingan Karatan
Batas Karatan
Bentuk Karatan
pH Tanah (Portable) 7.2 7.2
pH Tanah (Lakmus) 6 6
Unsur Hara Nitrogen (N)
Unsur Hara Fospor (P)
Unsur Hara Kalium (K)
Kelembaban Tanah
Ukuran Perakaran Sedang Sedang
Jumlah Perakaran (%) 3 6
Kedalaman Efektif (cm) 32 70
Catatab Khusus Fisiografi
Zona Jakarta (Pantai Utara)
Terletak ditepi pulau jawa dengan lebar lebih kurang 40 km
terbentang mulai dari serang sami ke cirebon. Sebagian besar
tertutupi oleh endapan Alluvial yang terangkut oleh sungai-sungai
yang bermuara di laut Jawa.
Kemiringan lereng dikategorikan datar
Pada horizon 1 terdapat batuan yang masih utuh
12
4.2 Pembahasan
Berdasarkan pada tabel di atas, terlihat bahwa setiap tanah mempunyai
horizon yang berbeda. Menurut Hakim (2007) menyatakan bahwa horizon
teratas hampir seluruhnya mengandung bahan organik. Tumbuhan daratan dan
jatuhan dedaunan termasuk pada horizon ini. Humus dari horizon bercampur
dengan mineral lapuk untuk membentuk lapisan I, soil berwarna gelap yang
kaya akan bahan organik dan aktivitas biologis, tumbuhan ataupun hewan,
maka dari itu, lapisan pertama dinamakan horizon O. Hal ini sesuai dengan
pendapat (Hanafiah, 2014) yang menyatakan bahwa tanah yang berwarna gelap
berarti mengandung bahan organik sedangkan tanah yang berwarna terang atau
pucat berbahan organik rendah.
13
atau ditekan); ukuran struktur sangat kasar (VC); dan juga bentuk struktur platy
(pl). Konsistensi pada horizon 2 meliputi; konsistensi kering masuk kedalam
kualifikasi sedikit tekan, lepas-lepas; konsistensi basa (kelekatan) agak lekat/
sligtly stricky (ss); dan juga konsistensi basa (plastisitas) yaitu sligty plastic
(ps). Warna tanah pada lapisan 1 dinotasikan dengan 2,5 YR 3/6. Tidak ada
bahan kasar (konkresi) yang ditemui pada horizon 2. Untuk pH pada lapisan 2
dilakukan pengukuran dengan dua metode, yaitu menggunakan alat portable
dengan pH 7.2 dan juga dengan kertas lakmus dengan pH 6. Terdapat
perakaran dengan ukuran sedang pada lapisan 2 berjumlah 6 akar dengan
kedalaman efektif 70 cm.
14
kandungan hara yang dibutuhkan tanaman dari bahan organmik (Hanafi,
2005).
15
4.2.5 Pengaruh ukuran, jumlah dan kedalaman perakaran tanaman
terhadap pertumbuhan tanaman
Dikarenakan jenis tanah yang ada pada lokasi termasuk yang
mengandung banyak kandungan liat sehingga tanah tersebut kurang
medukung perkembangan akar yang sama dijelaskan pada pengaruh
tekstur. Karena itu perakaran kurang bisa menembuh tiap lapisannya,
hanya ukuran perakaran sedang dan juga kasar yang dapat menembus
hingga kedalaman optimal, tetapi perakaran yang lain hanya bisa tumbuh
dan berkembang pada horizon O dan juga transisi antara horizon O dan A.
16
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Laporan (Project Best Leaning) ini menyimpulkan bahwa pada titik
koordinat geografi yaitu 6°20'37.1"S dan 106°52'57.1"E yang terletak pada
ketinggian 50 mdpl, di desa Kelapa Dua Wetan Kecamatan Ciracas Kabupaten
Jakarta Timur. Pada daerah ini didapatkan profil tanah dengan dua lapisan,
yaitu lapisan ke-1 dan lapisan ke-2.
Pada lapisan 1 ini memiliki nama horizon yakni horizon O, adapun data
profil tanah yang ditemukan sebagai berikut:
Pada lapisan ke-2 ini memiliki nama horizon yakni horizon A, adapun
data profil tanah yang ditemukan sebagai berikut:
17
1. Memiliki ketebalan sekitar 70 cm,
2. Memiliki batas ketebalan yakni smooth (rata lurus membentuk garis
lurus )
3. Struktur ini memiliki ukuran yang sangat kasar
4. Memiliki kemantapan struktur yang lemah sehingga mudah hancur bila
mana diremas atau ditekan.
5. Adapun bentuk struktur pada lapisan ini ialah platy.
6. Tekstur tanah yang didapat ialah clay.
7. Konsistensi keringnya yaitu sedikit menekan dan mudah lepas-lepas.
8. Konsistensi basahnya (kelekatannya) yaitu sligty sticky.
9. Konsistensi basahnya (plastisitasnya) yaitu agak plastis/sligty plastic
10. Warna tanah pada lapisan ini ialah 2,5 Hue 3/6.
11. Memiliki nilai pH yaitu 7,2 dengan menggunakan alat portable
sedangkan pengukuran dengan kertas lakmus didapatkan dengan nilai 6.
Hal tersebut baik pada lapisan 1 ataupun 2 ini sangatlah berpengaruh pada
perkembangbiakkan tanaman yang hidup dilingkungan itu, sehingga manusia
dapat mengantisipasi dengan berbagai cara agar tanaman dapat tumbuh dengan
baik dan juga sehat dengan menyesuaikan lingkungan ataupun kondisi tanah yang
ditempati oleh tanaman tersebut.
18
DAFTAR PUSTAKA
Maidhal, 1993. Skripsi “Perbandingan sifat fisika tanah lapisan atas oxisol
di dataran tinggi dan dataran rendah”. Universitas Andalas Fakultas
Pertanian. Padang.
Soepardi. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
19
LAMPIRAN – LAMPIRAN
20
3.Pengambilan sampel tanah pada lapisan ke-3.
21
5.Pengukuran nilai pH dengan menggunakan alat portable.
22
Perpustakaan Universitas Gunadarma BARCODE
Nomor Pengunggahan
SURAT KETERANGAN
Nomor: 135/PERPUS/UG/2020
Telah menyerahkan hasil penelitian/ penulisan untuk disimpan dan dimanfaatkan di Perpustakaan Universitas Gunadarma,
dengan rincian sebagai berikut :
Demikian surat ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya dilingkungan Universitas Gunadarma dan Kopertis Wilayah III.