Anda di halaman 1dari 9

MIDTEST ARSITEKTUR TROPIS NUSANTARA VII

NAMA : CAHAYA NINGRUM


NIM : 190160074
MATA KULIAH : ARSITEKTUR TROPIS NUSANTARA

SOAL MIDTEST ARSITEKTUR TROPIS NUSANTARA

JAWABLAH SOAL-SOAL DIBAWAH INI:

1. BERIKAN PENJELASAN SECARA LENGKAP DEFINISI ARSITEKTUR TROPIS?


2. JELASKAN PENGERTIAN ARSITEKTUR NUSANTARA BERDASARKAN Prof. Josep
Priyotomo dan Dr. H.Asriningpuri ?
3. APA PENGERTIAN DAN TUJUAN ARSITEKTUR TANGGAP IKLIM?
4. JELASKAN CIRI-CIRI IKLIM TROPIS BASAH DAN TROPIS KERING SERTA JELASKAN
MASALAH UMUM PADA BANGUNAN SERTA SOLUSINYA?
5. JELASKAN MENGAPA KAYU BANYAK DIGUNAKAN PADA BANGUNAN NUSANTARA
DAN BERIKAN GAMBAR BANGUNANNYA?
6. Jelaskan tentang 6 Faktor-Faktor dalam perencanaan bangunan serta contoh penerapannya dalam
bangunan:
a. Orientasi
b. Isolasi atau Penyekatan
c. Shading atau Pembayangan
d. High Cross Ventilation
e. Roof Ventilation
f. Pemanfaatan Vegetasi
7. JELASKAN EKSPRESI BENTUK DAN FUNGSI KLIMATIK TROPIS ARSITEKTUR
TRADISIONAL NUSANTARA DIBAWAH:
a. RUMAH TRADISIONAL ACEH
b. RUMAH TRADISIONAL BATAK TOBA
c. RUMAH TRADISIONAL LAMIN
d. RUMAH TRADISIONAL BALLA LOMPOA
e. RUMAH TRADISIONAL BULU TERNATE
f. RUMAH TRADISIONAL SUKU TOBATI
g. RUMAH TRADISIONAL BALI

JAWABAN
1. Arsitektur Tropis adalah suatu konsep bangunan yang mengadaptasi kondisi iklim tropis. Letak
geografis Indonesia yang berada di garis khatulistiwa membuat Indonesia memiliki dua iklim, yakni
kemarau dan penghujan. Pada musim kemarau suhu udara sangat tinggi dan sinar matahari memancar
sangat panas. Dalam kondisi ikim yang panas inilah muncul ide untuk menyesuaikannya dengan
arsitektur bangunan gedung maupun rumah yang dapat memberikan kenyamanan bagi penghuninya.
Iklim Tropis
Climate (iklim) berasal dari bahasa Yunani, klima yang berdasarkan kamus Oxford berarti region
(daerah) dengan kondisi tertentu dari suhu dryness (kekeringan), angin, cahaya dan sebagainya.
Dalam pengertian ilmiah, iklim adalah integrasi pada suatu waktu (integration in time) dari kondisi
fisik lingkungan atmosfir, yang menjadi karakteristik kondisi geografis kawasan tertentu”. Sedangkan
cuaca adalah “kondisi sementara lingkungan atmosfer pada suatu kawasan tertentu”. Secara
keseluruhan, iklim diartikan sebagai “integrasi dalam suatu waktu mengenai keadaan cuaca”
(Koenigsberger, 1975:3).
Kata tropis berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu kata tropikos yang berarti garis balik, kini
pengertian ini berlaku untuk daerah antara kedua garis balik ini. Garis balik ini adalah garis lintan
23027” utara dan garis lintan 23027 selatan.
Iklim tropis adalah iklim dimana panas merupakan masalah yang dominan yang pada hampir
keseluruhan waktu dalam satu tahun bangunan “bertugas” mendinginkan pemakai, dari pada
menghangatkan dan suhu rata-rata pertahun tidak kurang dari 200C (Koenigsberger. 1975:3).
Menurut Lippsmiere, iklim tropis Indonesia mempunyai kelembaban relatif (RH) yang sangat tinggi
(kadang-kadang mencapai 90%), curah hujan yang cukup banyak, dan rata-rata suhu tahunan
umumnya berkisar 230C dan dapat naik sampai 380C pada musim “panas”.
Secara makro pengertian arsitektur tropis adalah suatu rancangan arsitektur yang mengarah pada
pemecahan permasalahan iklim tropis (basah).

2. Pengertian arsitektur nusantara berdasarkan prof. Josep priyotomo

Arsitektur Nusantara yang hadir merupakan hasil cipta dan rasa dari pengetahuan kelisanan anak
bangsa Nusantara. Perwujudan dari pengetahuan kelisanan yang terdiri dari aspek-aspek tan-ragawi
(gagasan, norma, status maupun nilai perlambangan) dimanifestasikan ke dalam bentukan arsitektural
(baik berupa persolekan/dekorasiornamnetasi, maupun warna). Di sini, pengetahuan tan-ragawi
(esensi) maupun ragawi (bentuk) menjadi suatu rekaman-rekaman pengetahuan arsitektur Nusantara
yang sudah ditumbuhkembangkan sejak sebelum republik ini dibentuk. Mengutip pernyataan
Prijotomo (2004) bahwa, “..arsitektur Nusantara dibangun sebagai sebuah pengetahuan yang
berlandaskan dan dipangkalkan dari filsafat, ilmu dan pengetahuan arsitektur..”.

Pengertian arsitektur nusantara Berdasarkan Dr. H.Asriningpuri

3. Pengertian dan tujuan arsitektur tanggap iklim


Arsitektur tanggap Iklim adalah konsep arsitektur yang menekankan pada potensi bangunan sebagai
filter antara lingkungan indoor dan outdoor.
Penerapan konsep tanggap iklim bisa diawali dengan penataan area sekeliling bangunan. Hal ini
dimaksudkan untuk pemanfaatan pencahayaan dan penghawaan alami yang merupakan unsur dari
konsep bangunan tanggap iklim dan lingkungan.

4. Ciri-ciri iklim tropis basah dan tropis kering :


Secara umum iklim tropis terbagi dalam dua zona, yaitu iklim tropis kering dan tropis lembab. Iklim
tropis kering terjadi pada beberapa wilayah padang pasir seperti di beberapa negara di Timur Tengah,
sebagian Spanyol dan daerah sekitarnya. Sedangkan tropis lembab terjadi pada daerah hujan tropis
seperti di Asia Tenggara, Brazil, dan beberapa daerah lain. Iklim tropis lembab adalah jenis iklim
yang sulit ditangani untuk mendapatkan tingkat responsibilitas yang maksimal, tanpa pengkondisian
udara buatan (Szokolay, 1974).
Adapun ciri-ciri iklim tropis adalah sebagai berikut:
a) Letaknya di bagian bumi antara 23½°LU - 23½° LS.
b) Suhu udara rata-rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara antara 20-23°C.
Bahkan di beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai 30°C.
c) Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil. Di khatulistiwa antara 1-5°C, sedangkan ampitudo
hariannya lebih besar.
d) Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan.
e) Sering terjadi hujan, lebih sering dari daerah-daerah lain di dunia.
f) Tidak mengenal adanya musim dingin.
g) Tempat gerakan-gerakan aliran udara konveksi.

Masalah umum pada bangunan serta solusinya :

Tanda bahwa bangunan tersebut bersahabat ataupun melawan iklim setempat dapat dilihat dari
enclosure systemnya. Bangunan yang bersahabat memperlihatkan enclosure yang terbuka (open
system). Pada enclosure yang terbuka, bangunan berfungsi sebagai suatu lapisan yang berlubang atau
environmental filter, yang menyaring/mengontrol kondisi iklim lingkungan luar bangunan sebelum
masuk ke dalam bangunan. Sedangkan kebalikannya, bangunan yang melawan kondisi iklim setempat
adalah bangunan yang memiliki enclosure tertutup (closed system) dimana bangunan tersebut
berfungsi sebagai insulator terhadap iklim yang mana sedikit terjadi ataupun tidak terjadi pertukaran
kondisi lingkungan antara lingkungan di luar bangunan dengan lingkungan dalam bangunan.
Kenyamanan termal bangunan diperoleh dengan bantuan peralatan mekanis sebagai pengontrol,
seperti air condition dan lampu pencahayaan buatan.

Beberapa pendekatan dalam perancangan arsitektur yang dapat dilakukan untuk menjadikan suatu
banguanan tersebut bersahabat dengan iklim adalah melalui berbagai hal berikut.
1. Pengaturan orientasi, bentuk, dimensi, serta letak massa.
2. Pengaturan bukaan dengan menerapkan sistem ventilasi silang (cross ventilation).
3. Penentuan material bangunan.
4. Penambahan elemen arsitektural yang tanggap terhadap kondisi iklim.
5. Pengaturan kelembaban
6. Vegetasi

Keenam metode tersebut di atas secara prinsip merespon secara alami ketidak nyamanan termal
melalui tiga cara:
• Menurunkan tingkat radiasi matahari
• Meningkatkan pergerakan udara
• Menurunkan kelembaban (sampai batas tertentu, RH umum : 35%-60%).

5. Kayu banyak digunakan pada bangunan nusantara karena :

-Mudah dalam pengerjaan karena bisa dibuat atau dibentuk sesuai keinginan, serta mudah
untuk dipaku, dibaut atau direkatkan
-Proses dan durasi pengerjaannya lebih cepat karena banyak tukang lokal yang mengusainya
-Mudah didapat, karena merupakan sumber daya alam yang masih banyak tersedia dan bisa
didaur ulang lagi dengan cara reboisasi
-Lebih ekonomis karena harganya relatif murah dibandingkan dengan bahan bangunan
lainnya
-Kekuatan kayu cukup tinggi dengan bobot yang ringan, bahkan kayu solid akan awet dan
tahan lama
-Daya tahan terhadap listrik dan bahan kimia cukup baik
-Kayu merupakan isolator termal alami yang sangat efektif dalam mengisolasi dingin dan
panas, serta merupakan penyerap kebisingan yang juga baik
-Jenis kayu tertentu mempunyai tekstur dan serat kayu yang indah sehingga mempunyai nilai
lebih untuk dijadikan elemen dekorasi
-Lebih aman dan fleksibel jika terjadi gempa bumi sehingga rumah yang terbuat dari kayu
akan tetap pada kondisi aslinya, tidak mudah retak, dan tidak mudah bergeser
Rumah Panggung Tradisional Sulawesi Perpustakaan Mini Berbahan Limbah Kayu di
Semarang

6. Faktor-Faktor dalam perencanaan bangunan serta contoh penerapannya dalam bangunan :


a. Orientasi
Orientasi bangunan terhadap matahari akan menentukan besarnya radiasi matahari yang diterima
bangunan. Semakin luas bidang yang menerima radiasi matahari secara langsung, semakin besar
juga panas yang diterima bangunan.

b. Isolasi atau Penyekatan


Penyekatan terhadap hujan, panas, dan partikel-partikel yang dibawa oleh angina sangat
diperlukan. Dengan cara pemilihan bahan dan sistem kontruksi pada atap benar- benar dapat
diaplikasikan untuk isolasi panas dan hujan. Sedangkan jendela dapat menahan hujan dan debu yang
dibawa oleh hembusan angin yang direncanakan dengan tidak menutup jendela secara massif
bertujuan agar aliran udara tidak terhalang masuk dalam bangunan.

c. Shading atau Pembayangan


Apabila posisi bangunan pada arah Timur dan Barat tidak dapat dihindari, maka pandangan bebas
melalui jendela pada sisi ini harus dihindari karena radiasi panas yang langsung masuk ke dalam
bangunan (melalui bukaan/kaca) akan memanaskan ruang dan menaikkan suhu/temperatur udara
dalam ruang. Di samping itu efek silau yang muncul pada saat sudut matahari rendah juga sangat
mengganggu. Maka ada elemen arsitektur yang seringkali dipakai untuk mengurangi paparan radiasi
sinar matahari tersebut, yaitu dengan menggunakan sun shading. Sun shading ini dapat mengurangi
sinar matahari yang masuk sampai ke tingkatan tertentu sesuai dengan jenis dan fungsi yang
diinginkan pada masingmasing ruang.
d. High Cross Ventilation
Untuk kenyamanan, ventilasi berguna dalam proses pendinginan udara dan pencegahan
peningkatan kelembaban udara (khususnya di daerah tropika basah), terutama untuk bangunan rumah
tinggal. Kebutuhan terhadap ventilasi tergantung pada jumlah manusia serta fungsi yang didukung
oleh suatu bangunan. Posisi bangunan yang melintang terhadap angin primer sangat dibutuhkan untuk
pendinginan suhu udara. Jenis, ukuran, dan posisi lobang jendela pada sisi atas dan bawah bangunan
dapat meningkatkan efek ventilasi silang (pergerakan udara) di dalam ruang sehingga penggantian
udara panas di dalam ruang dan peningkatan kelembaban udara dapat dihindari.

e. Roof Ventilation
Pada iklim tropis lembab, plafond biasanya memiliki ketinggian yang lumayan tinggi dari
permukaan lantai. Ini bertujuan supaya volume udara dalam ruang semakin besar. Semakin besar
volume udara pada suatu ruang, maka semakin lancar pula pergerakan sirkulasi udara yang masuk
melalui bukaan dan keluar lagi melalu bukaan lain yang bertekanan lebih rendah. Selain itu, plafond
juga memisahkan bagian bawah atap dengan ruang tempat dimana orang melakukan kegiatan. Bagian
bawah atap merupakan ruang bagi udaraudara panas berkumpul, sehingga ketika ruang dan bagian
loteng dipisahkan dengan plafond, maka udara-udara panas ini tidak bercampur dengan udara sejuk di
dalam ruang.

f. Pemanfaatan Vegetasi
Pohon dan tanaman dapat dimanfaatkan untuk mengatur aliran udara ke dalam bangunan.
Penempatan pohon dan tanaman yang kurang tepat dapat menghilangkan udara sejuk yang
diinginkan. Menurut White R.F (dalam Concept in Thermal Comfort, Egan, 1975) kedekatan pohon
terhadap bangunan mempengaruhi ventilasi alami dalam bangunan.
7. Ekspresi bentuk dan fungsi klimatik tropis arsitektur tradisional nusantara:

Klasifikasi Iklim Pulau Topografi Rumah Tradisional Bentuk Fungsi

Cf (iklim Sumatera Dataran rendah Umoh Aceh Atap Melindungi radiasi, air
sedang maritim (suhu panas) (Dominan) hujan, dan
tidak dengan menciptakan volume
musim kering) ruang, insulasi.
Dinding Perlindungan termal
dan ventilasi.
Kolong Mengalirkan udara
untuk pendinginan.

Dataran tinggi Rumah Batak Toba Atap Melindungi radiasi, Air


(suhu sejuk) (Dominan) hujan, mengalirkan
udara.
Dinding Penghalang termal dan
ventilasi.
Kolong Mengalirkan udara
untuk pendinginan.

Dataran Tinggi Rumah Batak Karo Atap Melindungi radiasi, air


(suhu dingin) (Dominan) hujan, dan
menciptakan volume
ruang.
Dinding Penghalang termal dan
ventilasi.
Kolong Mengalirkan udara
untuk pendinginan.

Dataran rendah Rumah Nias Utara Atap Melindungi radiasi, air


(suhu panas) (Dominan) hujan, mengalirkan
udara.
Dinding Penghalang termal dan
ventilasi.
Kolong Mengalirkan udara
untuk pendinginan.
Dataran rendah Rumah Nias Selatan Atap Melindungi radiasi, air
(suhu panas) hujan, mengalirkan
udara.
Dinding Penghalang termal dan
ventilasi.
Kolong Mengalirkan udara
untuk pendinginan.

Dataran rendah Rumah Lontik Atap Melindungi radiasi,


(suhu panas) mengalirkan air hujan,
mengalirkan udara.
Dinding Penghalang termal dan
ventilasi.
Kolong Meneruskan udara
untuk pendinginan.
Dataran tinggi Rumah Gadang Atap Melindungi radiasi
(suhu sejuk) mengalirkan air hujan.
Dinding Penghalang termal dan
ventilasi.
Kolong Ventilasi.

Klasifikasi Iklim Pulau Topografi Rumah Tradisional Bentuk Fungsi


Cf (iklim sedang Sulawesi Dataran tinggi Balla Lompoa Atap Melindungi radiasi
maritim tidak (seimbang) panas, insulasi, air hujan
dengan musim dan menciptakan ruang
kering) di para-para.
Dinding Perlindungan termal dan
ventilasi.

Kolong Mengalirkan udara.

Soppeng Dataran tinggi Rumah Bugis - Soppeng Atap Melindungi radiasi, Air
Sulawesi (Dominan) hujan, dan menciptakan
ruang, insulasi.

Dinding Perlindungan termal dan


ventilasi .

Kolong Mengalirkan udara


untuk pendinginan,
tempat penyimpanan.

Klasifikasi Iklim Pulau Topografi Rumah Tradisional Bentuk Fungsi


Cf (iklim Kalimantan Dataran Rumah Panjang Atap Melindungi radiasi, dan
sedang maritim rendah mengalirkan air hujan.
tidak dengan
musim kering) Dinding Penghalang termal dan
ventilasi .
Kolong Mengalirkan udara untuk
pendinginan.

Dataran Rumah Adat Banjar Atap Melindungi radiasi, air


rendah hujan, mengalirkan udara,
menguatkan volume ruang.
Dinding Penghalang termal dan
ventilasi.
Kolog engalirkan udara untuk
M pendinginan.
Dataran Rumah Lamin Atap Melindungi radiasi, air
(Dominan) hujan, mengalirkan udara.
Rendah
Dinding Penghalang
termal dan
ventilasi.
Kolong Mengalirkan udara
untukpendinginan.

Anda mungkin juga menyukai