Anda di halaman 1dari 7

Mencari Sisi Kearsitekturnusantaraan dari Karya Aboday Architect Muted House

Sebelum mencari sisi kearsitekturnusantaraan dari karya Aboday Architect muted house kelompok kami menentukan terlebih dahulu beberapa batasan yang digunakan sebagai pedoman untuk melihat sisi keArNusannya. Berikut garis besar Arsitektur Nusantara menurut kelompok kami yang dirumuskan setelah mengikuti kuliah tamu melihat lagi Arsitektur Nusantara oleh Ary Indra di Gedung Baru Arsitektur pada 1 maret 2011: 1. Desainnya memanusiakan manusia paling tidak, secara : a. Kelayakan sirkulasi b. Kenyamanan visual (pencahayaan) Kekayaan Arsitektur Nusantara berasal dari alam, sehingga masyarakat nusantara pada hakekatnya harus lebih sadar mengolah potensi alam sekitar. Kekayaan Arsitektur Nusantara yang paling melimpah adalah : bayang dan cerlang sinar matahari. Sedangkan kebutuhannya adalah pencahayaan secara pasif / secara alami yang didapat dari bayang yang tedung , bukan cerlang mataharinya 2. Kontekstual : a. Paling tidak secara bentuk, warna selaras dengan bentuk massa lingkungan sekitar b. Secara integrasi antara ruang luar dengan ruang dalam ( hirerarki ) tidak eksklusif/ memisahkan diri dengan lingkungan sekitar massa dalam tapak, dengan landscaping) c. Material yang digunakan menggunakan material lokal, memberdayakan potensi sekitar 3. Tergantung dari alur pikir perancang dan visinya dalam mendesain ( diwakili dari konsep desain )Arsitektur Nusantara seperti lautan karawitan kaya detail. Tergantung pengalaman hidup, pengalaman visual, pengalaman arsitektural, bisa jadi (maupun) pengalaman pendidikan yang membentuk konsep pikir dalam memaknai arsitektur nusantara. Kesan Arsitektur Nusantara bagi setiap orang berbeda-beda namun, perbedaan itu tidak saling bersinggungan. Justru memperkaya khasanah Arsitektur Nusantara. ( Dari kegiatan kuliah tamu yang diadakan di Gedung baru mengenal Ary Indra secara kaitan antara tatanan ruang, tata

arsitektur pada tanggal 1 Maret 2011 kami dapat langsung)

4. Ary Indra dalam kuliah tamu di GBA, FT-UB Jurusan Arsitektur pada tanggal 1 Maret 2011 : Arsitektur kita akan berbicara ketika fungsinya benar 5. Bahan material yang digunakan pada bangunan ibarat berpoles apa adanya , sifat material yang mudah menjamur akan menjamur pada waktunya sesuai dengan karakter si material tersebut. Secara lugas, objek bangunan secara visual sudah dapat diterka seberapa tua umur bangunan itu. Seberapa lama sebuah bangunan digunakan sehingga menjadi bagian dari sejarah yang memperkaya literatur perkembangan Arsitektur Nusantara. Everlasting in its own character.

The journey is beginning . . .


Data Proyek : Nama Proyek Lokasi Arsitek Desain dan Konstruksi Luas Lantai Bangunan Luas Area Deskripsi Objek : Rumah minimalis di Kebayoran Baru, Jakarta, Indonesia ini didesain untuk keluarga dengan 3 orang anak. Rumah ini dibangun di area yang tidak sesuai bagi rumah tinggal karena terletak di jalan yang ramai terutama saat jam-jam sibuk kantor (rush hour). : Muted House : Kebayoran Baru, Jakarta, Indonesia : Aboday Architects : 2007-2008 : 260 m2 : 300 m2

Walaupun site dari rumah ini sangat strategis yaitu dekat dengan Central Bussines District Jakarta, namun jelas bukan pilihan site yang tepat dan ideal bagi rumah tinggal dengan 3 orang anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.

Site Plan Sumber Gambar : http://www.archdaily.com/32509/muted-houseaboday-architects/

Konsep Desain :

Sebagaimana yang diminta oleh klien, tantangan dasar desain rumah ini adalah bagaimana menciptakan sebuah ruang yang cukup untuk kegiatan dan tempat bermain anakanak. Sehingga apa yang kurang di halaman depan (taman bermain) digantikan ke dalam dengan menciptakan ruang yang terbuka dan luas sehingga dapat digunakan untuk tempat bermain indoor bagi 3 orang anak-anak tersebut.

Sedangkan untuk facade bangunan sendiri klien tidak menuntut untuk pemberian identitas. Cukup dicat dengan warna netral (putih) dengan hiasan kaca-kaca sebagai bukaannya.

Hasil Desain :

Aboday sebagai arsiteknya membagi rumah ini menjadi 2 blok utama. Dengan tinggi 4,5 meter tiap lantainya, menghasilkan sebuah void dan sebuah jembatan dengan lebar 3 meter yang menghubungkan ke 2 blok yang terpisah itu. Sehingga tinggi ruangan yang tercipta akibat void ini adalah 12 meter. Langit-langit yang tinggi ini menciptakan pergerakan udara yang baik sehingga tidak membutuhkan sistem pengkondisian udara buatan.

Jembatan yang menghubungkan ke 2 blok ini merupakan sebuah ruang lapang (terbuka) yang terang (berkat skylight di atasnya), menghadap ke ruang makan di bawahnya, menghubungkan pantry dan ruang tidur anak-anak, menjadikannya seperti sebuah area bermain mengambang.

Jembatan Sumber Gambar : http://www.nhit-

shis.org/muted-minimalist-house-injakarta-by-aboday-architects/

Setiap kamar tidur di rumah ini memiliki jendela internal yang mengarah ke void yang tinggi, memberikan visual yang baik ke ruang keluarga di bawahnya sehingga pada saing hari dapat melihat anak-anak yang riang bermain. Pada malam hari void ini membantu mengatur kondisi udara agar segar, mengurangi kondisi udara Jakarta yang panas sehingga ruangan terasa nyaman.

Area halaman belakang didesain sebuah backyard dengan sebuah kolam lebar 2 meter kedalaman 1 meter dengan dinding biru mosaik memberi view yang baik untuk ruang keluarga dan kamar-kamar di atanya.

Kolam Sumber Gambar : http://www.archdaily.com/32509/muted-

Blok belakang memiliki 1 lantai lebih tinggi dari blok depan, berisi kamar tidur utama. Jendela kamar ini menghadap ke gang kecil di belakang dengan view Central Bussiness District sebagai daya tarik utamanya. Facade bagian belakang dibentuk polos dengan warna putih menciptakan kesan ruang yang lebih besar dan cerah secara visual

Facade Belakang dan Gang Kecil Sumber Gambar : http://www.archdaily.com/32509/muted-houseaboday-architects/

Analisa Sisi Kearsitekturnusantaraan Muted House berdasarkan kriteria yang telah dibuat:
Sirkulasi dalam rumah bebas, mewadahi kegiatan anak-anak yang suka berlari-lari, bermain ke sana kemari. Halaman rumah diusahakan tetap tercipta, poros desain muted house berada pada usaha bagaimana agar kebutuhan anak-anak akan kebebasan bermain tercukupi?. Sedangkan minim ada kebutuhan pencitraan ingin nyleneh dari rumah di sekitarnya, ditunjukkan dengan keinginan klien atas facade bangunan rumahnya. Klien tidak menuntut untuk pemberian identitas. Cukup dicat dengan warna netral (putih) dengan hiasan kaca-kaca sebagai bukaannya. Pencahayaan siang hari secara pasif dipenuhi secara maksimal dalam rumah ini, adanya kolam renang di samping ruang keluarga menambah kuatnya penerangan dalam ruang. Permukaan air memantulkan sinar matahari yang mengenainya dan menguatkan penerangan hingga 6 meter ke dalam ruang. Sky light diperluas pada bagian samping atas ruangan yang berhubungan langsung dengan lingkungan luar. Penerangan dari atas lebih efektif karena sinar yang dimasukkan dalam ruang sedikit mengalami halangan seperti terlalu tingginya pohon yang berada di halaman rumah dll. Penggunaan warna putih menambah kesan terang dalam rumah, namun selain hanya kesan warna putih memang pemantul cahaya yang baik. Secara bentuk, bentuk massing muted house umum untuk rumah tinggal. Warnanya yang monoton menurunkan gigantisme rumah ini. Ekspresi rumah besar muted house ini

dikarenakan maksud desainer untuk mengoptimalkan sirkulasi udara dan pencahayaan dalam ruang, jadi lebih ke arah fungsionalnya. Apa jadinya eksterior ataupun faade muted house condong terbentuk begitu saja, apa yang terlihat di luar terbentuk dari usaha menciptakan ruang dalam yang nyaman untuk dihuni. Hal lain yang patut dihargai dari segi hubungan ruang dalam dengan rung luar adalah penempatan view ke arah gang kampung. Seringkali salah satu sisi rumah pojok yang berbatasan dengan gang kampung ditutup jadi tidak ada interaksi walaupun secara pandangan ke arah gang kampung namun hal ini diminimalisir pada muted house. Pagar depan

muted house tidak tinggi tapi juga tidak rendah, cukup untuk interaksi demgan tetangga jika penghuni sedang di luar rumah.

Lokalitas dari segi penggunaan material tidak tergali. Material bangunan yang mungkin menjadi khas kebayoran yang bisa diaplikasikan ataupun material bekas yang bisaa ditemui di daerah kebayoran dan bisa diaplikasikan dalam detail elemen bangunan, seperti railing tangga, kusen jendela dan faade tidak Nampak jadi ide desain. Daerah urban memang seringkali tidak ada material local berupa potensi alam seperti bambu, berbagai jenis kayu untuk konstruksi yang tumbuh di dekat rumah serta masyarakatnya terbisaa mengolah sumber daya alam tersebut namun tidak juga berarti lokalitas dimaknai dari segi bentuk selaras konteks lingkungan, ketidakkontrasan penggunaan warna, ketersediaan sumber daya alam dan atau kemudahan distribusi barang walaupun di kota semua kebutuhan untuk membangun telah tersedia. Bisa jadi sumber daya artificial diaplikasi pada detail jika tidak diingini menjadi identitas rumah secara keseluruhan.

Dari segi pemanfaatan ruang dan usaha memaksimalkannya

serta pemenuhan

kebutuhan akan pencahayaan dan sirkulasi udara yang baik, muted house memang fungsional. Berbicara lugas untuk fungsi. Kearsitekturnusantaraan muted house dari sisi dimensi waktu, kondisi bangunan dari awal terbangun hingga keadaannya sekarang tidak diketahui dari gambar-gambar yang didapatkan. Pengalaman melihat secara langsung kondisi bangunan juga tidak dijalani sehingga kearsitekturnusantaraan muted house dari sisi dimensi waktu belum bisa dibahas.

Kesimpulan :
Dimulai dari keinginan klien memiliki rumah yang fungsional dan minimalis, muted house terbangun dari pemikiran umum masyarakat urban mengenai rumah tinggal. Selanjutnya, kemampuan arsiteknya memaksimalkan ruang dan meng-cover kebutuhan akan ruang luar yang aman dan nyaman walaupun lokasi bangunan berada di daerah sibuk dan kurang kondusif bagi anak-anak merupakan pengalaman dan kebisaaan memecahkan masalah ruang di perkotaan. Hal ini menunjukkan pengalaman ruang dalam konteks perkotaan bagi arsitek sangat dominan. Mengingat kenyataannya, kebutuhan ruang yang memadai dan layak huni untuk masyarakat perkotaan adalah masalah utama. Fungsional, ruang-ruang tercukupi pencahayaannya serta sirkulasi udara baik, tercipta kesan melegakan dalam rumah, terdapat open space / halaman luar rumah dengan pohon dan batu-batuan lengkap dengan kesan alami walaupun minimalis yang jarang dimiliki masyarakat perkotaan karena keterbatasan lahan, bentuknya sederhana yang penting mewadahi aktivitas dan homy ( not only house but alsodeserve to be claimed ashome ). Hal-hal yang tersebut di atas adalah pengalaman dan permasalahan ruang masyarakat perkotaan dan solusi ala perkotaannlah yang mampu menjawab permasalahan tersebut. Kebersamaan yang bisaa diaplikasikan dengan menciptakan begitu besar ruang luar dengan halaman tanpa pagar yang memungkinkan interaksi antar tetangga sebebas mungkin, interaksi yang luwes di bawah pohon rindang sulit diwujudkan di kota, namun bagaimanapun nuansa dan suasana homy seperti itu pada dasarnya tetap diingini masyarakat nusantara walaupun keadaannya di perkotaan. Kebersediaan muted house untuk tidak menjadi

bangunan yang iconic di lingkungannya, untuk tetap bisa berinteraksi dengan tetangga serta alasan-alasan yang telah dijabarkan di atas dapat dikategorikan sebagai sisi

kearsitekturnusantaraaan yang dimiliki oleh muted house.

Anda mungkin juga menyukai