a) Bagaimanakah sifat kebutuhan manusia vs daya dukung alam?
b) Berapa besar pertambahan lahan bumi yg habis untuk pembangunan? c) Perlukah menjadi arsitek yang tanggap lingkungan?
2. Bagaimanakah strategi desainnya?
3. Sebutkan prinsip-prinsip desain hemat energi (bangunan, manusia dan iklim) 4. Bagaimana jika iklim tidak bersahabat? 5. Bagaimana rekomendasi untuk bangunan sederhana? 6. Bagaimana rekomendasi untuk bangunan tinggi? 7. Bagaimana rekomendasi untuk bangunan bentang lebar PENDEKATAN DESAIN HEMAT ENERGI
5. Bagaimana rekomendasi untuk bangunan sederhana?
6. Bagaimana rekomendasi untuk bangunan tinggi? 7. Bagaimana rekomendasi untuk bangunan bentang lebar JAWAB : a. Berlawanan, karena kebutuhan manusia lebih banyak sedangkan alam tidak selalu bisa memenuhi kebutuhan manusia.
b. Sebagian besar lahan kosong di bumi semakin berkurang karena.
pembangunan-pembangunan infrastruktur yang semakin pesat untuk pertumbuhan ekonomi.
c. Perlu, karena arsitek yang baik mampu memperhatikan kondisi alam sekitar dalam merancang/mendesain bangunan, untuk tercapainya kenyamanan dalam bangunan.
2. Strategi Desain => Green Arsitektur.
Memberi banyak space untuk penghijauan.
=> Arsitektur Hemat Energi.
Meminimalkan penggunaan alat2 elektronik, dan memaksimalkan energi alam sebaik mungkin untuk kenyamanan penghuni, dengan memberikan bukaan dan pencahayaan yang alami serta memperhatikan kondisi alam sekitar. JAWAB : 3. Prinsip-prinsip desain hemat energi ; - Mampu Beradaptasi dengan lingkungan setempat. - Menggunakan unsur alam / memanfaatkan energi alam untuk bangunan. - Pemakaian energi buatan di dalam bangunan seminimal mungkin.
4. Mengadaptasikan banagunan dengan mengganti beberapa material yang
mampu melawan iklim, salah satu contohya adalah jika bangunan menggunakan material kaca bisa, gantilah dengan kaca sunergy yang mampu meredam radiasi panas matahari. JAWAB : Rekomendasi Arsitektur Hemat Energi 5. Bangunan sederhana: • Upayakan secara pasif dgn optimasi angin dan penurunan panas => 1. Memberikan tritisan atap agar sinar matahari terhalau dan tidak secara langsung masuk ke ruangan. 2. Menempatkan tampak depan bangunan yang tidak searah orientasi matahari, yaitu utara dan selatan. 3. Menempatkan bukaan pada setiap sudut ruang untuk pencahayaan 4. Menggunkan sel surya untuk kebutuhan energi listriknya. 5. Penggunaan cat dinding yang cerah agar tidak mudah menyerap panas.
6. Bangunan tinggi:• Upayakan secara aktif, namun tetap energi rendah.
• Karena selubung bangunan makin besar maka pengaruh matahari dan angin makin besar=> 1. Memberi penghijauan untuk penyejuk alami di bangunan (Green Arsitektur) 2. Menempatkan tampak depan bangunan yang tidak searah orientasi matahari, yaitu utara dan selatan. 3. Menempatkan bukaan pada setiap sudut ruang. 4. Sebagian besar selubung bangunan menggunakan material yang mampu menolak/meredam panas dari luar. 5. Bentuk bangunan di desain agar bisa memecah angin. JAWAB : Rekomendasi Arsitektur Hemat Energi 7. Bangunan bentang lebar: • Upayakan secara aktif, namun tetap energi rendah. • Pengaruh matahari dan angin makin rendah, sehingga perlu diupayakan optimasi di posisi bangunan bagian tengah => 1. Posisi bangunan sebelah tengah menggunakan bukaan yang agak lebar agar angin yang masuk juga besar. 2. Menempatkan tampak depan bangunan yang tidak searah orientasi matahari, yaitu utara dan selatan. 3. Material bangunan menggunakan bahan yang mampu menolak/meredam panas dari luar. 4. Penempatan jendela untuk pencahayaan alami. 8. Jelaskan pendekatan desain hemat energi pada bangunan menara Mesiniaga by Ken Yeang No Unsur Deskripsi Menara Mesiniaga . Bangunan 1 Bentuk Pada Menara Mesiniaga, tidak menerapkan perbandingan ratio 1:3 .
Denah berbentuk lingkaran agar dapat
memaksimalkan pencahayaan dan penghawaan alami dari semua arah.
2 Orientasi Menara Mesiniaga tidak memiliki arah orientasi
yang jelas karena denahnya berbentuk lingkaran. Namun bila ditelaah berdasarkan pintu masuk, bangunan ini berorientasi 5 derajat kearah timur laut. No. Unsur Deskripsi Menara Mesiniaga Bangunan 3 Fasad Menara Mesiniaga menerapkan balkon-balkon yang disusun secara spiral pada setiap lantainya. Keberadaan balkon berfungsi sebagai area transisi, sehingga panas matahari tidak langsung masuk ke dalam ruangan. Penempatan balkon dapat memberi akses untuk melakukan pengkondisian udara sehingga udara yang masuk ke dalam ruangan terasa sejuk.
4 Material Kulit bangunan dominan menggunakan kaca
sebagai fasadnya, sehingga radiasi matahari yang masuk Tetapi Ken Yeang menggunakan balkon – balkon dan vegetasi untuk mengurangi radiasi matahari yang masuk. No. Unsur Deskripsi Menara Mesiniaga Bangunan 5 Ventilasi Silang Prinsip ventilasi silang pada Menara Mesiniaga diganti fungsinya dengan penempatan balkon dan vegetasi yang melingkari bangunan.
6 Vegetasi Perletakan spiralling stepped sky courts pada
setiap lantai dan perancangan vegetasi secara spiral vertikal pada balkon membuat panas matahari tidak langsung masuk ke dalam ruangan. Sebagian panas disaring oleh vegetasi kemudian aliran angin yang melalui balkon mengubahnya menjadi sejuk. No. Unsur Deskripsi Menara Mesiniaga Bangunan
7 Core dan Servis Menggunakan sistem core tunggal, diletakkan
pada daerah timur. Pada core tersebut terdapat toilet, lobby lift, tangga dan area servis.