Anda di halaman 1dari 10

Universitas Haluoleo

Vol 1 Nomor 1 - Oktober 2018


ISSN 2460-7878, 2477-5975 (e)

Analisis Konsep Bioklimatik Solaris Tower Singapura


La Sidin, Mego Ardianto, Muhammad Ikbar Musri, Suci Ariska Fausia,
Universitas Haluoleo, Kendari, Indonesia
lasidin45@gmail.com
doi.org/10.29080/emara.2017.3.2.xx-xx

Abstrak: Arsitektur dengan pendekatan BIoklimatik akan mengurangi ketergantungan karya arsitektur terhadap
sumber sumber energi yang tidak dapat diperbarui. Salah satu contoh bangunan yang diduga menggunakan
pendekatan ini adalah bangunan Solaris tower yang berada di Singapura. Tujuan dari penelitian ini adalah
mengetahui bagaimana penerapan prinsip prinsip arsitektur bioklimatik pada bangunan Solaris tower
Singapura. Metode yang digunakan adalah review literatur. Hasil penelitian menunjukan bahwa Solaris Tower
telah menerapkan prinsip prinsip Arsitektur Bioklimatik pada konsep bangunannya.

1. PENDAHULUAN suatu isu bau. Krisi energikarena sumber daya alam


1.1. Latar Belakang yang dieksploitasi sejak industrialisasi dunia kini
Bioklimatik merupakan salah satu dari aspek terasagejalanya. Perubahan iklim, pemanasan global,
arsitektur hijau. Dengan pendekatan bioklimatik dapat
mengarahkan arsitek untuk mendapatkan dan bencana lainnya menjadi menjadi dampak dari
penyelesaian desain dengan memperhatikan krisis energi dan perusakan lingkungan. Jelas sekali
hubungan antara bentuk arsitektur dengan dunia konstruksi menjadi salah satu penyebabnya.
lingkungannya dalam kaitan iklim daerah tersebut.
Pendekatan bioklimtaik akan mengurangi Pemanasan global merupakan isu utama yang saat ini
ketergantungan karya arsitektur terhadap sumber – sedang di pecahkan caramengatasinya. Arsitektur juga
sumber energi yang tidak dapat dipengaruhi.
dapat berefek negatif terhadap kondisi lingkungan,
Perkembangan Arsitektur Bioklimatik berawal dari
1960-an. Arsitektur Bioklimatik merupakan arsitektur olehsebab itu perlu adanya konsep arsitektur baru
modern yang dipengaruhi oleh iklim. Arsitektur yang ramah lingkungan. Green Architecture
bioklimatik merupakan pencermian kembali arsitektur merupakan salah satu solusinya. Bagian dari
Frank Loyd Wright yang terkenal dengan arsitektur
yang berhubungan dengan alam dan lingkungan arsitektur hijau adalaharsitektur Bioklmatik yang
dengan prinsip utamanya bahwa didalam seni merupakan perancangan gedung yang
membangun tidak hanya efisiensinya saja yang menyesuaikandengan iklim tempat bangunan berada.
dipentingkan tetapi juga ketenangannya, keselarasan,
kebijaksanaan, kekuatan bangunan dan kegiatan Namun saat ini sedikit yang mengetahuibahawa
yang sesuai dengan bangunannya, “Oscar Niemeyer arsitektur bioklimatik juga memilki aspek keindahan
dengan falsafah arsitekturnya yaitu penyesuaian
tersendiri yang jugamemiliki fungsi yang
terhadap keadaan alam dan lingkungan, penguasaan
secara fungsional, dan kematangan dalam menguntungkan bangunan tersebut. Penting bagi
pengolahan secara pemilihan bentuk, bahan dan arsitek-arsitekmuda untuk mengetahui aspek estetika
arsitektur”.
dari arsitektur bioklimatik ini sehingga padamasa
Akhirnya dari Frank Wright dan Oscar Niemeyer depan Indonesia dapat memiliki bangunan yang
lahirlah arsitek lain seperti Victor Olgay pada tahun
1963 mulai memperkenalkan arsitektur bioklimatik. ramah lingkungan serta sesuaidengan iklimnya.
Setalah tahun 1990-an Kenneth Yeang mulai
menerapkan arsitektur bioklimatik pada bangunan 1.2. Kajian Literatur
tinggi bioklimatik yang memenangkan penghargaan
Aga Khan Award tahun 1966 dan Award pada tahun Arsitektur Bioklimatik adalah seni merancang
1966. bangunan dengan metoda hemat energi yang
memperhatikan iklim setempat dan memecahkan
Dunia Arsitektur dewasa ini juga dihadapkan pada masalah iklim dengan menerapkannya pada elemen
Universitas Haluoleo
Vol 1 No 1 – Oktober 2018 ISSN 2460-7878, 2477-5975 (e) 2

bangunan. Pada kasus ini, dinding luar harusseperti pelindung


insulasi yang bagus tetapi harus dapat dibukapada
Menurut Yeang Kenneth(1996), Arsitektur
musim kemarau. Pada daerah tropis dinding luar
Bioklimatik adalah suatu pendekatan yang
harus bisadigerakkan yang mengendalikan dan cross
mengarahkan arsitek untuk mendapatkan
ventilation untukkenyamanan dalam bangunan.
penyelesaian desain dengan memperhatikan
hubungan antara bentuk arsitektur dengan
lingkungannya dalam kaitannya dengan iklim daerah
tersebut. Pada akhirnya bentuk arsitektur yang
dihasilkan juga dipengaruhi oleh unsur budaya
setempat, dan hal ini akan berpengaruh pada
ekspresi arsitektur yang akan ditampilkan dari satu
bangunan, selain itu pendekatan bioklimatik akan
mengurangi ketergantungan karya arsitektur terhadap
sumber-sumber energi yang tidak dapat diperbaharui.
Prinsip-prinsip arsitektur bioklimatik menurut Ken
Yeang (1996) adalah sebagai berikut.
1.2.3. Menentukan Orientasi
1.2.1. Penempatan Core
Bangunan tingkat tinggi mendapatkan penyinaran
Posisi service core sangat penting dalam merancang
bangunan tingkat tinggi. Service core bukan hanya mataharisecara penuh dan radiasi panas. Orientasi
sebagai bagian struktur, juga mempengaruhi bangunan sangatpenting untuk menciptakan
kenyamanan termal.
konservasi energi. Secara umum,susunan bangunan
Posisi core dapat diklasifikasikan dalam tiga
bentuk, yaitu : dengan bukaan menghadap utara danselatan

1. Core pusat memberikan keuntungan dalam mengurangi

2. Core ganda insulasipanas.Orientasi bangunan yang terbaik

3. Core tunggal terletak pada sisi bangunan adalah meletakkan luaspermukaan bangunan terkecil

Core ganda memiliki banyak keuntungan, dengan menghadap timur – baratmemberikan dinding
memakai dua core dapatdijadikan sebagai eksternal pada luar ruangan atau padaemperan
penghalang panas yang masuk kedalam bangunan. terbuka. Kemudian untuk daerah tropis peletakan
Penelitianharus menunjukkan penggunaan corelebih disenangi pada poros timur-barat. Hal ini
pengkondisian udara secara minimum dimaksudkandaerah buffer dan dapat menghemat AC
daripenempatan service core ganda yang tampilan
dalam bangunan.
jendala menghadap utara danselatan, dan core
ditempatkan pada sisi timur dan barat. Penerapan ini
jugadapat diterapkan pada daerah beriklim sejuk.

1.2.2. Desain Pada Dinding


Penggunaan membran yang menghubungkan
bangunan dengan lingkungan dapat dijadikan sebagai 1.2.4. Penempatan Bukaan Jendela
kulit pelindung. Material bangunan merupakan salah Bukaan jendela sebaiknya menghadap utara dan
satu aspek dalam insolator panas.
selatan sangat penting untuk mendapatkan orientasi
Pada iklimsejuk dinding luar harus dapat menahan
pandangan. Jika memperhatikan alasan easthetic,
dinginnya musim dingindan panasnya musim panas.
Artikel ini dapat diakses di (DOI)
Universitas Haluoleo
Vol 1 No 1 – Oktober 2018 ISSN 2460-7878, 2477-5975 (e) 3

curtain wall bisa digunakan pada fasad bangunan akan datang.


yang menghadap matahari.
Padadaerah iklim sejuk, ruang transisional
bisamenggunakan kaca pada bagian fasad yang lain
maka teras juga berfungsi sebagai „ruang sinar
matahari‟, berkumpulnya panas matahari, sperti
rumah kaca. Penempatan bukaan jendela pada
bangunanbioklimatik dapat dilihat pada gambar 13
berikut ini.Menggunakan kaca jendela yang sejajar
dengan dinding luar denganmenggunakan kaca
dengan sistem Metrical Bioclimatic Window (MBW). 1.2.6. Hubungan Terhadap Landscape
MBWdidesain sebagai sistem elemen dengan fungsi Menurut Yeang, lantai dasar bangunan tropis
yang dikhususkan untuk ventilasi,perlindungan tata seharusnya lebih terbuka keluar dan menggunakan
surya, penerangan alami, area visualisasi, dan ventilasi yang alami karena hubungan lantai dasar
kebebasanpribadi serta sistem luar yang aktif dengan jalan juga penting. Fungsi atrium dalam
ruangan pada lantai dasar dapat membuat
bangunan menjadi lebih sejuk.

Sistem MBW disadur dan disesuaikan dengan


perkembangan zaman.Sistem ini bermaksud Tumbuhan dan lanskap digunakan tidak hanya untuk

mengatur kondisi ternal ruangan dengan kepentingan ekologis dan eastetik semata, tetapi juga

menggunakanmaksud bioklimatik teknik, yaitu membuat bangunan menjadi lebih sejuk.

:·Penurunan perolehan panas oleh radiasi Hubunganterhadap landscape dapat dilihat pada

surya.·Control perolehan panas oleh konveksi dan gambar 17 berikutini.Mengintegrasikan antara elemen

penggunaan ventilasi silangataupun dengan boitik tanamandengan elemen boitik, yaitu :


pemilihan cerobong asap.Dengan penggunaan teknik bangunan. Hal ini dapatmemberikan efek dingin pada
diatas, maka pencahayaan lebih maksimal danudara bangunan dan membantuproses penyerapan O2 dan

pada malam hari dapat menjadi lebih sejuk pelepasan CO2.

1.2.5. Penggunaan Balkon


Menempatkan balkon akan membuat area
tersebutmenjadi bersih dari panel-panel sehingga
mengurangi sisipanas yang menggunakan panas.
Karena adanya teras–teras yang lebar akan mudah
membuat taman dan menanam tanaman yang dapat
dijadikan pembayang sinar yang alami, dan sebagai
daerah fleksibel akan mudah untuk menambah
fasilitas – fasilitas yang akan tercipta dimasa yang 1.2.7. Menggunakan Alat Pembayang Pasif
Menurut Yeang, pembayang sinar matahari adalah

Artikel ini dapat diakses di (DOI)


Universitas Haluoleo
Vol 1 No 1 – Oktober 2018 ISSN 2460-7878, 2477-5975 (e) 4

esensi pembiasansinar matahari pada dinding mengurangi penggunaan panel-panel anti panas. Hal
yangmenghadap matahri secaralangsung (pada inidapat memberikan akses ke teras yang dapat juga
daerah tropisberada disisi timur dan barat)sedangkan digunakan sebagai areaevakuasi jika terjadi bencana
croos ventilationseharusnya digunakan (bahkan seperti kebakaran.
diruang ber-AC)meningkatkan udara segar dan
mengalirkan udara panaskeluar.

1.2.9. Penyekat Panas


Penggunaan alat pembayang pasif dapat dilihatpada Menurut Yeang, insolator panasyang baikpada kulit
gambar 18 berikut ini.Pemberian ventilasi yang cukup bangunandapat mengurangi pertukaranpanas yang
pada ruangan denganperaturan volumetric aliran terik dengan udaradingin yang berasal dari
udara. Dengan adanya ventilasi,maka udara panas dalambangunan. Karakterisitk thermalinsulation adalh
diatas gedung dapat dialirkankelingkungan luar secara utamaditentukan oleh komposisinya.
sehingga dapat menyegarkan ruangankembali.

Dengan alasan tersebut maka thermal


insolationdibagi menjadi lima bagian utama, walaupun
banyak insulator yang utamakerupakan turunan
produk jenis-jenis ini. Penyekat panas pada
1.2.8. Membuat Ruang Transisional lantaibangunan bioklimatik dapat dilihat pada gambar
Menurut Yeang, ruang transisional dapat diletakkan di 19 berikut ini.Lima jenis utama, adalah
tengah dan sekeliling sisi bangunan sebagai ruang  Flake (serpihan)
udara dan atrium. Ruang ini dapat menjadi ruang  Fibrous (berserabut)·
perantara antara ruang dalam dan ruang luar  Granular (butiran-butiran)·
bangunan.
 Cellular (terdiri dari sel)·
Ruang ini bisa menjadi koridor luar seperti rumah-
 Reflective (memantulkan)
rumah toko tua awal abadsembilan belas di daerah
tropis. Membuat ruang transisional pada fasad
bangunan bioklimatik dapat dilihat pada gambar 15
berikut ini.MenurutYeang, penempatan teras pada
bagian dengan tingkat panasyang tinggi dapat

Artikel ini dapat diakses di (DOI)


Universitas Haluoleo
Vol 1 No 1 – Oktober 2018 ISSN 2460-7878, 2477-5975 (e) 5

memecahkan pertanyaan penelitian yang dirumuskan.


Adapun sifat dari penelitian ini adalah analisis
deskriptif, yakni penguraian secara teratur data yang
telah diperoleh, kemudian diberikan pemahaman dan
penjelasan agar dapat dipahami dengan baik oleh
pembaca.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Karya arsitektur yang dianalasis dalam penelitian ini
adalah Solaris Tower yang berada di Singapura.

Struktur massa bangunan bekerja melepas


panaspada siang hari dan melepas udara dingin pada
siang hari.Pada iklim sejuk struktur bangunan dapat
menyerap panasmatahari sepanjang siang hari dan
melepaskannya padasiang hari. Solar window atau
solar-collector heatditempatkan didepan fisik gedung
untuk menyererap panas matahari.

Berada di antara Indonesia dan Malaysia, Iklim


singapura beriklim sama yaitu iklim tropis, hangat dan
lembab sepanjang tahun, suhu rata-rata sekitar 23°C
– 32°C. Musim hujan biasanya dimulai dari bulan
November hingga Januari.Rata-rata kelembaban
cukup tinggi di pagi hari berkisar 90% dan 60% di
sore hari. suhu terendah di sinagpura adalah 19,4
derajat celcius dan tertinggi adalah 35,8 derajat
celcius. Bulan juni dan mei merupakan musim
2. METODE PENELITIAN kemarau sedangkan november dan desember
merupakan musim hujan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan Nama : Solaris Tower
atau kajian literatur (literatur review) yaitu serangkaian Lokasi : Singapura
penelitian yang berkenaan dengan metode Zona iklim : Tropis
pengumpulan data pustaka, atau penelitian yang
obyek penelitiannya digali melalui beragam informasi Luas Site : 7,734 m2
kepustakaan (buku, ensiklopedi, jurnal ilmiah, koran, Luas Bangunan : 51,282 m2
majalah, dan dokumen). Tinggi : 79.2 m ( 15 lantai + 2 basement)
Arsitek : Ken Yeang
Penelitian kepustakaan atau kajian literatur (literature
review, literature research) merupakan penelitian Bangunan hijau ini terletak di daerah Fusionopolis, tak
yang mengkaji atau meninjau secara kritis jauh dari One North MRT Station. Sesudah melewati
pengetahuan, gagasan, atau temuan yang terdapat di
Galaxy Mall, Solaris berdiri di seberang jalannya yang
dalam tubuh literatur berorientasi akademik
(academic-oriented literature), serta merumuskan berderet dengan bangunan-bangunan tinggi lainnya.
kontribusi teoritis dan metodologisnya untuk topik Didesain oleh TR Hamzah & Ken Yeang, arsitek
tertentu.
berusaha untuk melestarikan tanaman-tanaman yang
Fokus penelitian kepustakaan adalah menemukan pernah ada di sini, memperbaiki kerusakan ekologis
berbagai teori, hukum, dalil, prinsip, atau gagasan dan keanekaragaman hayati.
yang digunakan untuk menganalisis dan

Artikel ini dapat diakses di (DOI)


Universitas Haluoleo
Vol 1 No 1 – Oktober 2018 ISSN 2460-7878, 2477-5975 (e) 6

tanah subur di area tersebut sehingga tidak semua


3.1. Penerapan Prinsip Arsitektur Bioklimatik pada tanaman yang digunakan dapat dikembangkan.
Bnaguan Solaris Tower, Singapura. Sistem fertigasi terintegrasi membantu menjaga kadar
nutrisi organik dan jaringan pipa bawah tanah untuk
pengaturan sebetulnya air yang efektif.

Sumber utama angin pada Singapura berasal dari


arah timur laut yang ditandai dengan lokasi dari
Changi beach.
Angin yang mengarah ke solaris akan melalui taman
kecil yang mengelilingi bangunan. Taman ini berfungsi
seperti plaza terbuka yang memungkinkan ventilasi
silang dalam bangunan melalui jalur masuk ke atrium.
Solar Shaft memotong diagonal dari lantai tertinggi
sampai lantai dasar bangunan untuk memasukan
cahaya matahari jauh ke dalam bangunan.
Pencahayaan buatan menggunakan sensor secara
otomatis mematikan lampu ketika pencahayaan alami
cukup menerangi ruangan.

Ventilasi alami dan day Lit atrium sebagai ruang plaza


publik antara dua blok massa. Pada lantai dasar
memiliki dua sistem pendingin, yaitu ventilasi alami
dan zona AC. Untuk mendapatkan desain fasade
atrium yang dapat meningkatkan aliran udara
Gambar : ram menerus
sehingga meningkatkan kenyamanan dalam atrium
menggunakan simulasi CFD yang menganalisis
kondisi termal dan kecepatan angin dalam atrium.
Garis menerus ram sebagai lansekap yang dapat
diakses publik sepanjang 1.5 Km dan lebar 3m
menghubungkan taman one north dan basement eco
sel dengan tanaman pada tingkat tertinggi bangunan.

Pemeliharaan tanaman dicapai melalui jalur eksternal


uang menerus sampai tingkat tertinggi tanpa
mengganggu internal bangunan. Keberadaan ruang
hijau ini merupakan kunci dari konsep ekologi Solaris
dimana dapat meningkatkan keanekaragaman hayati,
pendingin ambien pada fasade bangunan,
menyediakan lingkungan sosial yang interaktif dan
kreatif bagi penghuni gedung.

Roof garden dan aku terraces selain untuk menjaga


termal juga digunakan sebagai tempat relaksasi dan
ruang berinteraksi antar sosial dan alam. Kurangnya
Artikel ini dapat diakses di (DOI)
Universitas Haluoleo
Vol 1 No 1 – Oktober 2018 ISSN 2460-7878, 2477-5975 (e) 7

Yeang, Ken. (2011). Eco Skycrapers volume 2.


Victoria : The Image Publishing Group Pty Ltd.

Kisi kisi matahari

Kisi kisi matahari pada.fasade bangunan untuk


mengurangi panas matahari langsung namun dapat
memasukan cahaya. Studi analisa arah jalan
matahari untuk menentukan bentuk dan kedalaman
kisi kisi pada fasade. Kisi kisi facade yang
digabungkan dengan lansekap juga berfungsi untuk
membangun iklim mikro disepanjang eksterior
bangunan menjadi lebih teduh.
4. KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat di tarik dari pembahasan
dalam jurnal ini yaitu bahwa konsep bangunan solaris
tower telah menerapkan beberapa prinsip dari
arsitektur bioklimatik yang dikemukakan oleh Ken
Yeang.

4.2. Saran
Saran penulis yaitu agar jurnal ini dapat digunakan
sebagai bahan bacaan untuk menambah pemahaman
tentang penerapan konsep Arsitektur Bioklimatik pada
bangunan.

5. DAFTAR PUSTAKA
Yugaswara, Delfta., Suryokusumo, Beta.,Ramdhani,
Subhan. (2014). Rumah Susun dengan Konsep
Bioklimatik di Kota Malang, Jurnal Universitas
Brawijaya, 10(2), 2-5.
arsitektur.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jma/ar
ticle/download/23/25

Artikel ini dapat diakses di (DOI)


KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 ARSITEKTUR
JL. H.E.A. Mokodompit, Kampus Hijau Tridharma Anduonohu Kendari F-Teknik
Universitas Halu Oleo Kendari 93232, Email : ikspftuho@gmail.com

LEMBAR ASISTENSI
ANGGOTA KELOMPOK
LA SIDIN E1B116012

MEGO ARDIANTO E1B116016

MUH. IKBAR MUSRI E1B116063

SUCI ARISKA FAUSI E1B116034

MATA KULIAH : ARSITEKTUR BIOKLIMATIK

TGL ASISTENSI PARAF

Dosen,

Siti Belinda Amri, S.T, M.T


NIP 198606102012122001
Universitas Haluoleo
Vol 1 No 1 – Oktober 2018 ISSN 2460-7878, 2477-5975 (e) 10

Artikel ini dapat diakses di (DOI)

Anda mungkin juga menyukai