DOSEN PEMBIMBING:
SUTRIANI S. T., M.T.
OLEH:
KELOMPOK 5
MATA KULIAH :
SITI NURHALIZA H. 4519043025
ARSITEKTUR LINGKUNGAN
NURUL FAUZIYAH
4519043031
NUR AVNI RAMADHANI 4519043055 PRODI TEKNIK
RAMADHANI JUM 4519043053 JURUSAN TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Ekologi Arsitektur adalah keselarasan antara bangunan dengan alam
sekitarnya. Unsur-unsur ini berjalan harmonis menghasilkan kenyaman,
kemanan, keindahan serta ketertarikan.
Konsep Ekologi Arsitektur merupakan paduan antara ilmu lingkungan dan
ilmu arsitektur yang berorientasi pada model pembangunan dengan
memperhatikan keseimbangan lingkungan alam dan lingkungan buatan.
Konsep ini menggunakan pendekatan desain arsitektur yang EKOLOGI
menggabungkan alam dengan teknologi, menggunakan alam sebagai basis
design, strategi konservasi, perbaikan lingkungan, dan bisa diterapkan
untuk menghasilkan suatu bentuk bangunan, lansekap, dengan
ARSITEKTUR
menerapkan teknologi dalam perancangannya.
Perwujudan dari desain ekologi arsitektur adalah bangunan yang
berwawasan lingkungan. Perwujudan tersebut tidak hanya dari bentuk
masa bangunan, material, tata ruang ataupun nilai kearifan lokal yang
ada, namun juga kepedulian terhadap bangunan tersebut,bagaimana
mengartikan fungsi dari pada bangunan tersebut,bagaimana
mengelolanya, dan bagaimana merawatnya.
GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT
UNIVERSITAS INDONESIA
A. Optimalisasi Vegetasi
C. Penghawaan Alami
Penggunaan Bukit Buatan pada Atap bangunan yang berfungsi sebagai pendingin
suhu di dalam ruangan, sehingga dapat mereduksi fungsi alat pendingin.
Interior dan Eksterior bangunan terbuat dari bahan alami yaitu bebatuan yaitu
paliman palemo dan batu alam andesit karena Curah hujan yang sedang
sehingga pemilihan bahan eksterior batu paling cocok karena selain tahan air
juga tidak mudah mengalami pelapukan selain itu penggunakan batu ini tidak
perlu pengecatan ulang.
E. Penerapan Pengontrol AC
Pada bagian atap bangunan menggunakan konsep green roof yang berfungsi meredam udara panas yang ada
di dalam ruang, sehingga mengurangi beban penggunaan AC.
Konsep Ekologi Arsitektur
Gedung Perpustakaan Pusat UI
Penggunaan energi matahari diperoleh melalui solar cell yang dipasang di atap
bangunan.
GEDUNG UNIVERSITAS
MULTIMEDIA NUSANTARA
A. Optimalisasi Vegetasi
C. Penghawaan Alami
D. Penerapan Pengontrol AC
A. Optimalisasi Vegetasi
Semua bangunan di kompleks ini menggunakan bambu sebagai material utamanya dan alang-
alang sebagai penutup atapnya dan dinding lumpur tradisional untuK membentuk struktur
bangunan. Tidak ada bahan buatan pabrik atau zat kimia yang dipergunakan di sekolah ini.
Pada bagian depan/halaman depan terdapat rerumputan hijau guna sebagai penghaawaan
alami atau penyejuk pada luar bangunan.
Semua bangunan di kompleks ini menggunakan bambu sebagai material utamanya dan alang-
alang sebagai penutup atapnya dan dinding lumpur tradisional untuK membentuk struktur
bangunan. Tidak ada bahan buatan pabrik atau zat kimia yang dipergunakan di sekolah ini.
Pada bagian depan/halaman depan terdapat rerumputan hijau guna sebagai penghaawaan
alami atau penyejuk pada luar bangunan.
Konsep Ekologi Arsitektur
Green School Bali
C. Penghawaan Alami
Bangunan tidak diberi penghawaan dengan Air Conditioner (AC) melainkan dengan kincir angin yang
berada di terowongan bawah tanah, hal ini memungkinkan karena kondisi fisik lahan yang berkontur
dan dekat dengan sungai dan hutan.
Pada bangunan ini tidak menggunakan kaca karena pada sekitar banguan tidak terdapat dinding
sehingga pemasangan kaca tidak diterapkan pada bangunan ini.
E. Penerapan Pengontrol AC
pada bangunan ini menggunakan atap alang-alang sebagai pelindung dari sinar matahari langsung
dan alang-alang sekaligus membawa kesejukan pada bangunan ini.
Konsep Ekologi Arsitektur
Green School Bali
Pada bangunan ini memaksimalkan sebagian energi matahari karna ciri khas
bangunan yang terbuka.
Pada bangunan ini pengontrolan AC tidak terlalu digunakan karena pada bangunan
tidak memiliki dinding sehingga yang di butuhkan pada bangunan ini ialah
penghawaan alami.
KAMPUS DAHANA
A. Optimalisasi Vegetasi
Pada siang hari tidak menggunakan lampu, dengan fitur lux sensor dan
ditambah sensor gerak untuk mendeteksi keberadaan manusia.
Konsep Ekologi Arsitektur
Kampus Dahana
C. Penerapan Pengontrol AC
Pada siang hari tidak menggunakan lampu, dengan fitur lux sensor dan ditambah
sensor gerak untuk mendeteksi keberadaan manusia.
Konsep Ekologi Arsitektur
Kampus Dahana
Seluruh lampu di PT. Dahana memliki sensor gerak dan sensor cahaya.
Artinya, lampu otomatis menyala jika mendeteksi adanya gerakan.
Sedangkan sensor cahaya mengukur kebutuhan dan intensitas cahaya di
dalam ruang.