PEMBAHASAN
4.1. BUILDING SCIENCE
4.1.1 Akustik , pencahayaan , dan penghawaan
1. UNIVERSITAS MULTI MEDIA NUSANTARA ( UMN )
A. Akustik Ruang
Katerial dinding yang digunakan pada gedung UMN khususnya
pada tower B dan C menggunakan 2 lapisan dinding yang mana lapisan
pertama merupakan lapisan luar yang digunakan sebagai pelindung
dinding utama dengan bahan dasar aluminium. lapisan utama ini
berfungsi mengurangi panas dari paparan sinar matahari dan untuk
lapisan untama ini mampu mengurangi panas hingga 3-4 drajad celsius
dalam proses pemasangan dari dinding lapisan utama ini sendiri di
sesuaikan dengan arah orientasi matahari sehingga pola yang ada pada
lapisan utama dari dinding pelindung ini memiliki pola yang berbeda
pada tiap sisinya, sisi dari gedung yang terpapar oleh matahari, lapisan
utama ini dipasang lebih rapat.
B. Pencahayaan
Pada gedung UMN terdapat dua jenis pencahayaan yang di
gunakan yakni pencahayaan alami dan pencahayaan buatan yang mana
untuk aktifitas pada siang hari baik di dalam ruangan maupun di luar
ruangan mengunakan pencahayaan alami dari matahari yang masuk ke
dalam gedung melalui skylight yang ada dan untuk pencahayaan
buatan sendiri hanya digunakan untuk menerangi gedung pada malam
hari. Jenis lampu yang di gunakan untuk menerangi gedung tersebut
pada malam hari ialah lampu LED dikarenakan lampu jenis ini lebih
hemat energy di banding jenis lampu lain.
A. Akustik Ruang
Pada perpustakaan universitas Indonesia tidak mengunakan
material khusus yang difungsikan sebagai peredam suara hal ini
dikarenakan kesadaran dari setiap pengguna perpustaan sendiri akan
tenang dan hening pada saat menggunakan perpustakaan. Material
penutup dinding pada gedung perpustakaan ini adalah batuan andesit
dan bauan palimanan. batuan andesit digunakan sebagai lapisan
eksterior dan batuan palimanan digunakan sebagai interior ruangan
pada lobi. kedua material ini tidak memiliki peran khusus dalam
akustik ruang dan hanya berperan sebagai penunjang estetika dari
gedung.
B. Penghawaan
Perpustakaan universitas Indonesia di disain terbuka dengan
sekat yang minim antara tiap ruang hal ini bertujuan untuk
memperlancar aliran udara yang ada pada perpustakaan. material
interior penutup dinding yang digunakan pada area lobi ialah batuan
paliman. Jenis batuan ini memiliki daya serap air yang tinggi sehingga
ketika digunankan pada bangunan dengan sirkulasi udara yang baik
dan memiliki kelembaban udara yang cukup akan menjadikan suhu
ruangan lebih dingin atau sejuk, untuk menciptakan sirkulasi udara
yang baik pada gedung perpustakaan menerapkan sistem foid agar
sirkulasi udara dapat bergerak dengan bebas dari lantai 1 ke lantai
lainnya. Selain itu dengan pengunaaan vegetasi sebagai kulit penutup
gedung juga berperan dalam membantu proses penghawaan dalam
gedung menjadi lebih sejuk. Meskipun demikian tetap digunakan
penghawaan buatan pada beberapa bagian dari perpustakaan hal ini
dikarenakan beberapa jenis dari koleksi buku yang ada di perpustakaan
memerlukan pengahawaan yang berbeda untuk menjaga usia dan
kualitas buku.
B. Pencahayaan
Pencahayaan yang digunakan pada me town point ini
terbagi atas 2 yaitu pencahayaan alami dan pencahayaan buatan.
Pencahayaan alami sendiri di dapat dari sinar matahari karena
bukaan pada bangunan tersebut khususnya pada rental office
cukup lebar. Untuk mengantisipasi kerusakan material khususnya
kaca pada bagian bukaan (jendela) akibat panas matahari yang
berlebih maka kaca yang digunakan yaitu kaca tempered dengan
kelebihan 4-5 kali lebih kuat darpada kaca biasa, bila kaca ini pecah
akan menjadi butiran-butiran kaca dan tidak begitu tajam sehingga
aman ketika dipegang, dan cahaya lampu yang mengarah ke kaca
ini akan sedikit berbelok. Sedangkan untuk pencahayaan buatan
lampu yang digunakan yaitu LED.
C. Penghawaan
Penghawaan yang digunakan yaitu penghawaan alami dan
penghawaan buatan. Penghawaan alami di dapat dari bukaan-
bukaan yang ada pada bangunan tersebut. Sedangkan penghawaan
buatan menggunakan ac centaldengan kelebihan kebisingan dan
getaran mesin pendingin hampir tidak mempengaruhi ruangan,
perbaikan dan pemeliharaan lebih mudah, seluruh beban pendingin
semua ruangan dalam bangunan dapat dilayani oleh satu system
(unit) saja, dan kelembaban udara dapat diatur.
Gambar 4.1.14 Detail Pondasi Bore Gambar 4.1.15 detail pondasi bore
Pile dan Metode Pelaksanaannya pile
B. Super struktur
Penggunaan dinding M-system yang berbahan stereofoam dengan
tulangan besi yang di aci besamaan dengan 2 bahan baku
tersebut.
Gambar 4.1.21 penggunaan daubel skin pada arah utara dan selatan
dengan kapasitas matahari rendah.
C. Upper struktur
Penggunaan besi wf pada atap pada atap dengan skyliht sebagai
pencahayaan dengan besi yang di lengkungan secara khusus
membentuk oval yang di rangkai menahan besi double skin
C. Upper struktur
Penggunaan rangka alumunium pada setiap plafon dari atap setiap
lantai bangunanan
Lantai
Plat lantai pada setiap lantai pada bangunan menggunakan Benton
bertulang dengan ketebalan plat lantai 15 – 20 cm yang menahan
beban mati dan beban hidup, dengan pembalokan vertical memilki
30 – 40 cm .dengan material lantai yang direncanakan
menggunakan granit
Pada lantai 22 terdapat satu kolam renang indoor yang
penggunaan material menggunakan kayu trambesi yang menyerap
air dan pengupaan air , tidak mudah rapuh
Pengertian kayu trambesi merupakan sebuah tumbuhan pohonj
besar, tinggi, dengan dengan tajuk yang sangat melebar.
Tumbuhan ini pernah popular sebagai tumbuhan peneduh.
Kelebihan kayu trambesi yaitu,
1) Tingkat pertumbuhannya yang tinggi
2) Bisa besar dalam waktu cepat dibandingkan kayu lainnya
seperti mahogani
3) Diameter kayu lebar hingga 1,5 meter
4) Menjadi solusi untuk msalah pencemaran udara. Ketika
menunggu saat waktu yang tepat untuk menebang pohon
trambesi tersebut. Pohon ini akan menyerap banyak polutan
yang efeknya baik bagi alam.
5)
Kekurangan kayu trambesi yaitu,
1) Tingkat keawetan IV, artinya kayu tersebut rentan diserangf
hama seperti, jamur, rayap, dan kutu bubu
2) Tingkat kuat III, disarankan agar tidak menggunakan bahan
ini pada kebutuhan dengan syarat resistensi beban yang
tinggi.
Kaca tempered
C. Upper struktur:
Pada atap bangunan menggunakan plat lantai atas ddengan
ketebalan mencapai 20 sebagai atap dari bangunan tersebut, standar
ketebalan mencapai 20 dikarenakan menahan bebean mati diatas atap
yaitu sebagai tempat proses distribusi air ( ground tank , mesin
pendistribusian air bersih , gondola )
4.1.3 Utilitas
1. Gedung New Media Tower ( UNIVERSITAS MULTIMEDIA
NUSANTARA )
Gedung New Media Tower Universitas Multimedia Nusantara
merupakan arsitektur sustainable yang menggunakan konsep hemat
energi. Penerapan konsep ini dapat dilihat dari penggunaan double skin
pada bangunan tersebut yang dapat meminimalisir pemakaian energi
listrik untuk pencahayaan dan penghawaan serta teknologi daur ulang air
limbah agar dapat dipakai lagi untuk menyiram tanaman dan flushing
toilet.
Teknologi pada bangunan New Media Tower juga didukung oleh sistem
utilitas bangunan yang memadai seperti pengolahan air bersih, air kotor,
air limbah, sistem pencahayaan dan penghawaan, pengolahan sampah,
proteksi kebakaran, jaringan listrik, transportasi dalam gedung, sistem
jaringan telepon dan sistem penangkal petir.
a. Ekualisasi (Equalization)
Ekualisasi adalah tahap awal dari proses daur ulang air limbah.
Pada tahap ini terjadi proses pemisahan limbah padat yang
berukuran besar, dan proses penghancuran sisa kotoran yang
ikut tersaring masuk ke dalam air limbah. Setelah proses
pemisahan dengan limbah padat, cairan yang mengandung
minyak masuk ke grease trapsedangakan air limbah dari closet,
urinoir, dan wastafel ditampung pada inlet chamber yang
selanjutnya akan disaring dengan cara menghancurkan kotoran
yang masih terkandung pada air tersebut, sehingga tidak
mengganggu prose biologis dalam proses daur ulang air limbah.
Gambar 4.1.60 Inlet chamber &Grease trap
Sumber : Dokumentasi kelompok/ 30 juli 2018
b. Aerasi ( Aeration )
Setelah proses penyaringan dan penghancuran limbah, kemudian
air dialirkan ke kolam yang dialiri oleh oksigen. Pengaliran oksigen
ini berfungsi untuk menurunkan BOD (bio-chemical oxygen
demand) dan COD (chemical oxygen demand) yang ada pada air
limbah.
Pengolahan ini dilakukan oleh mikroorganisme yang melekat pada
disk yang berputar. Air yang diputar berfungsi untuk memberikan
oksigen pada mikroorganisme yang membunuh bakteri dan racun
yang terkandung dalam air.
c. Sedimentasi ( sedimentation )
Pada proses sedimentasi, hasil dari air yang sudah dialiri oksigen
kemudian diendapkan dan dipisahkan antara air, lumpur aktif,
dan lumpur tidak aktif. Lumpur aktif biasanya masih mengandung
bakteri dan berada di permukaan air. Lumpur aktif kemudian
diolah lagi ke proses awal agar menjadi lebih jernih dan dapat
digunakan.
Sedangkan lumpur tidak aktif mengendap di dasar kolam yang
setiap tahunnya akan diangkut dan dibuang. Lumpur tidak aktif
yang dibuang tidak menyebabkan pencemaran karena hanya
berbentuk lumpur hitam yang bisa dipergunakan untuk aktivitas
pertanian.
d. Efluen ( effluent )
Pada tahap efluen, air dijernihkan dengan menambahkan chlorine
untuk menghilangkan warna, bau, dan rasa pada air. Dan pada
tahap ini, air sudah selesai melewati tahap penjernihan dan
masuk ke proses berikutnya yaitu WTP.
Seluruh limbah air dari gedung, baik itu air hujan, maupun air dari
limbah toilet, di proses daur ulang di lantai besmen dan di
pergunakan untuk penyiraman taman, dan pembilas toilet. Air hasil
daur ulang ini juga di fungsikan untuk sistem pendingin ruangan.
Sumur resapan ini ada sekitar 20-an unit, dan sengaja di buat
sekeliling lokasi gedung. Selain itu, limbah air hujan juga di alirkan
melalui kanal yang di bangun, dan selanjutnya, limbah air hujan
akan di kembalikan meresap lagi ke dalam tanah.
Pengolahan Sampah
Pengolahan Sampah
Gambar : 4.1. 63 (kiri ke kanan sprinkler, fire extinguisher, dan box Hydrant)
Sumber : Dokumentasi kelompok/ 31 juli 2018
3. Midtown Point
Midtown Point merupakan sebuah proyek pemangunan gedung
dengan fungsi apartemen dan rental office. Dengan fungsi yang
berbeda, gedung ini tentunya harus memiliki sistem utilitas yang
memadai didalam bangunan, sehingga keamanan dan kenyamanan
terjamin.
A. Sistem air bersih
Pada bangunan Midtown Piont pendistribusian air bersih
menggunakan sistem down feed. Sumber air bersih berasal dari
PDAM yang dalam dibantu booster pump untuk mengalirkan air
dari ground water tank yang berada di bagian bawah menuju ke
roof tank yang ada di lantai teratas bangunan selanjutnya air
distribusikan ke titik pengambilan air pada bangunan tersebut
menggunakan bantuan gravitasi bumi.
Gambar 4.1.70 roof tank
Sumber : Dokumentasi kelompok/ 1 Agustus 2018
1. DUSUN BAMBU
Dusun bambu adalah salah satu tempat wisata Bandung yang
dikunjungi saat perjalanan studi tour arsitektur unwira 2015.Dusun
Bambu Family Leisure Park menjadi taman di kaki gunung yang
menyediakan fasilitas pendidikan dan rekreasi. Dusun Bambu Family
Leisure Park adalah tempat ekowisata, Dan kami menghargai konsepsi
7E yang mewakili tujuh aspek kehidupan: Ekologi (alam), Pendidikan,
Ekonomi, Etologi (budaya), Etika, Estetika (Estetika), dan Hiburan.
Dengan pemandangan spektakuler yang menakjubkan dan konsep
eco-tourism 7E yang disediakan, Dusun Bambu bercita-cita menjadi
tempat Eco-Tourism terbaik dan pertama di Jawa Barat.(sumber:
dusunbambu.com)
a. STRUKTUR DAN KONSTRUKSI PASAR KHATULISTIWA DAN
BURANGRANG
Secara arsitektural dapat dilihat bahwa didusun bambu terdapat
berbagai objek pengamatan baik bangunannya ataupun tapak
dan elemen tapak yang menjadi daya tarik pengunjung. Dari
pengamatan visual, bangunan tersebut bergaya moderen tropis
dan juga bergaya tradisional dengan penggunaan material
kayu,bambu, besi dan kaca. penggunaan material ini juga
menjadi sangat cocok dengan gaya bangunan yang diterapkan
seperti pada pasar katulistiwa dan burangrang cafe.
Dilihat dari struktur bangunan tersebut dapat dilihat pada
struktur bawah, pondasi menggunakan beton yang diatasnya
dipasang baut dan plat besi untuk menyambung kolom yang
menggunakan material kayu. Lalu material penutup lantai satu
menggunakan penutup lantai marmer yang memberi kesan alami
sehingga sesuai dengan konsep bangunan tersebut.
Gambar 4.1.76 lantai 1 dan plat kolom
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018
Selain itu ada kanopi yang terbuat dari bambu dengan teknik
sambungan ikat dengan bahan tali karet ban dalam bekas, kanopi
tersebut sebagai tempat berteduh yang dibuat seindah mungkin untuk
menarik perhatian pengunjung, kanopi tersebut memiliki struktur
rangka yang sedikit berbeda dari yang biasa dilihat.
b. FISIKA BANGUNAN
Pada bangunan Pasar Khatulistiwa dan Cafe Burangrang
terdapat beberapa objek yang yang menyangkut dengan
kenyamanan termal dalam ruangan. Seperti penghawaan dalam
ruangan yang tidak perlu menggunakan AC (air conditioner)
karena iklim didaerah Lembang dingin, dengan begitu maka
pemanfaatan iklim lebih maksimal, namun untuk mengurangi
dingin dalam ruangan maka penggunaan kaca yang hampir ada
pada seluru sisi bangunan sangatlah bermanfaat pada saat siang
hari. Karena kaca yang digunakan dengan ketebalan dari 3 mm
sampai 5 mm tersebut dapat menyalurkan panas matahari.
Dengan begitu udara dingin yang berlebihan bisa ditangani.
Selain itu pencahayaan dalam ruangan dapat kita lihat bahwa pada
siang hari sama sekali tidak menggunakan pencahayaan buatan
berupa lampu atau sejenisnya, hal tersebut karena pemanfaatan
sinar matahari dengan penggunaan kaca. namun pada malam hari
bangunan tersebut juga menggunakan pencahayaan buatan
berupa lampu yang berwarna kuning dengan maksud untuk
menambah suasana tenang yang ada. Pengggunaan lampu
tersebut terbukti membuat ruangan sangat tenang ditambah
dengan interior bangunan yang lebih banyak menggunakan
material alami seperti kayu.