Anda di halaman 1dari 61

BAB IV

PEMBAHASAN
4.1. BUILDING SCIENCE
4.1.1 Akustik , pencahayaan , dan penghawaan
1. UNIVERSITAS MULTI MEDIA NUSANTARA ( UMN )

Konsep dasar bangunan UMN yaitu konsep ramah lingkungan yang


bertujuan untuk menghemat penggunaan energi yang mana untuk
mewujudkan konsep tersebut proses pengerjaan gedung itu sendiri
menggunakan material-material yang ramah lingkungan yang dikelola
dengan sebaik mungkin.

A. Akustik Ruang
Katerial dinding yang digunakan pada gedung UMN khususnya
pada tower B dan C menggunakan 2 lapisan dinding yang mana lapisan
pertama merupakan lapisan luar yang digunakan sebagai pelindung
dinding utama dengan bahan dasar aluminium. lapisan utama ini
berfungsi mengurangi panas dari paparan sinar matahari dan untuk
lapisan untama ini mampu mengurangi panas hingga 3-4 drajad celsius
dalam proses pemasangan dari dinding lapisan utama ini sendiri di
sesuaikan dengan arah orientasi matahari sehingga pola yang ada pada
lapisan utama dari dinding pelindung ini memiliki pola yang berbeda
pada tiap sisinya, sisi dari gedung yang terpapar oleh matahari, lapisan
utama ini dipasang lebih rapat.

Gambar 4.1.1 Double Skin


Sumber : Dokumentasi/30 juli 2018
pada lapisan dinding kedua merupakan lapisan dinding yang
mengunankan M-system sebagai dinding pembatas ruang dan dinding
pelindung setelah lapisan utama. M-system sendiri merupakan salah
satu alternatif material penutup dinding yang mengunakan bahan-
bahan yang sangat ramah lingkungan yang mana material utama dari
M-system ini sendiri iyalah styrofom yang dicetak dan dirakit dengan
tulangan besi sebagai struktur penguat dan dilapisi semen.

Gambar 4.1.2 Replika Struktur Dinding M-System


Sumber : Dokumentasi/30 juli 2018

M-system yang digunakan sebagai penutup dinding ini memiliki


berbagai keungulan baik dalam proses pemasangan maupun perannya
dalam akustik ruang, dalam proses pemasangan sendiri dikarenakan
material dasar yang digunakan mudah untuk dirakit dan tidak
memerlukan tenega ahli yang kuhsus maka proses pemasangan
dinding ini tidak terlalu memakan waktu yang lama dan tergolong
cepat. dalam akustik ruang m-system ini sendiri berfungsi sebagai
perendam suara dan membantu mengurangi panas dimana styrofom
yang ada pada m-system tersebut berperan secara efektif merdam
suara sehingga tiap ruangan yang ada pada gedung tersebut kedap
suara dan tidak menganggu proses perkuliahan yang sedang
berlangsung.
Sistem akustik ruang yang ada pada gedung mekanikal elektrikal di
UMN sendiri mengunakan sistem peredam suara yang berbeda dengan
gedung tower utama. Pada gedung mekanikal elektrikal tidak
mengunakan m-system dan hanya mengunakan dinding beton biasa
namun pada interior dari ruang mekanikal elektrikal ini mengunakan
lapisan glass wall yang di tutup dengan kain dan dilapisi kawat, lapisan
interior ini berfungsi sebagai peredam suara yang timbul dari berbagai
mesin yang ada pada gedung mekanikal elektrikal.

Gambar 4.1.3 Peredam Suara Pada Ruang mekanikal Elektrikal


Sumber : Dokumentasi/30 juli 2018

B. Pencahayaan
Pada gedung UMN terdapat dua jenis pencahayaan yang di
gunakan yakni pencahayaan alami dan pencahayaan buatan yang mana
untuk aktifitas pada siang hari baik di dalam ruangan maupun di luar
ruangan mengunakan pencahayaan alami dari matahari yang masuk ke
dalam gedung melalui skylight yang ada dan untuk pencahayaan
buatan sendiri hanya digunakan untuk menerangi gedung pada malam
hari. Jenis lampu yang di gunakan untuk menerangi gedung tersebut
pada malam hari ialah lampu LED dikarenakan lampu jenis ini lebih
hemat energy di banding jenis lampu lain.

Gambar 4.1.4 sistem Pencahayaan Alami (Skylight)


Sumber : Dokumentasi/30 juli 2018
C. Penghawaan
Penghawaan pada gedung UMN sendiri lebih banyak mengunakan
penghawaan alami. Hal ini di karenakan double skin yang di gunakan
sebagai penutup gedung dapat bekerja dengan baik untuk mengurangi
panas matahari serta M-system yang digunakan sebagai material
penutup dinding juga memiliki kegunaan yang sama dengan double
skin. M-system berperan dalam mengurangi hawa panas dalam
ruangan sehingga suhu awal dari luar ruangan yang telah dikurangi dari
lapisan dinding pertama atau double skin akan dikurangi lagi panasnya
oleh lapisan dinding ke dua (m-system) sebanyak 3-4 derajad celsius
sehingga suhu yang masuk didalam ruangan lebih rendah dari suhu
seharusnya.
Hal ini menyebabkan penggunaan pendingin ruangan tidak terlalu
diutamakan sehingga 60% dari gedung UMN menggunakan
penghawaan alami. Penghawaan buatan pada gedung UMN
mengunakan sistem AC central namun tidak menggunakan Freon
sebagai pendingin ruangan tetapi mengunakan cairan liquid yang
diperoleh dari proses pengelolaan limbah uap genset sehingga dapat
digunakan untuk mendinginkan ruangan.

Gambar 4.1.5 Mesin Sistem Penghawaan Buatan


Sumber : Dokumentasi/30 juli 2018
2. PERPUSTAKAAN UI ( UNIVERSITAS INDONESIA)

Perpustakaan universitas Indonesia merupakan salah satu gedung


di Indonesia yang menerapkan konsep green building sebagai konsep
dasar yang mana untuk mewujudkan kosep tersebut pada
perpustakaan ini mengunakan vegetasi sebagai penutup gedung dan
mengunakan material yang berada di sekitar lokasi perpustakaan
dengan tujuan agar dapat lebih menghemat energi yang di gunakan
agar dapat mencapai konsep dari green building yang digunakan
sebagai konsep dasar.

A. Akustik Ruang
Pada perpustakaan universitas Indonesia tidak mengunakan
material khusus yang difungsikan sebagai peredam suara hal ini
dikarenakan kesadaran dari setiap pengguna perpustaan sendiri akan
tenang dan hening pada saat menggunakan perpustakaan. Material
penutup dinding pada gedung perpustakaan ini adalah batuan andesit
dan bauan palimanan. batuan andesit digunakan sebagai lapisan
eksterior dan batuan palimanan digunakan sebagai interior ruangan
pada lobi. kedua material ini tidak memiliki peran khusus dalam
akustik ruang dan hanya berperan sebagai penunjang estetika dari
gedung.

Gambar 4.1.6 material interior perpustakaan UI (Batu Palimanan)


Sumber : dokumentasi/19 agustus 2018
Gambar 4.1.7 material eksterior perpustakaan UI (Batu andesit dan kaca)
Sumber : Dokumentasi/31 juli 2018

B. Penghawaan
Perpustakaan universitas Indonesia di disain terbuka dengan
sekat yang minim antara tiap ruang hal ini bertujuan untuk
memperlancar aliran udara yang ada pada perpustakaan. material
interior penutup dinding yang digunakan pada area lobi ialah batuan
paliman. Jenis batuan ini memiliki daya serap air yang tinggi sehingga
ketika digunankan pada bangunan dengan sirkulasi udara yang baik
dan memiliki kelembaban udara yang cukup akan menjadikan suhu
ruangan lebih dingin atau sejuk, untuk menciptakan sirkulasi udara
yang baik pada gedung perpustakaan menerapkan sistem foid agar
sirkulasi udara dapat bergerak dengan bebas dari lantai 1 ke lantai
lainnya. Selain itu dengan pengunaaan vegetasi sebagai kulit penutup
gedung juga berperan dalam membantu proses penghawaan dalam
gedung menjadi lebih sejuk. Meskipun demikian tetap digunakan
penghawaan buatan pada beberapa bagian dari perpustakaan hal ini
dikarenakan beberapa jenis dari koleksi buku yang ada di perpustakaan
memerlukan pengahawaan yang berbeda untuk menjaga usia dan
kualitas buku.

Gambar 4.1.8 Penghawaan Buatan Dan Alami Pada perpustakaan UI


Sumber : dokumentasi/31 juli 2018
C. Pencahayaan
Pencahayaan pada gedung perpustakaan universitas Indonesia
mengunakan pencahayaan alami dan buatan untuk pencahayaan
buatan jenis lampu yang di gunakan ialah lampu down light dan
firensies letak dari lampu ini pun disesuaikan dengan jenis dari koleksi
buku yang ada dengan tujuan mempertahankan kualitas buku dan
membantu proses membaca bagi penguna perpustakaan pada sore hari
namun pada jenis lampu downlight lebih banyak di fungsikan untuk
menerangi koridor-koridor yang ada pada gedung perpustakaan.

Letak ruang baca pada perpustakaan di letakan di bagan luar ruangan


agar pembaca dapat memanfaatkan pencahayaan alami untuk
membaca di siang hari yang diperoleh dari sistem foid yang ada.

Gambar 4.1.9 Pencahayaan Alami Pada Perpustakaan UI


Sumber : dokumentasi/31 juli 2018

Gambar 4.1.10 Pencahayaan Buatan Pada Perpustakaan UI


Sumber : Dokumentasi/31 juli 2018
3. MIDTOWN POINT
A. Akustik Ruang
Bangunan ini merupakan bangunan yang difungsikan
sebagai rental office dan hotel yang terdiri dari 22 lantai.
Berdasarkan hasil wawancara dari bapak Willyam selaku engineer
pada proyek tersebut menjelaskan bahwa material utama yang
digunakan pada dinding rental office yaitu gypsum, lantai
direncanakan menggunakan granit da nada juga dinding di lantai
20 menggunakan batu parus jogja dengan kelebihan tidak
berlumut dan dapat tahan air karena dinding ini berada di dekat
kolam berenang. Gypsum ini merupakan gypsum yang tahan air
dan telah diuji di laboratorium selama 2 tahun. kelebihan dari
gypsum ini yaitu murah dari segi harga pemesanan, praktis dalam
segi pemasangan dan cepat dari segi pengerjaan.

Gambar, 4.1.11 Dinding Gypsum Pada Midtown Point

Sumber : dokumentasi/ 31 juli 2018

Material dinding pada hotel menggunakan gypsum boral merk


jayabor. Engineernya berani menggunakan gypsum sebagai
material dinding hotel karena ada cara tertentu untuk membuat
ruang-ruang yang ada di hotel menjadi kedap suara yaitu dengan
cara memasang spons berwarna kuning yang telah di produksi
khusus sebagai material akustik yang kedap suara kemudian
dipasang di antara kedua gypsum tersebut. Jadi uraian
pemasangan dinding hotel tersebut yaitu gypsum, rangka gypsum,
spons khusus kedap suara dan ditutupi dengan gypsum kembali,
dapat dikatakan bahwa spons tersebut mengisi rongga yang
kosong di dalam gypsum tersebut.
Gambar , 4.1.12 dinding batu paras jogja

Sumber: dokumentasi/ 31 juli 2018

B. Pencahayaan
Pencahayaan yang digunakan pada me town point ini
terbagi atas 2 yaitu pencahayaan alami dan pencahayaan buatan.
Pencahayaan alami sendiri di dapat dari sinar matahari karena
bukaan pada bangunan tersebut khususnya pada rental office
cukup lebar. Untuk mengantisipasi kerusakan material khususnya
kaca pada bagian bukaan (jendela) akibat panas matahari yang
berlebih maka kaca yang digunakan yaitu kaca tempered dengan
kelebihan 4-5 kali lebih kuat darpada kaca biasa, bila kaca ini pecah
akan menjadi butiran-butiran kaca dan tidak begitu tajam sehingga
aman ketika dipegang, dan cahaya lampu yang mengarah ke kaca
ini akan sedikit berbelok. Sedangkan untuk pencahayaan buatan
lampu yang digunakan yaitu LED.

Gambar , 4.1.13 Pencahayaan

Sumber: dokumentasi/ 31 juli 201


Gambar , 4.1.13 Pencahayaan

Sumber: dokumentasi/ 31 juli 201

C. Penghawaan
Penghawaan yang digunakan yaitu penghawaan alami dan
penghawaan buatan. Penghawaan alami di dapat dari bukaan-
bukaan yang ada pada bangunan tersebut. Sedangkan penghawaan
buatan menggunakan ac centaldengan kelebihan kebisingan dan
getaran mesin pendingin hampir tidak mempengaruhi ruangan,
perbaikan dan pemeliharaan lebih mudah, seluruh beban pendingin
semua ruangan dalam bangunan dapat dilayani oleh satu system
(unit) saja, dan kelembaban udara dapat diatur.

4.1.2 STRUKTUR DAN KONSTRUKSI


1. UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA ( UMN )
A. Sub struktur
 Menggunakan fondasi borpile yang di perhintungkan dengan
kondisi tanah yang lembek dan sedikit berair.

Gambar 4.1.14 Detail Pondasi Bore Gambar 4.1.15 detail pondasi bore
Pile dan Metode Pelaksanaannya pile

Sumber : google/19 agustus 2018 Sumber : google/19 agustus 2018


 Penggunaan sistem rigid pada struktur bangunan dengan bentuk
massa bangunan oval Dari besment sampai pada lantai 11 gedung
dengan modul yang melingkar

Gambar 4.1.16 Modul Kolom Struktur Yang Melingkar

Sumber : google/19 agustus 2018

Gambar 4.1.17 Sistem Rigid Pada Gedung UMN

Sumber : google/19 agustus 2018


 Penggunaan sistem Penggabungan besment antara tower B.C
membantu menahan gaya vertikal dan horizontal karna
penyebaran gaya atau pembebanan yang menyebar dan meratakan
beban bilah terjadi gaya lateral pada tower.
Gambar 4.1.18 Basement Sebagai Parkir UMN

Sumber : data pribadi /30 juli 2018


Gambar 4.15Basement Sebagai Parkir UMN

 Memiliki kor yangSumber


bebeda pada setiap
: google/19 tower yang langsung dari
agustus 2018
besment yaitu tower B dan C yang terbentuk dari lift.

B. Super struktur
 Penggunaan dinding M-system yang berbahan stereofoam dengan
tulangan besi yang di aci besamaan dengan 2 bahan baku
tersebut.

Gambar 4.1.19 Replika Dinding M-system

Sumber : dokumentasi/ 30 juli 2018


 Orientasi bangunan mengikuti arah matahari dengan timur ke
barat dengan arah lunang daubel skin

Tower A menghadap arah utara yang


menghadap jalan raya utama

Gambar 4.1.20 orientasi bangunan yang menghadap utara , entrance

Sumber : dokumentasi/ 19 Agustus 2018

Gambar 4.1.21 penggunaan daubel skin pada arah utara dan selatan
dengan kapasitas matahari rendah.

Sumber : dokumentasi/ 30 juli 2018

Gambar , 4.1.22 penggunaan daubel skin dengan lobang kecil pada


arah timur dan barat dengan kapasitas matahari tinggi.

Sumber : dokumentasi/ 30 juli 2018


 Rangka kusen kaca dari alumunium yang di sambung
menggunakan plat baja yang disambung pada rangka pipa yang
terhubung dengan struktur utama.

Gambar 4.1.23 Rangka Kusen Alumunium Yang Disambung Langsung


Pada Struktur Utama

Sumber : Dokumentasi/ 30 juli 2018


 Penggunaan dinding melengkung untuk ruang pada gedung UMN
Gambar 4.1.24 dinding melengkung pada gedung dalam UMN

Sumber :dokumentasi/ 30 juli 2018

 Penggunaan doubel skin dengan rangka alumunium sembagai


rangka double skin dengan perbedaan lubang.

Gambar 4.1.25 Rangka Alumuniumn Penahan Panel Daubel Skin


Sumber : dokumentasi/30 juli 2018
Gambar 4.1.26 Rangka Alumuniumn Penahan Panel Double Skin
Sumber : Dokumentasi/ 30 juli 2018

Gambar 4.1.27 Rangka Alumuniumn Penahan Panel Daubel Skin


Sumber : Dokumentasi/ 30 juli 2018
Gambar 4.1.28 Permukaan Double Skin
Sumber : Dokumentasi/ 30 Juli 2018

Gambar 4.1.29 Material Double Skin


Sumber :Dokumentasi/ 30 juli 2018

C. Upper struktur
 Penggunaan besi wf pada atap pada atap dengan skyliht sebagai
pencahayaan dengan besi yang di lengkungan secara khusus
membentuk oval yang di rangkai menahan besi double skin

Gambar 4.1.30 double skin pada atap


Sumber : dokumentasi/30 juli 2018
 Sambungan rangka baja WF yang di baut langsung pada kolom –
kolom pada bangunan.

Gambar 4.1.31 Sambungan Rangka Baja WF


Sumber : dokumentasi/ 30 juli 2018

 Penggunaan kolom struktur yang dimiringkan untuk menahan


selasar pada lantai 12 gedung UMN

Gambar 4.1.32 kolom struktur miring


Sumber : Dokumentasi/ 30 juli 2018
2. PERPUSTAKAAN UI ( UNIVERSITAS INDONESIA )
A. Sub struktur
 Penggunaan pondasi boorpile pada gedung perpustakaan
dikarenakan kondisi tanah yang labil dan lokasi gedung
perpustakaan UI yang berada dekat daerah air dan tempat sering
dilalui banjir.

Gambar 4.1.33 pondasi bore pile


Sumber :dokumentasi/25 Agustus 2018

 Menggunakan sistem rigid pada struktur gedung, dengan jarak


kolom yang diatur dengan baik dan penepatan sesuai serta dapat
menahan gaya lateral dengan baik.

Gambar 4.1.34 sistem rigid kolom


Sumber : Dokumentasi/ 31 juli 2018
 Modul struktur membentuk jaringan struktur yang melingkar.

Gambar 4.1.35 model modul struktur


Sumber : dokumentasi 31 juli 2018

Gambar 4.1.36 model modul struktur


Sumber : dokumentasi 31 juli 2018
 Kolom utama pada bangunan berbentuk bulat dengan diameter
kolom 1m

Gambar 4.1.37 kolom struktur berbentuk bulat


Sumber : dokumentasi 31 juli 2018

 Penggunaan baja kanal c untuk penahan dinding kaca

Gambar 4.1.38 baja kanal penahan kaca


Sumber : dokumentasi 31 juli 2018

Gambar 4.1.39 konstruksi baja penahan kaca


Sumber : dokumentasi 31 juli 2018
B. Super struktur
 Penggunaan kantilever digunakan untuk menahan selasar sebagai
transportasi dalam bangunan.

Gambar 4.1.40 kalitever sebagia trasportasi dalam gedung


Sumber : dokumentasi 31 juli 2018

 Penggunaan kusen alumunium dikarenakan penggunaan kusen


kayu dapat menyebabkan adanya rayap yang juga akan merusak
buku.

Gambar 4.1.41 kusen almunium


Sumber : dokumentasi 31 juli 2018
 Penggunaan dinding kaca untuk memanfaatkan cahaya matahari
agar dapat mengurangi penggunaan lampu pada siang hari

Gambar 4.1.42 dinding kaca


Sumber :dokumentasi 31 juli 2018

 Menggunakan rangka alumunium pada dinding untuk menahan


batu alam yang digunakan untuk material penutup dinding
 Penggunaan dinding penahan yang bebas kolom

C. Upper struktur
 Penggunaan rangka alumunium pada setiap plafon dari atap setiap
lantai bangunanan

Gambar 4.1.43 rangka almunium penahan plafon


Sumber : dokumentasi 31 juli 2018

 terdapat void pada bangunan yang berguna bagi sisrkulasi udara


dan penggunaan skylight pada atap menggatikan pencahayaan
buatan pada siang hari yang ada pada lobby
Gambar 4.1.44 skylight
Sumber : dokumentasi 31 juli 2018

 atap menggunakan plat beton yang melengkung untuk menahan


tanah yang ditanami rumput yang menutupi seluru bagian penutup
atap lengkung

Gambar 4.1.45 atap plat


Sumber : dokumentasi 31 juli 2018

 Orientasi bagunan menghadap danau

Gambar 4.1.46 orientasi bangunan


Sumber : dokumentasi 19 Agustus 2018
3. MIDTOWN POINT
A. Sub Struktur
Menurut building menejemen pak wiliam masae : proyek
pembangunan hotel MIDTOUN POINT mengunaan jenis pondasi
yang di kombinasikan antara pondasi rakit ( raft foundation ) dan
bore pile dikarenakan daya dukung tanah yang tidak terlalu tinggi
sehingga menggurangi biaya konstruksi menjadi tidak terlalu ,
mahal, Dayang dukung tanah yang tidak terlalu tinggi dikarenakna
tanah yang lembab, pondasi rakit merupakan aplat beton tebal
kedap air, yang kadang –kadang dipoerkuat dengan balok-balok
beton berada dibawah seluruh luas bangunan, biasanya plat beton
beton pondasi rakit ini sebagai besment, dengan merangkai
menjadi satu kesatuan dengan dinding besement dengan
sambungan kedap air.
Dinding besement pada bangunan dicor dan dipasang menyatu
pada pondasi rakit yang menggunkan beton intergral yang kedap
air.

Ada beberapa keutungan dalam pemakaian pondasi bored pile dan


pondasi rakit

 Keuntungan pondasi bore pile


1) Pemasangan tidak menimbulkan gangguan suara dan getaran
yang membahayakan bangunan sekitarnya.
2) Mengurangi kebutuhan beton dan tulangan dowel pada pelat
penutup tiang (pile cap). Kolom dapat secara langsung
diletakkan dipuncak borred pile.
3) Kedalaman tiang dapat divariasikan.
4) Tanah dapat diperiksa dan dicocokkan dengan data
laboratorium.
5) Borred pile dapat dipsang menembus batuan, sedang tiang
pacing akan kesulitan bila pemancangan menembus lapisan
batuan.
6) Diameter tiang memungkinkan dibuat besar, bila perlu ujung
bawah tiang dapat dibuat lebih besar guna mempertinggi
kapasitas dukungnya.
7) Tidak ada resiko kenaikan muka tanah
 Keuntungan/manfaat pondasi rakit( raft foundation)
1) Pondasi ini lebih murah bila dihitung dari sisi biaya
2) galian tanah yang lebih sedikit karena hanya berada di titik
yang terdapat kolom struktur
3) Penggunaannya pada bangunan bertingkat lebi9h handal
disebanding pondasi batu belah, baik sebagai penopang
beben vertical maupun gaya horizontal seperti gempa,
angina,ledakan, dan lain-lain.
 Kekurangan pondasi rakit ( raft foundation )
1) Harus dipersiapkan bekisting atau cetakan lebih dulu (
persiapan lebih lama )
2) Diperlukan waktu pengerjaan lebih lama ( harus menunggu
beton kering/sesuia umur beton)
3) Tidak semua tukang bisa mengerjakannya
4) Diperlukan pemahaman terhadap ilmu struktur
5) Pekerjaan rangka besi dibuat dari awal dan harus selesai
setelah dilakukan galian tanah
 Penggunaan system rigid
Jumlah lantai pada MIDTOUN POINT berjumlah 22 lantai yang
menggunkan system rigid pondasi pile yang dengan jarak yang
berdekatan sehingga penggunaan pondasi rakit sebagai pembagi
tumpuan dan beban horizontal .

Gambar, 4.1.47 detail pondasi bore pile


dan perakitan pondasi rakit( raft
foundation)

Sumber : google/24 agustus 2018


Pondasi rakit

Tiang pondasi bore pile

Gambar,4.1.48 ilustrasi kombinasi


pondasi rakit dan bore pile

Sumber : google/24 agustus 2018

 Lantai
Plat lantai pada setiap lantai pada bangunan menggunakan Benton
bertulang dengan ketebalan plat lantai 15 – 20 cm yang menahan
beban mati dan beban hidup, dengan pembalokan vertical memilki
30 – 40 cm .dengan material lantai yang direncanakan
menggunakan granit
Pada lantai 22 terdapat satu kolam renang indoor yang
penggunaan material menggunakan kayu trambesi yang menyerap
air dan pengupaan air , tidak mudah rapuh
 Pengertian kayu trambesi merupakan sebuah tumbuhan pohonj
besar, tinggi, dengan dengan tajuk yang sangat melebar.
Tumbuhan ini pernah popular sebagai tumbuhan peneduh.
 Kelebihan kayu trambesi yaitu,
1) Tingkat pertumbuhannya yang tinggi
2) Bisa besar dalam waktu cepat dibandingkan kayu lainnya
seperti mahogani
3) Diameter kayu lebar hingga 1,5 meter
4) Menjadi solusi untuk msalah pencemaran udara. Ketika
menunggu saat waktu yang tepat untuk menebang pohon
trambesi tersebut. Pohon ini akan menyerap banyak polutan
yang efeknya baik bagi alam.
5)
 Kekurangan kayu trambesi yaitu,
1) Tingkat keawetan IV, artinya kayu tersebut rentan diserangf
hama seperti, jamur, rayap, dan kutu bubu
2) Tingkat kuat III, disarankan agar tidak menggunakan bahan
ini pada kebutuhan dengan syarat resistensi beban yang
tinggi.

Gambar, 4.1.49 lantai 22 dengan kolam


renang indoor dengan lantai trambesi

Sumber : data pribadi /1 agustus 2018

CV Papan kayu trambesi


Kayu kloss

Beton plat lantai

Lubang resapan air

Gambar, 4.1.50 papan kayu tarambesidan balok


penahan lantai lubang resapan air

Sumber : data pribadi /1 agustus 2018


B. Super struktur
 Dinding dalam : pada pada pembangunan hotel MIDTOUN POINT
menggunakan gypsum boral berangka aluminium yang ringan yang
langsung di tempelkan pada bata cetak, penggunaan gypsum
sebagai dingding dikarenakan tahan terhadap api , kedap suara ,
tahan terhadap gempa yang memliki kelendutan sesuai , memiliki
ketahan terhadap jamur, bagian tangga darurat dan lift atau kor
tidak menggunakan gypsum dikarena berfungsi pada kor bangunan
tinggi, menggunakan didnding batu ( bring wall)

 Dinding luar dan kusen pintu menggunakan kaca tempered :


Kaca tempered merupakan kaca yang di perkeras dengan cara
memanaskan kaca float biasa sehingga mencapai temperatur
sekitar 700o dan kemudian didinginkan mendadak dengan
menyemburkan udara secara merata pada dua permukaan kaca.
Dari proses ini maka terjadi perubahan fisik kaca yaitu terjadi
perubahan gaya tekan dan gerak tarik pada kaca, tapi secara visual
tidak terjadi perubahan.
 Kelebihan kaca tempered yaitu :
1. Kaca tempered juga memiliki tingkat keamanan yang jauh
lebih baik ketimbang kaca pada umumnya. Misalkan jika
kaca yang pecah akan menjadi berkeping-keping dengan
sudut yang sangat tajam. Jika tidak hati-hati memegangnya,
kepingan kaca ini bisa langsung melukai kulit anda. Berbeda
dengan dengan pecahan kaca tempered yang berubah
menjadi butiran-butiran yang tidak bersudut tajam sehingga
cukup aman.
2. Kelebihan lain dari kaca tempered ini yaitu, ketahanannya di
dalam lingkungan yang bersuhu ekstrim. Semua kaca pada
umumnya semua kaca pada dasarnya akan memuai bila
dikenai dikenai panas sehingga bisa pecah dengan
sendirinya. Namun berbeda dengan kaca tempered, suhu
panas yang diterimanya tidak langsung menyebar keseluruh
area berkat sifat yang dimilikinya. Bagian pinggirwan kaca
masih relatif dingin sehingga resiko pecahnya kaca akibat
memuai bisa diminimalisir.
 Kekurangan kaca tempered yaitu:
1. Kaca tempered tidak benar-benar presisi, melainkan
berbentuk lengkung seperti busur. Tetapi lengkungan ini
masih dalam batas tolerensi sehingga tidak terlalu
mengganggu aplikasinya. Kaca tempered berbentuk agak
melengkung tidak lain karena proses pembuatannya yang
menimbulkan gereja wraping
2. Saat tertimpa cahaya matahari,di permukaan kaca tempered
terlihat seperti ada bayang-bayangber warna hitam.
Beberapa bayangan-bayangan juga akan tampak akan
menyerupai pelangi bila dari sudut 45 derajat. Hal ini di
timbulkan oleh adanya kontaik antara bahan baku dengan
roiler ketika proses pemanasan berlangsung.

Kaca tempered

Rangka alumunium (besi holo)

Gambar, 4.1.52 konstruksi kaca pada


gedung

Sumber : data pribadi /1 agustus 2018

Gambar, 4.1.53 konstruksi kaca pada gedung

Sumber : data pribadi /1 agustus 2018


Sambungan besi holo yang di baut langsung
pada lantai

C. Upper struktur:
Pada atap bangunan menggunakan plat lantai atas ddengan
ketebalan mencapai 20 sebagai atap dari bangunan tersebut, standar
ketebalan mencapai 20 dikarenakan menahan bebean mati diatas atap
yaitu sebagai tempat proses distribusi air ( ground tank , mesin
pendistribusian air bersih , gondola )

Gambar, 4.1.54 atap hotel midtown point

Sumber : data pribadi /1 agustus 2018


Penopang/pondasi gondola dan ground tank yang berdiri tidak pada
kolom dikarenakan ketebalan plat atap yang mencapai 20 cm

Gambar, 4.1.55 atap hotel midtown point

Sumber : data pribadi /1 agustus 2018

4.1.3 Utilitas
1. Gedung New Media Tower ( UNIVERSITAS MULTIMEDIA
NUSANTARA )
Gedung New Media Tower Universitas Multimedia Nusantara
merupakan arsitektur sustainable yang menggunakan konsep hemat
energi. Penerapan konsep ini dapat dilihat dari penggunaan double skin
pada bangunan tersebut yang dapat meminimalisir pemakaian energi
listrik untuk pencahayaan dan penghawaan serta teknologi daur ulang air
limbah agar dapat dipakai lagi untuk menyiram tanaman dan flushing
toilet.
Teknologi pada bangunan New Media Tower juga didukung oleh sistem
utilitas bangunan yang memadai seperti pengolahan air bersih, air kotor,
air limbah, sistem pencahayaan dan penghawaan, pengolahan sampah,
proteksi kebakaran, jaringan listrik, transportasi dalam gedung, sistem
jaringan telepon dan sistem penangkal petir.

Gambar 4.1.56 Gedung New Media Tower


Sumber : Dokumentasi kelompok
 Sistem air bersih
Air bersih pada bangunan New Media Tower diperoleh dari
perusahaan PDAM. Air bersih ini digunakan untuk cuci tangan,
mencuci, mandi, dan sebagainya. Air bersih ini didistribusikan
dengan sistem down feed dimana air dari PDAM sebelum dialirkan
ke seluruh bangunan, air terlebih dahulu ditampung di reservoir
bagian bawah kemudian dipompa keatas untuk ditampung pada
reservoir yang ada pada lantai teratas. Untuk mengalirkan air dari
reservoir di lantai teratas ke tempat yang membutuhkan, proses ini
dilakukan dengan bantuan gravitasi.

Gambar 4.1.57 Ilustrasi sistem down feed


Sumber :Data kelompok

Gambar 4.1.58 Ruang pompa air bersih


Sumber :Dokumentasi kelompok/ 30 juli 2018
 Sistem air kotor
Air kotor yang berasal dari pembuangan closet, urinoir,
wastafel, dan drainserta air kotor yang berasal dari sisa cucian dan
dapur dalam mengalirkannya digunakan metode two pipe system
dimana kedua jenis air limbah ini dipisahkan untuk selanjutnya
didaur ulang. Khusus untuk pengolahan air limbah terdapat dua
proses yang terjadi yaitu :STP (Sewage Treatment Plant) dan WTP
(Water Treatment Plant).

Gambar 4.1.59 proses daur ulang air limbah


Sumber : Dokumentasi kelompok/ 30 juli 2018

 Sewage Treatment Plant : pemurnian air dar kotoran (STP)

Tahap STP merupakan proses pemurnian air dari kotoran. Untuk


memurnikan air tersebut, ada beberapa proses yang harus dilewati,
yaitu Ekualisasi (equalization), Aerasi (aeration), Sedimentasi
(sedimentation), dan Efluen (effluent).

a. Ekualisasi (Equalization)
Ekualisasi adalah tahap awal dari proses daur ulang air limbah.
Pada tahap ini terjadi proses pemisahan limbah padat yang
berukuran besar, dan proses penghancuran sisa kotoran yang
ikut tersaring masuk ke dalam air limbah. Setelah proses
pemisahan dengan limbah padat, cairan yang mengandung
minyak masuk ke grease trapsedangakan air limbah dari closet,
urinoir, dan wastafel ditampung pada inlet chamber yang
selanjutnya akan disaring dengan cara menghancurkan kotoran
yang masih terkandung pada air tersebut, sehingga tidak
mengganggu prose biologis dalam proses daur ulang air limbah.
Gambar 4.1.60 Inlet chamber &Grease trap
Sumber : Dokumentasi kelompok/ 30 juli 2018

b. Aerasi ( Aeration )
Setelah proses penyaringan dan penghancuran limbah, kemudian
air dialirkan ke kolam yang dialiri oleh oksigen. Pengaliran oksigen
ini berfungsi untuk menurunkan BOD (bio-chemical oxygen
demand) dan COD (chemical oxygen demand) yang ada pada air
limbah.
Pengolahan ini dilakukan oleh mikroorganisme yang melekat pada
disk yang berputar. Air yang diputar berfungsi untuk memberikan
oksigen pada mikroorganisme yang membunuh bakteri dan racun
yang terkandung dalam air.

c. Sedimentasi ( sedimentation )
Pada proses sedimentasi, hasil dari air yang sudah dialiri oksigen
kemudian diendapkan dan dipisahkan antara air, lumpur aktif,
dan lumpur tidak aktif. Lumpur aktif biasanya masih mengandung
bakteri dan berada di permukaan air. Lumpur aktif kemudian
diolah lagi ke proses awal agar menjadi lebih jernih dan dapat
digunakan.
Sedangkan lumpur tidak aktif mengendap di dasar kolam yang
setiap tahunnya akan diangkut dan dibuang. Lumpur tidak aktif
yang dibuang tidak menyebabkan pencemaran karena hanya
berbentuk lumpur hitam yang bisa dipergunakan untuk aktivitas
pertanian.

d. Efluen ( effluent )
Pada tahap efluen, air dijernihkan dengan menambahkan chlorine
untuk menghilangkan warna, bau, dan rasa pada air. Dan pada
tahap ini, air sudah selesai melewati tahap penjernihan dan
masuk ke proses berikutnya yaitu WTP.

 Water Treatment Plant ( WTP )


Setelah tahap STP, air perlu melewati proses WTP untuk
mendapatkan hasil yang lebih jernih. Air yang sudah mengandung
chlorine kemudian diendapkan kembali untuk menurunkan kadar
chlorine. Kemudian air di filtrasi lagi dengan filter pump untuk
memastikan bahwa tidak ada pasir yang terbawa dalam air. Lalu air
yang sudah tidak berbau dialirkan melalui pipa menuju tank air
yang berada di atas gedung untuk dialirkan kembali.

Seluruh limbah air dari gedung, baik itu air hujan, maupun air dari
limbah toilet, di proses daur ulang di lantai besmen dan di
pergunakan untuk penyiraman taman, dan pembilas toilet. Air hasil
daur ulang ini juga di fungsikan untuk sistem pendingin ruangan.

Untuk limbah air hujan di buat sumur resapan, atau semacam


biopori berukuran agak besar, yakni 1,2 meter dengan kedalaman
antara 6-8 meter.

Sumur resapan ini ada sekitar 20-an unit, dan sengaja di buat
sekeliling lokasi gedung. Selain itu, limbah air hujan juga di alirkan
melalui kanal yang di bangun, dan selanjutnya, limbah air hujan
akan di kembalikan meresap lagi ke dalam tanah.

 Pengolahan Sampah

Semua sampah dari lingkungan kampus UMN, dikumpul satu


tempat penampungan yang berada di dekat lapangan basket UMN.
Setelah di kumpulkan sampah sampah tersebut di serakan kepada
verndor pengelolaan limbah terpadu dan sampah sampah yang
sulit terurai akan di daur ualang kembali oleh vendor.

UMN sendiri mengelolah limbah-limbah tanaman untuk dijadikan


pupuk kompos dan UMN sendiri membuat kebijakan tentang
larangan pengguna bahan styrofoam dan plastik bagi para penjual
makanan di kantin. Setiap hari selasa, UMN menyediakan air
minum isi ulang untuk mahasiswa yang membawa botol minum
sendiri. Dengan adanya air minum isi ulang diharapkan dapat
mengurangi pemakaian botol plastik dalam satu hari.

 Sistem Pemadam Kebakaran


Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.26/PRT/M/2008
tentang persyaratan sistem pengamanan kebakaran pada
bangunan gedung dan lingkungan dijelaskan bahwa: Pengelolaan
sistem pencegahan kebakaran adalah upaya mencegah terjadinya
musibah kebakaran atau meluasnya area kebakaran ke ruangan
lain, atau upaya pencegahanya meluasnya kebakaran ke gedung
atau bangunan lainnya.Pada umunya Sistem ini terdiri dari sistem
sprinkler, sistem hidran dan Fire Extinguisher.
a. Pada gedung New Multimedia Tower dipasang sistem sprinkler di
bagian plafon. Sistem ini menggunakan instalasi pipa sprinkler
bertekanan dan head sprikler sebagai alat utama untuk
memadamkan kebakaran. Pada umumnya gedung bertingkat tinggi
menggunakan sistem wet riser, seluruh pipa sprinkler berisikan air
bertekanan, dengantekanan air selalu dijaga pada tekanan yang
relatif tetap. Apabila tekanan dalam pompa menurun, maka secara
otomatis jockey pump akan bekerja untuk menstabilkan tekanan air
didalam pipa. Jika tekanan terus menurun atau ada glass bulb head
sprinkler yang pecah maka pompa elektrik akan bekerja dan
secara otomatis pompa jockey akan berhenti. Dan apabila pompa
elektrik gagal bekerja setelah 10 detik, maka pompa cadangan
diesel secara otomatis akan bekerja.

b. Pada New Multimedia Tower juga di pasang alat pemadam


kebakaran berupa Hydrant merupakan Alat Pemadam Api yang
berfungsi sebagai sumber air untukmemadamkan api saat
terjadinya kebakaran. Hydrant ini biasanya menempel di tembok
(box hydrant) dan ada yang diletakkan di pinggir jalan.
c. Pada area-area khusus yang tidak memungkinkan dipasang alat
pemadam sprinkler karena plafon terlalu tinggi dan letaknya jauh
dari Hydrant, New Multimedia Tower di pasang alat pemadam
kebakaran Fire extinguisher yang merupakan alat pemadam
apiportabel yang dapat mengeluarkan busa, gas, dan media lainnya
yang mampu untuk memadamkan api kebakaran.
Gambar 4.1.61 fire extinguisher
Sumber : Dokumentasi Kelompok/30 juli 2018

 Sistem Jaringan Listrik

Pengertian sistem jaringan listrik adalah sistem distribusi


yang merupakan bagian dari sistem kelistrikan yang terdapat
diantara gardu induk sampaike pelanggan [Deliar, 1994].Sebagai
kelengkapan dari sebuah gedung, listrik adalah elemen penting dari
bangunan itu sendiri. Oleh karena itu faktor kenyamanan dan
keamanan sangat harus diperhatikan ketika kita melakukan
pemasangan instalasi listrik di bangunan gedung, sehingga dalam
penggunaanya tidak menimbulkan masalah, seperti kurang daya,
konsleting, alat-alat elekronik yang rusak karena listrik tidak stabil
bahkan bisa ke hal-hal yang fatal seperti kebakaran. Ada beberapa
hal yang perlu diperhitungkan dalam cara pemasangan instalasi
listrik pada bangunan gedung seperti jarak antar titik listrik ke titik
listrik lainnya,komponen / peralatan listrik yang
dipakai, pembagian daya yang harus diesuaikan dengan kebutuhan
ruangannya masing-masing, dan sebagainya. Bila semua itu
dilakukan dengan cara yang tepat, maka hasilnyapun akan
dirasakan langsung, yaitu kondisi aman dan nyaman selama
menggunakan listrik.Sumber daya utama / sumber tegangan listrik
dari gedung biasanya menggunakan sumber dari PLN.
Disamping PLN, maka gedung juga menyediakan sumber tegangan
cadangan (emergency) jika terjadi pemadaman atau PLN mati,
yaitu dengan menyediakan Genset (Generator Set). Genset
biasanya dioperasikan jika ada gangguan atau pemadaman dari
PLN, dan umumnya telah diset sedemikian rupa sehingga ketika
PLN mati maka dengan otomatis tegangan disuplay dari genset,
yang telah di set secara otomatis, dengan interval waktu hitungan
detik.
 Sistem Utilitas Transportasi Gedung
Sistem transportasi dalam hal ini merupakan sistem pengangkut
untuk memuat manusia ke tingkat elevasi bangunan bertingkat.
Pada gedung New Multimedia Tower terdapat lift yang dapat
berupa transportasi vertikal dan tangga. Dalam konstruksi gedung
bertingkat maintenance terhadap instalasi transportasi ini perlu
secara berkala diperhatikan agar memberikan tingkat kenyamanan
dan keselamatan bagi penggunanya misalnya pengecekan mesin,
rantai/slink dan sistem elektrikal pada elevator/lift.

 Sistem Penghawaan dan Pencahayaan.


Pada bangunan tinggi, ventilasi / bukaan dan orientasi matahari
adalah dua faktor utama yang terkait dengan kepedulian perancang
terhadap lingkungan, karena secara langsung berhubungan dengan
tingkat kenyamanan, kesehatan dan kenikmatan penghuni atau
pengguna bangunan (Jimmy S. Juwana, 2005).
Beberapa bukaan pada bangunan diperlukan untuk mendapatkan
temperatur, kelembaban serta distribusi udara dan cahaya sesuai
dengan yang di inginkan, termasuk peralatan yang dipergunakan di
dalam ruang yang bersangkutan untuk mendapatkan kenyamanan
dalamberakivitasnya. Orientasi matahari berhubungan dengan
cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan dalam ruang agar tidak
diperlukan pencahayaan buatan.
New Multimedia Tower sudah didesain untuk distribusi
pencahayaan dan penghawaan secara optimal. Pada bagian luar
gedung penggunaan alumunium yang diberi lubang-lubang
membuat cahaya matahari dapat masuk dan menerangi internal
gedung, tetapi tidak menyilaukan mata. Bahkan, sirkulasi udara
menjadi sangat menyejukkan.
Untuk yang di basement sebagai lahan parkir kendaraan bermotor
roda dua, tidak banyak menggunakan lampu penerang, dan
exhaust fan untuk pendorong asap knalpot motor.
Pada area basement ini di pasang 8 cerobong kaca yang tinggi,
dari mulai basement hingga ke atas lantai 3 yang fungsinya untuk
sirkulasi asap knalpot. Udara di dalam basement tidak akan pengap
karena selalu berganti, begitu juga kelembapan udara di dalam
basement ini tidak akan terasa panas karena uap udara di dalam
ruangan selalu terbawa oleh angin yang masuk kedalam basement.

 Sistem Jaringan Telepon


Sistem ini merupakan suatu perangkat instalasi yang berfungsi
dalam memberikan kemudahan dalam mengakses informasi baik
yang bersifat internal maupun global bagi para penggunanya dalam
sistem gedung bertingkat, misalnya instalasi PABX telepon, jaringan
WIFI internet, TV Cable, instalasi Fax, sound system/loud speaker
dsb.
Sistem jaringan telepon yang masih dalam satu lingkungan atau
sistem PABX sebagai sentral telepon antar sambungan cabang/
nomor extension yang satu dengan sambungan cabang/nomor
extension yang lain banyak dipakai.
Contoh diagram single line dari jaringan instalasi PABX. Perlu untuk
diketahu bahwa jaringan PABX berbeda-beda tergantung pada tiap-
tiap property, luas area, jumlah sisi pelanggan, sistem operasi
property, beberapa faktor lainnya tergantung fungsi dan
penggunaannya. PABX atau PBX atau Private Automatic Branch
Exchange adalah perangkat penyambungan komunikasi telepon
atau interpon/intercom yang terletak di sisi pelanggan, misalnya di
gedung-gedung perkantoran yang memerlukan percabangan
jaringan telepon.

2. Perpustakaan Universitas Indonesia

Perpustakaan utama Universitas Indonesia merupakan sebuah


gedung yang didesain agar dapat memaksimalkan pencahayaan
dan penghawaan alami. Adanya banyak jendela kaca, skylight, dan
ventilasi pada bangunan tersebut menjadi ekspresi dari desain
tersebut.
Gambar 4.1.62 Perpustakaan Universitas Indonesia
Sumber : Dokumentasi Kelompok

 Sistem air bersih


Air bersih pada gedung perpustakaan Universitas Indonesia berasal
dari perusahaan air minum PDAM. Untuk sistem distribusi, gedung
ini menggunakan sistem down feed. Air dari dari PDAM yang
ditampung di reservoir bawah dipompa keatas untuk ditampung
pada reservoir yang ada di lantai teratas bangunan dengan
bantuan booster pump. Selanjutnya, air ini dialirkan ke seluruh
gedung dengan menggunakn gravitasi.

 Sistem air kotor

Air kotor yang berasal dari pembuangan closet, urinoir, wastafel,


dan drain serta air kotor yang berasal dari sisa cucian dan dapur
dalam mengalirkannya digunakan metode one pipe system dimana
kedua jenis limbah tersebut hanya melewati satu pipa untuk
pembuangannya .

 Pengolahan Sampah

Untuk pengangkutan sampah yang ada pada gedung Perpustakaan


dilkukan setiap seminggu sekali oleh pihak kebersihan. Pada
gedung perpustakaan Universitas Indonesia tidak diperbolehkan
untuk menggunakan plastik untuk digunakan didalam
perpustakaan.
Pihak perpustakaan juga menyediakan tas khusus untuk
pengunjung yang membawa barang bawaan. Hal ini bertujuan
untuk mengurangi penggunaan plastik di lingkungan perpustakaan.
Cara lain yang dilakukan untuk upaya mengurangi sampah adalah
pada gedung ini pengunjung tidak diperbolehkan untuk membawa
makanan dari luar masuk kedalam gedung perpustakaan.
 Sistem Proteksi Kebakaran
Untuk proteksi kebakaran terdapat sistem Hydrant dan Sprinkler
dan juga Fire Extinguisher yang disediakan sebagai kelengkapan
utilitas pada bangunan. Untuk mendukungnya pada bangunan
tersebut juga terdapat sistem alarm yang difungsikan sebagai
penanda apabila terjadi kebakaran. Untuk evakuasi terhadap
bahaya kebakaran terdapat tangga darurat dan juga assembly
point yang sudah diarahkan oleh petunjuk yang ada.

Gambar : 4.1. 63 (kiri ke kanan sprinkler, fire extinguisher, dan box Hydrant)
Sumber : Dokumentasi kelompok/ 31 juli 2018

 Sistem Jaringan Listrik

Gedung perpustakaan UI mendapat supply listrik utama dari PLN


yang kemudian didistribuikan ke seluruh bangunan. Sumber listrik
dari gardu diubah dari AC menjadi DC kemudian dibagi oleh panel
LVMDP ke box MCB yang dikhususkan untuk titik – titik yang
membutuhkan listrik.
Gambar 4.1.64 Ruang panel listrik
Sumber : Dokumentasi kelompok

 Sistem Transportasi Gedung


Sistem transportasi dalam hal ini merupakan sistem pengangkut
untuk mobilisasi manusia dan barang didalam bangunan bertingkat.
Pada gedung perpustakaan Universitas Indonesia terdapat lift yang
digunakan untuk mengangkut manusia dan barang. Selain itu
terdapat tangga sebagai sistem transportasi vertikal dalam gedung
dan ramp yang digunakan untuk kaum disabilitas dan manula.

Gambar 4.1. 65 Ramp dan tangga


Sumber : Dokumentasi kelompok/ 31 juli 2018
Gambar : 4.1.66 Lift
Sumber : Dokumentasi kelompok/ 31 juli 2018

 Sistem Penghawaan dan Pencahayaan.


Untuk sistem pencahayaan alami didalam gedung perpustakaan
Universitas Indonesia, pada gedung ini dihadirkan banyak jendela
kaca disetiap menara sehingga dapat memaksimalkan pencahayaan
kedalam bangunan.
Hal ini dimaksudkan untuk menghemat penggunaan energi. Pada
bagia atap bangunan juga terdapat skylight yang berguna
meneruskan cahaya untuk kebutuhan penerangan.
Gambar 4.1.67 Pencahayaan alami pada bangunan
Sumber : Dokumentasi kelompok/31 juli 2018

Untuk pencahayaan buatan, didalam bangunan ini juga disediakan


lampu TL dan LED yang lebih hemat dalam konsumi energi.

Gambar 4.1.68 Pencahayaan buatan pada bangunan


Sumber : Dokumentasi kelompok/31 juli 2018

Penghawaan pada ruangan juga dimungkinkan secara alami


dengan menghadirkan ventilasi untuk sisrkulasi udara dan juga roof
garden yang menyumbangkan oksigen untuk pertukaran udara.
Penghawaan secara buatan didalam bangunan juga ada yaitu
menggunakan AC yang ada pada setiap lantai bangunan

Gambar 4.1.69 Ventilasi dan roof garden


Sumber : Dokumentasi kelompok/ 31 juli 2018
 Sistem Jaringan Telepon
Sistem ini merupakan suatu perangkat instalasi yang
berfungsi dalam memberikan kemudahan dalam mengakses
informasi baik yang bersifat internal maupun global bagi para
penggunanya dalam sistem gedung bertingkat, misalnya instalasi
PABX telepon, jaringan WIFI internet, TV Cable, instalasi Fax,
sound system/loud speaker dsb.
Sistem jaringan telepon yang masih dalam satu lingkungan atau
sistem PABX sebagai sentral telepon antar sambungan cabang/
nomor extension yang satu dengan sambungan cabang/nomor
extension yang lain banyak dipakai.
Contoh diagram single line dari jaringan instalasi PABX. Perlu untuk
diketahu bahwa jaringan PABX berbeda-beda tergantung pada tiap-
tiap property, luas area, jumlah sisi pelanggan, sistem operasi
property, beberapa faktor lainnya tergantung fungsi dan
penggunaannya. PABX atau PBX atau Private Automatic Branch
Exchange adalah perangkat penyambungan komunikasi telepon
atau interpon/intercom yang terletak di sisi pelanggan, misalnya di
gedung-gedung perkantoran yang memerlukan percabangan
jaringan telepon.

3. Midtown Point
Midtown Point merupakan sebuah proyek pemangunan gedung
dengan fungsi apartemen dan rental office. Dengan fungsi yang
berbeda, gedung ini tentunya harus memiliki sistem utilitas yang
memadai didalam bangunan, sehingga keamanan dan kenyamanan
terjamin.
A. Sistem air bersih
Pada bangunan Midtown Piont pendistribusian air bersih
menggunakan sistem down feed. Sumber air bersih berasal dari
PDAM yang dalam dibantu booster pump untuk mengalirkan air
dari ground water tank yang berada di bagian bawah menuju ke
roof tank yang ada di lantai teratas bangunan selanjutnya air
distribusikan ke titik pengambilan air pada bangunan tersebut
menggunakan bantuan gravitasi bumi.
Gambar 4.1.70 roof tank
Sumber : Dokumentasi kelompok/ 1 Agustus 2018

B. Sistem air Kotor


Pengolahan air kotor pada bangunan yang bersumber dari
limbah cair (floor drain, kamar mandi, wastafel, urinoir), disalurkan
ke bak kontrol melalui pipa secara vertikal kemudian dialirkan ke
sumur resapan sebelum dibuang ke saluran kota. Limbah padat
yang berasal dari closet yang ada pada setiap lantai bangunan,
disalurkan ke septic tank. Sedangkan air hujan dialirkan lanngsung
ke bak kontrol unuk selanjutnya dibuang ke saluran kota
C. Sistem Proteksi kebakaran
Untuk proteksi kebakaran pada bangunan ini terdapat Box Hydrant,
sprinkler dan juga fire extinguisher, sedangkan sistem deteksi
kebakaran pada bangunan terdapat alarm yang akan berbunyi
ketika terdeteksi adanya asap, panas, maupun nyala api.
Jenis hydrant yang digunakan pada bangunan ini adalah jenis dry
barrel yang sistem pemipaannya belum terisi air. Air akan mengalir
pada saat pompa katup utama dibuka. Untuk stabilitas tekanan
pada sistem hydrant digunakan tiga jenis pompa yaitu main pump,
jockey pump, dan diesel pump. Main pump merupakan pompa
utama yang digunakan untuk menghasikan tekanan air didalam
selang hydrant. Jockey pump difungsikan apabila tekanan didalam
selang kurang stabil, sedangkan diesel pump digunakan sebagai
cadangan apabila main pump mengalami kendala.
Sistem sprinkler yang digunakan pada bangunan adalah sprinkler
basah yang akan langsung meleleh dan memancarkan air secara
otomatis apabila terdeteksi terjadi kebakaran

Gambar 4.1.71 Box hydrant, fire extinguisher, sprinkler


Sumber : Dokmentasi kelompok/ 1 agustus 2018

D. Sistem jaringan listrik


Sumber energi listrik pada bangunan berasal dari PLN dan juga
genset sebagai sumber eneri listrik cadangan apabila terjadi
pemadaman pada sumber listrik dari PLN. Daya listrik dari gardu
PLN yang digunakan pada bangunan ini adalah 2500 kVA,
sedangkan daya listrik dari genset yang digunakan adalah 1362,5
kVA yang berjumlah dua buah.
Sumber energi listrik dari gardu dialirkan ke trafo untuk diubah
dari AC ke DC, selanjutnya diubah tegangannya oleh LVMDP
kemudian dibagi oleh panel distribusi ke fasilitas yang
membutuhkan energi listrik.
Gambar 4.1.72 Panel listrik dan genset
Sumber : Dokumentasi kelompok/1 agustus 2018

E. Sistem transportasi bangunan


Sistem tranportasi merupakan sistem pengangkut untuk memuat
manusia dari satu level lantai ke level lantai lainnya. Pada
bangunan ini terdapat elevator/lift dan juga tangga untuk
mobilisasi pergerakan manusia secara vertikal. Pada bangunan
terdapat empat buah lift dengan kapasitas 24 orang dan empat
buah lift barang.

Gambar 4.1.73 Lift orang & lift barang


Sumber : Dokumentasi pribadi/ 1 agustus 2018

F. Sistem pencahayaan dan penghawaan


Pencahayaan secara alami pada bangunan diperoleh dari cahaya
matahari dengan adanya kaca pada yang digunakan dinding luar
bangunan. Sedangkan untuk pencahayaan buatan didalam
bangunan menggunakan lampu denga jenis LED yang lebih hemat
dalam penggunaan energi listrik.
Penghawaan pada bangunan secara umum menggunakan Air
Conditioning dengan tipe central yang menggunakan water cooling
system karena tidak terdapat ventilasi pada bangunan.

Gambar 4.1.74 water ciller


Sumber : dokumentasi pribadi/ 1 agustus 2018

G. Sistem jaringan telepon


Sistem network atau hubungan telepon menggunakan PABX
sebagai sentral telepon antar sambungan cabang/extension yang
satu dengan cabang/extension yang lain. Untuk panggilan masuk
dan keluar sistem distribusinya adalah sebagai berikut :
Gambar 4.1.75 skema distribusi air
Sumber : dokumentasi/ 1 agustus 2018

H. Sistem penangkal petir


Sistem penangkal petir yang ada pada bangunan adalah jenis
elektrostatis merupakan sistem penangkal yang menambah muatan
pada ujung penerima sambaran (splitzer) agar petir selalu menuju
keujung splitzer saat menyambar.
4.1.4 OBJEK SINGGAHAN

1. DUSUN BAMBU
Dusun bambu adalah salah satu tempat wisata Bandung yang
dikunjungi saat perjalanan studi tour arsitektur unwira 2015.Dusun
Bambu Family Leisure Park menjadi taman di kaki gunung yang
menyediakan fasilitas pendidikan dan rekreasi. Dusun Bambu Family
Leisure Park adalah tempat ekowisata, Dan kami menghargai konsepsi
7E yang mewakili tujuh aspek kehidupan: Ekologi (alam), Pendidikan,
Ekonomi, Etologi (budaya), Etika, Estetika (Estetika), dan Hiburan.
Dengan pemandangan spektakuler yang menakjubkan dan konsep
eco-tourism 7E yang disediakan, Dusun Bambu bercita-cita menjadi
tempat Eco-Tourism terbaik dan pertama di Jawa Barat.(sumber:
dusunbambu.com)
a. STRUKTUR DAN KONSTRUKSI PASAR KHATULISTIWA DAN
BURANGRANG
Secara arsitektural dapat dilihat bahwa didusun bambu terdapat
berbagai objek pengamatan baik bangunannya ataupun tapak
dan elemen tapak yang menjadi daya tarik pengunjung. Dari
pengamatan visual, bangunan tersebut bergaya moderen tropis
dan juga bergaya tradisional dengan penggunaan material
kayu,bambu, besi dan kaca. penggunaan material ini juga
menjadi sangat cocok dengan gaya bangunan yang diterapkan
seperti pada pasar katulistiwa dan burangrang cafe.
Dilihat dari struktur bangunan tersebut dapat dilihat pada
struktur bawah, pondasi menggunakan beton yang diatasnya
dipasang baut dan plat besi untuk menyambung kolom yang
menggunakan material kayu. Lalu material penutup lantai satu
menggunakan penutup lantai marmer yang memberi kesan alami
sehingga sesuai dengan konsep bangunan tersebut.
Gambar 4.1.76 lantai 1 dan plat kolom
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018

Pada bagian struktur tengah penggunaan kolom dan balok


menggunakan material kayu menjadi struktur yang tidak hanya
difungsikan sebagai struktur namun juga sesuai menambah nilai
estetika interior bangunan tersebut, pada bagian dinding banyak
menggunakan kaca agar objek taman yang ada disekitar bangunan
bisa juga dinikmati dari dalam bangunan, kaca tersebut ditahan oleh
rangka kusen yang terbuat dari almunium yang berwarna hitam. Selain
itu ada yang menarik pada bangunan ini yaitu pada penutup lantai 2
menggunakan material kayu yang menambah kesan alami dan juga
tetap menampilkan keindahan yang singkron dengan material lainnya.

Gambar 4.1.78 balok dan kolom


Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018
Gambar4.1.79 lantai kayu
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018

Pada struktur atas menggunakan material kayu yang di topang oleh


balok dengan ukuran yang lebih besar, penutup atap yang digunakan
adalah seng. Balok dan kolom disambungkan menggunakan
sambuangan coakan dengan ditambah plat besi yang diperkuat
menggunakan baut, dengan begitu sambungan menjadi lebih tahan
lama dan kuat.
Gambar4.1.80 Pasar Khatulistiwa
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018

Selain itu ada kanopi yang terbuat dari bambu dengan teknik
sambungan ikat dengan bahan tali karet ban dalam bekas, kanopi
tersebut sebagai tempat berteduh yang dibuat seindah mungkin untuk
menarik perhatian pengunjung, kanopi tersebut memiliki struktur
rangka yang sedikit berbeda dari yang biasa dilihat.

Gambar 4.1.81 rangka atap kanopi


Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018
Gambar 4.1.81 jembatan bambu
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018

Terdapat juga jembatan penyebrangan yang tidak terlalu besar yang


menggunakan bambu dengan konstruksi yang cukup menarik dengan
nilai estetika tinggi yang dapat menarik perhatian dari pengunjung
karena dibuat dengan rangkaian yang cukup rumit dengan teknik
sambugan ikat sehingga bambu yang digunakan lebih kuat karena
tidak dilubangi. Pada bagian lantainya menggunakan bambu belah
yang dirangkai selangseling satu dengan yang lain, sehingga
membentuk seperti tikar, namun rangkaian tersebut dapat menopang
beban yang ada diatasnya karena ada bambu untuk yang
menopangnya dari bagian bawah.

b. FISIKA BANGUNAN
Pada bangunan Pasar Khatulistiwa dan Cafe Burangrang
terdapat beberapa objek yang yang menyangkut dengan
kenyamanan termal dalam ruangan. Seperti penghawaan dalam
ruangan yang tidak perlu menggunakan AC (air conditioner)
karena iklim didaerah Lembang dingin, dengan begitu maka
pemanfaatan iklim lebih maksimal, namun untuk mengurangi
dingin dalam ruangan maka penggunaan kaca yang hampir ada
pada seluru sisi bangunan sangatlah bermanfaat pada saat siang
hari. Karena kaca yang digunakan dengan ketebalan dari 3 mm
sampai 5 mm tersebut dapat menyalurkan panas matahari.
Dengan begitu udara dingin yang berlebihan bisa ditangani.

Selain itu pencahayaan dalam ruangan dapat kita lihat bahwa pada
siang hari sama sekali tidak menggunakan pencahayaan buatan
berupa lampu atau sejenisnya, hal tersebut karena pemanfaatan
sinar matahari dengan penggunaan kaca. namun pada malam hari
bangunan tersebut juga menggunakan pencahayaan buatan
berupa lampu yang berwarna kuning dengan maksud untuk
menambah suasana tenang yang ada. Pengggunaan lampu
tersebut terbukti membuat ruangan sangat tenang ditambah
dengan interior bangunan yang lebih banyak menggunakan
material alami seperti kayu.

2. FLOTING MARKET LEMBANG


Daerah lembang bandung merupakan tempat yang memiliki alam
pegunungan yang indah dan eksotis serta memiliki udara yang
segar dan sejuk dimana dengan udara dan keindahan alam yang
ada maka banyak sekali tempat wisata yang bermunculan di
lembang bandung. Floting market merupkan salah satu tempat
wisata di kawasan lembang yang menggabungkan antara eksotisme
dan keindahan alam lembang dengan pasar terapung tradisional
sebagai salah satu daya tarik utama dari tempat wisata tersebut.
Gambar 4.1.82 floating market lembang
sumber : dokumentasi 02 - agustus – 2018

Untuk menjadikan floting market menjadi tempat wisata yang


menyatu dengan keindahan alam lembang maka pengunaan material
pada tiap elemen penunjang kegiatan wisatawan di floting market ini
haruslah merupakan material yang dapat menyatu dengan alam dan
sekitarnya. Kayu dan bambu menjadi material utama pada hampir
seluruh kawasan floting market, selain menambah kesan alami kayu
dan bambu merupakan material lokal yang mudah di dapat di daerah
tersebut.

Gambar 4.1.83 kayu dan bambu sebagai material


sumber : dokumentasi 02 - agustus - 2018
Pengunaan material kayu digunakan sebagai material utama dari
elemen-elemen berupa bangunan yang difungsikan sebagai toko cendra
mata dan tempat penukaran koin dengan pengunaan material ini
menjadikan bangunan-bangunan yang ada di kawasan tersebut
terliahat alami. Untuk penutup atap material yang digunakan ialah
genteng.

Gambar 4.1.84 pengunaan material kayu pada bengunan yang ada di


kawasan floating market sumber : dokumentasi 02- agustus - 2018

Pengunaan bambu sebagai material di guakan pada bangunan-


bangunan yang lebih kecil seperti stand-stand merchedais, gazebo ,
tempat makan, kandang hewan, kamar mandi dan jembatan -
jembatan kecil penghubung antar tiap stand. Bentuk dari bambu yang
alami dan bisa langsung di gunakan tanpa proses pabrikasi
memudahkan dalam proses pengerjaan den lebih ekonomis selain itu
penguanaan kedua material ini memeiliki limbah yang lebih sedikit
dibandingkan dengan pengunaan material lain sehinga lebih rama
lingkungan.
Gamabar 4.1.85 stand, gazebo dan jembatan dari bambu sebagai material utama
sumber : dokumentasi 02 – agustus 2018

Anda mungkin juga menyukai