Anda di halaman 1dari 5

Desain Taman

Zuliatun Mur 02.33 Eksterior & Interior

Halaman rumah merupakan hal yang sangat mungkin dibuat menjadi taman. Namun apakah kita
pernah memikirkan potensi yang ada pada rumah kita? Padahal jika diperhatikan dengan seksama,
potensi sekecil apapun yang dimiliki di halaman akan selalu memberi arti tersendiri bagi lingkungan
sekitar. Cara menyadari potensi yang ada tersebut antara lain:

1. Posisi keberadaan halaman

Mau dimanapun posisi halaman kita tentu tidak menjadi suatu halangan untuk merencanakan
taman. Baik itu di depan, samping, atau di belakang rumah merupakan potensi yang perlu disadari
sedini mungkin. Beruntung jika memiliki kavling atau rumah dengan posisi di sudut jalan, karena
potensi yang didapat dalam merencanakan taman akan lebih leluasa. Namun bagaimana dengan
rumah yang dihimpit dengan dua tetangga disebelah rumah? Tentu saja dengan pengoptimalan
halaman depan yang mana menjadi area penerima bagi penghuni dan tamu.

2. View dari dan luar halaman


Pemanfaatan view yang hadir di halaman kita menjadi faktor pendukung untuk rencana pembuatan
taman. Apakah menggunakan pagar yang terbuat dari papan/kayu/besi atau menggunakan batas
area rumah tanpa pagar (taman yang agak tinggi) yang dapat membuat batas semu antara area
dalam dan luar halaman. Ini juga merupakan potensi yang baik untuk menyatukan halaman kita
dengan lingkungan di sekitar rumah kita.

3. Ruang terbuka di dalam rumah

Pembuatan patio (taman di dalam rumah) sangat efektif untuk mengoptimalkan perencanaan
taman. Seperti di kawasan Timur Tengah, dimana hampir semua rumah mempunyai patio untuk
memberikan sirkulasi udara dan mengurangi panas. Tentu saja ini bisa dicontoh untuk pembuatan
taman di tengah rumah kita. Selain aliran udara yang lancar, sejuk, dan sinar Matahari yang selalu
masuk, tentu saja itu menjadikan rumah kita sebagai rumah sehat.

Membuat taman merupakan salah satu usaha kita untuk menghadirkan keindahan bagi lingkungan
rumah kita. Perencanaan desain taman baik di depan, samping, dan belakang rumah, ternyata bisa
kita lakukan sendiri. Tentu pertanyaannya sekarang, bagaimana membuat taman itu?

1. Tema Taman

Pilihlah tema taman yang sesuai dengan keinginan. Misalnya, memilih tema taman gaya bali, taman
gaya eropa, taman gaya jepang, atau gaya modern. Namun kita juga harus mempertimbangkan
situasi dan kondisi lahan yang dimiliki.

2. Pemilihan tanaman

Pemilihan vegetasi merupakan poin yang harus diperhatikan. Buatlah beberapa list jenis tanaman
yang disuka. Belilah sesuai dengan kebutuhan bagi lahan dan tentunya tanaman yang sehat juga
menjadi poin yang sangat penting. Rumus untuk menghitung jumlah tanaman (berdasarkan jarak
tanam vegetasi) yang ada sebagai berikut:

Jarak Tanam (cm) Jumlah Tanaman (nos/m2)


10 100

15 44.444

20 25

25 16

30 11.111

40 6.25

50 4

60 2.7

75 1.7

100 1

*nos = satuan tanaman (English)

Jadi seperti ini perhitungannya: jika kita memiliki 2 meter persegi lahan, dan mempunyai tanaman
yang mempunyai jarak tanam 30 cm, maka jumlah tanaman yang kita butuhkan adalah 22.222
(dibulatkan menjadi 22)

3. Tata Letak

Tata letak tanaman mempengaruhi keindahan dalam merancang taman. Selalu perhatikan
komposisi vegetasi seperti rumput (grass), tanaman penutup (groundcover), perdu (shrubs
and feature plant), tanaman air (waterplant) dan pohon (tree). Strata vegetasi yang harus
diperhatikan antara lain: Pohon diletakkan sebagai background (area paling belakang), Perdu dan
semak diletakkan sebagai midground (area tengah), dan terakhir tanaman penutup
atau groundcovers dan rumput diletakkan sebagai foreground (area depan)

4. Pengolahan Media Tanam

Pengolahan media tanam yang baik dengan pencampuran tanah humus dan pupuk (organik atau
non organik) sangat berperan bagi kelangsungan hidup tanaman kita. Penyiraman yang baik juga
harus diperhatikan terutama pada pagi dan sore hari. Untuk penyirama jika memiliki dana lebih, bisa
menggunakan sprinkler (penyiram air otomatis) yang dapat disetting sesuai keinginan kita.

5. Drainase

Pada musim hujan bagian ini yang penting diperhatikan. Tanpa drainase kebun atau taman kita bisa
banjir. Kenapa? Karena pada dasarnya drainase untuk mengatur aliran air yang sudah tidak terpakai
dialihkan ke pembuangan riol (istilahnya got). Tapi ada juga alternatif pembuatan drainase ini
dengan pembuatan lubang biopori.

ELEMEN-ELEMEN TAMAN

Untuk memahami elemen-elemen taman, perhatikanlah contoh desain taman di bawah ini.
A. Desain Taman - Frontyard Garden (taman di depan rumah)

Desain taman ini, akan dijelaskan dengan memisahkan antara elemen lunak (softscape) dan elemen
keras (hardscape). Elemen lunak adalah elemen pendukung seperti pohon, perdu dan semak,
tanaman penutup tanah, dan rumput. Sedangkan elemen keras adalah elemen pendukung taman
seperti kerikil, batu, lampu taman, dan lain sebagainya.

1. Elemen Lunak

Sesuai dengan temanya, taman ini diisi dengan berbagai tanaman tropis yang mudah ditemui di
Indonesia. Untuk pohon, dapat diletakkan 2 Pohon Kamboja yaitu di sudut taman dalam dan di luar
areal rumah. Selain itu, dapat pula menghadirkan palem merah (Dypsis lasteliana) di sudut taman.
Tentunya sesuai dengan selera klien.

Untuk perdu dan semak, dapat menggunakan tanaman seperti Heliconia chatartea ‘Sexy Pink’
(pisang-pisangan), Spathyphillum wallisi ‘White Sail’ (Bakung), Bougainvillea glabra ‘Fuschia’, Pink
Rose, Alamanda ‘Yellow’, Crinum sp., dan Strellitzia reginae. Selain itu, dapat pula menggunakan
tanaman air di dalam pot yaitu Teratai dan bunga lotus.

Sedangkan untuk tanaman penutup tanah, dapat menggunakan Ophiopogon japonicus (Kucai)
sebagai pembatas antara area shrubs dan rumput. Dan untuk pemilihan rumput, dapat dipilih
rumput Gajah karena rumput ini dikenal ‘bandel’ dalam segala situasi dan kondisi.

2. Elemen Keras
Elemen keras yang dapat digunakan pada desain ini seperti gravel/kerikil, pot, batu
granit/palimanan, dan drainase. Gravel/kerikil dibuat untuk mengatasi aliran air yang ada di area
taman, atau bisa juga disebut drainase. Kalau memungkinkan bisa juga membuat lubang biopori di
dalam taman ini. Pot yang berisikan tanaman dimaksudkan sebagai aksen agar terlihat tidak kaku.

Kemudian untuk area carport, dapat dibuat dengan meletakkan batu palimanan atau bisa juga batu
andesit. Tapi tidak semua area carport ini ditutup dengan batu, karena didesain ada celah untuk
ditanami rumput agar air bisa kembali ke dalam tanah. Selain itu desain carport ini dimaksudkan
agar tidak terlalu panas pada siang hari.

B. Desain Taman - Backyard Garden (Halaman belakang rumah)

Halaman ini terletak diantara bangunan utama dan bangunan di belakang. Desainnya untuk
mempercantik di depan ruang kamar tidur dan dapur. Desain ini dibagi dalam dua bagian.

1. Hardscape (Elemen Keras)

Taman ini terdapat akses menuju kamar tidur (di sebelah kiri gambar) dan dapur. Akses stepping
stone (jalan setapak) yang terbuat dari batu andesite berukuran 70×40 cm dengan jarak antar
stepping stone 10 cm. Pembuatan water feature yang berupa pot yang mengeluarkan air dengan
menggunakan bubbling effect, melengkapi elemen air pada lingkungan dari rumah ini.

Finishing kolam air menggunakan batu andesite random style (penyusunan acak) di sekelilingnya.
Dari pinggiran kolam ke permukaan air berjarak 15 cm, dengan kedalaman air 40 cm dari permukaan
air. Penggunaan waterproof membrane/screed dimaksudkan agar air yang ada di kolam tidak
merembes ke struktur betonnya. Dan terakhir instalasi pipa dan pompa untuk memberi sirkulasi air
dan untuk mencegah hadirnya jentik nyamuk.

2. Softscape (Elemen Lunak)

Pemilihan vegetasi masih menggunakan konsep taman tropis. Pohon palem Jepang dengan nama
latin Ptychosperma macarthurii diletakkan di sudut taman. Dapat pula menghadirkan 2 pot tanaman
yang berisi Philodendron selloum (mirip daun talas) dan Ixora sinesis.

Sphatoglotis Sp. (Anggrek Tanah), Heliconia psittacorrum ‘Lady Di’, dan Spathiphyllum walisii (White
sail) digunakan sebagai tanaman perdu dan semak. Tanaman penutup tanah yaitu Ophiopogon
japonicus (Kucai) dan rumput.

Anda mungkin juga menyukai