DOSEN PENGAMPU: Ir. SRI RAHMI INAYANSIH P., S.T., M.P.W.
OLEH: NAMA: FISRAWATI NIM: 2210208
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI 2023 PERANCANGAN TAPAK PADA GEDUNG OLAHRAGA Konsep adalah sebuah awal mula proses perancangan dimana seorang perancang (designer) memilih dan menentukan suatu jenis produk rancangan bangunan yang akan dilakukan. Dalam membuat dan merancang sebuah bangunan, hal pertama yang akan lakukan adalah memikirkan bagaimana konsep bangunan tersebut. an. Konsep akan memandu semua keputusan design masa depan yang diungkapkan melalui sketsa abstrak dan pernyataan mewakili sebuah keinginan. Konsep akan memandu semua keputusan design masa depan yang diungkapkan melalui sketsa abstrak dan pernyataan mewakili sebuah keinginan. Oleh karenanya bangunan gedung olahraga yang nantinya akan dibangun harus memiliki bentuk bangunan yang bisa menyesuaikan bentuk tapak dan kondisi alam sekitarnya. 1. Pengertian perancangan tapak Kata dasar ‘Tapak’ dalam pengertian berarti tapak tangan (palm of the hand), tapak kaki (foot sole, foot print), tapak besi/kuku kuda (horse-shoe), tapak catur (of chessboard), dll. Tapak artinya adalah ‘Site’ dari kata site plan (rencana tapak). Tapak merupakan sebidang lahan atau sepetak tanah dengan batas-batas yang jelas, berikut kondisi permukaan dan ciri- ciri istimewa yang di miliki oleh lahan tersebut. Sebuah tapak tidak pernah tidak berdaya tetapi merupakan sekumpulan jaringan yang sangat aktif yang terus berkembang yang jalin menjalin dalam perhubungan- perhubungan. Menurut Ir.Haryani,Mtp, 2010 menyatakan bahwa Perencanaan tapak adalah suatu seni dan ilmu penatagunaan bagian-bagian suatu lahan/tapak secara teratur, terinci, fungsional dan merupakan suatu proses yang kreatif yang menghendaki kemampuan mengolah dari berbagai faktor-faktor kemungkinan. Perencana tapak dapat menata dan menentukan bermacam-macam penggunaan kawasan/fungsional khusus, bangunanan, jaringan jalan, jaringan utilitas, dan landscape pada tapak tersebut secara mendetail baik tapak untuk periwisata, perkantoran, pendidikan, pusat pembelanjaan, perumahan dan lain-lain. Perencanaan Tapak (siteplan) adalah berkaitan dengan tahap proses perancangan landskap, melibatkan beberapa bagian antara lain penataan guna lahan, akses, sirkulasi, privasi, keamanan, drainase, dll. Dilakukan dengan menyusun elemen-elemen lahan,tanaman,air, bangunan dll. Pengertian tersebut menurut ahli Landscaper. Jadi dengan kata lain Perencanaan tapak adalah sebuah kegiatan yang dilakukan guna mengolah tapak atau lahan dengan sebaik mungkin dengan memperhatikan beberapa hal. sebuah pusat pemasaran. Tapak yang baik dapat meningkatkan peluang sebuah pusat pemasaran untuk menunjang fungsi dan menghasilkan keuntungan bagi bangunan tersebut. Oleh karena itu, pemilihan tapak merupakan unsur penting yang harus dipertimbangkan. Analisis tapak dilakukan berdasarkan data-data tapak yang ada, mulai dari batas, bentuk, ukuran, dan sebagainya. Analisis tapak ini digunakan untuk mengetahui potensi apa saja yang ada pada tapak, sehingga perancangan bangunan dapat berfungsi dengan baik dan optimal. 2. Faktor alam yang menjadi landasan perancangan tapak a. Dasar Geologi dan Bentuk Lahan Geologi berasal dari bahasa Yunani yaitu terdiri atas 2 kata geo dan logos, geo berarti bumi dan logos berarti ilmu pengetahuan. Geologi adalah ilmu pengetahuan bumi mengenai asal, struktur, komposisi dan sejarahnya (termasuk perkembangan, kehidupan) serta proses-proses yang telah menyebabkan keadaan bumi seperti sekarang ini (Written n Brooks, 1972 ;204). b. Topografi Dalam pengertian yang lebih luas, topografi tidak hanya mengenai bentuk permukaan saja, tetapi juga vegetasi dan pengaruh manusia terhadap lingkungan, dan bahkan kebudayaan local (Ilmu Pengetahuan Sosial). c. Hidrologi Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari air dalam segala bentuknya (cairan, padat, gas) pada, dalam atau di atas permukaan tanah termasuk di dalamnya adalah penyebaran daur dan perilakunya, sifat-sifat fisika dan kimia, serta hubungannya dengan unsur-unsur hidup dalam air itu sendiri. d. Tanah Tanah merupakan salah satu penyusun bagian permukaan bumi . Menurut susunannya e. Vegetasi Analisis vegetasi adalah metode yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar sebaran berbagai macam spesies yang ada dalam suatu area. Kegiatan ini dilakukan melalui pengamatan langsung dan dengan membuat plot, serta mengamati morfologi dan identifikasi vegetasi yang ada. Analisis vegetasi juga digunakan untuk mengetahui fungsi dan jenis-jenis vegetasi apa saja yang nantinya akan digunakan serta mengetahui penempatan vegetasi tersebut dalam tapak perancangan. f. satwa Kehidupan binatang liar harus dipertimbangkan khususnya dalam pemilihan tapak untuk kebun raya atau daerah rekreasi. Binatang- binatang liar juga dapat menambah warna yang semarak, bentuk serta gerakan-gerakan pada lansekap. g. Faktor iklim Menurut (World Climate Conference : 1979) iklim adalah Sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang secara statistik cukup dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda dengan keadaan pada setiap saatnya. Menurut (Glenn T. Trewartha : 1980) iklim adalah Konsep abstrak yang menyatakan kebiaasan cuaca dan unsur-unsur atmosfer di suatu daerah selama kurun waktu yang panjang. 3. Faktor cilture yang menjadi landasan perancangan tapak a. Tata guna lahan Lahan merupakan ruan fungsional yang ditujukan untuk menempati perbagai macam penggunaan lahan, berfungsi sebagai setting ari sistem aktivitas, komoditas, sumber daya citra dan kawasan estetika. b. Lalu Lintas & Transportasi Lalu lintas dan transportasi juga ikut mempengaruhi pemilihan lahan dan analisisnya. Sebuah taman bermain tentu tidak akan cocok dibangun didekat jalan raya yang terdapat banyak kendaraan lalu alang c. Kepadatan &Pembagian daerah Pembagian daerah dan lalu lintas tentunya juga akan ikut menjadi pertimbangan. Daerah yang sudah ditetapkan sebagai area pemukiman warga akan tidak sesuai jika didalamnya dibuat taman dengan skala besar. d. Utilitas e. Bangunan-bangunan yang ada Bangunan-bangunan yang ada di sekitar lahan atau tapak juga sangat mempengaruhi. Misalnya saat memiliki lahan disekitaran Pabrik maka harus diperhitungkan juga kebisingan dari pabrik tersebut. f. Faktor-faktor sejarah Peninggalan-peninggalan sejarah ini memiliki arti penting dan juga dapat menjadi simbol dan contoh bagi kehidupan masyarakat milenial yang modern sekarang ini. Ini merupakan satu simbol penting mengenai keberagaman identitas budaya di Indonesia, yang dapat dilihat dari aspek benda cagar budaya yang ada. 4. Faktor estetika yang menjadi landasan perancangan tapak a. Bentuk-bentuk alami Bentuk alami dapat dijabarkan sebagai pandangan kita ke bentuk- bentuk yang paling sederhana dan teratur. Semakin sederhana dan teraturnya suatu wujud, semakin mudah untuk diterima dan dimengerti. b. pola Ruang Pola ruang atau pola Sirkulasi adalah elemen dalam membentuk struktur lingkungan. 5. Analisis tapak a. Analisis ROW jalan Dalam konsep pencapaian di sini akan diterapkan sebauh konsep yang akan memudahkan pengunjung dalam akses pencapaian pada tapak, dimana dalam penerapannya akan terjadi pelebaran jalan menjadi dua jalur yang dipisahkan oleh median jalan (boulevard), hal ini dilakukan selain untuk memudahkan pengunjung juga untuk menghindari kemacetan pada jalur akses Gate entrance di tapak, karena arah sirkulasi menuju site menggunakan sistem akses langsung dari jalan raya yang merupakan pencapaian terbaik, sehingga kemacetan di jalan tersebut dapat dihindari. b. Analisis terhadap matahari Berdasarkan analisis diketahui bahwa bentuk segi empat merupakan bentuk yang paling efisien dalam hal menimalisir radiasi panas matahari dan mudah dalam hal pengkondisian udara di dalam bangunan, selain itu bangunan yang tegak lurus atau yang sejajar dengan arah matahari harus dihindari. Karena jika tegak lurus dengan matahari permukaan bangunan akan lebih banyak menerima radiasi panas matahari secara berlebihan yang mengakibatkan temperatur di dalam bangunan akan naik dan panas. Serta penggunaan vegetasi di sekitar area bangunan, dimana vegetasi berfungsi sebagai filter radiasi panas matahari di luar bangunan. c. Analisis terhadap arah angin Area tapak yang berada daerah perbukitan menyebabkan pada bulan tertentu biasanya ada angin kencang yang bertiup. Untuk menimalisir tekanan angin pada bangunan maka perlu menggunakan vegetasi yang berfungsi untuk mengurangi kecepatan angin tersebut. d. Analisa terhadap aliran drainase Kemiringan Jalan yang ada didepan lokasi kapling pembuangan arah drainase menuju arah utara, karena arah tersebut lebih rendah daripada arah selatan. Sehingga saluran tepi jalan tersebut menjadi saluran kota (roil Kota) yang memiliki besar saluran 1 M (U-100), sedangkan saluran keliling yang ada dilokasi site memilki besaran saluran U60 dan system saluran keliling bangunan GOR memiliki besaran saluran U-30. Demikian urutan penempatan besaran saluran yang terdapat dalam perencanaan pembangunan GOR sesuai dengan jenjang buangan mulai dari bangunan hingga menuju saluran kota (riol kota). e. Analisa bentuk Berdasarkan analisis diketahui bahwa bentuk segi empat merupakan bentuk yang paling efisien dan efektif. Dan konsep bentuk diperoleh dari hasil pengamatan dan analisa terhadap karakterisk lingkungan perancangan, dimana lokasi perancangan merupakan daerah perbukitan dan karakteristik dari kegiatan olahraga itu sendiri yang diintegrasikan dengan prinsip-prinsip keolagragaan yaitu sportif dan tanggung jawab, jujur dan tegas, Sehingga diperoleh prinsip dasar penggambungan arsitektur yang memadukan unsur-unsur keduanya, yaitu adanya unsur garis lengkung yang aerodinamis dan ada unsur garis lurus yang jujur tegas dan terbuka. Bentuk pola ruang pada tapak (lay out) merupakan cerminan konsep dasar dari karakteristik yang memadukan unsur-unsur sperti penjelasan diatas. Pada konsep terbuka tersebut berarti arah sirkulasi yang menghubungkan antar bangunan dibuat mudah, agar pengunjung dapat lebih jelas dan menikmati. Dalam merancang sebuah bangunan Gedung Olah Raga, banyak faktor yang harus diperhatikan sebagai dasar menentukan Konsep Perancangan yang benar. Oleh karena itu, data-data baik primer maupun skunder, sangat mutlak diperlukan sebagai bahan dalam menentukan konsepsi perancangan terhadap tapak bangunan. Karena sebuah Gedung Olah, merupakan sebuah wadah atau tempat yang dikhususkan untuk mewadahi sebuah kegiatan olahraga, dipakai untuk sebuah tempat untuk kegiatan beberapa cabang olahraga. Gedung Olahraga memiliki fasilitas atau penyediaan untuk memenuhi kegiatan lain yang mendukung atau berhubungan dengan fungsi utama bangunan, maka harus dilakukan analisa yang komprehensif terhadap faktor yang ada. Faktor-faktor tersebut meliputi Kondisi Tapak, Analisa ROW jalan, Ikllim (Arah Lintasan Matahari dan arah angin), Bentuk, Utilitas, Struktur Bangunan, Drainase, dan Arsitektur Muatan Lokal). Dengan tahapan analisa yang komprehensif tersebut, diharapkan bisa mendapatkan alternatif konsep tapak yang sesuai dengan tujuan Gedung Olahraga ini dibangun, sup aya bisa bermanfaat secara maksimal.
REFERENSI
Supriyanto, perancangan tapak pada gedung olahraga tanjungpinang, Riau;
Universitas Riau Kepulauan, 2017. Edward T. White, Analisis Tapak, Intermedia Joseph De Chiara dan Lee E. Koppelman (1978), Standar Perencanaan Tapak, Jakarta: Erlangga Rustam Hakim (1987), Unsur Perancangan Dalam Arsitektur Lansekap, Jakarta: PT. Bina Aksara https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-negeri-ar-raniry/ arsitektur/perancangan-tapak/47243489s