Anda di halaman 1dari 4

Definisi Tapak dan Faktor Analisis

Pengertian Perencanaan Tapak

Kata dasar “TAPAK”; tapak tangan (palm of the hand), tapak kaki (foot sole, foot
print),tapak
besi/kuku kuda (horse-shoe), tapak catur (of chessboard),dll.
TAPAK artinya “SITE”; site planàrencana tapak.
1. Pengertian Tapak

Tapak merupakan sebidang lahan atau sepetak tanah dengan batas-batas yang jelas,
berikut kondisi permukaan dan ciri-ciri istimewa yang di miliki oleh lahan tersebut. Sebuah
tapak tidak pernah tidak berdaya tetapi merupakan sekumpulan jaringan yang sangat aktif
yang terus berkembang yang jalin menjalin dalam perhubungan-perhubungan.
Perencanaan tapak adalah pengolahan fisik tapak untuk meletakkan seluruh kebutuhan
rancangan di dalam tapak. Perencanaan tapak dilakukan dengan memperhatikan kondisi
tapak dan kemungkinan dampak yang muncul akibat perubahan fisik di atasnya. Tujuan
dari perencanaan tapak adalah agar keseluruhan program ruangdankebutuhan-
kebutuhannya dapat diwujudkan secara terpadu dengan memperhatikan kondisi,
lingkungan alam, lingkungan fisik buatan dan lingkungan social disekitarnya.

Analisa Tapak

Analisis tapak merupakan analisis yang digunakan dalam suatu perancangan kota
non fisik dan digunakan juga untuk merumuskan program ruang berdasarkan karakteristik
aktifitas pengguna dan aktivitas ruang. Analisis tapak dalam perancangan suatu kawasan
terdiri dari:
1. Analisis Tautan Wilayah
Analisis tautan wilayah digunakan untuk mengetahui keterkiatan atau hubungan
kawasan yang satu dengan lainnya pada site sehingga dapat mengetahui
keberadaan site tersebut.

2. Analisis Topografi
Analisis topografi digunakan untuk mengetahui besar dari kelerengan ataupun
ketinggian dari suatu kawasan sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan
fungsi kawasan dengan peletakan daerah yang akan dibangun.
3. Analisis Lingkungan
Analisis lingkungan digunakan untuk mengatahui perkembangan kondisi fisik yang
berupa abiotik dan biotik yang ada di dalam site.

4. Analisis Aksesibilitas
Analisis aksesibilitas digunakan untuk mengetahui akses keluar masuk dalam
kawasan site maupun menghubungkan site yang satu dengan site lainnya. Dalam analisis
aksesibilitas terdapat golongan aksesibilitas tinggi, sedang, dan rendah.
5. Analisis Kebisingan
Analisis kebisingan digunakan untuk mengetahui seberapa besar intensitas suara
yang sesuai dengan batas yang ditentukan dan disesuaikan dengan fungsi kawasan untuk
tingkat kebisingannya. Dalam analisis kebisingan juga terdapat 3 (tiga) klasifikasi
kebisingan, yaitu kebisingan tinggi, sedang, dan rendah.
6. Analisis Vegetasi
Analisis vegetasi digunakan untuk mengetahui kesesuaian jenis tanaman yang tepat
dan dapat dikembangkan pada kawasan yang ada dalam site sebagai pendukung seperti
penunjuk arah dan pengurang polusi.

7. Analisis View
Analisis ini digunakan untuk mengetahui cara dalam mengamati suatu site dari sisi
pengamat (view to site) untuk memberi pandangan untuk luar site (view from site).

8. Analisis Iklim dan Lintasan Matahari


Analisis ini digunakan untuk mengetahui letak dari suatu bangunan yang dapat
disesuaikan dengan lintasan matahari dan arah angin.
9. Analisis Drainase
Analisis drainase ini digunakan untuk mengetahui sistem aliran air yang ada dalam
kawasan pada suatu site.

Faktor – faktor yang mempengaruhi analisis tapak

 Faktor alam

Proses geologi yang mempengaruhi tapak yaitu proses pembentukan, jenis batuan
di bawah permukaan tanah, kedalaman lapisan tanah keras.

 Angin Laminer

Adalah angin yang berlapis-lapis, tiap lapisan mengalir pada suatu jarak yang
konstan dari lapisan-lapisan di atas dan dibawahnya, serta kecepatan dan arah dari lapisan-
lapisan tersebut tidak berubah-ubah.

Angin Terpisah
Angin terpisah tercipta bila ada perbedaan pada momentum terjadi diantara lapisan-
lapisan dari angin laminar yang disebabkan karena adanya perubahan pada topografi yang
menyebabkan lapisan terendah mempercepat dan terpisah karena ia memperoleh peyisipan
yang lebih ketat diantara permukaan tanah dengan lapisan udara diatasnya.
Angin Turbulen
Angin terpisah tercipta apabila suatu perbedaan pada momentum terjadi di antara lapisan-
lapisan dari angin laminer dikarenakan suatu perubahan pada topografi yang menyebabkan
lapisan terendah mempercepat dan terpisah karena memperoleh penyisipan yang lebih ketat
diantara permukaan tanah dengan lapisan udara yang di atasnya sebagaimana lapisan dasar
mempercepat, ia meninggalkan suatu rongga dibelakangnya, dan pola angin mengikuti
perubahan untuk mengisi rongga itu, menciptakan turbulensi. Profil disebuah bukit dan lembah
menciptakan variasi-variasi yang didasarkan kepada kecuraman dan orientasi kelandaian atau
berkenaan dengan pola-pola yang berpengaruh.

 Hidrografi
Pola drainase pada tapak dapat berpengaruh besar pada perancangan tapak
Unsur hidrografis .

 Hidrografi

Pola drainase pada tapak dapat berpengaruh besar pada perancangan tapak
Unsur hidrografis mempunyai peranan utama dalam pembuatan sistem drainase tapak
dengan memanfaatkan pola drainase daerah aliran air yang ada.

 Margasatwa

Kehidupan binatang liar harus dipertimbangkan khususnya dalam pemilihan tapak


untuk kebun raya atau daerah rekreasi. Binatang-binatang liar juga dapat menambah warna
yang semarak, bentuk serta gerakan-gerakan pada lansekap.
Tanah
-Kecocokan bagi landasan struktur, bahan-bahan tumbuh-tumbuhan yang menunjang
-Tipe dan kondisi : tanah lempung, pasir, lumpur, berat atau ringan, kompak atau berpori
-Perubahan-perubahan pada tipe tanah diseluruh tapak
-Keasamanataukebasaan
-Lapisan humus padatapak
-Kemampuantanahuntukmenyerap air
-Kemampuantanahuntukmencegaherosi
Topografi
-Faktor yang mempengaruhi pemilihan tapak berdasarkan topografi tapak sebagai berikut
:
-Kecuramanataukedataran
-Keseragaman
-Perhubunganterhadappermukaan-permukaandisekitarnya
-Elemen-elemen yang ada yang permukaannya tidak dapat diubah-tempat-tempat dimana
pembentukan permukaan baru harus memenuhi karakter yang ada -Erosi
-Orientasikelandaian / lereng.
Topografi berupa peta topografi dan analisis slope:
Survey topografi
Untuk tapak yang meliputi wilayah yang cukup luas seperti taman kota dan kebun raya
metode yang sering digunakan yaitu survey udara.
Gangguan-gangguan
Gangguan-gangguan di luar tapak yang bersifat visual, pendengaran, dan bau serta yang
menyangkut resiko keamanan dan keselamatan harus diperhatikan

FAKTOR KULTUR

Tata guna lahan yang ada dan gangguan dari luar


Pada tapak, pola tata guna lahan yang ada perlu ditandai secara khusus, yaitu fasilitas
lingkungan publik maupun semipublik seperti perumahan, perdagangan, industri, GSB
perlu diinventarisasi untuk mengetahui arah pengembangannya secara menyeluruh.

FAKTOR ESTETIKA

Bentuk – BentukAlam
Bentuk – bentuk lahan, batu karang, cadas yang menjorok ke depan, batu – batu,
danau, sungai, kolam, atau hutan, sering mempunyai pemandangan yang bagus dan
mungkin dapat disatukan dengan bentuk arsitektur dalam suatu pengembangan tapak.

Pemandangan dan Vista


Vista adalah pemandangan yang terbatasi, biasanya diarahkan kepada suatu ruang
atau halaman elemen terminal. Vista di kendalikan keseluruhannya oleh perancang.suatu
vista dapat berupa bagian dari suatu pemandangan keseluruhan, mungkin dialami oleh
suatu skala yang lebih kecil. Suatu vista tidak mengagumkan, mengesankan, atau
didominasi tapak : vista dapat dirancang pada suatu skala yang lebih kecil.

Anda mungkin juga menyukai