Tata Bangunan
Dalam Rencana Detail Tata Ruang
misalnya di sebuah zona dengan KDB 60%, maka properti yang dapat
dibangun luasnya tak lebih dari 60% dari luas lahan
Contoh Perhitungan :
Bangunan berlantai 2 dengan luas
- Lantai 1 = 60 m2
- Lantai 2 = 60 m2
Berdiri di atas sebidang lahan dengan luas 100 m2
60 + 60
Sumber : kuliahdesain.com KLB = = 1,2
100
Contoh Kasus :
Tuan Amir memiliki tanah kosong di jalan
Kejayaan Depok
Seluas 300 m2. Tuan Amir berniat membangun Jawab :
ruko/rukan 1. Luas total lantai Bangunan ruko/rukanTuan
Berdasarkan rencana kota dan peraturan zonasi,
Amir adalah
lahan yang
= Nilai KLB × Luas tanah
dimiliki Tuan Amir berada dalam Zona
Perdagangan-Jasa (K3) dengan nilai Koefisien = 1,8 × 300 m2
Dasar Bangunan (KDB) 60% dan nilai = 540 m2
Koefisien Lantai Bangunan (KLB) 1,8 2. Lantai bangunan = luas total lantai : luas
lantai dasar
Pertanyaan : = 540 m2: 180 m2 (luas
1. Berapakah luas total lantai bangunan ruko/ lantai dasar)
rukan Tuan Amir yang boleh dibangun sesuai = 3 lantai
ketentuan rencana kota?
2. Berapa lantai ruko/rukan yang diperbolehkan
sesuai ketentuan rencana kota
3. Koefisien Dasar Hijau (KDH) Minimum
Bangunan
4. Luas Kavling Minimum
Basement
Permukaan tanah
Sumber : https://www.pngegg.com/id/png-nxgql
2. Garis Sempadan Bangunan (GSB) Minimum)
GSB adalah jarak minimum antara garis pagar terhadap dinding
bangunan terdepan. GSB ditetapkan dengan mempertimbangkan
keselamatan, resiko kebakaran, kesehatan, kenyamanan, dan estetika.
Bangunan
Bangunan Bangunan
Bangunan