Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang adalah ketentuan teknis Ketentuan Tata Bangunan adalah ketentuan yang mengatur bentuk,
tentang kepadatan zona terbangun yang dipersyaratkan pada zona besaran, peletakan, dan tampilan bangunan pada suatu zona untuk
tersebut dan diukur melalui Koefisien Dasar Bangunan (KDB), menjaga keselamatan dan keamanan bangunan. Komponen ketentuan
Koefisien Lantai Bangunan (KLB), dan Koefisien Daerah Hijau (KDH), tata bangunan minimal terdiri atas Garis Sempadan Bangunan (GSB)
baik di atas maupun di bawah permukaan tanah. minimum, Ke?nggian Bangunan (TB) maksimum, serta jarak bebas
bangunan minimal, meliputi Jarak Bebas Samping (JBS) dan Jarak
Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang adalah ketentuan mengenai
Bebas Belakang (JBB).
intensitas pemanfaatan ruang yang diperbolehkan pada suatu zona.
GSB Depan
Koefisien Dasar Bangunan (KDB) adalah Garis Sempadan Bangunan (GSB) 10-25 meter
60%
angka persentase perbandingan antara luas adalah garis yang tidak boleh dilampaui
seluruh lantai dasar bangunan gedung dan KDB oleh bangunan ke arah sempadan jalan GSB Samping/ Belakang
luas lahan/tanah perpetakan/daerah maksimum yang ditetapkan 2-5 meter
perencanaan yang dikuasai
Setiap pemilik usaha/pengguna lahan wajib menyediakan prasarana, Syarat Penggunaan Lahan di KEK Palu
sarana, dan utilitas dengan proporsi paling sedikit 30% (tiga puluh
Kegiatan usaha di dalam KEK Palu diharuskan berbentuk badan usaha
persen) dari keseluruhan luas lahan.
yang berbadan hukum, yaitu berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau
Koperasi, yang didirikan di Indonesia berdasarkan hukum yang berlaku
Jalan Lingkungan dan Parkir dan telah dilengkapi dengan surat-surat perizinan terkait jenis kegiatan
yang bersangkutan.
Pengguna lahan wajib menyediakan jalan lingkungan dan tempat parkir
di dalam lahannya untuk tamu dan karyawan. Permohonan industri harus melampirkan aplikasi permohonan untuk
dapat menjalankan industri atau kegiatan usaha di KEK Palu:
Tempat Bongkar Muat dan Penyimpanan Barang
Pengguna lahan wajib menyediakan tempat kegiatan bongkar muat dan 1 Akta Pendirian Perusahaan
penyimpanan barang di dalam lahannya dengan memperhatikan estetika Akta Pendirian Perusahaan dan/atau Akta Perubahan (bila
bangunan dan lingkungan. ada) yang telah memperoleh pengesahan dari Administrator
KEK Palu atau telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia.
Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Sementara
Pengguna lahan wajib menyediakan jtempat pembuangan sampah 2 Berkas NIB Perusahaan
sementara yang terlindung dari pandangan sebelum diangkut oleh Berkas Nomor Induk Berusaha (NIB) yang telah memenuhi
layangan pengelolaan sampah oleh Pengelola KEK. komitmen sebagaimana hasil verifikasi Administrator KEK
Palu beserta kementerian/lembaga terkait sesuai dengan
Jaringan U?litas peraturan perundangan.
Sarana Lainnya
Pengguna lahan dapat menyediakan cafetaria/kantin, tempat ibadah,
dan sarana lainnya di dalam lahannya.
Pelaksanaan pembangunan fisik gedung dan sarana pendukungnya harus Seluruh kegiatan konstruksi yang dilakukan oleh perusahaan pengguna
diawali dengan pengurusan perizinan sesuai dengan ketentuan yang lahan atau pihak lain untuk kepentingan perusahaan pengguna lahan
berlaku di KEK Palu. harus memperoleh izin dari BPST selaku BUPP KEK Palu.
a. Pelaksanaan pembangunan fisik gedung pabrik harus telah Untuk mendapatkan izin tersebut, perusahaan pengguna lahan harus
memperoleh Izin Pendahuluan dari BPST selaku BUPP KEK Palu dan membayar Biaya Dampak Konstruksi (BDK) dan Biaya Dampak
disetujui oleh Administrator KEK Palu. Lingkungan (BDL). Ketentuan mengenai BDK dan BDL dituangkan
b. Dalam jangka 4 minggu persetujuan pendahuluan pemanfaatan lahan, dalam ketentuan perusahaan pengelola KEK Palu.
maka pengguna lahan wajib mengurus seluruh persyaratan teknis Perusahaan pengguna lahan atau kontraktor pembangunan harus:
sesuai dengan peraturan yang berlaku. a. menyusun jadwal pembangunan fisik dan jam kerja pelaksanaan
c. Pengguna lahan harus memulai aktivitas pembangunan fisik proyek, serta menyerahkannya kepada BPST.
b. meletakkan timbunan material di dalam batas lahannya. Tidak
gedung/pabik selambat-lambatnya 1 tahun sejak ditandatanganinya
diperkenankan meletakkan timbunan material di luar batas lahannya.
SPPT.
c. mendirikan bangunan permanen ataupun semi permanen bagi pekerja
d. BPST dapat melakukan pembatalan SPPT jika pengguna lahan tidak proyek konstruksi dengan izin dari BPST.
melakukan aktivitas pembangunan fisik setelah waktu yang telah d. mendirikan pagar pembatas lahan dan papan informasi pekerjaan
ditentukan. selama proyek konstruksi berjalan.
e. Pembatalan SPPT dapat dilakukan sepihak oleh BPST jika tidak ada e. memohon izin kepada BPST jika akan melakukan pembuangan tanah
konfirmasi/penjelasan dari pengguna lahan kepada BPST. Atas ataupun sisa-sisa material keluar dari batas lahannya.
pembatalan SPPT, BPST akan mengembalikan biaya pemanfaatan f. bertanggung jawab jika terjadi kerusakan prasarana, sarana, dan
lahan kepada pengguna lahan setelah dipotong 10% sebagai sanksi fasilitas KEK akibat dari pembangunan fisik yang dilakukan.
administrasi. g. memperhatikan aspek keamanan dan keselamatan kerja, serta
kenyamanan lingkungan KEK.
f. Pengurusan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) atas gedung/ bangunan
pabrik dilakukan oleh perusahaan pengguna lahan yang bersangkutan Jika terdapat pembangunan gedung tambahan, maka pengguna lahan
dan diajukan oleh konsultan perencana yang bersertifikat ke BPST harus memohon dan mendapatkan persetujuan tertulis dari BPST sesuai
selaku BUPP KEK Palu sesuai dengan peraturan perundangan yang dengan peraturan perundangan yang berlaku.
berlaku. Setiap bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh pengguna lahan, BPST
bersama Administrator KEK Palu dapat memberikan teguran tertulis
dan/atau penghentian/pembongkaran atas pekerjaan pembangunan
fisik.
b. Pembayaran Biaya Pemeliharaan per bulan, paling lambat setiap f. BPST hanya memberikan kesempatan 1 kali penundaan pembayaran
tanggal 20 bulan berjalan. Setiap keterlambatan pembayaran akan Biaya Pemeliaharaan. Jika kesepakatan waktu penundaan dilanggar,
dikenakan denda sebesar 1% per hari hingga Biaya Pemeliharaan maka BPST dapat memberikan sanksi kepada pengguna lahan dan/
dibayarkan. atau bangunan/properti sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.