Anda di halaman 1dari 9

UAS

Nama : Devi Silvia

Nim : 321910096

Kelas : Ars 19D

Mata Kuliah : Etika Profesi

1. Jelaskan mengenai:
a. IMB dan perubahannya menjadi apa,
b. Dasar perubahannya, dan
c. Cara pembuatannya (schematic atau bagan).

Jawab:

a. IMB (Izin Mendidrikan Bangunan) adalah Pwrizinan  yang diberikan oleh Kepala Daerah kepada
pemilik bangunan untuk membangun baru, mengubah, memperluas, mengurangi, dan/atau
merawat bangunan sesuai dengan persyaratan administratif dan persyaratan teknis yang berlaku.
IMB di rubah menjadi PBG oleh pemerintah, PBG adalah Persetujuan Gedung Bangunan.

b. Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 16 Tahun
2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung.
Peraturan ini merupakan tindak lanjut dari ketentuan Pasal 24 dan Pasal 185 huruf b Undang-undang
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Dalam aturan ini disebutkan, Pemerintah menghapus
status Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan menggantinya dengan Persetujuan Bangunan
Gedung (PBG). PBG menjadi istilah perizinan yang digunakan untuk dapat membangun bangunan
baru atau mengubah fungsi dan teknis bangunan tersebut.
Hal ini sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 17 PP Nomor 16 Tahun 2021 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.  Berdasarkan
ketentuan tersebut, PBG adalah perizinan yang diberikan kepada pemilik Bangunan Gedung untuk
membangun baru, mengubah, memperluas, mengurangi, dan/atau merawat Bangunan Gedung sesuai
dengan standar teknis Bangunan Gedung. Dengan dirilisnya aturan tersebut, maka aturan lama soal
pendirian bangunan yang diatur dalam PP Nomor 36 Tahun 2005 tentang IMB resmi dicabut.

c.
Pemohon Penerimaan Verisifikasi Pencetakan surat
Berkas persyaratan Berkas rekomendasi

Cetak tanda Penandatanganan Pencetakan Verisifikasi


terima berkas IMB IMB izin IMB

Penyerahan surat
izin ke pemohon

2. Jelaskan mengenai gambar berikut dan kaitkan dengan undang-undang atau peraturan secara
arsitektur dan lingkungan.

a. “Bangunan adalah Toko Merah di Kota Tua Jakarta”


Untuk bangunan huruf a lebih utamakan estetik warna merah dalam undang2 bahwa
upaya memajukan arsitektur dilakukan melalui praktik arsitek yang andal dan profesional
yang mampu meningkatkan nilai tambah, daya guna, dan hasil guna; memberikan
pelindungan kepada masyarakat dan karya arsitektur Indonesia; serta mewujudkan
pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan;

Dalam ini hak kewajiban untu warna juga tertera tergantung dari pemilik .
Hak dan Kewajiban Pemilik dan Pengguna Bangunan Gedung
Pasal 40 (1)
Dalam penyelenggaraan bangunan gedung, pemilik bangunan gedung mempunyai hak:
 mendapatkan pengesahan dari Pemerintah Daerah atas rencana teknis bangunan gedung
yang telah memenuhi persyaratan;
 melaksanakan pembangunan bangunan gedung sesuai dengan perizinan yang telah
ditetapkan oleh Pemerintah Daerah;
 mendapatkan surat ketetapan bangunan gedung dan/atau lingkungan yang dilindungi dan
dilestarikan dari Pemerintah Daerah;
 mendapatkan insentif sesuai dengan peraturan perundangundangan dari Pemerintah
Daerah karena bangunannya ditetapkan sebagai bangunan yang harus dilindungi dan
dilestarikan;
 mengubah fungsi bangunan setelah mendapat izin tertulis dari Pemerintah Daerah;
 mendapatkan ganti rugi sesuai dengan peraturan perundangundangan apabila
bangunannya dibongkar oleh Pemerintah Daerah atau pihak lain yang bukan diakibatkan
oleh kesalahannya.

(2) Dalam penyelenggaraan bangunan gedung, pemilik bangunan gedung mempunyai


kewajiban:
 menyediakan rencana teknis bangunan gedung yang memenuhi persyaratan yang
ditetapkan sesuai dengan fungsinya;
 memiliki izin mendirikan bangunan (IMB);
 melaksanakan pembangunan bangunan gedung sesuai dengan rencana teknis yang telah
disahkan dan dilakukan dalam batas waktu berlakunya izin mendirikan bangunan;
 meminta pengesahan dari Pemerintah Daerah atas perubahan rencana teknis bangunan
gedung yang terjadi pada tahap pelaksanaan bangunan.

b. “Bangunan adalah Sampoerna Strategic Square di Jakarta Selatan”

untuk bangunan huruf B Lebih kearah konsep classic dalam undang2 Bangunan gedung adalah
wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau
seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat
manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan,
kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus.Penyelenggaraan bangunan
gedung adalah kegiatan pembangunan yang meliputi proses perencanaan teknis dan pelaksanaan
konstruksi, serta kegiatan pemanfaatan, pelestarian, dan pem-bongkaran.Pemanfaatan bangunan
gedung adalah kegiatan memanfaatkan bangunan gedung sesuai dengan fungsi yang telah
ditetapkan, termasuk kegiatan pemeliharaan, perawatan, dan pemeriksaan secara berkala.

Persyaratan penampilan bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus
memperhatikan bentuk dan karakteristik arsitektur dan lingkungan yang ada di sekitarnya. (3)
Persyaratan tata ruang dalam bangunan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus
memperhatikan fungsi ruang, arsitektur bangunan gedung, dan keandalan bangunan gedung. (4)
Persyaratan keseimbangan, keserasian, dan keselarasan bangunan gedung dengan lingkungannya
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus mempertimbangkan terciptanya ruang luar bangunan
gedung, ruang terbuka hijau yang seimbang, serasi, dan selaras dengan lingkungannya. (5)
Ketentuan mengenai penampilan bangunan gedung, tata ruang dalam, keseimbangan, dan
keselarasan bangunan gedung dengan lingkungannya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat
(2), ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

3. Jelaskan persyaratan administrasi dan teknis bangunan gedung!

Jawab:

PERSYARATAN ADMINISTRATIF BANGUNAN GEDUNG


Umumnya, persyaratan administratif bangunan gedung mencakup beberapa hal berikut:

• Status hak atas tanah, dan/atau izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah
Hal ini bisa diperkuat dengan beberapa dokumen, seperti Sertifikat Hak Atas Tanah (yang
diatur dalam Permen ATR Nomor 7 Tahun 2016), Hak Guna Bangunan (SHGB) atau Hak
Guna Usaha (HGU).

• Status kepemilikan bangunan gedung


Harus memiliki surat tanda bukti yang dikeluarkan dari pemerintah kepada pemilik
sebuah bangunan gedung sebagai pernyataan bahwa bangunan yang bersangkutan adalah
benar miliknya dan tanggung jawab bangunan tersebut menjadi tanggung jawabnya

• Izin mendirikan bangunan


adalah sebuah produk hukum yang berisi perizinan yang diberikan oleh Kepala Daerah kepada
pemilik bangunan untuk membangun baru, mengubah, memperluas, mengurangi, merawat
atau merobohkan bangunan sesuai dengan persyaratan administratif dan persyaratan teknis
yang berlaku.

PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG


Ada dua persyaratan bangunan gedung yang berlaku, yaitu persyaratan tata bangunan (meliputi
peruntukan lokasi dan intensitas bangunan gedung, hingga arsitektur), dan persyaratan keandalan gedung
(meliputi faktor keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan gedung).
Elemen keandalan gedung dibutuhkan ketika Anda membangun denah rumah untuk menentukan jalan
keluar, meletakkan ventilasi dan saluran sanitasi, hingga mengawasi struktur atas dan bawah bangunan.
• Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
Angka presentase perbandingan antara luas lantai dasar bangunan gedung dan luas
persil/kaveling/blok peruntukan.

• Koefisiensi Lantai Bangunan (KLB)


Angka perbandingan antara luas seluruh lantai bangunan dengan luas tanah/lahan yang
dimiliki.

• Garis Sempadan Bangunan (GSB)


Garis yang membatasi jarak bebas minimum dari bidang terluar suatu massa bangunan gedung
terhadap batas lahan yang dikuasai. Dengan kata lain, hal ini membatasi jarak antara tepi luar
bangunan dengan jalan. Rasio ini berbeda di tiap daerah; ada yang rasionya 0, ada yang
menggunakan rumus setengah dari lebar jalan raya, ada yang menetapkan batas tetap 3-5
meter.

• Koefisien Dasar Hijau (KDH)


Angka presentase perbandingan antara luas seluruh ruang terbuka di luar bangunan yang
ditujukan untuk penghijauan. Umumnya, KDH ditetapkan minimal 10% pada daerah padat
atau sangat padat. Angka ini bisa berubah mengikuti ketinggian dan kepadatan suatu wilayah.

• Koefisien Tapak Basemen (KTB)


Angka presentase perbandingan antara luas tapak basemen dengan luas tanah
perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai. Angka ini biasanya berbeda di tiap daerah dan
hanya berlaku jika Anda membangun basemen.

4. Jelaskan mengenai:
a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011
b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2018

jawab :

a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011 Tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi. Dalam Peraturan Menteri ini disampaikan
hal‐hal yang berkaitan dengan K3, yaitu antara lain termuat dalam:
• Dokumen Pemilihan;
• Dokumen Penawaran;
• Syarat‐Syarat Umum Kontrak;
• Syarat‐Syarat Khusus Kontrak

bahwa dalam rangka percepatan pelaksanaan Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa
Konsultansi perlu dilakukan penyempurnaan terhadap Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 07/PRT/M/2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa
Konsultansi sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor 07/PRT/M/2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor 07/PRT/M/2011 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi
dan Jasa Konsultansi;

b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 01/PRT/M/2018 tentang
Bantuan Pembangunan dan Pengelolaan Rumah Susun, ini ditetapkan dengan pertimbangan :
a. bahwa negara bertanggung jawab melindungi segenap bangsa Indonesia dalam
penyelenggaraan perumahan melalui rumah susun yang layak bagi kehidupan yang sehat,
aman, harmonis, dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia;
b. bahwa penyelenggaraan perumahan melalui rumah susun sebagaimana dimaksud dalam huruf
a untuk meningkatkan ketersediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah,
kebutuhan khusus, dan Aparatur Sipil Negara sehingga memerlukan pedoman yang mengatur
tentang bantuan pembangunan dan pengelolaan rumah susun;
c. bahwa Pasal 15 ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun
menyatakan pembangunan rumah susun umum, rumah susun khusus, dan rumah susun
negara merupakan tanggung jawab pemerintah;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c,
perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang
Bantuan Pembangunan dan Pengelolaan Rumah Susun;

5. Sebutkan dan buatlah dengan tabel perbedaan arsitek sebagai konsultan perencana dan pengawas!

Jawab:

konsultan perencana Konsultan Pengawas

Mengadakan penyesuaian keadaan lapangan Mengelola administrasi dalam kontrak kerja

Membuat gambar kerja pelaksanaan Melakukan pengawasan selama proyek kontruksi


berjalan

Membuat rencana kerja dan syarat-syarat Memberikan saran atau pertimbangan kepada
pelaksanaan bangunan (RKS) pemilik proyek

Membuat Rencana Anggaran Biaya Melakukan koreksi dan memberikan persetujuan


mengenai hasil gambar yang diajukan oleh
kontraktor

Memproyeksi gagasan atau ide-ide kreatif pemilik Memilih dan menyetujui tipe dan merek
proyek kedalam desain bangunan bahan/material kontruksi yang di usulkan
kontraktor

Melakukan perubahan desain apabila terjadi


penyimpangan pelaksanaan pekerjaan di lapangan

Mempertanggung jawabkan desain dan


perhitungan struktur bangunan jika terjadi
kegagalan kontruksi

Mengurus Perizinan mendirikan bangunan (IMB)


6.Jelaskan mengenai lingkup kerja penyusunan work breakdown structure!

Jawab:

Work Breakdown Structure (WBS) adalah daftar kegiatan atau target dari ruang lingkup suatu
proyek yang terorganisir dan biasa dibuat dengan menggunakan project management tools. ada dua
pendekatan umum untuk membuat WBS, yaitu berdasarkan tujuan proyek atau berdasarkan timeline
proyek.

WBS akan membentuk sebuah struktur pohon hierarkis untuk menjabarkan


ruang lingkup (scope) proyek yang lebih terperinci. Setiap tingkatan dalam struktur ini kemudian akan
memecah hasil atau tujuan proyek unit yang lebih spesifik dan terukur
WBS disusun berdasarkan dasar pembelajaran seluruh dokumen proyek yang meliputi kontrak, gambar-
gambar, dan spesifikasi. Proyek kemudian diuraikan menjadi bagian-bagian dengan mengikuti pola
struktur dan hierarki tertentu menjadi item-item pekerjaan yang cukup terperinci.

Tahapan Dari Pembuatan WBS :


 Menentukan kegiatan Utama dari proyek, yang di jabarkan lebih lanjut menjadi sub proses/
kegiatan.
 Identifkasi biaya, anggaran dan sumber daya yang dibutuhkan.
 Jenis kegiatan/aktifitas yang bisa dilakukan.
 Kegiatan pengawasan yang diperlukan.

Adapun manfaat dari WBS yang dapat diringkas adalah meliputi beberapa hal sebagai berikut:

 Memudahkan penyampaian proyek karena ada pengelompokan elemen detail untuk suatu proyek
dengan orientasi tujuan maupun waktu

 WBS dibuat oleh mereka yang mengerjakan proyek, sehingga proses implementasi lebih relevan

 WBS memungkinkan adanya klarifikasi pekerjaan dan proses komunikasi antar ruang lingkup
proyek kepada seluruh stakeholders dalam proyek tersebut

 WBS memungkinkan adanya evaluasi pada tiap detail bertingkat pada proses pengerjaan proyek,
sehingga meminimalisir cacat atau kesalahan

 WBS dibuat dalam sebuah bagan atau ilustrasi dengan rincian grafis tertentu untuk memudahkan
pemahaman para pelaku proyek

 Metode WBS memungkinkan pengelola proyek untuk mendapatkan alokasi waktu dan biaya secara
lebih efektif dan efisien

7. Jelaskan mengenai:
a. kapan menggunakan jasa manajeman/ pengawasan konstruksi (MK)
b. bagaimana kedudukan manajeman/ pengawasan konstruksi (MK) dalam proyek

jawab :
a. Jasa konsultan manajemen konstruksi biasanya digunakan pada proyek berskala besar,
dimana konsultan manajemen konstruksi berperan untuk mengelola manajemen proyek.
Meskipun demikian, penggunaan jasa konsultasi ini tidak menjamin suatu proyek berjalan
dengan lancer.

b. Peran Manajemen Konstruksi dalam Proyek


Fungsi Manajemen Konstruksi secara garis
besar adalah
– untuk mewakili pemilik proyek dalam
menjalankan fungsi manajemen yaitu
• Merencanakan (Planning),
• Mengorganisir (Organizing),
• Staffing,
• Mengontrol (Controlling),
• Mengarahkan (Directing)

Anda mungkin juga menyukai