Nim : 321910096
1. Jelaskan mengenai:
a. IMB dan perubahannya menjadi apa,
b. Dasar perubahannya, dan
c. Cara pembuatannya (schematic atau bagan).
Jawab:
a. IMB (Izin Mendidrikan Bangunan) adalah Pwrizinan yang diberikan oleh Kepala Daerah kepada
pemilik bangunan untuk membangun baru, mengubah, memperluas, mengurangi, dan/atau
merawat bangunan sesuai dengan persyaratan administratif dan persyaratan teknis yang berlaku.
IMB di rubah menjadi PBG oleh pemerintah, PBG adalah Persetujuan Gedung Bangunan.
b. Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 16 Tahun
2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung.
Peraturan ini merupakan tindak lanjut dari ketentuan Pasal 24 dan Pasal 185 huruf b Undang-undang
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Dalam aturan ini disebutkan, Pemerintah menghapus
status Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan menggantinya dengan Persetujuan Bangunan
Gedung (PBG). PBG menjadi istilah perizinan yang digunakan untuk dapat membangun bangunan
baru atau mengubah fungsi dan teknis bangunan tersebut.
Hal ini sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat 17 PP Nomor 16 Tahun 2021 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung. Berdasarkan
ketentuan tersebut, PBG adalah perizinan yang diberikan kepada pemilik Bangunan Gedung untuk
membangun baru, mengubah, memperluas, mengurangi, dan/atau merawat Bangunan Gedung sesuai
dengan standar teknis Bangunan Gedung. Dengan dirilisnya aturan tersebut, maka aturan lama soal
pendirian bangunan yang diatur dalam PP Nomor 36 Tahun 2005 tentang IMB resmi dicabut.
c.
Pemohon Penerimaan Verisifikasi Pencetakan surat
Berkas persyaratan Berkas rekomendasi
Penyerahan surat
izin ke pemohon
2. Jelaskan mengenai gambar berikut dan kaitkan dengan undang-undang atau peraturan secara
arsitektur dan lingkungan.
Dalam ini hak kewajiban untu warna juga tertera tergantung dari pemilik .
Hak dan Kewajiban Pemilik dan Pengguna Bangunan Gedung
Pasal 40 (1)
Dalam penyelenggaraan bangunan gedung, pemilik bangunan gedung mempunyai hak:
mendapatkan pengesahan dari Pemerintah Daerah atas rencana teknis bangunan gedung
yang telah memenuhi persyaratan;
melaksanakan pembangunan bangunan gedung sesuai dengan perizinan yang telah
ditetapkan oleh Pemerintah Daerah;
mendapatkan surat ketetapan bangunan gedung dan/atau lingkungan yang dilindungi dan
dilestarikan dari Pemerintah Daerah;
mendapatkan insentif sesuai dengan peraturan perundangundangan dari Pemerintah
Daerah karena bangunannya ditetapkan sebagai bangunan yang harus dilindungi dan
dilestarikan;
mengubah fungsi bangunan setelah mendapat izin tertulis dari Pemerintah Daerah;
mendapatkan ganti rugi sesuai dengan peraturan perundangundangan apabila
bangunannya dibongkar oleh Pemerintah Daerah atau pihak lain yang bukan diakibatkan
oleh kesalahannya.
untuk bangunan huruf B Lebih kearah konsep classic dalam undang2 Bangunan gedung adalah
wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau
seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat
manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan,
kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus.Penyelenggaraan bangunan
gedung adalah kegiatan pembangunan yang meliputi proses perencanaan teknis dan pelaksanaan
konstruksi, serta kegiatan pemanfaatan, pelestarian, dan pem-bongkaran.Pemanfaatan bangunan
gedung adalah kegiatan memanfaatkan bangunan gedung sesuai dengan fungsi yang telah
ditetapkan, termasuk kegiatan pemeliharaan, perawatan, dan pemeriksaan secara berkala.
Persyaratan penampilan bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus
memperhatikan bentuk dan karakteristik arsitektur dan lingkungan yang ada di sekitarnya. (3)
Persyaratan tata ruang dalam bangunan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus
memperhatikan fungsi ruang, arsitektur bangunan gedung, dan keandalan bangunan gedung. (4)
Persyaratan keseimbangan, keserasian, dan keselarasan bangunan gedung dengan lingkungannya
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus mempertimbangkan terciptanya ruang luar bangunan
gedung, ruang terbuka hijau yang seimbang, serasi, dan selaras dengan lingkungannya. (5)
Ketentuan mengenai penampilan bangunan gedung, tata ruang dalam, keseimbangan, dan
keselarasan bangunan gedung dengan lingkungannya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat
(2), ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
Jawab:
• Status hak atas tanah, dan/atau izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah
Hal ini bisa diperkuat dengan beberapa dokumen, seperti Sertifikat Hak Atas Tanah (yang
diatur dalam Permen ATR Nomor 7 Tahun 2016), Hak Guna Bangunan (SHGB) atau Hak
Guna Usaha (HGU).
4. Jelaskan mengenai:
a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011
b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2018
jawab :
a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011 Tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi. Dalam Peraturan Menteri ini disampaikan
hal‐hal yang berkaitan dengan K3, yaitu antara lain termuat dalam:
• Dokumen Pemilihan;
• Dokumen Penawaran;
• Syarat‐Syarat Umum Kontrak;
• Syarat‐Syarat Khusus Kontrak
bahwa dalam rangka percepatan pelaksanaan Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa
Konsultansi perlu dilakukan penyempurnaan terhadap Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 07/PRT/M/2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa
Konsultansi sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor 07/PRT/M/2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor 07/PRT/M/2011 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi
dan Jasa Konsultansi;
b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 01/PRT/M/2018 tentang
Bantuan Pembangunan dan Pengelolaan Rumah Susun, ini ditetapkan dengan pertimbangan :
a. bahwa negara bertanggung jawab melindungi segenap bangsa Indonesia dalam
penyelenggaraan perumahan melalui rumah susun yang layak bagi kehidupan yang sehat,
aman, harmonis, dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia;
b. bahwa penyelenggaraan perumahan melalui rumah susun sebagaimana dimaksud dalam huruf
a untuk meningkatkan ketersediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah,
kebutuhan khusus, dan Aparatur Sipil Negara sehingga memerlukan pedoman yang mengatur
tentang bantuan pembangunan dan pengelolaan rumah susun;
c. bahwa Pasal 15 ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun
menyatakan pembangunan rumah susun umum, rumah susun khusus, dan rumah susun
negara merupakan tanggung jawab pemerintah;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c,
perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang
Bantuan Pembangunan dan Pengelolaan Rumah Susun;
5. Sebutkan dan buatlah dengan tabel perbedaan arsitek sebagai konsultan perencana dan pengawas!
Jawab:
Membuat rencana kerja dan syarat-syarat Memberikan saran atau pertimbangan kepada
pelaksanaan bangunan (RKS) pemilik proyek
Memproyeksi gagasan atau ide-ide kreatif pemilik Memilih dan menyetujui tipe dan merek
proyek kedalam desain bangunan bahan/material kontruksi yang di usulkan
kontraktor
Jawab:
Work Breakdown Structure (WBS) adalah daftar kegiatan atau target dari ruang lingkup suatu
proyek yang terorganisir dan biasa dibuat dengan menggunakan project management tools. ada dua
pendekatan umum untuk membuat WBS, yaitu berdasarkan tujuan proyek atau berdasarkan timeline
proyek.
Adapun manfaat dari WBS yang dapat diringkas adalah meliputi beberapa hal sebagai berikut:
Memudahkan penyampaian proyek karena ada pengelompokan elemen detail untuk suatu proyek
dengan orientasi tujuan maupun waktu
WBS dibuat oleh mereka yang mengerjakan proyek, sehingga proses implementasi lebih relevan
WBS memungkinkan adanya klarifikasi pekerjaan dan proses komunikasi antar ruang lingkup
proyek kepada seluruh stakeholders dalam proyek tersebut
WBS memungkinkan adanya evaluasi pada tiap detail bertingkat pada proses pengerjaan proyek,
sehingga meminimalisir cacat atau kesalahan
WBS dibuat dalam sebuah bagan atau ilustrasi dengan rincian grafis tertentu untuk memudahkan
pemahaman para pelaku proyek
Metode WBS memungkinkan pengelola proyek untuk mendapatkan alokasi waktu dan biaya secara
lebih efektif dan efisien
7. Jelaskan mengenai:
a. kapan menggunakan jasa manajeman/ pengawasan konstruksi (MK)
b. bagaimana kedudukan manajeman/ pengawasan konstruksi (MK) dalam proyek
jawab :
a. Jasa konsultan manajemen konstruksi biasanya digunakan pada proyek berskala besar,
dimana konsultan manajemen konstruksi berperan untuk mengelola manajemen proyek.
Meskipun demikian, penggunaan jasa konsultasi ini tidak menjamin suatu proyek berjalan
dengan lancer.