Disusun Oleh :
DEVI SILVIA
NIM : 321910096
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja kerja praktek yang berjudul
“Perencanaan Renovasi Tempat Wudhu Masjid Jami Al – Hidayah , Bendung, Karawang” dengan
lancer dan sesuai waktu yang di jadwalkan.
Penyusunan laporan kerja praktek ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ibu Retno Fitri Astuti S.T, M.T, selaku Ketua Program Studi Teknik Arsitektur, Universitas
Pelita Bangsa .
2. Bpk. Ahmad Aguswin S.T, M.M, selaku Dosen pembimbing Kerja Praktek
3. Bpk. Purnama Skhrial Pradini S.T, M.T, selaku Dosen Pengampu mata kuliah Kerja
Praktek
4. PT. Maha Dipa Cipta Sarana yang telah memberi kesempatan praktek kerja.
5. Bapak Zaelani, selaku pembimbing lapangan PT. Maha Dipa Cipta Sarana.
6. Semua pihak terkait yang telah membantu dalam proses penyusunan Laporan Kerja
Praktek ini.
Penulis menyadari bahwa Laporan Kerja Praktek ini masih banyak kekurangannya , karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penulis
berharap semoga Laporan Kerja Praktek ini bermanfaat bagi semua, khususnya mahasiswa
Arsitektur.
PENDAHULUAN
Dalam Rukun Islam yang kedua, shalat lima waktu merupakan hal yang wajib dilaksanakan
oleh setiap Muslim. Sebelum melaksanakan shalat, umat Islam diwajibkan untuk berwudhu
sebagai cara untuk menyucikan diri sebelum menghadap Allah SWT dan sebagai syarat sahnya
shalat. Dengan demikian, dapat dikatakan kesempurnaan dan sahnya shalat sangat bergantung
dari kesempurnaan wudhu. Al Quran dan Hadits sebagai 2 sumber hukum Islam yang utama
telah memberikan petunjuk mengenai tata cara wudhu yang baik, dan disempurnakan dengan
ijthad para ulama. Wudhu yang dilaksanakan dengan baik adalah prasyarat diterimanya shalat.
Rasulullah SAW bersabda: “Shalat salah seorang di antara kalian tidak akan diterima apabila
ia berhadas hingga ia berwudhu (H.R. Abu Hurairah ra) (Almath, 1974).
Namun cara wudhu yang baik belum didukung oleh infrastruktur yang memadai dalam
berbagai faktor seperti tata ruang dan kenyamanan ergonomis, serta efisiensi penggunaan
airnya. Dalam masalah tata ruang, masih banyak di lapangan (di berbagai masjid) dijumlah
berbagai macam tata hubungan dan susunan ruang antara ruang wudhu, toilet, dan ruang sholat
yang berbeda-beda antara satu masjid dengan yang lainnya, sehingga terdapat masjid yang
memberikan tata ruang yang baik sesuai tingkat kesucian tata ruang masjid atau sebaliknya.
Banyak pula dijumpai Bab II Dasar-Dasar Desain Tempat Wudhu 5 Standar dan Desain
Tempat Wudhu dalam Tata Ruang Masjid di banyak masjid dimana perbedaan ukuran
ergonomi tempat wudhu (tinggi kran dan jarak kran) yang berbeda beda tersebut
mempengaruhi kenyamanan ergonomi pewudhu. Jarak antar kran akan mempengaruhi banyak
cipratan antara pewudhu satu dengan yang lainnya. Hingga sekarang belum dijumpai referensi
atau acuan yang dapat digunakan sebagai standar untuk membuat tempat wudhu baik dari segi
tata ruang maupun kenyamanan ergonomi.
Dari aspek tata ruang, masih seringnya ditemui tempat wudhu dengan sirkulasi yang tidak
baik, di antaranya adalah aksesibilitas tempat wudhu yang harus dicapai dengan memutar
tempat shalat, tempat wudhu dan tempat shalat tidak berada dalam satu batas suci, dan letak
toilet yang berada di dekat tempat wudhu sehingga dikhawatirkan air cipratan toilet tercampur
ke dalam tempat wudhu dan menyebabkan najis. Permasalahan tata ruang dan morfologi
tempat wudhu masih dijumpai di berbagai tempat wudhu di masjid maupun mushola dan
kondisi tersebut masih kurang disadari oleh para pengguna masjid atau mushola, sehingga hasil
penelitian analisis tata ruang dan ergonomi tempat wudhu akan diperlukan untuk perbaikan
atau acuan pembuatan tempat wudhu sebagai fasilitas penting bangunan masjid. Hingga
sekarang belum terdapat rekomendasi bagaimana penggunaan air yang efisien dalam kegiatan
wudhu, baik ditinjau dari komponen jenis kran maupun pemanfaatan kembali limbah air
wudhu.
Permasalahan perencanaan toilet dan tempat wudhu masih banyak dijumpai di berbagai
masjid maupun mushola. Dengan kondisi tersebut masih kurang disadari oleh para jamaah
pengguna masjid atau mushola. Penggunaan air yang belum efisien dalam kegiatan wudhu,
baik ditinjau dari komponen jenis kran maupun pemanfaatan kembali limbah air wudhu.
Permasalahan lain yang timbul pada saat jamaah mengambil wudhu diantaranya adalah tempat
untuk meletakkan barangbarang yang masih melekat pada tubuh ketika memasuki area wudhu,
seperti jam tangan, kacamata, kopiah, sarung, jilbab, asesoris, dan sebagainya. Selain itu,
permukaan lantai yang licin menjadi permasalahan penting, karena dapat membahayakan
jamaah.
Pada kesempatan ini penyusun berkesempatan melaksanakan kegiatan kerja praktik
lapangan di perusahaan Konsultan PT. MCMS (Mahadipa Cipta Multi Sarana). PT. MCMS
sendiri merupakan perusahaan konsultan yang telah menangani berbagai proyek, salah satunya
Masjid Al -Hidayah. Dalam Praktik Kerja ini penyusun berkesempatan umtuk melakukan
Perencanaan desain tempat wudhu masjid Al-Hidayah Kecamapatan Klari, Kabupaten
Karwang,
Agar pengerjaan laporan kerja praktik lebih terarah, maka pembahasan penulisan ini dibatasi
sebagai berikut :
1. Bagaimana mendesain Tempat Wudhu yang baik dan benar sesuai peraturan yang ada pada
daerah Karawang.
2. Bagaimanakah tipologi tempat wudhu ideal yang dapat menunjang terlaksananya wudhu
dengan baik dari aspek tata ruang dan ergonomi.
Penyusunan laporan kerja praktik ini dikarenakan waktu kerja praktik selama 3 bulan atau
90 hari kalender kerja, oleh karena itu hanya mencakup pada proses :
1. Tempat pelaksanaan
2. Waktu pelaksanaan
Mata kuliah Kerja Praktik memiliki bobot 3 SKS dimana mahasiswa dapat
melaksanakan pembelajaran di proyek minimal 3 bulan. Waktu pelaksanaan yang di
ajukan adalah pada tanggal 19 Maret 2022 sampai dengan 19 Mei 2022. Jam masuk
kerja praktek hari sabtu dan minggu pukul 09:00 WIB s/d 16:00 WIB.
Adapun manfaat yang didapat dari dilaksanakannya kerja praktek ini, yaitu :
1. Dapat menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan dalam proses belajar
khususnya mendesain
2. Mampu bekerja sama dengan berbagai pihak yang terlibat dalam proyek
3. Dapat mempelajari teori-teori baru yang berbeda dari teori yang dijelaskan pada
kampus,
4. Dapat menambah dan mengembangkan ilmu-ilmu arsitektur dari yang diperoleh
saat kerja praktek.
5. Memberikan evaluasi terhadap kurikulum yang selama ini diberikan.
6. Membuat jaringan kerja sama yang lebih luas antara lembaga dengan dunia kerja,
terkait dengan penyediaan tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan
institusi.
1. Metode Observasi
Metode Observasi merupakan metode penelitian dalam penyusunan laporan dengan cara
melakukan pengamatan serta pencatatan yang sistematis mengenai permasalahan yang
sedang diteliti. Implementasi dari metode ini yaitu dengan cara mengadakan catatan
sistematis serta melakukan pengamatan langsung ke lapangan. Yaitu, Proyek Masjid Al-
hidayah.
2. Dokumentasi Dokumentasi
merupakan suatu metode pengumpulan data-data melalui dokumendokumen yang ada
pada perusahaan(instansi) bersangkutan.
3. Interview
Merupakan metode yang dalam pengimplementasiannya dilakukan dilapangan. Yaitu,
dengan adanya tanya jawab antara penulis dengan pekerja konstruksi dilapangan.
Sementara, pertanyaan yang ditanyaan biasanya seputar pekerjaan dilapangan
5. Metode penyusunan
Dalam hal ini biasanya penulis memulai untuk menyusun laporan akhir selama kegiatan
Kerja Lapangan.
1.7 Sistematika Penyusunan Laporan
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan
masalah, tujuan kerja praktek, manfaat kerja praktek, metodeologi kerja praktek, dan
sistematika penyusunan laporan.
Bab IV Pelaksanaan Pada bab ini dijelaskan mengenai langkah-langkah serta permasalahan
yang dihadapi pada proses Perencaan Tempat Wudhu masjid Jami Al- Hidayah.
TINJAUAN UMUM
PT. Maha Dipa Cipta Sarana didirikan oleh Bapak Ir. Jemmy selaku Direktur Utama
beserta Bapak Ir. Heru Sujadi dan Bapak. Endang Tirtana dan Bapak Bram Susetyo selaku
komisaris di PT. Maha Dipa Cipta Sarana.
PT. Maha Dipa Cipta Sarana, merupakan sebuah perusahaan nasioanl yang bergerak
dibidang pengadaan jasa konstruksi yang meliputi pembangunan:
• Gedung
• Perumahan
• Real Estate
• Jalan Raya
• Irigasi
• Dll.
TINJAUAN KHUSUS