DISUSUN OLEH :
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
STIKes CIREBON
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Illahi yang telah memberikan segala
kejernihan dalam berpikir terhadap makhluknya, sehingga dengan karuniaNya
tersebut kami dapat menyusun Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) “Mata
Ajar Stase Majamenen Keperawatan”, yang sangat diutuhkan bagi mahasiswa
dalam upaya memperlancar proses upaya pencapaian program pembelajaran.
Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah banyak membantu dalam proses penyusunan Buku
Panduan Kerja Mahasiswa, diantaranya adalah:
1. H.M Firman Ismana, MM selaku ketua STIKes Cirebon
2. Healthy,S.Kep.,Ns,M.Kep selaku ketua program studi Profesi Ners
3. Hj. Lin Herlina, M.Kep selaku koordinator Profesi Ners Stase
Manajemen Keperawatan
4. Seluruh rekan-rekan staf STIKes Cirebon.
Pelaksanaan program ini merupakan program profesi ke delapan di STIKes
Cirebon, dimungkinkan bahwa dalam pembuatan program ini, ada kekurangan,
untuk itu dengan dilaksanakannya program ini, mudah-mudahan merupakan
pengalaman yang dapat memberikan masukan dalam upaya penyempurnaaan.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
LEMBAR PENGESAHAN ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Tujuan Umum .......................................................................................... 1
C. Tujuan Khusus .......................................................................................... 2
D. Lingkup Buku Pedoman............................................................................ 2
BAB II PEDOMAN PROFESI NERS MANAJEMEN KEPERAWATAN
A. Deskripsi Mata Ajar ................................................................................. 3
B. Tujuan ....................................................................................................... 5
C. Manfaat ..................................................................................................... 7
D. Kompetensi ............................................................................................... 8
E. Pelaksanaan .............................................................................................. 9
F. Lahan Praktek ............................................................................................ 10
G. Pembimbing dan Supervisor ..................................................................... 11
H. Evaluasi ..................................................................................................... 12
I. Ketentuan Akademik ................................................................................. 12
J. Ketentuan Administrasi ............................................................................ 12
K. Ketentuan Pelaksanaan ............................................................................. 13
L. Sanksi ....................................................................................................... 13
M. Ketentuan Lain ......................................................................................... 14
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 16
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Format Proposal Praktek Manajemen Keperawatan
2. Format Statistika Laporan Praktek Manajemen Keperawatan
3. Format Kuesioner Pengkajian untuk Perawat
4. Format Pedoman Wawancara Kepala Ruangan
5. Format Pedoman Observasi
6. Format Penilaian Kinerja Mahasiswa
7. Laporan Praktik Stase Manajemen Keperawatan (contoh)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program profesi ners merupakan Pengalaman Belajar Klinik dan Lapangan
(PBK & PBL) yang dilaksanakan pada tahap profesi keperawatan. Pelaksanaan profesi
tersebut didasarkan pada kurikulum nasional Direktor Jenderal Pendidikan Tinggi No.
129/U/1999 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Ners di Indonesia (AIPNI). Model
praktek dan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan kerangka ilmiah proses
keperawatan untuk mengatasi masalah keperawatan klien.
Perawat profesional merupakan target akhir yang harus dicapai oleh suatu
institusi pendidikan yang menjalankan pendidikan ners, dimana program profesi
merupakan program yang harus dijalani oleh sarjana keperawatan yang telah selesai
menempuh program akademik (sarjana/S.Kep) agar memiliki kemampuan profesional
tersebut.
Mata kuliah manajemen keperawatan ini berfokus pada penerapan konsep dan
prinsip asuhan keperawatan pada klien maternitas yang mengalami masalah
keperawatan baik aktual ataupun risiko karena adanya perubahan struktur anatomi dan
fungsi tubuh akibat penyakit. Tren terkini terhadap isu lokal dan global dalam praktek
menentukan pokok bahasan pembelajaran.
B. Tujuan Umum
Memberikan pedoman bagi pelaksanaan proses kegiatan pembelajaran
dalam satuan mata ajar manajemen keperawatan program pendidikan ners tahap
profesi di STIKes Cirebon.
BAB I : Merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang dan tujuan.
2. TUJUAN KHUSUS:
C. MANFAAT
1. Bagi pasien
Dengan adanya program MPKP di Rumah Sakit diharapkan pasien merasakan
pelayanan yang optimal, serta mendapat kenyamanan dalam pemberian asuhan
keperawatan sehingga tercapai kepuasan klien yang optimal
2. Bagi perawat
a. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal.
b. Terbinanya hubungan antara perawat dengan perawat, perawat dengan tim
kesehatan yang lain, dan perawat dengan pasien serta keluarga.
c. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri perawat.
d. Meningkatkan profesionalisme keperawatan.
3. Bagi rumah sakit
a. Mengetahui masalah-masalah yang ada di ruang perawatan yang berkaitan
dengan pelaksanaan asuhan keperawatan professional.
b. Dapat menganalisis masalah yang ada dengan metode SWOT serta menyusun
rencana strategi.
c. Mempelajari penerapan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MPKP) secara
optimal.
4. Bagi Mahasiswa
Mengerti dan memahami penerapan atau aplikasi MPKP di dalam Rumah Sakit
sebagai alikasi teori mata kuliah manajemen keperawatan
NO TAHAPAN KOMPETENSI
MANAJEMEN
KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN Mengidentifikasi masalah terkait fungsi
Mengidentifikasi masalah manajemen
terkait fungsi Manajemen 1. Fungsi Perencanaan
2. Fungsi Pengorganisasian
3. Fungsi Pengarahan
4. Fungsi Pengendalian
2 FUNGSI 1. Pembuatan Filosofi, visi dan misi
PERENCANAAN ruangan
2. Penyusunan standart kerja diruangan
yang terdiri dari:
a. Tata tertib kerja
b. Sistem koordinasi kerja
3. Menyusun perangkat MPKP
a. kartu anggota Tim,
b. format daftar dinas
c. format daftar pasien
d. Format catatan harian
e. Format timbang terima
f. Format pre conferen
g. Format post conferen
h. Format supervise
i. Format ronde kepeawatan
j. Format pengkajian keperawatan,
k. Format pendelegasian,
l. Format discharge planning,
m. Format audit dokumentasi (BOR,
LOS TOI, kejadian infeksi
nosocomial, kejadian cedera dan
kepuasan pasien)
n. Standart asuhan keperawatan
(minimal 10 diagnosa yang sering
muncul)
o. Standart Opresaional Prosedur
(minimal 10 prasat yang sering
dilakukan)
3 FUNGSI 1) Merumuskan sistem penugasan
PENGORGANISASIAN MPKP
2) Membuat Struktur Organisasi
3) Menjelaskan rincian tugas ketua tim
E. PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Bobot SKS
Praktik kepemimpinan dan manajemen keperawatan mempunyai bobot 3 (Tiga)
SKS
NO KEGIATAN KETERANGAN
1 Persiapan 1 minggu
3. Pada ruang rawat yang digunakan sebagai lahan untuk mahasiswa pagi, sore dan
malam maka wajib dilakukan serah terima klien oleh mahasiswa pagi ke
mahasiswa sore mahasiwa sore kemahasiswa malam, mahasiswa malam ke
mahasiswa pagi. Sesuai peran dan fungsi manajemen karu, katim dan pelaksana.
Penggunaan waktu efektif dalam proses serah terima akan dicatat pembimbing
F. LAHAN PRAKTEK
1. Tempat Pelaksanaan: …………………………………………………….
a. Pembimbing Institusi
adalah pembimbing Institusi adalah Dosen yang memiliki Hombase di Stikes
Cirebon yang, dengan level S2 Keperawatan atau minimal S1 Keperawatan
dengan pengalaman > 5 th
b. Pembimbing Lahan
adalah pembimbing dari instansi tempat mahasiswa praktek yaitu Pihak Rumah
Sakit dengan level S2 Keperawatan/ S2 Kesehatan dengan basic S1 keperawatan
dengan profesi keahlian khusus masa kerja > 5 tahun
c. Supervisor
adalah supervisor dari institusi Stikes Cirebon dengan level pendidikan S2
Keperawatan
3. Proses Bimbingan
Bimbingan pembuatan proposal awal dan akhir kepada supervisor. Bimbingan pada
saat praktek yaitu pelaksanaan kegiatan manajemen (operan, pre dan post conferent,
dll kepada pembimbing harian)
2. Evaluasi kelompok
a. Desiminasi awal (15 %)
b. Kegiatan proses manajerial (operan, pre post conferment, delegasi, ronde
keperawatan dan seterusnya (30%)
c. Desiminasi akhir (15 %)
d. Laporan hasil kegiatan (40 %)
A = 79 – 100
B = 69 – 78
C = 65 – 68
D = 45 – 64
E = ≤ 45
I. KETENTUAN AKADEMIK
Telah lulus mengikuti mata kuliah teori kepemimpinan dan manajemen keperawatan
pada program S1 Keperawatan
J. KETENTUAN ADMINISTRASI
Telah melunasi administrasi pada semester yang bersangkutan (tiap bulan sesuai
ketentuan administrasi)
L. SANKSI
Sanksi diberlakukan bagi mahasiswa yang tidak mengikuti aturan baik yang
disengaja atau tidak disengaja, Bentuk sanksi:
1. RINGAN : berupa teguran lisan dari pembimbing institusi / lahan dengan bukti
tertulis pada buku panduan praktik
M. KETENTUAN LAIN
a. Mahasiswa wajib mengikuti seluruh ketentuan tata tertib
b. Mahasiswa wajib mengisi presensi, buku panduan dan seluruh ketentuan program
yang dijalankan
c. Mahasiswa wajib mengumpulkan seluruh buku yang telah diisi setiap penggantian
siklus/departemen dengan diketahui pembimbing
d. Ketentuan lain yang belum termasuk dalam peraturan ini akan disesuaikan dengan
keputusan rapat prodi
1. Fungsi Perencanaan
a.Visi ruangan
b. Misi ruangan
c. Standar operasional prosedur
d. Standart asuhan keperawatan
e. Standar kinerja
a. Operan
b. Pre dan post conferent
c. Motivasi kepada perawat
d. Pendelegasian
e. Supervisi
f. Ronde keperawatan
4. Pengendalian
a.Indikator mutu
b.Audit Dokumentasi Asuhan Keperawatan
c.Survey Kepuasan
d.Survey Masalah Pasien
C. Analisa Masalah
D. Identifikasi Masalah
E. Prioritas Masalah
F. Rencana Strategis
BAB 3 PENUTUP
Demikian buku pedoman ini dibuat sebagai panduan mahasiswa dalam praktik
manajemen keperawatan.
LAMPIRAN
Cover
Kata pengantar
Lembar pengesahan
Daftar Isi
Bab 1 Pendahuluan (Latar belakang, Tujuan, Manfaat)
Bab 2 Tinjauan lahan
A. Gambaran umum Rumah sakit
1. Sejarah Singkat
2. Falsafah, Motto, Visi, Misi, dan Tujuan
3. Kedudukan, Tugas dan Fungsi
4. Jenis-Jenis Pelayanan Kesehatan
B. Data umum ruang praktek
a. Tenaga dan Pasien (M1 - Man)
b. Bangunan, Sarana dan Prasarana (Material)
c. Metode Pemberian Asuhan Keperawatan (M3 / Methode)
d. Pembiayaan (M4/ Money)
e. Pemasaran (M5/Marketing)
C. Data Khusus ruang praktek (fungsi manajemen keperawatan diruangan)
2. Fungsi Perencanaan
a. Visi ruangan
b. Misi ruangan
c. Standar operasional prosedur
d. Standart asuhan keperawatan
e. Standar kinerja
3. Fungsi pengorganisasia
a. Struktur Organisasi
D. Analisa Masalah
E. Identifikasi Masalah
F. Prioritas Masalah
G. Rencana Strategis
A. Simpulan
B. Saran
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Kuesioner ini mencakup dua bagian, yaitu bagian pertama berisi data sosio
demografi dan bagian kedua berisi tentang fungsi-fungsi manajemen keperawatan. Segala
informasi yang diberikan akan dijamin kerahasiaannya dan akan digunakan hanya untuk
peningkatan mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit ini.
Mahasiswa Praktek
…………………..
Petunjuk Pengisian :
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda √ pada salah satu pilihan jawaban
yang menurut saudara benar dan menuliskan jawaban singkat pada tempat yang disediakan
Selalu, bila anda selalu melakukan tindakan seperti yang dituliskan dalam
pernyataan.
Serin, bila anda hampir selalu melakukan tindakan seperti yang ditulis
dalam pernyataan.
kadang-kadan, bila anda hampir tidak pernah melakukan tindakan seperti yang
ditulis dalam pernyataan.
Tidak pernah, bila anda tidak pernah melakukan tindakan seperti yang ditulis
dalam pernyataan.
A FUNGSI PERENCANAAN 4 3 2 1
A. Fungsi Perencanaan
- Apakah Ruagan punya Visi, dan apa visinya ....
- Apakah Ruagan punya misi, dan apa misinya ....
- Apakah ruang telah memiliki standart kinerja sebagai pedoman para staf
- Apakah ruang telah memiliki standart asuhan keperawatan (SAK) sebagai
pedoman para staf dalam melakukan asuhan keperawatan?
- Apakah ruang telah memiliki standart operasional prosedur (SOP) sebagai
pedoman para staf dalam melakukan prosedur keperawatan ?
B. Fungsi Pengorganisasian
- Apakah diruangan sudah dibuat struktur organisasi ?
- Apakah setiap staf sudah mempunyai uraian tugas yang jelas dan tertulis
bagi tiap tenaga keperawatan ?
- Apakah batas dan wewenang tanggung jawab perawat cukup jelas ?
- Metode apa yang digunakan dalam pemberian asuhan keperawatan?
- Hambatan yang dialami dalam pengembangan MPKP ?
C. Fungsi Pengarahan
1. Apakah supervisi dilakukan secara rutin dan berkala ?
a. bagaimana bentuknya?
b. Siapa yang mensupervisi ?
c. Bagaiamana penjenjangan dalam supervisi ?
d. Kegiatan apa saja yang disupervisi ?
2. Apakah operan dilakukan secara rutin dan berkala ?
a. bagaimana bentuknya?
b. Siapa yang mensupervisi ?
c. Bagaiamana penjenjangan dalam supervisi ?
d. Kegiatan apa saja yang disupervisi ?
3. Apakah pre dan post coferen dilakukan secara rutin dan berkala ?
a. bagaimana bentuknya?
b. Siapa yang mensupervisi ?
D. Fungsi pengendalian
1. Bagaimana penerapan terhadap penerapan SAK dan SOP yang ada
2. Adakah ada tim pengendali mutu diruangan
3. Bagaimana melakukan penilaian mutu keperawatan terhadap :
a. Penghitungan BOR
b. Penghitungan ALOS
c. Penghitungan TOI
d. Penghitungan angka infeksi nosokomial
e. Penghitungan angka cedera
PEDOMAN OBSERVASI
Nama Ruangan :
1 Visi Ruangan
Keperawatan
8 BOR
9 ALOS
10 TOI
12 Angka cedera
A. PERENCANAAN
Penilai : Dosen
Cara evaluasi :
o Nilai 1 jika dikerjakan
o Nilai 0 jika tidak dikerjakan
1. VISI
3. FILOSOFI
6
C.
B. FUNGSI PENGORGANISASIAN
5. STRUKTUR ORGANISASI
4
D.
5
E.
7. DAFTAR PASIEN
7
F.
C. PENGHARGAAN
8. OPERAN
10
G.
9. PRECONFERENCE
5
H.
I.
11. IKLMIM MOTIVASI
NO ASPEK YANG DINIAI 1 2 3 4
10
J.
12. PEDELEGASIAN
NO ASPEK YANG DINIAI 1 2 3 4
6
K.
10
L.
9
D. PENGENDALIAN
M.
15. INDIKATOR MUTU
N.
O.
P.
Q.
CONTOH
LAPORAN PRAKTEK
STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN
DIRUMAH SAKIT…………………..RUANG………………..........
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Praktek keperawatan profesional yang diterapkan di rumah sakit diharapkan
dapat memperbaiki asuhan keperawatan yang diberikan untuk pasien dimana lebih
diutamakan pelayanan yang bersifat interaksi antar individu. Pernyataan tersebut
juga sesuai dengan ciri-ciri dari pelayanan keperawatan profesional yaitu memiliki
otonomi, bertanggung jawab dan bertanggung gugat (accountability),
menggunakan metode ilmiah, berdasarkan standar praktik dan kode etik profesi,
dan mempunyai aspek legal. MPKP merupakan suatu praktek keperawatan yang
sesuai dengan kaidah ilmu menejemen modern dimana kaidah yang dianut dalam
pengelolaan pelayanan keperawatan di ruang MPKP adalah pendekatan yang
dimulai dengan perencanaan. Perencanaan di ruang MPKP adalah kegiatan
perencanaan yang melibatkan seluruh personil (perawat) ruang MPKP mulai dari
kepala ruang, ketua tim dan anggota tim (perawat asosiet). Dalam menerapkan
praktek keperawatan profesional karena bisa memberikan asuhan keperawatan
yang terbaik kepada klien namun karena berbagai kendala terutama reward yang
belum didapatkan dan dirasakan oleh perawat MPKP maka menjadikan motivasi
dari perawat menurun dan tidak bersemangat dalam menerapkan MPKP.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Setelah melaksanakan Praktik manajemen keperawatan, mahasiswa
diharapkan dapat menerapkan prinsip-prinsip manajemen keperawatan dengan
menggunakan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP), secara
bertanggung jawab dan menunjukan sikap kepemimpinan yang professional serta
langkah-langkah manajemen keperawatan
2. Tujuan Khusus :
Setelah menyelesaikan kegiatan praktek kepemimpinan dan manajemen, peserta
mampu :
C. Manfaat
1. Bagi pasien
a. Falsafah
Dengan Iman dan Taqwa berdasarkan Pancasila kita tingkatkan derajat
kesehatan masyarakat Indonesia.
b. Motto
Suksesku adalah kepuasan pasien (pelanggan)
c. Visi
Memberikan mutu pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat
d. Misi
1) Bertindak sebagai pusat rujukan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat
2) Berperan sebagai pusat pelayanan kasus trauma (Traumatic centre)
b. Pelayanan Rawat inap dengan kapasitas 388 tempat tidur yang terbagi pada
19 ruang rawat inap antara lain bedah, penyakit dalam, paru, syaraf, anak,
kebidanan, jiwa dan tahanan. Ruang tersebut terdiri dari VIP, kelas 1, kelas
2 dan kelas 3, untuk perawatan pasien anggota Polisi dan keluarga, peserta
ASKES dan pasien umum.
c. Pelayanan laboratorium lengkap
d. Pelayanan radiologi lengkap
e. Pelayanan Apotek lengkap (Apotek Dinas dan Umum)
f. Pelayanan Ruang operasi dengan 6 ruang OK di Instalasi Bedah Sentral
untuk operasi Bedah, Kebidanan dan Kandungan, Mata dan THT
g. Pelayanan Perinatologi
h. Pelayanan Kamar Bersalin
i. ICU yang sekaligus berfungsi sebagai ICCU
j. Pelayanan Keperawatan Jiwa
k. Pelayanan Kesehatan Tahanan
l. Pusat Pelayanan Terpadu
4. Penampilan Kerja
Berdasarkan laporan indikator pelayanan rumah sakit, data triwulan dari
bulan Januari sampai dengan bulan ……. tahun …. yaitu:
b. Material (M2)
(1) Lokasi ruang praktek
Ruang general Rumah Sakit …….. terletak di gedung lantai dua
sebelah barat. Letak gedung dapat di capai melalui tangga atau lift
yang ada di lobby Rumah Sakit. Sebelah timur terdapat ruang HCU,
sebelah utara terdapat ruang NICU dan Obstetric/nursery
.........
(3) Fasilitas pasien
..........
(4) Fasilitas untuk petugas kesehatan
..........
(5) Fasilitas peralatan dan bahan
..........
(6) Daftar obat emergency di ruang
..........
c. Metode (M3)
(1) Penerapan model
(2) Timbang terima
(3) Ronde keperawatan
(4) Sentralisasi obat
(5) Dll
d. Keuangan (Money/M4)
(1) Pembayaran pasien umum / secara pribadi
(2) Pembayaran pasien dengan asuransi
e. Pemasaran (marketing/M5)
(1) Jumlah Pasien
(2) Evaluasi Kepuasan Pasien
2. Data Khusus
ruangan Praktek
a. Fungsi Perencanaan
(1) Visi, Misi Organisasi
Wawancara, menurut Kepala ruangan sampai saat ini belum ada visi,
misi, filosofi diruangan mawar, karena belum ada perintah dari atasan
untuk membentuk hal tersebut.
Masalah :-
(4) Pembuatan rencana harian
Wawancara, menurut Karu di ruangan sudah membuat rencana harian
tetapi belum memiliki bentuk catatan harian yang baku.
Masalah : -
Masalah : -
Masalah : -
(2) Komunikasi
Wawancara : menurut Kasubdepwat didapatkan informasi bahwa jalur
komunikasi dilakukan secara bottum up dan top down. Asuhan
keperawatan yang didokumentasikan diberitahukan pada saat timbang
terima pasien dan ditindaklanjuti oleh perawat yang bertugas pada shift
berikutnya.
Observasi : komunikasi antara staff esuai dengan jalur. Pada saat timbang
terima pasien di ruangan, dilaporkan tindakan yang telah dilakukan dan
yang akan dilanjutkan oleh perawat pada shift berikutnya.
Masalah : -
(3) Pendelegasian
d. Fungsi pengendalian
Masalah : -
3. Analisa Masalah
Prioritas penyelesaian Masalah Manajemen Keperawatan
No Masalah Mg Sv Mn Nc Af Skor
5 Dan seterusnya
- Nilai 4 = sesuai
- Nilai 5 = sangat sesuai.
setiap hari
4 Dan seterusnya
1 Membuat visi
& misi
2 Pembuatan Terbentuk
perangkat Format
MPKP Catatan
- Buku Harian
catatan Terbentuk
harian Format
- Format Pengkajian
audit catatan Keperawatan
harian Terbentuk
- Format Rencana
pengkajian Diagnosis
awal (10
keperawatan diagnosa)
- Renpra (10
DST
A. Persiapan Kegiatan
Penyiapan perangkat kegiatan MPKP dilakukan dengan menyusun format
bersama dengan kepala ruang dan supervisor ruangan. Perangkat yang disusun
dalam bentuk kartu anggota Tim, Format pengkajian keperawatan, penentuan 10
(sepuluh) diagnosa yang sering muncul diruangan, format pendelegasian, dan
format discharge planning, format audit dokumentasi keperawatan, serta format
penghitungan BOR, LOS, TOI. Penyiapan perangkat ini dilakukan pada tanggal
……………….. (format hasil diskusi terlampir).
2. Penerapan Kegiatan
Penerapan dan uji coba MPKP di Rumah Sakit Kepolisian Pusat R.S …….,
dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Operan
Operan merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan
menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan klien atau
komunikasi dan serah terima antara shift pagi, sore dan malam. Operan
dinas pagi ke dinas sore dipimpin oleh kepala ruangan, sedangkan
operan dinas sore ke dinas malam langsung dipimpin oleh penanggung
jawab tim sore ke penanggung jawab tim malam. Tujuan operan pasien
menurut Taylor (1993) adalah untuk mendapatkan informasi yang
dapat membantu untuk menetapkan rencana perawatan pasien,
mengevaluasi intervensi keperawatan, memberi kesempatan pada
pasien untuk mendiskusikan tentang perawatan yang diberikan
kepadanya, serta membantu menentukan prioritas diagnosa dan tujuan
dari perawatan yang diberikan. Dalam operan diterangkan tentang
asuhan keperawatan yang telah diberikan oleh perawat yang telah
selesai tugas. Operan ini harus dilakukan seefektif mungkin dengan
menjelaskan secara sinkat, jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri
perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan atau belum dan
perkembangan klien saat itu.
b. Pre-post conference
c. Supervisi
Supervisi merupakan upaya untuk membantu pembinaan dan peningkatan
kemampuan pihak yang disupervisi agar mereka dapat melaksanakan
tugas kegiatan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif (Sudjana,
2004).
d. Dan seterusnya...
1. BOR,
BOR (bed occupancy rate) adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada
satu satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi
rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Standar
internasional BOR dianggap baik adalah 80 -90 %. Standar nasional BOR
adalah 70-80 %. Selama praktek maka BOR di ruangan adalah 85 %, artinya
mengalami peningkatan dari rata-rata BOR yang ada diruangani ini,
2. ALOS,
ALOS (average length of stay) adalah rata-rata lama rawat seorang pasien.
Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat
memberikan gambaran mutu pelayanan. Secara umum ALOS ideal 6-9 hari.
Hasil analisis alos selama praktek manajemen 5 hari artinya ada penurunan
angka rata-rata lama rawat pasien dibanding alos sebelumnya
3. TOI,
TOI (turn over interval) adalah rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati
dari saat diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini dapat memberikan
gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur
kosong 1-3 hari. Dan hasil analisis kegiatan Nilai TOI > 3 sehingga ada
kemunduran selama praktek
5. Kejadian cedera
Angka cedera adalah jumlah pasien yang mengalami luka selama dalam
perawatan yang disebabkan karena tindakan jatuh, fiksasi dan lainnya.
Indikator ini dapat menggambarkan mutu pelayanan yang diberikan pada
pasien. Idealnya tidak ada kasus pasien yang cedera. Selama praktek tidak
didapatkan kejadian cedera dari pasien
6. Kepuasan Pasien
BAB 4
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, disarankan kepada :
1. Pimpinan / kepala
a. Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai khususnya note book dan
penyediaan format asuhan keperawatan yang telah diuji cobakan, bagi
terselenggaranya ruang MPKP.
c. Melakukan supervisi tingkat ruang sesuai dengan acuan yang ada yang
telah ditentukan oleh direksi Rumah Sakit.
4. Perawat Pelaksana